Claim Missing Document
Check
Articles

DINAMIKA DAERAH PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI KOTA AMBON Matakupan, Hansje; Hiariey, J.; Tupamahu, A.; Baskoro, Mulyono S.
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i2.20558

Abstract

Perairan Kota Ambon dan sekitarnya dimanfaatkan oleh nelayan sebagai daerah penangkapan ikan (DPI) pelagis. Aktifitas pemanfaatannya terindikasi dinamis sebab terjadi perubahan dan perkembangan penerapan teknologi penangkapan ikan serta peraturan di bidang perikanan. Penelitian dilakukan dengan tujuan memetakan batas dan menentukan luas daerah penangkapan ikan, mengetahui aksesibilitas, produksi, daerah dan musim penangkapan ikan pelagis, serta mengetahui permasalahan dan konflik pemanfaatan daerah penangkapan ikan pelagis. Data lapangan dikumpulkan pada lokasi terpilih dengan metode RRA dan PRA, juga dengan menggunakan kuesioner serta data sekunder dari berbagai sumber terpercaya. Analisis data dilakukan dengan bantuan komputer, yakni pemetaan batas dan penentuan luas DPI dengan metode kartometrik. Musim penangkapan ikan dianalisis dengan pendekatan statistik serta dibahas secara deskriptif. Permasalahan dan konflik pemanfaatan DPI dibuat dalam tabel untuk dibahas. Hasil pemetaan batas dan penentuan luas DPI Kota Ambon seluas 419,97 km2 dan nelayan Kota Ambon dapat mengakses DPI hingga seluas 1.316,46 km2 bahkan lebih luas lagi pada perairan sekitarnya Pada umumnya puncak musim penangkapan ikan pelagis di DPI Kota Ambon terjadi pada musim pancaroba II hingga musim Barat dan paceklik pada musim Timur.
PEMANFAATAN OPTIMAL SUMBERDAYA CAKALANG DI PERAIRAN MALUKU Siahainenia, Stevanus M; Hiariey, Johanis; Baskoro, Mulyono S; Waileruny, Welem
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 13 No 2 (2017): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.093 KB)

Abstract

Overfishing has an impact on decrease of fish stocks so that it affects status of fish resource management. This research aims to analyze the optimal utilization of skipjack resources in the waters of Moluccas. Primary and secondary data were obtained through interviews and official publications. Data were analyzed through surplus production model with the techniques of CYP, and continued with the analysis of the bioeconomic model of Gordon Schaefer. The results showed that at the management regime of MSY, skipjack production reached 61.461.26 tons, with fishing effort 50,295 trips. At the open access regime, efforts increased to 84,836 trips with declining of production to 32,475.32 tons. Compared to both the MSY and open access, resource management regime at the MEY contributed to a higher economic rent, Rp 327,868,123,7700, but a lower fishing effort of 42,418 trips, and production 59,953.41 tons. Based on the bio-techno-economic values, the management regime of MEY was classified as the optimal utilization of the skipjack resources. ABSTRAK Tangkap lebih berdampak terhadap penurunan stok ikan sehingga mempengaruhi status pengelolaan sumberdaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ikan cakalang di perairan Maluku. Data primer dan sekunder diperoleh melalui wawancara dan publikasi resmi. Data dianalisis melalui model surplus produksi dengan teknik CYP, dan dilanjutkan dengan analisis model bioekonomi GS. Hasil menunjukkan pada rezim pengelolaan MSY, produksi ikan cakalang mencapai 61.461.28 ton, dengan tingkat upaya penangkapan 50.184 trip. Pada rezim open access, upaya meningkat menjadi 84.683 trip dengan produksi menurun 32.416,66 ton. Dibandingkan MSY dan open access, pengelolaan sumberdaya pada rezim MEY menghasilkan rente ekonomi tertinggi Rp 328.138.580.000, upaya penangkapan yang rendah 42.341 trip, dan produksi 59.960,14 ton. Berdasarkan nilai bio-tekno-ekonomi, maka rezim pengelolaan MEY diklasifikasikan sebagai status pemanfaatan sumberdaya cakalang yang optimal. Kata kunci: Sumberdaya cakalang, pemanfaatan optimal, perairan Maluku
EFISIENSI PERUBAHAN KERAPATAN MATERIAL POLYURETHANE TERHADAP LAJU PENETRASI PANAS PADA PALKA KAPAL IKAN TRADISIONAL Amiruddin, Wilma; Iskandar, Budhi H; Murdiyanto, Bambang; Baskoro, Mulyono S
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 11, No 2 (2014): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.939 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v11i2.7316

Abstract

Efisiensi penggunaan material insulasi polyurethane dapat diukur melalui perubahan kerapatan material dengan laju panas yang dihasilkan, atau perbandingan antara perubahan daya simpan terhadap biaya material insulasi yang dibutuhkan.  Pengaruh perubahan kerapatan tersebut diambil pada rentang nilai 30 – 50 kg/m3, yaitu berdasarkan data aplikasi di lapangan. Metode analisis dilakukan dengan menggunakan teori dasar perpindahan panas dengan menggunakan rancangan percobaan RAL faktorial pada laboratorium dan uji komputasi CFD dengan bantuan CFD LISA 76. Hasil analisis menununjukkan bahwa penggunaan material densitas insulasi yang efisien adalah penggunaan material insulasi dengan nilai pada kisaran 30 - 35 kg / m 3 dengan efisiensi  η = ± 0.7. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih akurat tentang penggunaan material insulasi polyurethane yang efisien dan efektif.
ARAH PENGEMBANGAN PENANGKAPAN PURSE SEINE DI PERAIRAN LAMPULO PROVINSI ACEH Fajri, Ilham; Nasruddin, Nasruddin; Baskoro, Mulyono S; Mustaruddin, Mustaruddin
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan FPIK Universitas Teuku Uma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.275 KB)

Abstract

Salah satu alat tangkap yang dominan digunakan nelayan Lampulo di Provinsi Aceh saat ini adalah purse seine.Penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine banyak dipengaruhi oleh fungsi-fungsi produksi yang mana untukmengatur pengelolaan. Sehubungan dengan pengelolaan tersebut maka dibutuhkan adanya strategi pengembanganyang akan dikembangkan menjadi perikanan yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menyusun strategipengembangan perikanan purse seine di perairan Lampulo, Provinsi Aceh. Penelitan ini dilaksanakan di perairan Lampulo dengan basis pengambilan data di PPS Lampulo Provinsi Aceh. Waktu penelitian selama 4 (empat) bulan dimulai dari dari bulan Agustus sampai dengan November 2017. Data yang dikumpulkan terdiri dari data kondisi perikanan purse seine di PPS Lampulo yang diperoleh berdasarkan observasi dan wawancara langsung terhadap nelayan dan pelaku usaha perikanan purse seine yang terkait. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Hasil dari penelitian menunjukkan strategi terpilih/diprioritaskan untuk mendukung pengembangan perikanan purse seine pelagis kecil di Perairan Lampulo Provinsi Aceh adalah strategi SO dengan opsi strategi : Pelatihan/sosialisasi nelayan terkait teknologi penangkapan yang ramah lingkungan dikarenakan memiliki nilai skor tertinggi (3,01). Sedangkan untuk strategi WO, ST, dan WT menjadi opsi alternatif untuk strategipengembangan perikanan purse seine pelagis kecil di Perairan Lampulo Provinsi Aceh. 
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN IKAN YANG TERTANGKAP DI SEKITAR RUMPON ATRAKTOR IJUK DI PERAIRAN KABUPATEN NAGAN RAYA PROVINSI ACEH Hafinuddin, Hafinuddin; Thahir, Muhammad Agam; Yusfiandayani, Roza; Baskoro, Mulyono S; Jaya, Indra
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v6i2.2188

Abstract

The study was conducted to investigate composition of fish catching around palm fiber fish aggregating device (FAD). This research was performed in waters of Nagan Raya District, Indian Ocean on October until December 2018. Palm fiber FAD and coconut fronds FAD was set up at 20-30 m depth. The The research is using survey method and to collecting data, experimental fishing was used to collect data with hand line fishing gear. The results show the types of fish catching in palm fiber FAD is Lepturacanthus savala, Selar crumenopthalmus, Selaroides leptolepis, Rastrelliger kanagurta and  Sardinella lemuru. For coconut fronds FADs, composition of fish catching is Selaroides leptolepis, Rastrelliger kanagurta, Sardenella sirin, Caranx sp, Terapon jarbua, Chorinemus tala dan Upenius mullocensin. Total of fish cacthing in palm fiber FADs is 70 fish. While at coconut fronds FADs is 29 fish. Based on descriptive analysis, the palm fiber FADs is more effective than coconut fronds FADs. This study is very important in the production of fish catching around FADs.
TINGKAT KERAMAHAN BUBU EKOR KUNING YANG DIOPERASIKAN NELAYAN DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU Iskandar, Dahri; Bimasakti, Yudha; ., Zulkarnain; Baskoro, Mulyono S; Hariwisudho, Sugeng; Iskandar, Budhi H
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v13i2.14574

Abstract

Bubu merupakan alat tangkap yang banyak digunakan untuk menangkap berbagai jenis ikan demersal dan ikan karang. Bubu memiliki keunggulan dan kelemahan dalam menangkap ikan. Adanya kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh alat tangkap bubu maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan keramahan bubu yang dioperasikan oleh nelayan di Perairan Kepulauan Seribu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bubu yang terbuat dari kawat dengan ukuran p x l x t : 87,5 x 62,5 x 27,5 cm. Data berupa ukuran, jumlah, bobot dan jenis ikan hasil tangkapan, dikumpulkan dari hasil penangkapan dan dianalisis untuk mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukan total jumlah hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian sebanyak 624 ekor terdiri dari 23 spesies. Spesies yang dominan tertangkap adalah ikan ekor kuning (Caesio cuning) sebanyak 213 ekor, ikan ini termasuk famili Caesionidae. Distribusi ukuran ikan yang dominan tertangkap pada bubu selama penelitian memiliki panjang cagak berkisar antara 10-34 cm. Hasil tangkapan utama yang tertangkap selama penelitian memiliki bobot 83,003 gram dengan persentase 71,35%, sedangkan hasil tangkapan sampingan memiliki bobot 33,334 gram dengan proporsi 28,65%. Proporsi hasil tangkapan utama berupa ikan ekor kuning yang berukuran layak tangkap dan tidak layak tangkap adalah 48,36% : 51,64%. Bubu Ekor Kuning merupakan alat tangkap yang ramah lingkungan ditinjau dari indikator alat tangkap ramah lingkungan.Kata kunci: Alat tangkap, bubu, ikan ekor kuning, Kepulauan Seribu, ramah lingkungan.
Efektivitas Bubu Lipat Modifikasi dan Penggunaan Umpan Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) pada Penangkapan Spiny Lobster (Panulirus spp.) di Perairan Pesisir Timur Teluk Palabuhanratu Jawa Barat Zulkarnain Zulkarnain; Mulyono S Baskoro; Sulaeman Martasuganda; Daniel R Monintja
Buletin PSP Vol. 19 No. 3 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.871 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bubu lipat modifikasi dan penggunaan umpan cacing tanah pada penangkapan lobster. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen penangkapan dengan pola Rancangan Acak Kelompok, dimana digunakan 2 jenis bubu lipat, yaitu bubu lipat modifikasi pintu samping dan bubu lipat standard dan perlakukan 2 umpan, yaitu cacing tanah dan tembang (standar) dengan ulangan sebanyak 20 trip penangkapan. Hasil tangkapan terdiri dari target utama dan by-catch. Komposisi hasil tangkapan utama adalah lobster 31 ekor (33,7%), terdiri dari 3 spesies, yaitu lobster hijau pasir (Panulirus homarus) 29 ekor (31,5%), lobster hijau (Panulirus versicolor) 1 ekor (1,1%), dan lobster mutiara (Panulirus ornatus) 1 ekor (1,1%). Hasil tangkapan sampingan (HTS) atau by-catch dengan total 61 ekor (66,3%) yang terdiri dari kelompok krustasea (rajungan) 33 ekor (35,9%), kelompok moluska (sotong-Sepia sp.) 22 ekor (23,9%), kelompok ikan (kerapu tutul-Epinephelus maculatus) 5 ekor (5,4%), dan kelompok krustasea (udang ronggeng-Squilla mantis) 1 ekor (1,1%). Penggunaan bubu lipat penelitian dan jenis umpan berbeda nyata pada taraf nyata 5%, dimana bubu lipat standar lebih baik dalam menangkap lobster dibandingkan dengan bubu lipat modifikasi. Sedangkan bubu lipat yang menggunakan umpan cacing tanah lebih baik dibandingkan dengan bubu lipat yang menggunakan tembang (standar). Bubu lipat modifikasi dapat mereduksi by-catch hingga 50% dibandingkan dengan bubu lipat standar.
PENGEMBANGAN DESAIN BUBU LOBSTER YANG EFEKTIF Zulkarnain Zulkarnain; Mulyono S. Baskoro; Sulaeman Martasuganda; Daniel Monintja
Buletin PSP Vol. 19 No. 2 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.961 KB)

Abstract

Spiny lobster (Panulirus spp.) merupakan komoditas perikanan laut unggulan yang memiliki nilai ekonomis penting dalam perdagangan tingkat lokal maupun internasional. Kegiatan penangkapan lobster merupakan salah satu kegiatan usaha perikanan tangkap andalan bagi masyarakat nelayan, karena dengan kuantitas hasil tangkapan lobster minimum dan kualitas yang prima, akan tetap memberikan keuntungan usaha sekaligus meningkatkan pendapatan. Di Indonesia, nelayan menangkap lobster dengan alat tangkap yang sederhana dengan tingkat usaha penangkapan skala kecil. Penggunaan bubu untuk kegiatan penangkapan lobster secara komersial belum banyak dilakukan, karena bubu yang digunakan oleh nelayan selama ini hanya untuk menangkap ikan, rajungan dan kepiting bakau. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2010 menggunakan metode desk study. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perkembangan rancang bangun bubu lobster sebagai dasar upaya pengembangan desain yang efektif. Berdasarkan penelitian, diperoleh rancangan gambar desain bubu lipat satu pintu samping bentuk kotak dan bubu lipat satu pintu atas bentuk trapesium keduanya dipasang dengan pemicu pintu masuk. Efektivitas bubu lobster ini perlu diuji lebih lanjut, baik dalam pengujian skala laboratorium maupun skala lapangan.
ANALISIS KESESUAIAN ALAT TANGKAP DENGAN KEWILAYAHAN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN BELITUNG M. Nizar Dahlan; Budy Wiryawan; Bambang Murdiyanto; A. Fauzi; Mulyono S. Baskoro
Buletin PSP Vol. 19 No. 1 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.275 KB)

Abstract

There are 13 catching tools for fisheries that usually used in Belitung Regency, but those still need to be developed based on characteristic of each sub region in Belitung Regency. This research aim is to determinate the appropriation between all fisheries catch tools to each sub regions in Belitung Regency. This research is held in Sijuk, Tanjung Pandan, Badau, and Membalong Subregions in Belitung Regency. Analysis that used in this research are descriptive analysis, fish resource analysis, feasibility analysis for catch fisheries effort and Location Quotient (LQ) analysis. The result are there 13 fish catch tools usually used in Belitung Regency, and there are only seven fish catch tools that appropriate with each sub region, they are troll lines, large stationary fish trap and bubu that suitable if developed in Sijuk Sub-region, with each LQ value 2,49; 1,32; and 1,61; boat seine and drift gill net that suitable if developed in Tanjung Pandan Sub-region, with each LQ value 1,88 and 1,84; trammel net that suitable in developed in Badau Sub-region, with LQ value 2,83; and the last is boat fishing platform that suitable if developed in Membalong Sub-region, with LQ value 5,40. The conclusions are Sijuk could become basis for troll lines, large stationary fish trap and bubu; Tanjung Pandan could become basis for boat seine and drift gill net; Badau could become basis for trammel net; and Membalong could become basis for boat fishing platform.
KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN UTARA NANGGROE ACEH DARUSSALAM (Financial Elegibility to Development of Small Pelagic Fishing in North Territorial Water of Nanggro Aceh Darussalam) Raihanah Raihanah; Sugeng Hari Wisudo; Mulyono S. Baskoro; Dedy H. Sutisna
Buletin PSP Vol. 19 No. 1 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.678 KB)

Abstract

Management of small pelagic fishing unit not yet used better in north territorial water of NAD, especially after tsunami. This research aim to analyze financial elegibility of small pelagic fishing unit. The method of research are analysing of invesment, operating cost, benefit, NPV, B/C Ratio, IRR, and ROI. Invesment of drift gillnet (JIH), set gillnet (JIT), loop gillnet (JL), shrimp net (JK), trammel net, fish seine, payang, beach seine, and purse seine are each Rp 523.800.000, Rp 439.000.000, Rp 368.500.000, Rp 284.700.000, Rp 120.350.000, Rp 451.900.000, Rp 426.000.000, Rp 379.100.000, and Rp 1.031.800.000. Solar is dominant operational supporting of small pelagic fishing om location, reaching 60-75 % from total operational cost. Purse seine and drift gillnet have the best of benefit, each Rp 3.812.355.000 per year and Rp 2.536.456.000 per year. Fishing unit can be developed competently each drift gillnet (JIH), set gillnet (JIT), shrimp net (JK), trammel net, fish seine, payang, beach seine, and purse seine. But loop gillnet (JL) is not competent to developed becauce it has IRR -4,36 % (standard > 6,25 %) and B/C ratio 0,97 (standard > 1)
Co-Authors A. Fauzi A. Fauzi A. Purbayanto Abdul Hanan Abdul Kohar Mudzakir Achmad Indar Wijaya Adi Saputra Adi Susanto Adi Susanto Adi Susanto Adi Susanto Ady Candra Agnes P. Sudarmo Agus Atmadipoera Agus Santoso Agus Suherman Agus Wahyu Santoso Agustinus Tupamahu Akhmad Fauzi Aksa Azhari Aminullah Alberth Ch Nanlohy Ali Muqsit Am Azbas Taurusman Am Azbaz Taurusman Anggraini, Atika Anjaya Purwa Wiyastra Anwar Bey Pane Anwar, Yanto Arfani Mukrim Ari Purbayanto Arif Satria Aristi Dian Arzali Asep Ma'mun Ateng Supriatna Axeline Estherina Simanjuntak Ayu Wulandari Azis, Ravy Nur Aziz, Ravy Nur Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Bartho, Seldi Benaya M. Simeon Bimasakti, Yudha Budhi H Iskandar Budhi H Iskandar Budhi H Iskandar Budhi H. Iskandar Budhi H. Iskandar Budhi H. Iskandar Budhi Hascaryo Iskandar Budi Hascaryo Budi Hascaryo Budi Hascaryo Iskandar Budi Nugraha Budiman, M. Syarif Budy Wiryawan Bunasor Sanim Burhanis Burhanis Chandra Nainggolan D Manurung Dahri Iskandar Dahri Iskandar Daniel Monintja Daniel R Monintja Daniel R Monintja Daniel R. Monintja Daniel R. Monintja Daniel R. Monintja Daniel Rezki Danu Sudrajat Dareen Nadya Rema Dedi Soedharma Dedy H. Sutisna Deni Achmad Soeboer Deselina M.W. Kaleka Diana Agustina Didik Santoso Didik Santoso Dietriech Geoffrey Bengen Diniah Diniah Djodie Rizky Prima Domu Simbolon Drama Panca Putra Dwi A. Gautama Eko Sri Wiyono Erfind Nurdin Erfind Nurdin Erna Almohdar Ernani Lubis Estu Nugroho Fadlt Syamsudin Firdaus Basbeth Firman Kurniawan Fis Purwangka Fonny J.L. Risamasu Fuad Gentio Harsono Gondo Puspito Hafinuddin Hafinuddin Hanifa, Irfan Hansje Matakupan Hariwisudho, Sugeng Herie Saksono Hiariey, J. Hiariey, Johanis Hutagalung, Bronx Andar Iin Solihin Iin Solihin Ilham Fajri, Ilham Indra Ambalika Syari Indra Ambalika Syari Indra Jaya Indra Jaya J Hiariey Jabbar, Meuthia Aula Jaliadi - Jeti Pulu Johanis Hiariey Johanis Hiariey John Haluan John Haluan John Haluan John Haluan John Haluan Joko Santoso Karman, Amirul Karnan Karnan Khrisna Samudra Krishna Samudra Kunarso Kunarso Kurman, Mathilda Kurnia, Triono Aries Kusnandar Kusnandar La Anadi Laitupa, Jufri Pachri Lilik Muzayanah Luh Putu Ratna Sundari M Yasin U.P Olii M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M. Nizar Dahlan M. Nizar Dahlan Mahiswara Mahiswara Matakupan, Hansje Mochammad Riyanto Mohamad Gazali Mohammad Imron Mokhamad Dahri Iskandar Muhamad Fedi Alfandi Sondita Muhamad Fedi Alfiadi Sondita Muhammad Agam Thahir Muhammad Agam Thahir Muhammad Ihsan Muhammad Imron Muhammad Imron Muhammad Johar Rudin Muhammad Sulaiman Muhammad Sulaiman Muhammad Wildy Kamaali Mujizat Kawaroe Mulyati, Sri . Mulyono Partosuwirjo Mulyono Partosuwirjo Mustaruddin Nasruddin Nasruddin Nasruddin Nasruddin Nining S Ningsih Nining Sari Ningsih Nopriyanti Nur Lina M Nabiu Nur Lina Maratana Nabiu Nurhasanah Oktariza, Wawan Picaulima, Simon M. Pipih Suptijah Posundu, Ronald S A Prasetiyo, Shidiq Lanang Prihatin Ika Wahyuningrum Putra, Demo Buana Rafi Ohorella Rahmad, Adrul Rahmat Kurnia Raihan, M. Reza Raihan, Muhamad Reza Raihanah Raihanah Ratih Kusumastuti Ridwan Mulyana Ridwan Mulyana Riena F. Telussa Rinda Noviyanti Rizqi Ramadhan Putra Romelus Far Far Ronny I. Wahju Roza Yusfiandayani Roza Yusfidanayani RR. Ella Evrita Hestiandari Runtu, Noriko Sadarun Sadarun Safwan Hadi Salsabila Nafri Saputra, Bonis Andrei Tri Siahainenia, Stevanus M Siti Radarwati Siti Radarwati Soehadi, Imam Soepanto Soemakaryo Soepanto Soemokaryo Soepanto Soemokaryo Sri Harijati Sri Harijati Sudrajat Danu Sudrajat, Danu Sugeng H. Wisudo Sugeng Hariwisudho Suharyanto Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Sulaeman Martasuganda Sumardi Sadi Supartono Supartono Sutia Yuningsih Syifa Nurul Aini Taeran, Imran Taufiq Taufiq Taufiq Taufiq Taufiq Tirtana, Denta Tri Hariyanto Tri Wiji Nurani Triadhi, Joko Triono Probo Pangesti Tupamahu, A. Uju Vatria, Belvi Victor Nikijuluw Vita Rumanti Kurniawati Wahdati, Fajriyah Cahyani Wardani, Puti Wazir Mawardi Welem Waileruny, Welem Wilma Amiruddin Wudianto Wudianto Yopi Novita Yudha Bimasakti Yusfiandayani, S.Pi., Dr. Roza Yusviandayani, Roza Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain . Zulkarnain . Zulkarnain Zulkarnain Zuriat