Susanto Nugroho
Badan Karantina Pertanian, Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang. Program Studi Kesehatan Masyarakat Veteriner Sekolah Pascasarjana IPB

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Kesehatan FKUB

PERAN EKSPRESI p53 DAN SURVIVIN TERHADAP HEMOGLOBIN, LEUKOSIT, DAN TROMBOSIT PADA LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT ANAK YANG MENDAPATKAN KEMOTERAPI Wairo, Candy Maharani; Nugroho, Susanto; Suyuti, Hidayat
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 1 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.737 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.006.01.3

Abstract

 Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan jenis leukemia paling sering ditemukan (97%) dan menjadi penyebab kematian anak. Terapi sitostatika dapat mengakibatkan kerusakan DNA yang memicu apoptosis dengan cara menstimulasi p53 sebagai proapoptosis, menghambat survivin sebagai antiapoptosis yang berperan dalam perbaikan kadar hemoglobin, jumlah leukosit dan trombosit. Penelitian ini ingin mengungkap peran  ekspresi p53 dan survivin terhadap kadar hemoglobin, leukosit, trombosit pada LLA anak yang mendapat kemoterapi. Studi kohort prospektif dilakukan di ruang rawat inap anak RS. Dr. Saiful Anwar Malang, pada bulan April-Juni 2018. Populasi penderita LLA berdasarkan analisis morfologi darah perifer dan aspirasi bone marrow.  Deteksi  ekspresi p53 dan survivinn menggunakan metode flow cytometry. Analisis statistik menunjukkan  ekspresi p53 meningkat (p = 0,003), ekspresi survivin menurun (p = 0,000), hemoglobin (p = 0,039), leukosit (p = 0,000), trombosit (p = 0,023) meningkat. Setelah dilakukan kemoterapi, didapatkan hubungan ekspresi p53 dengan hemoglobin (p = 0,873), leukosit (p = 0,212), dan trombosit (p = 0,670) tidak signifikan. Hubungan ekspresi survivin dengan hemoglobin (p = 0,682), leukosit (p = 0,907), trombosit (p = 0,936) setelah dilakukan kemoterapi tidak signifikan. Hubungan p53 dan survivin pada pasien LLA anak sebelum kemoterapi (p = 0,005)   signifikan, namun sesudah kemoterapi (p = 0,467) tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa kemoterapi meningkatkan ekspresi p53, menurunkan ekspresi survivin, dan meningkatkan kadar hemoglobin, leukosit, trombosit. Ada hubungan yang tidak signifikan antara p53 dan survivin terhadap kadar hemoglobin, leukosit, trombosit, sebelum dan sesudah kemoterapi. Didapatkan hubungan signifikan antara p53 dan survivin sebelum kemoterapi, namun tidak signifikan sesudah kemoterapi. 
HUBUNGAN ANTARA EKSPRESI BAX, BCL-2, DAN RASIO BAX/BCL-2 DENGAN RESPONS KEMOTERAPI FASE INDUKSI PADA LEUKEMIA MIELOID AKUT ANAK Supraptiningsih, Eka Sari; Nugroho, Susanto; Wahyuni, Endang Sri
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 4 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.983 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2019.006.04.2

Abstract

Leukemia mieloid akut merupakan keganasan terbanyak pada anak. Pengobatan utama leukemia anak adalah kemoterapi. Target obat kemoterapi adalah kematian sel terprogram atau apoptosis. Apoptosis pada kemoterapi merupakan apoptosis jalur intrinsik yang dikendalikan oleh famili b cell lymphoma-2 pada membran mitokondria yang terdiri dari agen proapoptosis dan antiapoptosis. Sebagai agen proapotosis adalah protein Bax dan agen antiapoptosis adalah protein Bcl-2. Adanya ketidakseimbangan pro dan antiapoptosis mempengaruhi prognosis terapi. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan ekspresi Bax dan Bcl-2 maupun rasio Bax/Bcl 2 terhadap respons kemoterapi yaitu hasil bone marrow puncture (BMP) yang dijadikan marker prognosis setelah subjek mendapat kemoterapi fase induksi dalam 12 minggu pengobatan. Desain penelitian adalah experimental pre-post  test, subjek merupakan pasien leukemia mieloid akut yang mendapat pengobatan kemoterapi fase induksi di RS.Dr.Saiful Anwar Malang menggunakan protokol kemoterapi revisi 2015 dengan rentang usia 1-14 tahun selama periode bulan Mei-September 2018. Hasil  menunjukkan hubungan terbalik yang tidak signifikan antara peningkatan Bax dengan hasil BMP, semakin tinggi Bax menunnjukkan hasil BMP tidak remisi (p = 0,893). Ekspresi Bcl-2 dengan hasil BMP menunjukkan hubungan tidak signifikan dengan korelasi negatif, semakin tinggi Bcl-2 pasca kemoterapi menunjukkan hasil BMP tidak remisi (p = 0,586), sedangkan rasio Bax/Bcl-2 setelah kemoterapi berbeda tidak signifikan (p= 0,594), dan hubungan rasio Bax/Bcl-2 dengan hasil BMP adalah tidak signifikan dengan korelasi positif semakin tinggi rasio semakin tidak remisi (p = 0,104). Kesimpulannya, peningkatan Bax tidak berhubungan signifikan dengan hasil respons  kemoterapi fase induksi, penurunan Bcl-2 berhubungan tidak signifikan dengan respons kemoterapi fase induksi, hubungan tidak signifikan antara rasio Bax/Bcl2 dengan hasil BMP Â