Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Comparative Chinese personal’s Affixes and Indonesian personal’s Affixes Sunarti Sunarti; Karina Fefi Laksana Sakti
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Vol 4, No 2 (2020): ERALINGUA
Publisher : Makassar State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/eralingua.v4i2.11507

Abstract

This paper compares and analyzes Chinese personal’s Affixes and Indonesian personal’s Affixes. The research method uses qualitative interpretation. Sequential steps are used (1) Identification, (2) classification, (3) comparative data, (4) verification data, (5) description of results, and discussion of presentation (6) conclusion. This paper found that the Indonesian personal Affixess and the Chinese personal Affixess are not completely one-to-one correspondence, and there is a one-to-many and one-to-one relationship. Example: one to many relationships is pe- similar to 师、生、家、者、员、星 and 张. One to one relationship is –wan similar to 家.  Similarly, Chinese personal Affixess and Indonesian personal Affixes are not completely one-to-one correspondences, with a one-to-two and one-to-one relationship. Example: one to many relationships is 者- similar to pe- and -wan. One to one relationship is 师similar with pe-.
PELATIHAN PENERAPAN汉语媒体 (HANYU MEITI)BAGI GURU-GURU BAHASA MANDARIN SE-MALANG RAYA Lukluk Ul Muyassaroh; Aiga Ventivani; Octi Rejeki Mardasari; Karina Fefi Laksana Sakti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.729 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.3314

Abstract

ABSTRAKPenggunaan media dalam pengajaran bahasa Mandarin oleh guru-guru SMA di kota Malang sangat terbatas, terlebih lagi pada pembahasan materi yang sulit seperti pelafalan, intonasi dan ejaan; tata bahasa dan aksara Mandarin (hanzi). Dari hasil observasi ditemukan bahwa penerapan media pembelajaran dalam pengajaran bahasa mandarin dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, diperlukannya pemahaman guru dalam menerapkan media pembelajaran bahasa Mandarin di kelas. Kegiatan pelatihan ini bersama dengan mitra MGMP Bahasa Mandarin Se- Malang Raya dengan tujuan untuk membantu guru dalam mengajarkan bahasa Mandarin kepada siswa melalui 汉语媒体 (Hanyu Meiti). 汉语媒体 (Hanyu Meiti) adalah media pembelajaran yang memaparkan materi bahasa Mandarin dengan jelas dan lengkap, serta juga sebagai alat bantu guru bahasa Mandarin dalam proses belajar mengajar. Metode pelaksanaan terdiri dari pengarahan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Adapun rincian kegiatan berupa (1) Memperkenalkan fungsi dan manfaat 汉语媒体(Hanyu Meiti) dalam pengajaran bahasa Mandarin; (2) Memperkenalkan langkah penggunaan汉语媒体(Hanyu Meiti); (3) Mendemonstrasikan penggunaan汉语媒体(Hanyu Meiti) (4) Guru mempratekkan secara langsung. Hasil dari kegiatan didapatkan bahwa terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti pelatihan yang dilaksanakan, terbukti dari para guru mengajukan beberapa pertanyaan serta merespon pemateri selama kegiatan pelatihan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan bahasa Mandarin  penting dilakukan untuk mengatasi kendala keterbatasan media pembelajaran bahasa Mandarin dan juga dapat menambah referensi media pembelajaran bahasa Mandarin bagi guru. Kata kunci: bahasa mandarin; media pembelajaran; guru SMA; pelatihan. ABSTRACTThe use of media in teaching Chinese by high school teachers in Malang is very limited, especially in discussing difficult materials such as pronunciation, intonation and spelling; grammar and Chinese characters (hanzi). From the observations it was found that the application of instructional media in teaching Chinese can increase student interest in learning so that it affects the level of student understanding of the material being taught. Therefore, it is necessary to have an understanding of teachers in implementing Chinese learning media in the classroom. This training activity together with Chinese MGMP partners throughout Malang Raya with the aim of assisting teachers in teaching Chinese to students through 汉语媒体 (Hanyu Meiti).汉语媒体 (Hanyu Meiti) is a learning media that describes Chinese material clearly and completely, as well as a tool for Chinese teachers in the teaching and learning process. The implementation method consists of directing and implementing training activities. The details of the activities are (1) Introducing the functions and benefits of 汉语媒体 (Hanyu Meiti)in teaching Chinese; (2) Introducing the usage steps of 汉语媒体 (Hanyu Meiti); (3) Demonstrating the use of 汉语媒体 (Hanyu Meiti) (4) Teacher practicing directly. The results of the activity showed that the teachers were very enthusiastic in participating in the training carried out, as evidenced by the teachers asking several questions and responding to the speakers during the training activities. So it can be concluded that Mandarin language training is important to do to overcome the constraints of the limitations of Mandarin learning media and can also add references to Mandarin learning media for teachers. Keywords: chinese language; learning media; senior high school teacher; training.
PELATIHAN HSK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBAHASA MANDARIN BAGI GURU-GURU BAHASA MANDARIN SE-MALANG RAYA Karina Fefi Laksana Sakti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6222

Abstract

ABSTRAKPembelajaran Bahasa Mandarin menjadi kebutuhan masyarakat untuk membekali diri dalam dunia kerja, sehingga banyak sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) memunculkan mata pelajaran Bahasa Mandarin. Guru merupakan salah satu faktor utama berlangsungnya pembelajaran efektif. sebagian besar guru Bahasa Mandarin di Malang belum memiliki sertifikat 汉语水平考试 HSK  yang menjadi tolak ukur kemampuan minimal seseorang dalam menguasai Bahasa Mandarin, terutama bagi pengajar atau guru Bahasa Madarin. Pengabdian pelatihan 汉语水平考试 HSK sebagai upaya meningkatkan kemahiran berbahasa Mandarin bagi guru-guru bahasa Mandarin ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan tingkat profesionalitas serta kemampuan berbahasa Mandarin guru-guru Bahasa Mandarin. Adapun kegiatan dalam pengabdian berupa (1) Memperkenalkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam 汉语水平考试 HSK; (2) Meperkenalan materi汉语水平考试 HSK; (3) Mendemonstrasikan penggunaan kosakata, tata Bahasa serta tips-tips mengertakan tes 汉语水平考试 HSK; (4) Guru praktek mengerjakan secara langsung tes汉语水平考试 HSK 4. Hasil dari kegiatan pelatihan HSK ini menunjukkan bahwa para guru antusias dalam mengikutipelatihan yang dilaksanakan, terbukti dari para guru dengan antusias mengerjakan soal latihan HSK, mengajukan beberapa pertanyaan mengenai HSK serta merespon pemateri selama kegiatan pelatihan HSK berlangsung. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan HSK penting dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin guru-guru bahasa Mandarin dan juga dapat menambah wawasan tentang HSK terbaru bagi guru. Kata kunci: pelatihan; HSK; bahasa mandarin ABSTRACTLearning Chinese has become a community need to equip themselves in the world of work so that many schools from Elementary School (SD) to Senior High School (SMA) introduce Chinese subjects. The teacher is one of the main factors for effective learning to take place. Most Chinese teachers in Malang do not yet have an HSK certificate which is a benchmark for a person's minimum ability to master Chinese, especially for Chinese teacher. The HSK training as an effort to improve Chinese language proficiency for Chinese teachers is intended to optimize the level of professionalism and Chinese language skills of Chinese teachers. The activities in this training are (1) Introducing several things that must be considered in HSK; (2) Introducing the material汉语水平考试 HSK; (3) Demonstrating the use of vocabulary, grammar, and tips for writing the HSK test; (4) Teachers practice working directly on the HSK test level 4. The results of this HSK training activity show that the teachers are enthusiastic in participating in the HSK test the training carried out, the teachers enthusiastically working on the HSK training, asking several questions about HSK, and responding to the presenters during the HSK training activities. Thus, it can be concluded that HSK training is important to improve the Mandarin language skills of Chinese teachers and can also add insight into the latest HSK for teachers. Keywords: training; HSK; chinese language. 
PENGUATAN PEMAHAMAN MATERI LINTAS BUDAYA BAGI GURU MGMP BAHASA MANDARIN Lukluk Ul Muyassaroh; Octi Rjeky Mardasari; Aiga Ventivani; Karina Fefi Laksana Sakti; Nurruddin Aniq Zahran Risqi Atho'ullah; Trikora Mahardhika
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.5161

Abstract

ABSTRAKSaat ini, dengan meningkatnya hubungan politik, budaya, ekonomi dan pendidikan antara Indonesia dengan China, membuat hubungan antara kedua negara secara bertahap semakin hangat dan erat. Kedudukan bahasa Mandarin di Indonesia juga sangat penting. Hal tersebut terbukti dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya bahasa Mandarin dan diimbangi dengan semakin banyaknya instansi atau lembaga pendidikan yang membuka pembelajaran bahasa Mandarin. Dampak dari peningkatan investasi adalah dibangunnya banyak perusahaan dan membantu Indonesia dalam penyerapan tenaga kerja. Kelancaran kegiatan usaha tentunya perusahaan tersebut banyak membutuhkan tenaga kerja yang mampu berkomunikasi lancar bahasa Mandarin. Dari observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap MGMP bahasa Mandarin di kota Malang mendapatkan hasil data berupa guru memerlukan penguatan pemahaman terhadap wawasan bahasa Mandarin pada aspek materi lintas budaya. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu metode pembimbingan, diskusi dan ceramah. Data yang diambil selain dari data observasi selama dilaksanakan kegiatan juga mengambil data hasil kegiatan yang didapat berdasarkan angket yang disebar. Hasil dan tanggapan positif dapatkan dari hasil observasi maupun angket dan terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dan juga pemahaman materi lintas budaya. Harapan peneliti melalui pelatihan yang singkat ini terjadinya jalinan komunikasi yang lebih baik guna membantu mengatasi kendala yang dihadapi dalam melakukan pembelajaran Mandarin. Kata kunci: pemahaman; mandarin; lintas budaya; MGMP. ABSTRACTCurrently, with the increasing political, cultural, economic and educational relations between Indonesia and China, the relations between the two countries are gradually getting warmer and closer. The position of Chinese in Indonesia is also very important. This is evidenced by the increasing public awareness of the importance of Chinese and balanced by the increasing number of institutions or educational institutions that open Chinese language learning. The smooth running of business activities, of course, the company requires a lot of workers who are able to communicate fluently in Chinese. From observations and interviews conducted by researchrers on The Chinese MGMP in the city of Malang obtained data results in the form of teachers requiring strengthening understanding of Chinese language insights on cross-cultural aspects of material. The implementation method used is the method of mentoring, discussion and lecture. The data taken apart from observation data during the activities carried out also took data from the results of activities obtained based on the questionnaires distributed. Positive results and responses were obtained from the results of observations and questionnaires and it was seen that the teachers were very enthusiastic in participating in the activities carried out and also understanding cross-cultural material. The researchers hope that through this short training, there will be a better communication network to help overcome the obstacles faced in learning Chinese. Keywords: understanding; chinese; cross-cultural; MGMP.
Contrastive Study of Chinese and Indonesian Passive Sentences Karina Fefi Laksana Sakti; Sunarti Sunarti; Aiga Ventivani
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Vol 4, No 2 (2020): ERALINGUA
Publisher : Makassar State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/eralingua.v4i2.11505

Abstract

 The purpose of this study was to compare Chinese and Indonesian passive sentences. This article belongs to the description of qualitative research. The research methods used in this paper are description and contrastive analysis method.  The data source of this research is the Chinese and Indonesian references. The data of this research are in the form of descriptions of Mandarin passive sentences and Indonesian passive sentences. Data collection techniques in this research is to collect data relevant to research from various sources then arranged, analyzed, and drawn conclusions. First of all, describe the syntactic structures of Chinese and ndonesian passive sentences. Then comparing the syntactic structures of Chinese and ndonesian passive sentences to find out the difference of syntactic structures between Chinese and Indonesian passive sentences. The same point between Chinese and Indonesian passive syntactic structures is that both languages can change from active sentences to passive sentences, and sometimes there is no promoter. The difference between Chinese and Indonesian passive sentences lies in the position of the promoter; the morphology of predicate verb of Chinese passive sentences and Chinese active sentences are same, while the morphology of predicate verb of Indonesian Passive Sentences active sentences is different; and passive sentences in Indonesian can carry single verb. The predicate verb of the passive sentence in Chinese cannot be a single verb.
Penerapan Modul Digital Fonologi Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang Karina Fefi Laksana Sakti
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v11i1.3552

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan penerapan modul digital fonologi bahasa Mandarin pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang, dan (2) mendeskripsikan respons mahasiswa terhadap modul digital fonologi bahasa Mandarin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang. Data dari penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan hasil wawancara. Hasil observasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menerapkan modul digital fonologi bahasa Mandarin dapat berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Mahasiswa antusias dan semangat mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Selain itu, mahasiswa juga dapat memahami materi fonologi bahasa Mandarin dengan mudah dibuktikan dengan mahasiswa mampu menyelesaikan soal-soal latihan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa modul digital fonologi bahasa Mandarin memudahkan siswa mempelajari fonologi bahasa Mandarin di manapun dan kapanpun. Siswa dapat mengingat  komponen dan materi fonologi bahasa Mandarin dengan cepat, karena modul digital fonologi bahasa Mandarin ini dilengkapi dengan penjelasan dalam bahasa Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa modul digital fonologi bahasa Mandarin efektif untuk diterapkan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang.
Implementing Little Fox Chinese Video-Tailored Instruction in A Mandarin Listening Class Karina Fefi Laksana Sakti
Research And Innovation In Language Learning (RILL) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/rill.v4i2.4438

Abstract

Listening skills are the first skills that must be mastered by learners before moving on to speaking, reading and writing skills. In the conditions of the Covid-19 pandemic, teaching and learning activities are carried out online, therefore educators must have more effective learning strategies such as the use of learning media. This study discusses the application of video listening to Little Fox Chinese in Mandarin. This research is a qualitative descriptive research type because this study aims to describe the application of the Little Fox Chinese video in Listening 1 subject in the Mandarin Education Study Program, Universitas Negeri Malang. The application of the Little Fox Chinese video was carried out in three stages, namely the initial, main, and final learning activities. Based on the results of observations, it can be concluded that the teaching and learning activities of listening 1 subjects with the application of the Little Fox Chinese video go smoothly and conducive. Based on the results of the interview, students revealed that the Little Fox Chinese video media was very interesting.
Application of the 汉语的语义学 [Hànyǔ de Yǔyì Xué] (Chinese Semantic) Digital Module in Semantic Courses of Mandarin Education Program of State University of Malang Karina Fefi Laksana Sakti; Amira Eza Febrian Putri; Octi Rjeky Mardasari; Sunarti Sunarti
Pioneer: Journal of Language and Literature Vol 14 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Letters, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pioneer.v14i1.1744

Abstract

The aims of this study are: (1) to describe the application of the 汉语的语义学[Hànyǔ de Yǔyì Xué] (Chinese semantic) digital module in the semantic course of the Mandarin Language Education Study Program, State University of Malang, and (2) to describe student responses to the 汉语的语义学Chinese semantics digital module. This study used descriptive qualitative method. The data sources used in this study were students of class 2020 B of the Mandarin Language Education Study Program, State University of Malang. The data from this study were obtained from the results of observations and the results of student response questionnaires. The results of observations from this study indicate that learning activities by applying the 汉语的语义学 [Hànyǔ de Yǔyì Xué] (Chinese semantic) digital module run smoothly. Students of 2020 B enthusiastically participated in all learning activities in semantic courses from beginning to end. In addition, students can also understand Chinese semantic material easily, as evidenced by students being able to complete the practice questions in the module well. Based on the results of the student response questionnaire, it can be seen that the 汉语的语义学 [Hànyǔ de Yǔyì Xué] (Chinese semantic) digital module makes students easier to learn Chinese semantic material anywhere and anytime. Students can understand Chinese semantic material quickly, because the material in this 汉语的语义学 [Hànyǔ de Yǔyì Xué] (Chinese semantic) digital module is written in Indonesian. It can be concluded that the 汉语的语义学Chinese semantic digital module is effective to be applied to the semantic course of the Mandarin Language Education Study Program, State University of Malang.
Authentic Assessment pada Keterampilan Menulis Siswa Bahasa Mandarin Desti Nur Aini; Yuli Nur Afifah; Karina Fefi Laksana Sakti
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 20, No 2 (2022): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v20i2.4590

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan mendeskripsikan implementasi penilaian autentik, kendala yang ditemukan dalam aktivitas pembelajaran, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan pada keterampilan menulis bahasa Mandarin. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen. Sumber data penelitian yaitu dua orang guru bahasa Mandarin. Analisis data dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian autentik pada keterampilan menulis bahasa Mandarin siswa SMA Negeri 1 Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur berfokus pada tiga hal: penerapan penilaian autentik oleh guru secara umum telah diterapkan dalam bentuk teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan; kendala yang dihadapi guru berasal dari guru dan siswa, keterbatasan waktu, serta kriteria penilaian yang cukup kompleks; upaya yang dilakukan mengatasai kendala yaitu menambah referensi terkait dan mengindentifikasi standar untuk mengukur kompetensi yang diharapkan dengan pemberian fokus tugas kontekstual serta penyiapan lebih awal dan matang pada perangkat pembelajaran. AbstractThe research aimed to describe the implementation of authentic assessment, the obstacles found in learning activities, and the efforts made to overcome difficulties in writing Chinese language skills. The research method was descriptive qualitative. Data were collected using interview, observation, and document analysis techniques. The research data sources were two Mandarin teachers. Data analysis was carried out through the stages of data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that authentic assessment of the writing skills of Chinese students at SMA Negeri 1 Grogol, Kediri Regency, East Java focused on three things: the application of authentic assessment by teachers, in general, has been applied in the form of attitude, knowledge, and skills assessment techniques; the obstacles faced by teachers come from teachers and students, time constraints, and quite complex assessment criteria; efforts made to overcome the obstacles, namely adding related references and identifying standards to measure the expected competencies by providing a focus on contextual tasks as well as early and mature preparation of learning tools.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA 数字教材BAGI GURU-GURU BAHASA MANDARIN SE-MALANG RAYA Karina Fefi Laksana Sakti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11469

Abstract

ABSTRAKBahasa Mandarin adalah bahasa yang penting dikuasai dan telah menjadi salah satu bahasa resmi PBB. Dengan dijadikannya Bahasa Mandarin menjadi bahasa resmi PBB, masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia semakin lama semakin tertarik untuk mempelajari dan mendalami bahasa Mandarin. Pembelajaran Bahasa Mandarin di Indonesia menjadi penting karena saat ini dunia kerja membutuhkan banyak tenaga kerja yang mahir berbahasa asing, terutama bahasa Mandarin, sehingga banyak sekolah di Indonesia memunculkan mata pelajaran Bahasa Mandarin, termasuk sekolah-sekolah di Malang Raya. Dalam pengajaran bahasa Mandarin oleh guru-guru SMA diperlukan media pembelajaran bahasa Mandarin yang sesuai, agar pengajar atau guru dapat mentrasfer ilmu bahasa Mandarin kepada siswa dengan baik. Pengabdian pelatihan pembuatan media 数字教材dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru-guru bahasa Mandarin dalam menyusun media atau bahan ajar 数字教材 yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa pada tiap jenjangnya, selain itu dapat menjadikan guru lebih percaya diri mampu menggali potensi untuk peningkatan mutu pendidikan. Adapun kegiatan dalam pengabdian berupa (1) Menjelaskan pentingnya media pembelajaran; (2) Meperkenalan media 数字教材; (3) Mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan media 数字教材; (4) Guru praktek membuat media 数字教材 secara langsung dengan arahan narasumber. Hasil dari kegiatan pelatihan pembuatan media 数字教材 ini menunjukkan bahwa para guru bahasa Mandarin antusias dalam mengikuti pelatihan yang dilaksanakan, terbukti dari para guru dengan antusias membuat media 数字教材 sesuai dengan tema materi yang dipilih, melakukan tanya jawab dan diskusi mengenai media 数字教材serta merespon pemateri selama kegiatan pelatihan pembuatan media 数字教材 berlangsung. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan media 数字教材 penting dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menyusun media pembelajaran bahasa Mansarin sesuai materi tiap jenjang sekolah oleh guru-guru bahasa Mandarin dan juga dapat menambah wawasan tentang media terbaru bagi guru. Kata kunci: pelatihan; media; bahasa mandarin ABSTRACTMandarin is an important language to master and has become one of the official languages of the United Nations. With the adoption of Mandarin as the official language of the United Nations, people in the world, including the Indonesian people, are increasingly interested in learning and deepening Mandarin. Learning Mandarin in Indonesia is important because currently the world of work requires a lot of workers who are proficient in foreign languages, especially Mandarin, so that many schools in Indonesia introduce Mandarin subjects, including schools in Malang Raya. In teaching Mandarin by high school teachers, appropriate Chinese language learning media are needed, so that teachers can transfer Chinese knowledge to students well. The service of media creation training is carried out as an effort to improve the ability of Chinese language teachers in compiling media or teaching materials that are in accordance with the needs and abilities of students at each level, besides that it can make teachers more confident and able to explore the potential for improving the quality of education. The activities in the training are (1) Explaining the importance of learning media; (2) Introducing the media 数字教材; (3) Demonstrating the steps of making media 数字教材; (4) The teacher practices making media 数字教材directly. The results of this training of making media 数字教材showed that the Mandarin language teachers were enthusiastic in participating in the training carried out, as evidenced by the teachers enthusiastically making media according to the theme of the material chosen, conducting questions and answers and discussions about the media and responding presenters during the media creation training activities. Thus, it can be concluded that training in making media is important to improve the ability to develop Mansarin language learning media according to the material for each school level by Chinese language teachers and also to add insight into the latest media for teachers. Keywords: training; media; chinese language.