Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

WAJAH INDRAMAYU DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK “LELAKI YANG TUBUHNYA HABIS DIMAKAN IKAN-IKAN KECIL” Tifani Kautsar; Arip Hidayat; Aan Anjasmara
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/btr.v8i1.6979

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran masyarakat pesisir Indramayu yang terdapat dalam cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis Dimakan Ikan-Ikan Kecil”. Penelitian ini menggabungkan analisis sruktural (tema, konflik social, dan latar) dan sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) tema dalam kumpulan cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis di Makan Ikan-Ikan Kecil” didominasi oleh persoalan tentang kehilangan yang dialami oleh tokoh yang berasal dari masyarakat pesisir Indramayu. Kehilangan yang dimaksud adalah kehilangan keluarga, harta benda, identitas dan budaya, dan lain-lain; 2) konflik yang terjadi dalam kumpulan cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis di Makan Ikan-Ikan Kecil” adalah konfli realis dan non realis. Konflik realis itu adalah konflik individu dengan dirinya sendiri, konflik individu dengan individu, dan konflik individu dengan kelompok. Konflik realis itu digerakkan oleh konflik non realis yang berasal dari suasana dan lingkungan. Kemiskinan, bencana, perbedaan kelas, praktik ijon, nilai-nilai tradisi dan kebudayaan mendorong tokoh untuk memiliki konflik dengan batin, individu, serta kelompok yang ada di lingkungannya; 3) latar tempat yang terdapat dalam cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis Dimakan Ikan-Ikan Kecil” berada di daerah pesisir Indramayu. Pesisir Indramayu itu terbagi atas beberapa daerah seperti Karangsong dan Limbangan, Kali Cimanuk, Pantai Purwa dan Desa Muara Angin. Latar lain adalah di bibir pantai, hutan bakau, rumah, guang, dll. Latar suasana didominasi oleh suasana sedih. Latar waktu didominasi oleh waktu sore/senja; 4) wajah Indramayu dalam kumpulan cerita pendek “Lelaki yang Tubuhnya Habis Dimakan Ikan-Ikan Kecil” adalah wajah sedih dan muram. Wajah sedih dan muram itu ditunjukkan dengan banyaknya cerita pendek yang mengangkat tentang persoalan kehilangan, baik itu kehilangan keluarga, saudara, harta benda, identitas, kebudayaan, maupun nilai-nilai.Kata Kunci        : Tema, Konflik, Latar, Wajah Indramayu, Cerita Pendek ABSTRACTThis study aims to reveal the description of the Indramayu coastal community in the short story "Men whose bodies have been eaten by small fish". This research combines structural analysis (themes, social conflicts, and settings) and the sociology of literature. The research method used is descriptive qualitative with content analysis techniques. The results of this study are: 1) the theme in the collection of short stories "The Man whose Body Is Out of Eating Small Fish" is dominated by the problem of loss experienced by figures from the coastal communities of Indramayu. The loss in question is the loss of family, property, identity, and culture, etc .; 2) the conflict that occurred in the short story collection "The Man Who Was Consumed by Eating Small Fish" was a realist and non-realist conflict. Realist conflict is an individual conflict with himself, an individual conflict with an individual, and an individual conflict with a group. Realist conflicts are driven by non-realist conflicts originating from the atmosphere and the environment. Poverty, disasters, class differences, bonded labor practices, traditional and cultural values encourage leaders to have conflicts with their hearts, individuals, and groups in their environment; 3) the setting in the short story "The Man Who Was Eaten by Small Fish" is in the coastal area of Indramayu. The Indramayu coast is divided into several areas such as Karangsong and Limbangan, Cimanuk River, Purwa Beach and Muara Angin Village. Other settings are on the shoreline, mangrove forests, houses, gangs, etc. The atmosphere is dominated by a sad atmosphere. The time setting is dominated by evening/twilight; 4) Indramayu's face in a collection of short stories "The Man whose Body Was Eaten by Small Fish" is sad and gloomy. The sad and gloomy face is shown by the many short stories that raise the issue of loss, whether it is the loss of family, siblings, property, identity, culture, or values.Keywords: Theme, Conflict, Background, Face of Indramayu, Short Story
PENGENALAN TATA RIAS (MAKE UP) DALAM PEMBELAJARAN DRAMA BAGI SISWA SMA KABUPATEN KUNINGAN Arip Hidayat; Tifani Kautsar; Andriyana Andriyana
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3262

Abstract

ABSTRAK Teater sebagai karya pentas merupakan sebuah kemampuan siswa dalam meningkatkan kreativitas. Siswa yang memiliki kemampuan dalam tata rias dapat ikut andil dalam proses pengembangan kreativitasnya dalam teater. Sebagai pendukung pementasan maka penting dan sangat diperlukan pengenalan sejak dini di tingkat SMA. Dengan Metode PRA (Participatory Rural Appraisal) tater dapat dikenalkan lebih dalam melalui pengenalan tarias berupa riasan karakter, riasan pangung, riasan korektif, dan riasan kreatif yang menghasilkan responden yang memiliki pengetahuan baru tentang tata rias. Pada prosesn pelaksanaan siswa sangat antusias dan guru ikut menyimak kegiatan sehinga pembelajaran teater menjadi lebih menyenangkan. ABSTRACTTheater as a stage work is an ability of students to increase creativity. Students who have the ability in make-up can take part in the process of developing their creativity in theater. As a supporter of staging, it is important and indispensable early introduction at the high school level. With  the PRA (Participatory Rural Appraisal) method, tater can be introduced more deeply through the introduction of dance in the form of character makeup, panggung makeup, corrective makeup, and creative makeup that produces respondents who have new knowledge about makeup. In the implementation process, students were very enthusiastic and the teacher participated in listening to the activity so that theater learning became more fun.
PENGENALAN TEKNIK LATIHAN NAFAS, SUARA, DAN RASA UNTUK PEMBELAJARAN DRAMA BAGI GURU SE-KABUPATEN KUNINGAN Aan Anjasmara; Tifani Kautsar; Andriyana Andriyana
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i1.3261

Abstract

ABSTRAK Pengajaran sastra pada materi drama sangat dibutuhkan guru untuk mengasah kreatifitas dan kemampuan berfikir kritis dalam sebuah pementasan drama. Drama sebagai karya sastra dan karya pentas merupakan dua hal yang penting untuk diajarkan disekolah. Pengabdian tentang pengajaran drama bagi guru diperlukan untuk membangun konstruksi pemahaman yang ajek tentang permainan drama. Tekik dasar bermain drama sebagai aktor memiliki latihan dasar yang harus dikuasai mulai dari olah raga, nafas/suara, dan olah sukma yang diajarkan kepada guru untuk dipraktikkan kepada siswa. Pengabdian dilaksanakan dengan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) yang melibatkan semua orang dan semua partisipan ikut aktif dalam proses pengabdian. Proses pengabdian melakukan praktik langsung terhadap materi yang diberikan dan melakukan evaluasi bersama. Dari proses yang dilakukan memunculkan hasil yang positif dari respon guru dan bukti ikut serta mereka dalam setiap kegiatan yang dilakukan bersama pemateri dan partisipan. Keberhasilan program ini dapat diukur dari animo mereka yang hadir dari banyak sekolah di Kabupaten Kuningan. Hasil evaluasi menghasilkan materi keaktoran dan make up diperlukan untuk pembelajaran drama di sekolah.ABSTRACTTeaching literature on drama material is needed by teachers to hone creativity and critical thinking skills in a drama performance. Drama as a literary work and a performance work are two important things to be taught in schools. Dedication to teaching drama for teachers is needed to build a construct of a firm understanding of drama play. The basic techniques of playing drama as an actor have basic exercises that must be mastered starting from sports, breath/sound, and spiritual sports that are taught to teachers to practice to students. Community service is carried out using  the PRA (Participatory Rural Appraisal) method which involves everyone and all participants actively participate in the service process. The midwifery process conducts direct practice on the material provided and conducts joint evaluations. From the process carried out, positive results emerged from the teacher's response and evidence of their participation in every activity carried out with speakers and participants. The success of this program can be measured from the interest of those who attended from many schools in Kuningan Regency. The results of the evaluation produce acting and makeup materials needed for drama learning at school.
PENGENALAN OLAH NASAF, SUARA, DAN SUKMA BAGI SISWA SMP KABUPATEN KUNINGAN Kautsar, Tifani; Hidayat, Arip; Andriyana, Andriyana
Lentera Karya Edukasi Vol 3, No 2 (2023): Jurnal LENTERA KARYA EDUKASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengembangan dan Kajian Sarana dan Prasarana Pendidikan (P2K Sarprasdik)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/lekaedu.v3i2.58411

Abstract

Abstract:Teaching literature on drama material is needed by students to hone creativity and critical thinking skills in a drama performance. Drama as a literary work and a performance work are two important things to be taught in schools. Devotion to teaching drama to students is necessary to build a construct of a steady understanding of play. Community service with the PRA (Participatory Rural Appraisal) method which involves everyone and all participants actively participate in the service process. The midwifery process conducts direct practice on the material provided and conducts joint evaluations. The results of the evaluation produce practical material for the introduction of basic theater exercises proven to hone creative thinking.Abstrak: Pengajaran sastra pada materi drama sangat dibutuhkan siswa untuk mengasah kreatifitas dan kemampuan berfikir kritis dalam sebuah pementasan drama. Drama sebagai karya sastra dan karya pentas merupakan dua hal yang penting untuk diajarkan disekolah. Pengabdian tentang pengajaran drama bagi siswa diperlukan untuk membangun konstruk pemahaman yang ajeg tentang permainan drama. Pengabdian dengan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) yang melibatkan semua orang dan semua partisipan ikut aktif dalam proses pengabdian. Proses pengabidian melakukan praktik langsung terhadap materi yang diberikan dan melakukan evaluasi bersama. Hasil evaluasi menghasilkan materi praktik pengenalan latihan dasar teater terbukti dapat mengasah berfikir kreatif.
Latihan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru MA di Kabupaten Kuningan Jaelani, Asep Jejen Jaelani; Andriyana, Andriyana; Kautsar, Tifani
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2024): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (April)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v6i1.16027

Abstract

Ketepatan dan pengungkapan pemikiran dan informasi penelitian yang jelas adalah tujuan utama penulisan ilmiah. Dalam kebutuhan guru dan era pendidikan artikel ilmiah modern berkembang menjadi sebuah kebutuhan guru untuk mengukur kemampuan dalam memecahkan masalah disekolah. Materi yang diajarkan adalah bagaimana menulis judul yang baik, bagaimana menulis abstrak yang baik, bagaimana menulis pendahuluan yang baik, bagaimana menulis hasil dan pembahasan yang baik, dan bagaimana menulis simpulan artikel ilmiah. Metode pelaksanan mengunakan model RRA ((Rapid Rural Appraisal) yang menghasilkan proses pengenalan PTK kepada guru, dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat yang relavan.  10.30596/ihsan.v%vi%i.16027
Development of teaching materials for writing short stories based on multi-modal through the Glide Apps platform Hidayat, Arip; Andriyana, Andriyana; Kautsar, Tifani
LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 20 No. 2 (2024): September
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/lite.v20i2.11270

Abstract

Developing a multimodal short story writing application is an innovative step in improving students' understanding and ability to write short stories. This study aims to develop and test the effectiveness of an application for learning to write short stories through the Glide Apps platform. This study adopts a research and development (R&D) method to develop multimodal short story writing teaching materials through the Glide Apps platform by integrating qualitative and quantitative approaches. The effectiveness test was conducted using a pseudo-experimental method for students of Kuningan University taking the anatomy of fictional prose course through a one-group pretest-posttest design to evaluate the impact of the application. The results of the effectiveness test provide a positive picture of the potential of this application as an effective tool in improving short story writing skills as a whole. This application presents various learning methods, theories, and exercises that gadgets can access flexibly. This application also provides short story writing assignment facilities via email. The results of this study have positive implications, especially in developing innovative learning methods that can improve students' literacy and creativity in writing short stories.
PENGEMBANGAN MODUL PENULISAN ESAI UNTUK MENUNJANG KECAKAPAN LITERASI SISWA SMP DI KABUPATEN KUNINGAN Hanifah, Ifah; Anjasmara, Aan; Kautsar, Tifani
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/diglosia.v8i1.5539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul esai bagi siswa SMP untuk menunjang kecakapan literasi. Modul yang dimaksud diperuntukkan bagi pelatihan siswa ketika menghadapi lomba menulis esai dalam Festival Literasi, Sastra, dan Seni Nasional (FLS2N). Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) bagaimana kebutuhan modul esai bagi siswa SMP?; 2) bagaimana pengembangan modul esai bagi siswa SMP?; dan 3) bagaimana kelayakan modul esai yang dikembangkan. Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode research and development, maka diperoleh hasilpenelitian sebagai berikut. Pertama, melalui analisis kebutuhan diperlukan modul esai yang dapat digunakan khusus untuk pelatihan bagi siswa guna mengikuti lomba menulis esai. Kedua, dikembangkan sebuah modul esai dengan komponen tujuan, amteri dan evaluasi yang kesemuanya disesuikan dengan kebutuhan di lapangan. Ketiga, setelah diuji kelayakan modul ini dinyatakan layak dengan nilai rata-rata nilai dari ketiga pakar adalah sebesar 2,89.Kata kunci: modul, esai, literasi, siswa SMP  This study aims to develop an essay module for junior high school students to support literacy skills. The module in question is intended for student training when facing an essay writing competition in the National Literacy, Literature and Arts Festival (FLS2N). The formulation of the research problem is as follows; 1) what is the need for essay modules for junior high school students?; 2) how is the essay module development for junior high school students?; and 3) how is the feasibility of the developed essay module. After conducting research using the research and development method, the following research results were obtained. First, through a needs analysis, an essay module is needed that can be used specifically for training for students to take part in essay writing competitions. Second, an essay module was developed with objectives, material and evaluation components, all of which were adapted to the needs in the field. Third, after being tested for the feasibility of this module it was declared feasible with the average score of the three experts being 2.89.Keywords: module, essay, literacy, junior high school students
Memasyarakatkan Literasi dan Numerasi Menuju Generasi Berkarya dan Mandiri Desa Sukasari Kabupaten Majalengka Jawa Barat Kautsar, Tifani; Hamidah, Ida; Suntini, Sun
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 2 No. 1 (2024): Renata - April 2024
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.24

Abstract

Literasi, sebagai kumpulan keterampilan membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah, menjadi esensial dalam kehidupan sehari-hari. Literasi numerasi terdiri dari berhitung, relasi numerasi, dan operasi aritmatik. Relasi numerasi mengenai pemahaman kuantitas, sementara operasi aritmatik terkait dengan penjumlahan dan pengurangan. Menganalisis informasi dari grafik, tabel, atau bagan, serta kemampuan memprediksi dan mengambil keputusan, adalah bagian dari literasi numerasi yang membentuk warga global siap abad 21. Program ini bertujuan meningkatkan literasi di Desa Sukasari, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, fokus pada keterampilan membaca dan menulis. Literasi bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi juga memahami teks dengan bijak. Program menggunakan metode pelatihan dengan teknik Cermati, Renungkan, Olah, Telaah, Tuangkan/Tulis. Kegiatan pengabdian ini memberikan dampak positif yang terlihat dari antusiasme peserta yang mengikuti pelatihan, yang meningkatkan minat mereka dalam membaca dan menulis. Peserta juga mendapatkan pengetahuan baru tentang literasi dan numerasi serta akses pada buku-buku pengetahuan yang mendukung perkembangan literasi mereka. Program ini menjadi landasan penting dalam menghadapi tantangan global abad 21 dengan literasi yang lebih baik.
Pelatihan Seni Peran Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Anjasmara, Aan; Andriyana, Andriyana; Kautsar, Tifani
JE (Journal of Empowerment) Vol 5, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v5i2.4621

Abstract

Abstrak Pengabdian masyarakat di SMP menitikberatkan pada pengalaman bermain peran yang mampu mendukung peningkatan belajar dalam bahasa indonesia dan pengembangan diri pada ekstrakurikuler sebagai keberlanjutan dari penanaman sikap kreatif siswa. Pengabdian ini berfokus pada pelatihan seni peran untuk siswa, bertujuan meningkatkan keterampilan artistik dan sosial. Program ini melibatkan pelatihan intensif dalam teknik seni peran dan evaluasi berkelanjutan. Data hasil pelatihan menunjukkan bahwa rata-rata nilai keterampilan seni peran siswa adalah 75.25, dengan median 77.5 dan modus pada nilai 75 dan 85. Rentang nilai dari 65 hingga 85 dan standar deviasi 16.73 menunjukkan variasi yang signifikan dalam performa siswa. Evaluasi ini memberikan wawasan tentang kemajuan dan tantangan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran seni peran. Abstract Community service in junior high school focuses on role-playing experiences that can support learning improvement in Indonesian and role-playing experiences that can support learning improvement in Indonesian language and self-development in extracurricular activities as a continuation of cultivating students' creative attitudes. This service focuses on role-play training for students, aiming to improve artistic and social skills. The programme involves intensive training in role-playing techniques and ongoing evaluation. Data from the training showed that the mean score of students' acting skills was 75.25, with a median of 77.5 and modes at 75 and 85. The range of scores from 65 to 85 and standard deviation of 16.73 showed significant variation in student performance. The evaluation provided insights into the progress and challenges students faced in the process of learning acting.
EKSPLORASI STILISTIKA PADA NOVEL-NOVEL KARYA ANDREA HIRATA Tifani Kautsar; arip hidayat; Ahmad Nasrullah Nasution
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 2 (2024): FON: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i2.10789

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini merupakan kajian stilistika pada novel Edensor, Ayah, Sirkus Pohon, Buku Besar Peminum Kopi, dan Guru Aini karya Andrea Hirata. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan stilistika pada unsur pemajasan, penyiasatan struktur, dan citraan dalam novel-novel tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Edensor, Buku Besar Peminum Kopi, dan Guru Aini, pemajasan didominasi oleh metafora karena kesamaan genre komedi, petualangan, dan inspiratif. Sementara itu, dalam novel Ayah dan Sirkus Pohon, pemajasan lebih banyak menggunakan personifikasi yang sesuai dengan genre keluarga dan romantis. Pada unsur penyiasatan struktur, hiperbola mendominasi novel Ayah, Buku Besar Peminum Kopi, dan Guru Aini, yang memiliki kesamaan genre keluarga dan perjalanan. Sebaliknya, repetisi lebih banyak digunakan dalam novel Edensor dan Sirkus Pohon yang bergenre romantis dan inspiratif. Unsur citraan dalam semua novel lebih didominasi oleh citraan visual dibandingkan auditif dan kinestetik. Penggunaan citraan visual ini memperkuat deskripsi lingkungan dan suasana hati tokoh, serta membantu pembaca dalam membayangkan skenario yang dihadirkan secara lebih jelas dan mendalam. KATA KUNCI: Andea Hirata; Citraan; Kesastraan; Pemajasan; Penyiasatan Struktur; Stilistika    > A STYLISTIC EXPLORATION OF ANDREA HIRATA'S NOVELSABSTRACT: This research is a stylistic study of the novels Edensor, Ayah, Sirkus Pohon, Buku Besar Peminum Kopi, and Guru Aini by Andrea Hirata. This research aims to describe the use of stylistics in the elements of exaggeration, structural investigation, and imagery in the novels. The method used is descriptive qualitative with content analysis technique. The results showed that in Edensor, Buku Besar Peminum Kopi, and Guru Aini, metaphors dominate the use of stylistics due to the similarity of comedy, adventure, and inspirational genres. Meanwhile, in Ayah and Sirkus Pohon, the use of personification is more in line with the family and romantic genres. In the element of structural manipulation, hyperbole dominates the novels Ayah, Buku Besar Peminum Kopi, and Guru Aini, which have the family and travel genres in common. In contrast, repetition is used more in Edensor and Sirkus Pohon, which have romantic and inspirational genres. The imagery element in all novels is dominated by visual imagery rather than auditive and kinesthetic. The use of visual imagery strengthens the description of the characters' environment and mood, and helps the reader to imagine the scenario more clearly and deeply. KEYWORDS: Andea Hirata; Explanation; Imagery; Literature; Structure Investigation; Stylistics