Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PEMANFAATAN AKUN YOUTUBE BERKONTEN PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DALAM LITERASI DIGITAL PADA ERA PANDEMI Primardiana Hermilia Wijayati; Wafda Nabila Haqqie; Aiga Ventivani
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.792 KB) | DOI: 10.30651/lf.v5i2.6956

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang pemanfaatan akun YouTube berkonten pembelajaran bahasa Mandarin dalam literasi digital siswa kelas X. Pada era pandemi ini, pembelajaran daring menjadi pilihan utama, demikian juga dalam pembelajaran bahasa Mandarin di SMA dan membuat literasi digital tetap sangat diandalkan.Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pemanfaatan akun YouTube berkonten pembelajaran bahasa Mandarin dalam literasi digital siswa kelas X SMA. Data penelitian ini dikumpulkan melalui kuisioner dengan responden sebanyak 25 siswa yang dilakukan secara daring dan dianalisis menggunakan metode kuantitatif deskriptifHasil dari penelitian menunjukkan bahwa akun YouTube berkonten pembelajaran bahasa Mandarin secara keseluruhan dapat membantu proses literasi digital siswa kelas X dalam pembelajaran bahasa Mandarin, hal tersebut terbukti dengan menguasai enam elemen literasi digital meliputi: a) information literacy, b) digital scholarship, c) ICT literacy, d) career and identity management, e) communication and collaboration dan f) media literacy, hal tersebut terlihat dari penilaian siswa yang meningkat. Adapun elemen literasi digital yang belum sepenuhnya atau masih rendah dikuasai siswa yakni learning skills.
the effectiveness of the Mandarin Language Curriculum Study Materials on the Mandarin Language Skill of Students' Ability: KEEFEKTIFAN BAHAN KAJIAN KURIKULUM BAHASA MANDARIN TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA BERBAHASA MANDARIN AIGA VENTIVANI
JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Vol. 7 No. 1 (2020): JIBS : JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Publisher : Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jibs.v7i1.4489

Abstract

ABSTRACT Changes of curriculum are reasonable to continue to be better. These changes need to be known and well accepted by students as one form of achieving learning goals. One way to find out whether the curriculum is well received or not by undergraduate students of Chinese Education Study Program of Malang Learning University , is through the current level of curriculum effectiveness. This study aims to determine the effectiveness of Chinese Language Education Study Program Curriculum in Malang State University . The method used in this research is descriptive quantitative, while the instrument used in this study is to use the 汉语 水平 考试 (年级) test [Hànyǔ shuǐpíng kǎoshì (sān niánjí)]. Subjects in this study were all first-year, second-year and third-year students of Mandarin language education at State University of Malang. This study uses product moment correlation analysis using the Pearson formula. The results showed that the curriculum used was effective in improving Mandarin language skills of Chinese Language Education students at Malang State University.
RESPON IMPLEMENTASI BAHAN AJAR DIGITAL “流利说汉语” [liúlì shuō hànyǔ] PADA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMAN 2 MALANG AIGA VENTIVANI; Lukluk Ul Muyassaroh; Octi Rjeky Mardasari
JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Vol. 8 No. 2 (2021): JIBS : JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Publisher : Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jibs.v8i2.6117

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon implementasi bahan ajar digital Bahasa Mandarin “流利说汉语” [liúlì shuō hànyǔ]. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan instrumen pendukung berupa lembar angket terbuka yang disebar melalui google form. Sumber data penelitian ini adalah guru pengampu mata pelajaran Bahasa Mandarin dan siswa SMA kelas X lintas minat SMAN 2 Malang. Data dalam penelitian ini merupakan hasil lembar angket terbuka yang diisi oleh guru pengampu mata pelajaran Bahasa Mandarin dan siswa SMA kelas X. Hasil dari penelitian ini yaitu respon siswa dan guru Bahasa Mandarin terhadap implementasi bahan ajar digital “流利说汉语” [liúlì shuō hànyǔ]pada pembelajaran Bahasa Mandarin mendapatkan respon positif. Terdapat saran yang diberikan oleh peneliti agar penggunaan bahan ajar digital tersebut dapat digunakan secara maksimal. Bahan ajar tersebut lebih baik digunakan mengunakan jaringan internet agar dapat mengoperasikan video didalamnya, Saran selanjutnya yaitu untuk pengembang selanjutnya agar dapat mengembangkan bahan ajar sejenis yang dapat digunakan secara offline dan materi lainnya yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku.
PELATIHAN PENERAPAN汉语媒体 (HANYU MEITI)BAGI GURU-GURU BAHASA MANDARIN SE-MALANG RAYA Lukluk Ul Muyassaroh; Aiga Ventivani; Octi Rejeki Mardasari; Karina Fefi Laksana Sakti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.729 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.3314

Abstract

ABSTRAKPenggunaan media dalam pengajaran bahasa Mandarin oleh guru-guru SMA di kota Malang sangat terbatas, terlebih lagi pada pembahasan materi yang sulit seperti pelafalan, intonasi dan ejaan; tata bahasa dan aksara Mandarin (hanzi). Dari hasil observasi ditemukan bahwa penerapan media pembelajaran dalam pengajaran bahasa mandarin dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, diperlukannya pemahaman guru dalam menerapkan media pembelajaran bahasa Mandarin di kelas. Kegiatan pelatihan ini bersama dengan mitra MGMP Bahasa Mandarin Se- Malang Raya dengan tujuan untuk membantu guru dalam mengajarkan bahasa Mandarin kepada siswa melalui 汉语媒体 (Hanyu Meiti). 汉语媒体 (Hanyu Meiti) adalah media pembelajaran yang memaparkan materi bahasa Mandarin dengan jelas dan lengkap, serta juga sebagai alat bantu guru bahasa Mandarin dalam proses belajar mengajar. Metode pelaksanaan terdiri dari pengarahan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Adapun rincian kegiatan berupa (1) Memperkenalkan fungsi dan manfaat 汉语媒体(Hanyu Meiti) dalam pengajaran bahasa Mandarin; (2) Memperkenalkan langkah penggunaan汉语媒体(Hanyu Meiti); (3) Mendemonstrasikan penggunaan汉语媒体(Hanyu Meiti) (4) Guru mempratekkan secara langsung. Hasil dari kegiatan didapatkan bahwa terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti pelatihan yang dilaksanakan, terbukti dari para guru mengajukan beberapa pertanyaan serta merespon pemateri selama kegiatan pelatihan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan bahasa Mandarin  penting dilakukan untuk mengatasi kendala keterbatasan media pembelajaran bahasa Mandarin dan juga dapat menambah referensi media pembelajaran bahasa Mandarin bagi guru. Kata kunci: bahasa mandarin; media pembelajaran; guru SMA; pelatihan. ABSTRACTThe use of media in teaching Chinese by high school teachers in Malang is very limited, especially in discussing difficult materials such as pronunciation, intonation and spelling; grammar and Chinese characters (hanzi). From the observations it was found that the application of instructional media in teaching Chinese can increase student interest in learning so that it affects the level of student understanding of the material being taught. Therefore, it is necessary to have an understanding of teachers in implementing Chinese learning media in the classroom. This training activity together with Chinese MGMP partners throughout Malang Raya with the aim of assisting teachers in teaching Chinese to students through 汉语媒体 (Hanyu Meiti).汉语媒体 (Hanyu Meiti) is a learning media that describes Chinese material clearly and completely, as well as a tool for Chinese teachers in the teaching and learning process. The implementation method consists of directing and implementing training activities. The details of the activities are (1) Introducing the functions and benefits of 汉语媒体 (Hanyu Meiti)in teaching Chinese; (2) Introducing the usage steps of 汉语媒体 (Hanyu Meiti); (3) Demonstrating the use of 汉语媒体 (Hanyu Meiti) (4) Teacher practicing directly. The results of the activity showed that the teachers were very enthusiastic in participating in the training carried out, as evidenced by the teachers asking several questions and responding to the speakers during the training activities. So it can be concluded that Mandarin language training is important to do to overcome the constraints of the limitations of Mandarin learning media and can also add references to Mandarin learning media for teachers. Keywords: chinese language; learning media; senior high school teacher; training.
PENGUATAN PEMAHAMAN MATERI LINTAS BUDAYA BAGI GURU MGMP BAHASA MANDARIN Lukluk Ul Muyassaroh; Octi Rjeky Mardasari; Aiga Ventivani; Karina Fefi Laksana Sakti; Nurruddin Aniq Zahran Risqi Atho'ullah; Trikora Mahardhika
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.5161

Abstract

ABSTRAKSaat ini, dengan meningkatnya hubungan politik, budaya, ekonomi dan pendidikan antara Indonesia dengan China, membuat hubungan antara kedua negara secara bertahap semakin hangat dan erat. Kedudukan bahasa Mandarin di Indonesia juga sangat penting. Hal tersebut terbukti dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya bahasa Mandarin dan diimbangi dengan semakin banyaknya instansi atau lembaga pendidikan yang membuka pembelajaran bahasa Mandarin. Dampak dari peningkatan investasi adalah dibangunnya banyak perusahaan dan membantu Indonesia dalam penyerapan tenaga kerja. Kelancaran kegiatan usaha tentunya perusahaan tersebut banyak membutuhkan tenaga kerja yang mampu berkomunikasi lancar bahasa Mandarin. Dari observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap MGMP bahasa Mandarin di kota Malang mendapatkan hasil data berupa guru memerlukan penguatan pemahaman terhadap wawasan bahasa Mandarin pada aspek materi lintas budaya. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu metode pembimbingan, diskusi dan ceramah. Data yang diambil selain dari data observasi selama dilaksanakan kegiatan juga mengambil data hasil kegiatan yang didapat berdasarkan angket yang disebar. Hasil dan tanggapan positif dapatkan dari hasil observasi maupun angket dan terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dan juga pemahaman materi lintas budaya. Harapan peneliti melalui pelatihan yang singkat ini terjadinya jalinan komunikasi yang lebih baik guna membantu mengatasi kendala yang dihadapi dalam melakukan pembelajaran Mandarin. Kata kunci: pemahaman; mandarin; lintas budaya; MGMP. ABSTRACTCurrently, with the increasing political, cultural, economic and educational relations between Indonesia and China, the relations between the two countries are gradually getting warmer and closer. The position of Chinese in Indonesia is also very important. This is evidenced by the increasing public awareness of the importance of Chinese and balanced by the increasing number of institutions or educational institutions that open Chinese language learning. The smooth running of business activities, of course, the company requires a lot of workers who are able to communicate fluently in Chinese. From observations and interviews conducted by researchrers on The Chinese MGMP in the city of Malang obtained data results in the form of teachers requiring strengthening understanding of Chinese language insights on cross-cultural aspects of material. The implementation method used is the method of mentoring, discussion and lecture. The data taken apart from observation data during the activities carried out also took data from the results of activities obtained based on the questionnaires distributed. Positive results and responses were obtained from the results of observations and questionnaires and it was seen that the teachers were very enthusiastic in participating in the activities carried out and also understanding cross-cultural material. The researchers hope that through this short training, there will be a better communication network to help overcome the obstacles faced in learning Chinese. Keywords: understanding; chinese; cross-cultural; MGMP.
PERANCANGAN SOAL BERBASIS TEKNOLOGI SEBAGAI UPAYA MENUNJANG PEMBELAJARAN DARING BAGI GURU-GURU BAHASA MANDARIN SE MALANG RAYA Amira Eza Febrian Putri; Aiga Ventivani; Okti Rjeky; Sunarti Sunarti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6626

Abstract

ABSTRAKUpaya pendidik dalam memenuhi tuntutan pendidikan abad 21 saat ini telah menghadapi tantangan berat yaitu adanya pandemi. Pola pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka, mau tidak mau kini harus berjalan dengan cara daring. Ketidaksiapan ini menimbulkan berbagai masalah yang ditemukan di lapangan antara lain ketidaktercapaian tujuan pembelajaran, kesulitan penyampaian materi pembelajaran, kurangnya interaksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, kualitas pemberdayaan sarana dan elemen dalam pembelajaran yang terbatas, terbatasnya pengetahuan tentang penggunaan media yang sesuai dengan kondisi saat ini. Sedangkan dari prespektif siswa, terdapat masalah yang sering dihadapi ketika pembelajaran daring yaitu siswa merasa jenuh karena pembelajaran  dan penugasan yang monoton, tagihan tugas yang menumpuk, pembelajaran tidak semenyenangkan pembelajaran tatap muka, mengantuk karena terlalu lama menyimak penjelasan guru via online sinkron, dan sulitnya jaringan internet. Pelatihan perangcangan soal berbasis teknologi ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kecakapan guru terkait pembuatan aktifitas daring, khususnya tes dalam bentuk kuis online yang lebih menarik daripada sekedar penugasan manual. Adapun kegiatan dalam pengabdian berupa (1) pembelajaran daring; (2) masalah yang  terjadi dalam pembelajaran daring; (3) pembelajaran daring yang ideal; (4) pemanfaatan teknologi dalam tes dan latihan. Hasil dari kegiatan pelatihan ini menunjukkan, dengan aplikasi quizizz, proprofs, dan i spring suite guru dapat menumbuhkan minat dan motivasi dalam pembelajaran bahasa Mandarin, serta tercipta pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh guru sebelumnya. Kata kunci: pelatihan; pembelajaran daring; guru; bahasa mandarin. ABSTRACTEducators' efforts to meet the demands of 21st century education have faced a severe challenge: pandemics. Learning patterns that are usually done face-to-face, inevitably now have to run in an online way. This unpreparedness raises various problems found in the field including inability of learning objectives, difficulty in delivering learning materials, lack of interaction with students in the learning process, quality empowerment of facilities and elements in limited learning, limited knowledge of media use in accordance with current conditions. While from the perspective of students, there are problems that are often faced when online learning is that students feel saturated because of monotonous learning and assignments, piling up assignment bills, learning is not as enjoyable as face-to-face learning, sleepiness because it is too long to listen to the teacher's explanation via online sync, and the difficulty of the internet network. This technology-based training is done as an effort to improve the skills of teachers related to the creation of online activities, especially tests in the form of online quizzes that are more interesting than just manual assignments. The activities in this training are (1) online learning; (2) problems that occur in online learning; (3) ideal online learning; (4) utilization of technology in tests and exercises. The results of this training activity showed that with quizizz applications, proprofs, and i spring suites teachers can foster interest and motivation in Mandarin language learning, as well as create more varied learning that has never been done by teachers before. Keywords: training; online learning; teacher; mandarin. 
Contrastive Study of Chinese and Indonesian Passive Sentences Karina Fefi Laksana Sakti; Sunarti Sunarti; Aiga Ventivani
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Vol 4, No 2 (2020): ERALINGUA
Publisher : Makassar State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/eralingua.v4i2.11505

Abstract

 The purpose of this study was to compare Chinese and Indonesian passive sentences. This article belongs to the description of qualitative research. The research methods used in this paper are description and contrastive analysis method.  The data source of this research is the Chinese and Indonesian references. The data of this research are in the form of descriptions of Mandarin passive sentences and Indonesian passive sentences. Data collection techniques in this research is to collect data relevant to research from various sources then arranged, analyzed, and drawn conclusions. First of all, describe the syntactic structures of Chinese and ndonesian passive sentences. Then comparing the syntactic structures of Chinese and ndonesian passive sentences to find out the difference of syntactic structures between Chinese and Indonesian passive sentences. The same point between Chinese and Indonesian passive syntactic structures is that both languages can change from active sentences to passive sentences, and sometimes there is no promoter. The difference between Chinese and Indonesian passive sentences lies in the position of the promoter; the morphology of predicate verb of Chinese passive sentences and Chinese active sentences are same, while the morphology of predicate verb of Indonesian Passive Sentences active sentences is different; and passive sentences in Indonesian can carry single verb. The predicate verb of the passive sentence in Chinese cannot be a single verb.
Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Creative Exercise Bagi Guru MGMP Bahasa Mandarin Lukluk Ul Muyassaroh; Aiga Ventivani; Octi Rjeky Mardasari; Hana Khaliza; Rendy Setyawan
Jurnal KARINOV Vol 5, No 3 (2022): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v5i3p212-217

Abstract

Bahasa Mandarin mempunyai peran yang penting, namun sangat disayangkan kondisi real dari pelaksanaan belum maksimal seperti kurang lengkapnya media dan bahan ajar. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti juga telah melakukan observasi, wawancara dan menyebarkan angket dengan hasil bahwa garis besar yaitu bahan ajar yang sulit didapat/diakses, bahan ajar untuk SMA/MA belum seragam sehingga setiap sekolah berbeda yang menimbulkan ketidakseragaman pemahaman dan ketidaktercapaian indikator pada kurikulum. Hal tersebut membuat peneliti merasa penting adanya kegiatan pelatihan pengembangan bahan ajar. Metode pelatihan ini adalah metode pembimbingan dengan tahapan 1) Persiapan, 2) perancangan, 3) Pelaksanaan, 4) Evaluasi, dan 5) Pelaporan dan Luaran. Hasil pelatihan sesuai harapan pengabdi yaitu pemahaman guru terhadap penggunaan media dan bahan ajar bahasa Mandarin mengalami peningkatan terlihat sekali antusias para guru dalam mengikuti kegiatan, aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu Pelatihan berjudul “Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Creative Exercise bagi Guru MGMP Bahasa Mandarin Se-Malang Raya” ini penting dilakukan guna membantu anggota MGMP bahasa Mandarin Se-Malang Raya dalam memahami pengembangan bahan ajar. Kata kunci— Bahan ajar,  Pelatihan bahasa, Bahasa Mandarin Abstract  The Chinese Language has an important role, but unfortunately, the actual implementation conditions still need to be maximized, such as the lack of complete media and teaching materials. Based on these conditions, researchers have also conducted observations, interviews, and distributed questionnaires with the results that the outline is that teaching materials are difficult to obtain/access, teaching materials for SMA/MA are not uniform, so each school is different which causes uneven understanding and unattainable indicators in the curriculum. It makes researchers feel the importance of training activities for developing teaching materials. This training method is a mentoring method with the stages of 1) Preparation, 2) Design, 3) Implementation, 4) Evaluation, and 5) Reporting and Outcomes. The results of the training according to the authors’ expectations, namely the teacher’s understanding of the use of media and Chinese language teaching materials have increased. It is seen that the teachers' enthusiasm in participating in activities, actively discussing and asking questions. Therefore, the training entitled "Creative Exercise Teaching Material Development Training for Chinese Language MGMP Teachers in Malang Raya" is important to help members of the Malang Raya Chinese language MGMP understand the development of teaching materials. Keywords— Teaching materials, Training, Chinese language
RESPON IMPLEMENTASI BAHAN AJAR DIGITAL “流利说汉语” 二年级 PADA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN MAN 1 PASURUAN Aiga Ventivani; Lukluk Ul Muyassaroh; Octi Rjeky Mardasari
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 8 No. 1 (2023): JURNAL BASTRA EDISI JANUARI 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bastra.v8i1.135

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggali informasi tentang respon terhadap implementasi bahan ajar digital Bahasa Mandarin yang berjudul “流 利说汉语” 二年级 [“Liúlì shuō hànyǔ” èr niánjí] tema keluarga dari pengguna buku tersebut yaitu guru dan siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Pada penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama, namun peneliti menggunakan instrumen pendukung yaitu lembar angket terbuka berbentuk google form. Sumber data penelitian ini adalah guru bahasa Mandarin dan siswa kelas XI MAN 1 Pasuruan. Sedangkan data dalam penelitian ini yaitu hasil dari lembar angket yang telah diisi oleh guru Bahasa Mandarin MAN 1 Pasuruan dan siswa kelas XI MAN 1 Pasuruan. Hasil dari lembar angket yang telah diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis menggunakan teknis analisis data Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil dari analisis data tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa respon guru Bahasa Mandarin dan siswa kelas XI terhadap implementasi bahan ajar digital Bahasa Mandarin yang berjudul “流 利说汉语” 二年级 [“Liúlì shuō hànyǔ” èr niánjí] tema keluarga ini mendapatkan respon positif. Meskipun demikian, peneliti memberikan saran dan masukan bagi pengguna bahan ajar digital agar dapat menggunakan bahan ajar tersebut secara maksimal. Pertama, disarankan pada saat mengoperasikan bahan ajar tersebut menggunakan jaringan internet yang bagus agar tidak lemot saat mengoperasikan bahan ajar tersebut. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar dapat mengembangkan bahan ajar digital sejenis menggunakan software lainnya, sehingga dapat menambah referensi bahan ajar digital khususnya bahan ajar digital bahasa Mandarin.
PELATIHAN PENYUSUNAN UKBM DIGITAL BAGI GURU BAHASA MANDARIN TINGKAT MENENGAH ATAS SE-MALANG RAYA Aiga Ventivani; Lukluk UI Muyassaroh; Octi Rjeki Mardasari
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2021): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.779 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i4.2993

Abstract

Pendidikan abad 21 kini menuntut setiap guru mampu menyajikan pembelajaran menggunakan teknologi perangkat digital. Selain itu, pandemi covid 19 yang terjadi memberikan dampak di berbagai bidang tidak terkecuali pada bidang pendidikan dan teknologi. Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat pandemi covid 19 pada bidang pendiikan di Indonesia yaitu pembelajaran dilaksanakan secara daring. Namun, pada pelaksanaanya banyak guru merasa kesulitan dalam membelajarkan bahasa Mandarin secara daring. Hal tersebut tampak pada penggunaan teknologi yang belum maksimal pada pembelajaran bahasa Mandarin saat ini. Guru merasa kurang memahami teknologi yang mudah diterapkan dalam pembelajaran daring. Tujuan diadakan pelatihan ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan menggunakan teknologi dalam penyusunan bahan ajar khususnya UKBM guna mendukung proses pembelajaran. UKBM dirasa sesuai dengan kondisi saat ini karena guru dapat menyusun materi sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Sedangkan untuk teknologi digital menggunakan aplikasi Sigil dan Canva. Terdapat tiga tahapan dalam pelatihan ini, yang pertama sosialisasi dan persiapan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi pelaksanaan. Peserta pelatihan ini berjumlah 14 peserta. Untuk memperoleh informasi lebih dalam, tim menyebar angket terbuka melalui google form. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini menujukkan bahwa guru-guru antusias dan merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini. Aplikasi yang dipilih menjadi materi pelatihan merupakan aplikasi yang baru dikenal bagi peserta sehingga dapat menambah variasi referensi aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran. Tidak hanya itu, aplikasi Sigil dan Canva dianggap mudah dioperasikan serta menarik secara tampilan dan kegunaan. Guru-guru Bahasa Mandarin berharap kedepanya akan dilakukan lagi pelatihan semacam ini. Kata Kunci: UKBM, Digital, Bahasa Mandarin, Pelatihan