Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kajian Metode Power Teaching sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Sains di Kelas Nursulistiyo, Eko
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.876 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk studi pustaka mengenai metode pembelajaran Power teaching. Power teaching adalah metode pembelajaran dengan mengacu pada lima langkah pembelajaran yaitu 1). Class “Yes”, 2). Classroom rules (aturan di dalam kelas), 3). Teach “Okay” (Ajar “Oke”), 4). The Scoreboard, 5). Hands and eyes (tangan dan mata) dan Mirror (pencerminan), 6). Switch. Power teaching sesuai dengan kerucut pengalaman Edgar Dale dan memberikan kontribusi kontribusi 70-90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan karena siswa melakukan pembicaraan (giving a talk) atau presentasi dramatik kepada siswa lainya. Metode Power teaching ini cocok digunakan dalam proses pembelajaran sains/fisika dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini 1). Konsep yang mudah dipahami dapat diajarkan langsung oleh guru, 2). Konsep yang cukup sulit dapat diajarkan dengan memerintahkan siswa membaca dan memahami kemudian baru mengajarkan kepada teman sebayanya, 3). Evaluasi hendaknya dapat dilakukan untuk mengecek pemahaman siswa karena pembelajaran yang tergolong cepat dan kemungkinan terjadi miskonsepsi, 4). Konsep diajarkan secara bertahap dimana setiap tahapan dijelaskan oleh guru dan dipahami oleh siswa sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang utuh dan dimengerti pada akhirnya, 5). Materi yang terlampau sulit bagi siswa harus dipikirkan ulang bagaimana menganjarkanya kepada siswa dengan metode ini.
Kajian Metode Power Teaching sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Sains di Kelas Nursulistiyo, Eko
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2014): Vol I: April 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.821 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk studi pustaka mengenai metode pembelajaran Power teaching. Power teaching adalah metode pembelajaran dengan mengacu pada lima langkah pembelajaran yaitu 1). Class “Yes”, 2). Classroom rules (aturan di dalam kelas), 3). Teach “Okay” (Ajar “Oke”), 4). The Scoreboard, 5). Hands and eyes (tangan dan mata) dan Mirror (pencerminan), 6). Switch. Power teaching sesuai dengan kerucut pengalaman Edgar Dale dan memberikan kontribusi kontribusi 70-90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan karena siswa melakukan pembicaraan (giving a talk) atau presentasi dramatik kepada siswa lainya. Metode Power teaching ini cocok digunakan dalam proses pembelajaran sains/fisika dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini 1). Konsep yang mudah dipahami dapat diajarkan langsung oleh guru, 2). Konsep yang cukup sulit dapat diajarkan dengan memerintahkan siswa membaca dan memahami kemudian baru mengajarkan kepada teman sebayanya, 3). Evaluasi hendaknya dapat dilakukan untuk mengecek pemahaman siswa karena pembelajaran yang tergolong cepat dan kemungkinan terjadi miskonsepsi, 4). Konsep diajarkan secara bertahap dimana setiap tahapan dijelaskan oleh guru dan dipahami oleh siswa sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang utuh dan dimengerti pada akhirnya, 5). Materi yang terlampau sulit bagi siswa harus dipikirkan ulang bagaimana menganjarkanya kepada siswa dengan metode ini.
Penerapan Modul Pembelajaran Sains dengan Media Pembelajaran Gamelan untuk Meningkatkan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Siswa SMP Negeri 3 Sleman Nursulistiyo, Eko
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2014): Vol 1: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.606 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v1i2.1993

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan aplikasi konsep getaran, gelombang dan bunyi siswa yang menggunakan modul dengan media pembelajaran gamelan dibandingkan dengan siswa yang belajar secara konvensional di SMP N 3 Sleman kelas VIII. Gamelan digunakan sebagai media pembelajaran dalam beberapa konsep getaran gelombang dan bunyi agar siswa dapat belajar secara kontekstual dan diharapkan apresiasi terhadap alat musik tradisional gamelan dapat meningkat. Pemahaman dan aplikasi konsep siswa diukur dengan menggunakan pretest dan postest. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan RPP yang direncanakan. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata nilai pre-test 39,79 dan rata-rata post-test 83,15 pada kelas eksperimen. Uji paired sample test menunjukkan bahwa nilai probabilitas yang diperoleh adalah 0,000. Untuk kelas kontrol rata-rata nilai pre-test 44,47 dan rata-rata post-test 78,53. Hasil uji paired sample t-test untuk kelas kontrol menunjukkan nilai probabilitas yang diperoleh adalah 0,000. Kedua kelas menunjukkan nilai probabilitas p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kata lain pemahaman konsep dan aplikasi konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol meningkat. Nilai rata-rata gain skor untuk kelas eksperimen adalah 43,15 dan untuk kelas kontrol adalah 34,06. Berdasarkan perhitungan uji independent sample t-test diperoleh nilai probabilitas 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gain-score yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang menggunakan modul pembelajaran sains dengan media pembelajaran gamelan menunjukkan peningkatan pemahaman dan aplikasi konsep lebih tinggi daripada kelas kontrol yang melakukan pembelajaran secara konvensional.
UPAYA PEMBERANTASAN RENTENIR DI DUSUN SOKA, NGORO ORO GUNUNG KIDUL Nursulistiyo, Eko; Mahendra, Karunia Ardhi
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.804 KB) | DOI: 10.12928/jp.v3i1.537

Abstract

Rentenir adalah sebuah praktek pemberian pijaman kepada seseorang dengan memberikan bunga yang tinggi. Rentenir hukumnya haram dalam Islam dan harus diberantas. Praktek rentenir ini di Dusun Soka Ngoro oro Gunung Kidul masih ditemukan. KKN UAD yang diterjunkan ke dusun Soka mempunyai kegiatan tematik yaitu berupa pemberantasan rentenir. Kegiatan utama pemberantasan rentenir dilaksanakan dengan penyuluhan manajemen keuangan keluarga, peyuluhan dan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA), dan pelatihan pembuatan nugget lele. Tujuan dari keseluruhan program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya riba/rentenir dan meningkatkan skill masyarakat sehingga perekonomian mereka meningkat. Dampak kegiatan ini adalah kesadaran masyarakat meningkat tentang bahaya rentenir dan hukum Islam mengenai rentenir, peningkatan kesehatan masyarakat dan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan, komersialisasi, dan penggunaan tanaman obat, dan peningkatan skill warga masyarakat mengenai pembuatan nugget lele yang bahan bakunya melimpah di dusun Soka. Diharapkan program tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menghapus rentenir secara bertahap di dusun Soka.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KEUNGGULAN TEKNOLOGI DAN DIJIWAI NILAI ISLAM MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X Eko Nursulistiyo
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 6, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jpf.v6i1.1007

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS Fisika kelas X yang memiliki nilai keIslaman dan keunggulan Teknologi untuk digunakan di Sekolah Muhammadiyah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode 4D (Difine, Design, Develop, Deseminate). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket penilaian ahli terhadap produk yang dikembangkan. Penelitian yang telah dilakukan memberikan hasil bahwa telah dapat dikembangkan sebuah LKS untuk siswa kelas X menggunakan teknologi terbaru dalam proses pembelajaran fisika dan memasukkan nilai-nilai Islam. LKS dianggap layak dengan hasil penilaian ahli materi dan media: materi berada pada kategori sangat baik (53.2), tujuan pada kategori sangat baik (17), Metode pada kategori baik (83.6), evaluasi pada kategori sangat baik (36.6), sistematika pada kategori sangat baik (21.6), kemenarikan pada kategori sangat baik (71.3), dan terperinci pada kategori sangat baik (25.6). Tahap selanjutnya adalah uji ke siswa di sekolah dan diseminasi. Tahap ini tidak dilakukan pada penelitian ini dan akan dilaksanakan pada penelitian selanjutnya.
Penerapan Modul Pembelajaran Sains dengan Media Pembelajaran Gamelan untuk Meningkatkan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Siswa SMP Negeri 3 Sleman Eko Nursulistiyo
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2014): Vol 1: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.606 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v1i2.1993

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan aplikasi konsep getaran, gelombang dan bunyi siswa yang menggunakan modul dengan media pembelajaran gamelan dibandingkan dengan siswa yang belajar secara konvensional di SMP N 3 Sleman kelas VIII. Gamelan digunakan sebagai media pembelajaran dalam beberapa konsep getaran gelombang dan bunyi agar siswa dapat belajar secara kontekstual dan diharapkan apresiasi terhadap alat musik tradisional gamelan dapat meningkat. Pemahaman dan aplikasi konsep siswa diukur dengan menggunakan pretest dan postest. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan RPP yang direncanakan. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata nilai pre-test 39,79 dan rata-rata post-test 83,15 pada kelas eksperimen. Uji paired sample test menunjukkan bahwa nilai probabilitas yang diperoleh adalah 0,000. Untuk kelas kontrol rata-rata nilai pre-test 44,47 dan rata-rata post-test 78,53. Hasil uji paired sample t-test untuk kelas kontrol menunjukkan nilai probabilitas yang diperoleh adalah 0,000. Kedua kelas menunjukkan nilai probabilitas p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kata lain pemahaman konsep dan aplikasi konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol meningkat. Nilai rata-rata gain skor untuk kelas eksperimen adalah 43,15 dan untuk kelas kontrol adalah 34,06. Berdasarkan perhitungan uji independent sample t-test diperoleh nilai probabilitas 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gain-score yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang menggunakan modul pembelajaran sains dengan media pembelajaran gamelan menunjukkan peningkatan pemahaman dan aplikasi konsep lebih tinggi daripada kelas kontrol yang melakukan pembelajaran secara konvensional.
Kajian Metode Power Teaching sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Sains di Kelas Eko Nursulistiyo
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2014): Vol I: April 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.821 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v1i1.1518

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk studi pustaka mengenai metode pembelajaran Power teaching. Power teaching adalah metode pembelajaran dengan mengacu pada lima langkah pembelajaran yaitu 1). Class “Yes”, 2). Classroom rules (aturan di dalam kelas), 3). Teach “Okay” (Ajar “Oke”), 4). The Scoreboard, 5). Hands and eyes (tangan dan mata) dan Mirror (pencerminan), 6). Switch. Power teaching sesuai dengan kerucut pengalaman Edgar Dale dan memberikan kontribusi kontribusi 70- 90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan karena siswa melakukan pembicaraan (giving a talk) atau presentasi dramatik kepada siswa lainya. Metode Power teaching ini cocok digunakan dalam proses pembelajaran sains/fisika dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini 1). Konsep yang mudah dipahami dapat diajarkan langsung oleh guru, 2). Konsep yang cukup sulit dapat diajarkan dengan memerintahkan siswa membaca dan memahami kemudian baru mengajarkan kepada teman sebayanya, 3). Evaluasi hendaknya dapat dilakukan untuk mengecek pemahaman siswa karena pembelajaran yang tergolong cepat dan kemungkinan terjadi miskonsepsi, 4). Konsep diajarkan secara bertahap dimana setiap tahapan dijelaskan oleh guru dan dipahami oleh siswa sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang utuh dan dimengerti pada akhirnya, 5). Materi yang terlampau sulit bagi siswa harus dipikirkan ulang bagaimana menganjarkanya kepada siswa dengan metode ini.
Pemanfaatan Siter, Kendang, Saron, Kenong, dan Gender sebagai media pembelajaran fisika Eko Nursulistiyo
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.774 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v6i1.13393

Abstract

Telah dilakukan kajian mengenai pemanfaatan siter, kendang, kenong, saron, dan gender dalam gamelan sebgai media pembelajaran fisika. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui konsep apa saja yang bisa diajarkan menggunakan media pembelajaran gamelan dan bagaimana caranya. Metode yang digunakan adalah dengan studi pustaka dan pandalaman. Hasilnya adalah a) Siter dapat digunakan untuk menjelaskan konsep getaran, tinggi rendah bunyi dan hubungan panjang tali dengan frekuensi bunyi. Frekuensi bunyi diukur menggunakan aplikasi sound analyser free, b) Kendang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep bunyi berasal dari getaran melalui eksperimen dengan menaburkan beras diatasnya, c) Saron dan kenong dapt digunakan untuk menjelaskan tinggi-rendah dan kuat lemah bunyi dengan memukul pada nada berbeda untuk mengajarkan tinggi rendah bunyi dan mengatur tinggi rendahnya pemukul untuk mengajarkan kuat lemah bunyi, d) Gender dapat digunakan untuk menjelaskan resonansi bunyi pada pipa organa tertutup dengan mengukur kedalaman dari kolom di bawah bilah logam dan mencatat frekuensinya.Studies have been carried out regarding the use of siter, kendang, kenong, saron, and gender in gamelan as a medium for learning physics. The purpose of this study is to find out what concepts can be taught using gamelan learning media and how. The method used is by literature study. The result is a). "Siter" can be used to explain the concept of vibration, high low sound and the relationship of the length of the rope to the sound frequency. Sound frequency is measured using the sound analyzer free application, b). "Kendang" can be used to explain the concept of sound originating from vibrations through experiments with sprinkling rice on it, c). "Saron" and "kenong" can be used to explain the high and low weak sound by hitting on a different tone to teach high low sound and set the height of the paddle to teach strong weak sound, d). "Gender" can be used to explain sound resonance in a closed organ pipe by measuring the depth of the column under the metal blade and recording its frequency. Kata kunci: gamelan, pembelajaran fisika, getaran, bunyi
UPAYA PEMBERANTASAN RENTENIR DI DUSUN SOKA, NGORO ORO GUNUNG KIDUL Eko Nursulistiyo; Karunia Ardhi Mahendra
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v3i1.537

Abstract

Rentenir adalah sebuah praktek pemberian pijaman kepada seseorang dengan memberikan bunga yang tinggi. Rentenir hukumnya haram dalam Islam dan harus diberantas. Praktek rentenir ini di Dusun Soka Ngoro oro Gunung Kidul masih ditemukan. KKN UAD yang diterjunkan ke dusun Soka mempunyai kegiatan tematik yaitu berupa pemberantasan rentenir. Kegiatan utama pemberantasan rentenir dilaksanakan dengan penyuluhan manajemen keuangan keluarga, peyuluhan dan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA), dan pelatihan pembuatan nugget lele. Tujuan dari keseluruhan program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya riba/rentenir dan meningkatkan skill masyarakat sehingga perekonomian mereka meningkat. Dampak kegiatan ini adalah kesadaran masyarakat meningkat tentang bahaya rentenir dan hukum Islam mengenai rentenir, peningkatan kesehatan masyarakat dan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan, komersialisasi, dan penggunaan tanaman obat, dan peningkatan skill warga masyarakat mengenai pembuatan nugget lele yang bahan bakunya melimpah di dusun Soka. Diharapkan program tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menghapus rentenir secara bertahap di dusun Soka.
Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Melalui Simulasi Berbasis Web di Live Worksheets Jullyantama, Dhimas Prayoga; Tanjung, Luthfi Arrahman; Nursulistiyo, Eko
Jurnal Praktik Baik Pembelajaran Sekolah dan Pesantren Vol. 3 No. 01 (2024): Jurnal Praktik Baik Pembelajaran Sekolah dan Pesantren
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/pbpsp.v3i01.479

Abstract

Pendidikan adalah kunci bagi pembangunan masyarakat berkualitas. Teknologi berperan dalam memperluas akses dan meningkatkan metode pembelajaran. Fisika, sebagai ujian sejati, melibatkan konsep kompleks. Penelitian ini fokus pada penggunaan simulasi fisika (PhET) di Live Worksheets untuk meningkatkan pemahaman siswa. Data hasil validasi diperoleh nilai skor 68 % berada pada kategori valid. Buku Panduan penggunaan simulasi PHET di liveWorksheets siap untuk diimplementasikan kepada pengguna yaitu guru dan siswa. Simulasi dianggap solusi inovatif untuk visualisasi konsep fisika. Integrasi teknologi berpotensi meningkatkan interaktivitas dan pemahaman siswa, memberikan kontribusi pada kualitas pendidikan fisika.