Tarian sangat jarang dibawakan oleh orang-orang tuna rungu.. Meneliti kegiatan sekolah khusus, kami melihat bahwa penyandang tunarungu jarang mengikuti kegiatan menari.. Berdasarkan data observasi awal, siswa yang mengikuti kegiatan menari jumlahnya tidak lebih banyak dibandingkan siswa yang menari.. Penyandang tunarungu mempunyai sedikit motivasi untuk melakukan kegiatan menari.. Hal inilah yang dialami oleh penyandang tunarungu yang bersekolah di TK SLB Pembina.. Provinsi Sulawesi Selatan.. Hal ini merupakan permasalahan yang memerlukan solusi yang mengantisipasi dan mendorong siswa Tunarungu untuk berpartisipasi dalam menari.. Salah satu kegiatannya adalah penguatan tradisi penyandang tunarungu melalui pelatihan tari profesional yang mengandung nilai budaya lokal, nilai moral, nilai pendidikan, dan nilai hiburan.. Pelatihan tari Expertena dengan konsep permainan dalam bentuk permainan untuk kelompok mitra sangat cocok untuk membantu siswa sadar dan melestarikan budaya.. Program kegiatan mahasiswa ini menggunakan siklus hidup pengembangan multimedia, metode ini meliputi konsep, desain, pengumpulan dokumentasi.. ,Merakit, Menguji, Mendistribusikan Tari Pakarena dapat digunakan dalam pelatihan khusus untuk merangsang penyandang tunarungu agar berkreasi dan menghidupkan ciri khas dalam konteks identitas daerah.. Tim pengabdian masyarakat kami memberikan solusi penguatan nilai-nilai tradisional dalam bentuk paket tari Pakarena untuk mengatasi permasalahan kompleks yang dihadapi penyandang tunarungu.. Agenda, tujuan, gagasan dan jenis pelatihan dijelaskan pada kegiatan pertama yaitu tahap konsep.. Langkah kedua adalah pengumpulan dan ringkasan data.. Ketiga, adegan uji coba tari Expertena.. Langkah terakhir ini menjadi wadah untuk mengevaluasi dan mendeskripsikan potensi peserta pelatihan melalui pemasukan tari Pakarena ke dalam kehidupan sehari-hari..