Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK MAGGOT PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) Mahadi Utama Hendra; Arif Mustofa; Luky Mudiarti
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah pada usaha budidaya ikan adalah pengadaan pakan yang baik. Minyak maggot (BSF) memiliki kandungan asam lemak rantai menengah tingkat tinggi dan mengandung konsentrasi asam lemak tak jenuh yaitu linoleat dan linolenat yang dapat dimanfaatkan secara efektif oleh ikan air tawar. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui dosis terbaik dan mengetahui pengaruh dari pemanfaatan minyak maggot dalam pelet terhadap peforma pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan patin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 pengulangan. Ikan uji menggunakan benih ikan patin berukuran 6-9cm dengan berat 2-4 g/ekor. Penelitian dilaksanakan di lab APAT, SMK N 1 JEPARA. Penelitian ini menggunakan penambahan minyak maggot pada pakan dengan dosis A (0%),B (10%),C (15%),D (20%). Penggunaan minyak maggot sebagai penambahan pakan pada pelet berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan , RGR dan EPP dan tidak berpengaruh nyata terhadap FCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan minyak maggot dalam pakan buatan terbaik terdapat pada perlakuan C (15% Minyak maggot), dengan hasil sebagai berikut pertumbuhan berat mutlak sebesar 4,39 gram. RGR sebesar 5,48%/hari. EPP sebesar 77,35%/hari. Dan SR pada semua perlakuan (A, B, C, D) memiliki nilai yang sama yaitu 100
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) PADA PAKAN BUATAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) Revilda Agustin; Nurcahyo Kursistiyanto; Luky Mudiarti
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi ikan gabus tentunya tidak terlepas dari upaya dalam peningkatan penyediaan ransum dan tingkat kecernaan pakan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan kemampuan ikan mencerna pakan selalu dilakukan melalui riset. Daun kelor merupakan pakan tambahan yang baik untuk ikan gabus, karena mengandung zat aktif yang dapat meningkatkan kinerja organ dalam dan mencegah kerusakan organ dalam seperti pankreas yang akan memberikan efek baik pada peningkatan metabolisme dan penyerapan nutrisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan gabus dan mengetahui berapa dosis tepung daun kelor (Moringa oleifera) yang paling optimal dalam peningkatan laju pertumbuhan, efisiensi pemberian pakan, kelulusan hidup ikan gabus (Channa striata). Ikan uji yang akan dipergunakan pada penelitian ini adalah benih ikan gabus (Channa striata) yang memiliki berat 1,3 g dan padat tebar 1 ekor/l air. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Jepara program studi agribisni perikanan air tawar dengan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yaitu 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan tepung daun kelor dalam pakan buatan dengan dosis berbeda yaitu A (0 g/kg pakan), B (10 g/kg pakan), C (20 g/kg pakan) dan D (30 g/kg pakan). Bobot awal benih yang ditebar adalah 1,2-1,5 g/ekor. Hasil penelitian menunjukkan untuk dosis optimal tepung daun kelor 30 g/kg dalam pakan buatan mampu menghasilkan SGR sebesar 2,9%/hari, pertumbuhan mutlak 16,07 g,  EPP sebesar 63,22%, sedangkan SR tidak menunjukkan perbedaan dengan hasil sebesar 100%. Kualitas air pada media pemeliharaan pada kisaran yang sesuai untuk budidaya ikan gabus (Channa striata).
PENAMBAHAN TEPUNG MAGGOT (Hermetia illucans) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN, EFISIENSI PAKAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) Nia Kholishotun Nisa; Desti Setiyowati; Luky Mudiarti
Science and Technology (SciTech) The 3rd National Seminar and Proceedings Scitech 2024
Publisher : Science and Technology (SciTech)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengembangan budidaya ikan patin (Pangasius hypophthalmus) di Indonesia terus mengalami peningkatan disetiap tahun. Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan koefisien teknis budidaya. Harga pakan komersial saat ini sangat mahal, biaya yang dikeluarkan untuk pakan dalam proses ikan konsumsi sudah sangat dirasakan oleh pembudidaya ikan patin, karena harga pakan ikan terus meningkat. Untuk menekan harga pakan maka perlu dicari alternatif pengganti sumber protein yang lebih murah dan mudah diperoleh. Salah satu bahan pakan alternatif sebagai sumber protein hewani adalah maggot yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penmbahan tepung maggot terhadap pertumbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan, dan kelulushidupan ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Penelitian dilaksanakan tanggal 25 Oktober – 28 November 2023, di Balai Benih Ikan (BBI) Pecangaan Jepara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atas 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan di bedakan pada dosis atau presentase pemberian tepung maggot pada benih ikan patin dengan ukuran 3-4 gram, perlakuan A (sebagai kontrol), B (penambahan tepung maggot 25%), C (penambahan tepung magot 35%), dan D (penambahan tepung maggot 40%). Analisis dilakukan terhadap pertimbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan dan kelulushidupan ikan, menggunakan SPSS dengan One Way ANOVA dan dilanjukan dengan Uji Tukey dengan tingkat keyakinan 5%. Hasil penelitian menunjukan penambahan tepung maggot tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak, SGR, EPP dan SR. Dosis yang paling optimal terhadap pertumbuhan mutlak adalah perlakuan D (19,5 gram), SGR adalah perlakuan D (1,53%), EPP adalah perlauan D (47,14%) dan kelulushidupan adalah perlakuan B (96,67%).