Akhmad H. Mus
Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Telaah

BENTUK ANTONIM BAHASA MODO PADA MASYARAKAT PULAU KOMODO Ayu Sugita; Akhmad H. Mus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.862 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i2.1224

Abstract

Abstrak: Peneltitan ini mengkaji tentang bentuk-bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat Pulau Komodo Kacamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang bentuk antonim bahasa modo. Mengidetifikasikan makna-makna bentuk antonim bahasa modo. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan teknik rekaman. Ananlisis data mengunakan deskriptif kualitatif dengan tahapan-tahapan yaitu redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang di temukan penelitian terkait bentuk antonim bahasa modo, Hasil penelitian menunjukan bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo dapat diklarifikasikan menjadi empat yakni 1) antonim Komplementer, 2) antonim Gradabel, 3) antonim Relasional, 4) antonim Resiprokal. Keempat bentuk antonim bahasa modo masih terdapat makna antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo, makna bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo terdapat lima makna antonim yakni 1) oposisi Mutlak, 2) oposisi Kutub, 3) oposisi Hubungan, 4) oposisi Hierarkial, dan 5) oposisi Majemuk.  Abstract: This Peneltitan examines the form of the form of the antonym language modo on the Komodo Island community of West Manggarai Regency. The research aims to describe the form of the antonym language modo. To idealize the meanings of the form of the antonym language modo. This research uses qualitative methods. The techniques used are observation techniques, interview techniques, Documentation techniques, and recording techniques. Ananlisis data uses qualitative descriptive with the stages of data reducation, data presentation, and withdrawal of conclusions. The results of the research in the research related form of the antonym language Modo, the results showed the form of antonym language modo in Komodo Island community can be clarified into four namely 1) complementary antonym, 2) gradable antonym, 3) Relational antonym, 4) resiprocal antonym. The four forms of antonym language Modo still has the meaning of the antonym language modo on the Komodo Island community, the meaning of the form of antonym language modo on the Komodo Island community there are five meanings of antonym i.e. 1) absolute opposition, 2) polar opposition, 3) opposition relations, 4) of Hierarcial opposition, and 5) the opposition of compound.
Konflik Sosial Penanganan Covid-19 dalam Kajian Kesantunan Habiburrahman Habiburrahman; Akhmad H. Mus; Rudi Arrahman; Siti Lamusiah; Supratman Supratman
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5473

Abstract

Pada hakikatnya, realisasi prinsip kesantunan digunakan untuk menunjukkan citra baik aparatur desa sebagai orang yang santun di tengah masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, aparatur desa mengendalikan percakapan dengan cara mengatur pola tutur, memberikan, mengambil giliran tutur, mengatasi penyimpangan, dan mengatasi kesalahpahaman.  Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunanaan kesantuanan tindak tutur penyelesaian konflik sosial penanganan covid-19. Penelitian kesantunan ini merupakan salah satu penelitian dalam kajian sosiopragmatik. Sesuai dengan pandangan tersebut, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Analisis. Hasil peneltian menunjukkan bahwa aparatur desa bajur merealisasikan enam maksim kesantunan untuk menyelesaikan masalah konflik sosial penanganan covid-19. Keenam maksim tersebut yaitu, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan atau kecocokan, dan maksim kesimpatian. Keenam maksim tersebut sangat erat kaitannya dengan jiwa besar seorang pemimpin yang patut diteladani dan dihormati dalam bertutur sehingga permasalahan dalam masyarakat dapat terselesaikan dengan baik dan pemimpin tersebut dikategorikan sebagai seorang yang santun. Selain itu, keenam maksim tersebut cocok untuk diterapkan di tengah masyarakat pedesaan dalam menciptakan keharmonisasian antar warga masyarakat dan tokoh masyarakat.   In essence, the realization of the principle of politeness is used to show a good image of the village apparatus as a polite person in the community. To achieve this goal, village officials control the conversation by regulating speech patterns, giving, taking turns, overcoming deviations, and overcoming misunderstandings. The purpose of this study is to describe the use of politeness speech acts to resolve social conflicts in the handling of COVID-19. This politeness research is one of the studies in sociopragmatic studies. In accordance with this view, this research is classified as a qualitative descriptive study. The data collection in this study relates to the following matters: (1) preparation of data collection, (2) observation techniques, and (3) interview techniques. Analysis. The results of the study show that the Bajur village apparatus realizes the six maxims of politeness to solve the problem of social conflict in handling COVID-19. The six maxims are the maxim of wisdom, the maxim of generosity, the maxim of appreciation, the maxim of simplicity, the maxim of agreement or compatibility, and the maxim of sympathy. The six maxims are closely related to the great spirit of a leader who should be imitated and respected in speaking so that problems in society can be resolved properly and the leader is categorized as a polite person. In addition, the six maxims are suitable to be applied in rural communities in creating harmony between community members and community leaders.
Warewolf Game: Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Mengoptimalkan Pendidikan Karakter di PKBM Pandawa Syafruddin Muhdar; Nurmiwati Nurmiwati; Akhmad H. Mus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.752 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v5i1.1656

Abstract

Abstrak: Pembangunan pendidikan tidak hanya  untuk mengembangkan aspek intektual saja melainkan juga watak, moral, sosial dan fisik peserta didik, atau dengan kata lain menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Mengajar yang baik tentunya membutuhkan strategi yang baik pula. Maksud mengajar disini bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa atau peserta didik semata melainkan memberikan pengalaman dan nilai pada anak . Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah Werewolf Game. Werewolf game merupakan salah satu alternatif Strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan pendidikan karakter. Penggunaan strategi pembelajaran ini mampu mengkombinasikan antara permainan dan pendidikan terutama pendidikan karakter sehingga siswa mendapatkan pengalaman yang asik dan menarik ketika mengikuti proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari penerapan strategi ini adalah: 1. Melalui strategi Pembelajaran werewolf game, motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran khusunya kompetensi berbicara menjadi lebih meningkat, sehingga siswa menjadi lebih aktif, berani berbicara atau memerankan peran yang telah dibagikan didepan kelas pada setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan. 2. Melalui penerapan strategi pembelajaran werewolf game, nilai karakter siswa menjadi meningkat. Hal ini berdampak positif untuk peserta didik ketika berbaur dengan masyarakat. Abstract: Educational development is not only to develop intellectual aspects but also the character, morals, social and physical aspects of students, or in other words to create Indonesian people as a whole. Good teaching certainly requires a good strategy. The purpose of teaching here is not only transferring knowledge to students or students but rather providing experiences and values to children. One strategy that can be applied is Werewolf Game. Werewolf game is one alternative learning strategy that is able to optimize character education. The use of this learning strategy is able to combine games and education, especially character education so that students get a cool and interesting experience when following the learning process. The results obtained from the application of this strategy are: 1. Through the werewolf game Learning strategy, students' motivation to participate in the learning process especially speaking competency becomes more increased, so students become more active, dare to speak or play roles that have been distributed in front of the class at each stage of the activity which is implemented. 2. Through the application of the werewolf game learning strategy, the value of student characters increases. This has a positive impact on students when mingling with the community.