Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Struktur Gerak Tari Pakarena Bura’ne Canggolong-Golong Di Kelurahan Anrong Appaka (Pacce’lang) Kecamatan Pangkaje’ne Kabupaten Pangkep. Nelan Fenty Mardian M; Syakhruni Syakhruni; Bau Salawati Bau Salawati
JURNAL PAKARENA Vol 5, No 1 (2020): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/p.v5i1.12508

Abstract

Peneliti ini bertujuan memperoleh data yang jelas dan akurat mengenai: Struktur Gerak Tari Pakarena Bura’ne Canggolong-Golong Di Kelurahan Anrong Appaka (Pacce’lang) Kecamatan Pangkaje’ne Kabupaten Pangkep yang dianalisis atau diuraikan dari latar belakang tari Pakarena Bura’ne dan tataran-tataran geraknya hingga tersusun suatu bentuk tari secara utuh dimulai dari Motif gerak, Frase gerak dan Kalimat gerak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data-data dalam penelitian ini yaitu studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian Struktur Gerak Tari Pakarena Bura’ne Canggolong-Golong Di Kelurahan Anrong Appaka (Pacce’lang) Kecamatan Pangkaje’ne Kabupaten Pangkep terdapat dua ragam gerak yang terdiri dari 3 motif gerak, 3 frase gerak diantaranya 1 frase angkatan dan 2 frase seleh, dan terdapat 2 kalimat gerak.
PROSES PENCIPTAAN A’BIRING BONE DI KAMPUNG KUNYI’ DESA BAHOREA KECAMATAN BONTOSIKUYU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN Bau Salawati Bau Salawati
Greget Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.898 KB) | DOI: 10.33153/grt.v13i1.529

Abstract

A’biring Bone is the name of a dance work which is performed in Kampong Kunyi’ in the Village ofBahoreain the Sub-District of Bontosikuyuin the Kepulauan Selayar District of the South Sulawesi Province.The way in which the A’biring Bone dance – whichin the Selayar language means “scouring the coastline” –isconstructed is closely connected to the local community, as it involves the people who live along the coast ofKampong Kunyi’. A’biring Bone is a work which tells about the lives of the people in the fishing communitywho move from Kampong Tile-Tile to Kampong Kunyi’ when the west monsoon season arrives, and hold aritual before going out to sea and a communal celebration to give thanks for an abundant harvest. This workalso presents a traditional dance that is found in the Sub-District of Bontosikuyu in the KepulauanSelayarDistrict of the South Sulawesi Province, namely the Pakarena BallaBulo dance.Keywords: Form, Creation, A’biring Bone
Pembentukan Vokal Musica Sacra dengan Penerapan Metode Demonstrasi Bermain Sanggar Paduan Suara Anak Satria Kasih Piere Y. Pasau; Sukasman Sukasman; Bau Salawati
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.51 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i1.32476

Abstract

Musica sacra merupakan vokal berupa doa yang disampaikan kepada Tuhan, teknik ini merupakan musik yang serius sehingga berat untuk diajarkan kepada anak-anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan bentuk metode demonstrasi bermain dalam pembentukan vokal musica sacra pada paduan suara anak di Satria Kasih Children Choir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif yang bersifat deskriktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penerapan metode bermain ini ada dua yaitu bermain aktif dan bermain pasif, diaplikasikan dalam setiap langkah latihan (pemanasan, inti latihan, dan penutup) dengan tujuan mengembangkan imajinasi, kepercayaan diri untuk membantu pembentukan vokal musica sacra yang dapat dilihat dari intonasi, fidelity to the score, sound quality dan overall artistic impression.Kata Kunci: Musica Sacra, Paduan Suara Anak, Demonstrasi BermainAbstractMusica sacra is a vocal in the form of a prayer delivered to God, this technique is serious music so it is difficult to teach children. The purpose of this study was to determine the application and form of the demonstration method of playing in the formation of vocal musica sacra in the children's choir at the Satria Kasih Children's Choir. The method used in this study is a descriptive qualitative method. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The results show that there are two forms of application of this playing method, namely active playing and passive playing, applied in every step of the exercise (warm-up, core exercise, and closing) with the aim of developing imagination, self-confidence to help the formation of vocal musica sacra which can be seen from the intonation, fidelity to the score, sound quality and overall artistic impression.Keywords: Musica Sacra, Children's Choir, Demonstration Play
Tari Galaganjur Sebagai Media Pembelajaran Budaya di Sulawesi Selatan Nurlina Syahrir; Bau Salawati
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2022 : PROSIDING EDISI 6
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.471 KB)

Abstract

Abstrak. Tari Galaganjur adalah tari berpasangan antara laki-laki dan perempuan, merupakan sebuah teks. Pada tataran konteks tari tersebut bernilai keseimbangan dalam kehidupan sesuai dengan ruang domestiknya. Hal tersebut tersimbolkan dalam Pelaku, Gerak, Kostum dan Pola lantai.Penelitian ini bertujuan untuk mencermati simbol-simbol pembentuk dari tari tersebut dan pada akhirnya menjadi sebuah identitas bagi masyarakat penyangganya. Saat ini generasi muda tidak lagi mengenal dan peka terhadap simbol budayanya yang syarat ajaran perilaku, untuk itu analisis pada ranah kontekstual menjadi kunci utama dalam pencapaian pendidikan karakter yang hendak diwujudkan. Dalam mengkaji teks dan konteks melalui analisis konstruksi yang didasarkan pada pemaknaan simbol. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara, studi pustaka dan partisipasi dengan tujuan mengungkap taksu tarian. Pemanfaatan identitas merupakan representasi memberikan penguatan kelokalan, untuk itu tari Galaganjur merupakan ruang pembelajaran budaya bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Kata Kunci: Galaganjur, Hidup, Keseimbangan
PELATIHAN TARI PAKARENA BAGI SISWA PENYANDANG TUNARUNGU SLB PEMBINA TK. PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Padalia; Andi Taslim Saputra; Bau Salawati; Satriadi Satriadi; Andi Fauziyah Hijrina Fatimah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.53790

Abstract

Tarian sangat jarang dibawakan oleh orang-orang tuna rungu.. Meneliti kegiatan sekolah khusus, kami melihat bahwa penyandang  tunarungu jarang mengikuti kegiatan menari.. Berdasarkan data observasi awal, siswa yang mengikuti kegiatan menari jumlahnya tidak lebih banyak dibandingkan siswa yang menari.. Penyandang tunarungu mempunyai sedikit motivasi untuk melakukan kegiatan menari.. Hal inilah yang dialami oleh penyandang tunarungu yang bersekolah di TK SLB Pembina.. Provinsi Sulawesi Selatan.. Hal ini merupakan permasalahan yang memerlukan solusi yang mengantisipasi dan mendorong siswa Tunarungu untuk berpartisipasi dalam menari.. Salah satu kegiatannya adalah penguatan tradisi penyandang tunarungu melalui pelatihan tari profesional yang mengandung nilai budaya lokal, nilai moral, nilai pendidikan, dan nilai hiburan.. Pelatihan tari Expertena dengan konsep permainan dalam bentuk permainan untuk kelompok mitra  sangat cocok untuk membantu siswa sadar dan melestarikan budaya.. Program kegiatan mahasiswa ini menggunakan siklus hidup pengembangan multimedia, metode ini meliputi konsep, desain, pengumpulan dokumentasi.. ,Merakit, Menguji, Mendistribusikan Tari Pakarena dapat digunakan dalam pelatihan khusus untuk merangsang penyandang tunarungu agar berkreasi dan menghidupkan ciri khas dalam konteks identitas daerah.. Tim pengabdian masyarakat kami memberikan solusi penguatan nilai-nilai tradisional dalam bentuk paket tari Pakarena untuk mengatasi permasalahan kompleks yang dihadapi penyandang tunarungu.. Agenda, tujuan, gagasan dan jenis pelatihan dijelaskan pada kegiatan pertama yaitu tahap konsep.. Langkah kedua adalah pengumpulan  dan ringkasan data.. Ketiga, adegan uji coba tari Expertena.. Langkah terakhir ini menjadi wadah untuk mengevaluasi dan mendeskripsikan potensi  peserta pelatihan melalui pemasukan tari Pakarena ke dalam kehidupan  sehari-hari..
PELATIHAN TARI TRADISIONAL BAGI MASYARAKAT LORONG DI KOTA MAKASSAR Rahma M; Bau Salawati; Asia Ramli; Arifin Manggau; Andi Padalia
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.54079

Abstract

Pelatihan Tari Tradisional bagi masyarakat lorong di Kota makssar merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang bertujuan untuk memberi penguatan kearifan lokal bagi masyarakat lorong. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mendekatkan seni khususnya seni tari ke masyarakat juga menumbuhkan dan menguatkan pemahaman tentang kearifan lokal Sulawesi Selatan khususnya etnis Makassar. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya memfilter budaya-budaya asing yang masuk dengan pesat ke masayarakat melalui berbagai media sosial. Pelatihan Tari Padduppa dipilih mengingat tari ii merupakan tari yang menggambarkan bagaimana masyarakat etika dan adat Bugis Makassar dalam menjamu tamu, diharapkan melalui pelatihan ini masyarakat memperoleh pemahaman tetang budaya dan adat istiadat Bugis-Makassar selain mengembangkan keterampilan menari, pengembangan keterampilan ini juga dilakukan sebagai salah bentuk rekreasi bagi masayarakat terlepas dari rutinitas keseharian mereka
PKM PELATIHAN PEMBUATAN ARANSEMEN LAGU PADA KELOMPOK PADUAN SUARA PINISI CHOIR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Andi Ihsan; Bau Salawati; Jamilah Jamilah; Nurachmy Sahnir; Andi Fauziyah Hijrina Fatimah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.63050

Abstract

Musik merupakan salah-satu bidang seni yang banyak diminati oleh generasi muda termasuk mahasiswa di hampir semua perguruan tinggi di Indonesia. Universitas Negeri Makassar sebagai salah-satu perguruan tinggi terbesar di di kawasan Indonesia Timur, memiliki kelompok paduan suara yang dinamakan Pinisi’ Choir. Kelompok paduan suara tersebut telah banyak meraih prestasi baik di dalam maupun di luar negeri. Namun kesuksesan tersebut belum diimbangi dengan kemampuan anggotanya dalam membuat aransemen lagu. Hampir setiap pertunjukan, lagu-lagu yang dibawakan diaransemen oleh orang-orang luar yang sengaja dipesan untuk membuat aransemen tersebut. Perlunya pelatihan aransemen pada anggota kelompok pinisi choir agar mereka mudah dalam mengembangkan dan keratif dalam membuat aransemen. Selain itu mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan tambahan selain bernyanyi. Rumusan masalah yakni(1) bagaimana permasalahan mitra terhadap aransemen pada kelompok paduan suara pinisi choir Universitas Negeri Makassar, (2)Bagaimana prosedur pelatihan pembuatan aransemen pada kelompok paduan suara pinisi’ choir Universitas Negeri Makassar. Metode yang digunakan pada program pelatihan aransemen adalah metode ceramah, metode ekperimen yang menggunakan instrumen musik keyboard sebagai alat bantu, dan bimbingan langsung tentang teori aransemen.Hasil yang dicapai adalah pengembangan tema melodi secara augmentasi, diminisi, sekuensi, imitasi, dan repetisi memberikan pelajaran baru bagi peserta, hal ini terlihat pada latihan dan beberapa tuntutan dalam pelatihan, antusias peserta  dalam menerima materi sangatlah tinggi sehingga proses latihan bejalan lancar dan peserta mampu memahami materi dari awal sampai akhir yang diberikan dengan baik. Serta berdasarkan pada penerimaan materi pertama yaitu berjalan dengan baik meskipun ada sedikit kendala saat pembelajaran berlangsung karena sebagian peserta belum terbiasa dengan materi teori musik lanjut, tapi berhasil diperbaiki oleh peneliti dengan pemberian materi secara bertahap sesuai dengan kemampuan peserta. Pelatihan selanjutnya para peserta antusias dalam pembelajaran yang terjadi oleh karena pembelajaran semakin  asyik dan materi yang diberikan semakin meningkat, sehingga dalam proses pelatihan aransemen dapat memberi kontribusi positif yang dilihat dari kemampuan membuat dan mengembangkan aransemen pada pementasan yang dilakukan pada akhir pembelajaran penerapan aransmen.
Nilai yang Terdapat pada Paradoksal Pertunjukan Tari Pakarena Mabbiring Kassi Daeng Serang dakko M, Rahma; Salawati, Bau; Ramli, Asia
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 6
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Nilai-nilai luhur kearifan lokal dalam Seni Tari dapat berbeda-beda di setiap wilayah dan budaya, namun pada dasarnya Seni Tari selalu mencerminkan dan menghagai keunikan dan kearifan lokal masyarakat setempat. Di setiap wilayah dan budaya, seni tari memiliki keunikan dan ciri khas yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur dari masyarakat setempat. Pemahaman nilai-nilai kearifan lokal yang salah satunya tercermin dalam seni tari ini sangat penting bagi generasi muda saat ini karena generasi muda merupakan penerus budaya dan identitas lokal di masa depan, sementara dalam era globalisasi dan modernisasi yang smakin pesat, generasi muda sangat rentang tergoda oleh budaya luar yang dianggap lebih kekinian dan trendi, sehingga nilai-nilai lokal seringkali terabaikan demikian juga halnya paradoksal pertunjukan tari Pakarena, khususnya pakarena Mabbiring Kassi Daeng Serang Dakko.  Kata Kunci: Nilai, Paradoksal, Pakarena Mabbiring Kassi
South Sulawesi Traditional Arts And Its Inheritance (Case Study Of Pakarena Dance) Syahrir, Nurlina; Salawati, Bau; Agung, Muhammad
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 11
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan suatu bangsa. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui proses pembelajaran yang berkualitas, termasuk didalamnya pola-pola pewarisan seni tradisi Sulawes Selatan. Penelitian ini membahas tentang keberadaan Seni Tradisional Sulawesi Selatan dan pewarisannya khususnya seni tari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data yang digunakan adalah data primer yakni data yang diperoleh langsung melalui pertemuan dengan seniman pencipta karya tari di Sulawesi Selatan sebagai narasumber kompeten dan juga menggunakan data sekunder yaitu data yang dihimpun dari hasil bacaan buku-tari dan catatan-catatan, serta penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan khasanah karya tari. Tahapan penelitian dimulai dengan pendataan keberadaan seni tari tradisional Sulawesi Selatan utamanya dari etnik Makassar di kota Makassar, studi kasus pada tari Pakarena. Hasil penelitian dimaksudkan agar dapat mengumpulkan dan menunjukkan sejumlah bentuk pola-pola pewarisan serta bentuk edukasi dalam proses pewarisan nya, serta mengkaji bagaimana proses kreativ dalam menyerap sumber pola gerak, pola lantai, kostum dan asesoris, pemanfaatan musik iringan sebagai proses transformasi seni tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud karya tari tradisional khususnya tari Pakarena sarat dengan nilai-nilai edukasi yang tersimbolkan dalam setiap ragam gerak nya. Selain itu, ada pula proses pengalihan keahlian yaitu sistem pewarisan yang diturunkan dari generasi tua (orang tua/ayah/ibu) kepada generasi muda (anak, kemenakan/orang terdekat pada keluarga tsb).   Kata Kunci: seni tari, pelestarian, nilai-nilai pendidikan
Tari Pakarena Sebagai Instrumen Penanaman Nilai Tradisional bagi Siswa Penyandang Tunarungu SLB Pembina Tk. Provinsi Sulawesi Selatan Padalia, Andi; Saputra, Andi Taslim; Salawati, Bau
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 5
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Sangat sedikit penyandang tunarungu yang menari, setidaknya tidak dalam skala yang cukup besar. Setelah mempelajari program sepulang sekolah, kami menemukan bahwa penyandang tunarungu hampir tidak pernah diikutsertakan dalam program tari. Data observasi awal menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mengikuti kegiatan menari sama dengan jumlah siswa yang menari. Penyandang tunarungu tidak terlalu termotivasi untuk menari. Hal ini dialami oleh peserta tunarungu di TK SLB Pembina Provinsi Sulawesi Selatan. Perlu adanya solusi yang dapat mengantisipasi dan mendorong partisipasi siswa tunarungu dalam menari. Salah satu upayanya adalah memperkuat adat istiadat komunitas tunarungu dengan pengajaran tari ahli yang menggabungkan aspek moral, pendidikan, hiburan, dan budaya daerah tersebut. Tari Pakarena adalah cara yang bagus untuk membantu siswa mempelajari dan menghargai budaya. Dapat dipadukan dengan permainan untuk kelompok mitra. Siklus hidup pengembangan multimedia digunakan dalam program kegiatan mahasiswa ini; pendekatan ini mencakup pengumpulan konsep, desain, dan dokumentasi. Tari Pakarena dapat dimanfaatkan dalam pelatihan khusus untuk mendorong penyandang tunarungu agar berkreasi dan menghidupkan ciri khasnya dalam kerangka identitas daerah. Prosesnya melibatkan perakitan, pengujian, dan distribusi. Tim pengabdian masyarakat kami menawarkan ragam gerak tari Pakarena sebagai sarana penguatan nilai-nilai tradisional dan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi penyandang tunarungu. Pada kegiatan pertama dijelaskan tahap konsep, agenda, tujuan, konsep, dan modalitas pelatihan. Pengumpulan dan ringkasan data adalah tahap kedua. Ketiga, adegan uji coba tari Pakarena. Dengan memasukkan tari Pakarena ke dalam kehidupan sehari-hari, maka potensi peserta pelatihan dinilai dan dijabarkan pada fase terakhir ini.Kata Kunci : Pelatihan, Tari Pakarena, SLB