Latar Belakang: Gempuran teknologi membentuk mahasiswa yang tidak berkarakter dan lemah secara sosial. Karakteristik ini berdampak pada dunia kerja. Perguruan tinggi keperawatan tidak hanya membekali mahasiswanya dengan intelektualitas saja melainkan juga kecerdasan sosial. Peran kecerdasan sosial diperlukan untuk mendukung dalam bertahan di dunia kerja. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, lama studi dan keterlibatan dalam aksi sosial terhadap kecerdasan sosial. Metode: Desain yang digunakan adalah cross-sectional dengan pendekatan deskriftif analitik. Jumlah sample sebanyak 93 mahasiswa tingkat akhir pada program studi sarjana dan vokasi.Tromoso Sosial Intelligence Scale untuk mengukur kecerdasan sosial dan kuisioner data peneliti, dengan uji statistik chi-square. Hasil: Uji hipotesis variabel jenis kelamin P = 0,152, usia dengan nilai P = 0,084 (α = 0,05) artinya tidak ada hubungan dengan kecerdasan sosial. Sedangkan lama studi memiliki nilai P = 0,036, aksi kerelawanan nilai P = 0,018 (α = 0,05) dimana terdapat hubungan dengan kecerdasan sosial. Kesimpulan: Faktor dominan yang paling mempengaruhi kecerdasan sosial adalah aksi kerelawanan. Sehingga perlu untuk ditingkatkan keterlibatan mahasiswa pada kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini bisa diturunkan kedalam kurikulum.