Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA NELAYAN BURUH DI DESA BAJO SANGKUANG KABUPATEN HALMAHERA SELATAN Fajria Dewi Salim; Darmawaty Darmawaty
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 11, No 1 (2016): Juni (2016)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.638 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v11i1.3177

Abstract

Ketahanan pangan rumah tangga dipengaruhi oleh banyak faktor dan bervariasi antar individuataupun rumah tangga. Salah satu kelompok masyarakat di perkotaan yang masih tergolong rawanpangan adalah nelayan. Masyarakat Desa Bajo Sangkuang bermata pencahariaan utama sebagainelayan, dan mayoritas adalah menjadi buruh pada bagang perahu. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kondisi ketahanan pangan rumah tangga nelayan buruh di Desa Bajo Sangkuang.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan survei. Pengumpulan datadilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner kepada 97 rumah tangga nelayan buruh yangdipilih secara acak dan wawancara mendalam kepada informan kunci yakni kepala desa, nelayan buruh,pemilik bagang. Kondisi ketahanan pangan dianalisis dengan menggunakan indeks ketahanan panganyang dikembangkan oleh FAO. Hasil kajian menunjukkan bahwa 92,78% rumah tangga nelayan buruhdalam kategori tidak tahan pangan, sebanyak 7,22% termasuk kurang tahan pangan dan tidak adarumah tangga nelayan buruh termasuk dalam kategori tahan pangan.Title: Analysis of Household Food Security of The Fishers Labors in The Village of Bajo Sangkuang South Halmahera RegencyHousehold food security is affected by many factors and varies among individuals or households. One of the groups of people in urban areas are classified as food insecurity is the fisher. Most of the people in the Village of Bajo Sangkuang is the fishers and most of them became laborers at bagang boats. The aim of this study was to determine the food security of households of fisher workers. This study used a descriptive-analytical method with survey approach. Data were collected through interviews using a questionnaire for 97 fisher labor households as randomly selected and in-depth interviews with four keys informant such as the head of village, fishing laborers, and owner of Bagang perahu. Food security condition is analyzed using food security index by FAO. Results show that 92,78% of fishing laborers household are insecure, 7,22% are middle-secure and there is no fisher labor households are categorized as highly food security. 
KAJIAN KESESUAIAN, DAYA DUKUNG, DAN AKTIVITAS EKOWISATA DI KAWASAN MANGROVE DESA TUADA KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT Salim Abubakar; Riyadi Subur; Darmawaty Darmawaty; Nebuchadnezzar Akbar; Irmalita Tahir
JURNAL ENGGANO Vol 4, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.546 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.4.2.222-242

Abstract

Pengembangan wisata mangrove memerlukan kesesuaian sumberdaya dan lingkungan yang sesuai dengan yang disyaratkan. Kesesuaian karakteristik sumber daya dan lingkungan untuk pengembangan wisata dilihat dari aspek keindahan alam, keamanan dan keterlindungan kawasan, keanekaragaman biota, keunikan sumber daya dan aksesibilitas. Tujuan penelitian yaitu menghitung indeks kesesuaian kawasan untuk pengembangan ekowisata mangrove, menghitung daya dukung kawasan dan mengidentifikasi jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan dalam kawasan mangrove. Metode yang digunakan adalah metode survei yaitu pengukuran secara langsung untuk mengetahui kondisi biofisik mangrove. Hasil analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) baik stasiun i, stasiun 2 dan stasiun 3 maupun secara keseluruhan menunjukkan kawasan hutan mangrove di Desa Tuada Kecamatan Jailolo berada pada kategori S1 (sangat sesuai). Jumlah Daya Dukung Kawasan (DDK) untuk kegiatan tracking adalah 34 orang/hari, kegiatan piknik  sebanyak 56 orang/hari dan kegiatan camping sebanyak 13 orang. Total daya dukung kawasan wisata mangrove Desa Tuada adalah 102 orang/hari. Aktivitas kegiatan ekowisata mangrove Desa Tuada setiap hari dibuka mulai jam 06.00 – 18.00 WIT. Namun kunjungan wisata lebih banyak pada hari sabtu dan minggu. Tenaga kerja merupakan masyarakat lokal Desa Tuada. Aktivitas wisata yang direkomendasikan terdiri dari Tracking, berperahu, memancing, bird watching dan berenang (10%). Sedangkan fasilitasi wisata yang direkomendasikan berupa Waserda, penginapan, tempat ibadah dan tempat sampah.STUDY OF CONFORMITY, CARRIYING CAPACITY, AND ECOTOURISM ACTIVITIES IN THE MANGROVE AREA OF TUADA VILLAGE, JAILOLO DISTRICT, WEST HALMAHERA REGENCY. Development of mangrove tourism requires the suitability of resources and environment that are in accordance with what is required. Conformity of resource and environmental characteristics for tourism development is seen from aspects of natural beauty, regional security and protection, biota diversity, uniqueness of resources and accessibility. The research objective is to calculate the regional suitability index for the development of mangrove ecotourism, calculate the carrying capacity of the area and identify the types of tourism activities that can be carried out in the mangrove area. The method used is the survey method that is direct measurement to determine the mangrove biophysical conditions. The results of the Tourism Conformity Index (IKW) analysis of Station I, Station 2 and Station 3 as well as overall show that the mangrove forest in Tuada Village, Jailolo District is in the S1 category (very suitable). The amount of Regional Carrying Capacity (DDK) for tracking activities is 34 people / day, picnic activities as many as 56 people / day and camping activities as many as 13 people. The total carrying capacity of the mangrove tourism area in Tuada Village is 102 people / day. Mangrove ecotourism activities in Tuada Village are open daily from 06.00 - 18.00 WIT. But more tourist visits on Saturdays and Sundays. The workforce is the local community of Tuada Village. Recommended tourism activities consist of Tracking, boating, fishing, bird watching and swimming (10%). While the recommended tourism facilitation is a regional legislative body, lodging, place of worship and trash can.
Analisis Kualitas Kerupuk Ikan Tuna dengan Uji Mikroorganisme dan Organoleptik di Kota Ternate M. Janib Achmad; Darmawaty Darmawaty; Nursanti Abdullah; Ardan Samman; Iswar Tolori
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.28 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.60-68

Abstract

Ikan tuna adalah jenis ikan dengan kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah. Ikan tuna mengandung protein antara 22,6 - 26,2 g/100 g daging. Lemak antara 0,2 - 2,7 g/100 g daging. Di samping itu ikan tuna mengandung mineral, kalsium, fosfor, zat besi dan sodium, vitamin A (retinol), dan vitamin B (thiamin, riboflavin dan niasin). Salah satu pengolahan tradisional ikan tuna adalah pembuatan kerupuk ikan tuna, produk olahan ini sangat digemari oleh masyarakat. Karena memiliki nilai ekonomi, maka produk olahan ini perlu diteliti, untuk mengetahui total kepadatan koloni bakteri, mengetahui jenis-jenis bakteri pada kerupuk ikan tuna dan mengetahui cita rasa kerupuk tuna dengan metode uji organoleptik, yaitu tekstur, aroma, warna dan rasa. Penelitian ini menggunakan metode eksporatif, dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara langsung pada tempat pengolahan yaitu di Kelurahan Toboko dan Akehuda Kota Ternate. Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa jumlah total koloni bakteri tertinggi adalah 3.1 × 103 CFU/gram pada sampel A dan adalah 0.5 × 106 CFU/gram pada sampel A dan B. Hasil indentifikasi bakteri ditemukan 3 (tiga) jenis Microccus, Bacillus, dan Stapylococcus. Sedangkan rata-rata hasil analisis organoleptik adalah; warna 1-9, aroma 6.52-7.79, tekstur 7.63 dan rasa adalah 7.41-8.11.
Seagrass Potential as Supporting Ecotourism in Sibu Island, Subdistrict North Oba, North Maluku Province Salim Abubakar; Riyadi Subur; Rina Rina; Masykhur Abdul Kadir; Mesrawaty Sabar; Darmawaty Darmawaty; Nebuchadnezzar Akbar
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.147-159

Abstract

Seagrass Ecotourism is a tourism activities based on the ecosystem of seagrass. Component of seagrass consist of vegetation and biota that associated with the seagrass. The purpose of this research is to understand the condition biophysics of seagrass (Types of seagrass, Cover of seagrass, fish, makrozoobenthos, types of substrat, water brightness, the depth of the seagrass) and to establish the suitability of seagrass to support nautical ecotourism. This research have been done in Sibu island, Guraping village, north oba district, Tidore city for 6 month from April – September 2020. The method that used is a survey method consist of direct measuring of types seagrass, cover of seagrass, fish, makrozoobenthos, types of substrat, water brightness, the depth of the seagrass. The data analysis includes percentage of cover seagrass and the suitability index of seagrass ecotourism. The result of the biophysical study were obtained are 8 types of seagrass, cover of seagrass (51,04- 92,71%), fish (12 types), makrozoobenthos (17 types), brightness (77-100%), substart (sand, muddy sand, mud) flow speed (0,01- 0,06 m/dt) and the depth of the seagrass (1-2,5 m). Sibu island could be developed as a region of Seagrass Ecotourism with index suitability tourism (IKW) station 1,3,4 and for the whole are located in category S1 (very suitable) and station 2 is in the suitable category.
Penentuan Ukuran Mata Jaring Insang Dasar (bottom gillnet) pada Komunitas Ikan Terumbu Karang di Pulau Donrotu Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat Darmawaty Darmawaty; Rina Rina; Salim Abubakar
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.447 KB) | DOI: 10.33387/jikk.v2i1.1200

Abstract

penelitian yaitumengetahui jenis-jenis ikan yang hidup di terumbu karang yang tertangkap dengan jaring insang dasar di Pulau Donrotu Desa Sidangoli Dehe, mengetahui struktur komunitas ikan pada ekosistem terumbu karang yang meliputi keanekaragaman jenis, dominasi jenis, kemerataan jenis) di Pulau Donrotu Desa Sidangoli Dehe dan menentukan ukuran mata jaring minum dari alat tangkap bottom gillnet yang dioperasikan pada ekosistem terumbu karang di Pulau Donrotu Desa Sidangoli Dehe. Pengambilan sampel dengan mengikuti kegiatan operasi penangkapan.dengan nelayan. Jaring dioperasikan pada waktu siang dan malam hari pada saat air bergerak pasang. Lama perendaman alat selama 2 jam. Penangkapan dilakukan sebanyak 12 kali ulangan artinya satu kali ulangan sama dengan satu trip. Penempatan jaring pada areal terumbu karang sesuai perlakuan dengan melintang atau searah garis pantai.Komposisi jenis ikan terumbu karang sebanyak 10 jenis yaituSiganus canaliculatuis, Siganus spinus, Siganus chysospilos, Scarus fraenatus, Scarus quoyi,Lutjanus gibbus, Pristipomoides auricillia, Epinephelus quoyanus, Mulloidichtys flavolineatus dan Rhinecanthus verrucosus. Keanekaragaman jenis ikan yang tertangkap pada ekosistem terumbu karang di Pulau Donrotu tergolong sedang, dan tidak ada jenis yang mendominasi serta penyebaran jenisnya sangat merata.Ukuran mata jaring minimum bottom gillnet untuk penangkapan ikan pada ekosistem terumbu karang dengan ukuran ikan sedang menggunakan jaring dengan mesh size 3,78 inchi dan ikan besar, lebar dan tinggi dengan mesh size 5,30 inchi serta ikan yang panjang dan pipih dengan mesh size 2,65 ichi.Kata Kunci : Ikan karang, ukuran mata jaring, Pulau Donrotu
Analisis Kualitas Kerupuk Ikan Tuna dengan Uji Mikroorganisme dan Organoleptik di Kota Ternate M. Janib Achmad; Darmawaty Darmawaty; Nursanti Abdullah; Ardan Samman; Iswar Tolori
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.60-68

Abstract

Ikan tuna adalah jenis ikan dengan kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah. Ikan tuna mengandung protein antara 22,6 - 26,2 g/100 g daging. Lemak antara 0,2 - 2,7 g/100 g daging. Di samping itu ikan tuna mengandung mineral, kalsium, fosfor, zat besi dan sodium, vitamin A (retinol), dan vitamin B (thiamin, riboflavin dan niasin). Salah satu pengolahan tradisional ikan tuna adalah pembuatan kerupuk ikan tuna, produk olahan ini sangat digemari oleh masyarakat. Karena memiliki nilai ekonomi, maka produk olahan ini perlu diteliti, untuk mengetahui total kepadatan koloni bakteri, mengetahui jenis-jenis bakteri pada kerupuk ikan tuna dan mengetahui cita rasa kerupuk tuna dengan metode uji organoleptik, yaitu tekstur, aroma, warna dan rasa. Penelitian ini menggunakan metode eksporatif, dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara langsung pada tempat pengolahan yaitu di Kelurahan Toboko dan Akehuda Kota Ternate. Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa jumlah total koloni bakteri tertinggi adalah 3.1 × 103 CFU/gram pada sampel A dan adalah 0.5 × 106 CFU/gram pada sampel A dan B. Hasil indentifikasi bakteri ditemukan 3 (tiga) jenis Microccus, Bacillus, dan Stapylococcus. Sedangkan rata-rata hasil analisis organoleptik adalah; warna 1-9, aroma 6.52-7.79, tekstur 7.63 dan rasa adalah 7.41-8.11.