Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Agroscript: Journal of Applied Agricultural Sciences

Toksisitas Minyak Atsiri Biji Pala, Serai Wangi, dan Temulawak terhadap Hama Gudang (Sitophilus zeamais) dan Viabilitas Benih Jagung Putih (Zea mays L. var Ceratina) Purwanto, Purwanto; Rina, Oktaf; Nuryanti, Ni Siluh Putu
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v6i1.1438

Abstract

Benih adalah komponen utama dalam budidaya sehingga menjaga mutu dan kualitas benih merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Penggunaan minyak atsiri dari tanaman salah satu terobosan baru sebagai upaya untuk melindungi benih dari serangan hama Sitophilus zeamais dan mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas ketiga minyak atsiri dan menguji pengaruh jenis serta dosis minyak atsiri terhadap viabilitas dan vigor benih jagung putih. Tahapan penelitian meliputi perbanyakan Sitophilus zeamais, ekstraksi minyak atsiri, pembuatan larutan emulsi, uji toksisitas terhadap Sitophilus zeamais, uji viabilitas dan vigor benih jagung putih. Data hasil penelitian uji toksisitas dianalisis menggunakan analisis PROBIT SPSS sedangkan data uji viabilitas dan vigor diolah menggunakan ANOVA dan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil analisis, toksisitas minyak atsiri biji pala lebih tinggi dari minyak atsiri temulawak dan serai wangi. Jenis dan dosis minyak atsiri berpengaruh terhadap viabilitas benih jagung putih. Penggunaan konsentrasi minyak atsiri biji pala, serai wangi, dan temulawak pada konsentrasi 0,1—0,4% menghasilkan viabilitas yang tidak berbeda. Penggunaan minyak atsiri berpengaruh terhadap vigor benih jagung putih. Pada konsentrasi 0,1% minyak atsiri temulawak menghasilkan panjang akar terbaik, sedangkan minyak atsiri serai wangi 0,1% menghasilkan tinggi tanaman terbaik.
Kajian Jarak Lampu Grow Light dan Fitohormon Ekstrak Air Bawang Merah dan Air Kelapa terhadap Hasil dan Kandungan Antioksidan Microgreens Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.) Sari, Komang Tri Astiti; Nuryanti, Ni Siluh Putu; Wahyudi, Anung
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v6i2.1659

Abstract

Salah satu inovasi pertanian perkotaan yaitu budidaya microgreen. Microgreen merupakan tanaman dipanen berumur muda yang dapat memenuhi ketahanan pangan dalam skala rumah tangga dan memiliki kandungan antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengkaji benih kacang tunggak dengaan perlakuan jarak grow light dan fitohormon ekstrak air bawang merah dan air kelapa terhadap kandungan antioksidan, susut bobot, pajang akar dan warna daun. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (split plot) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah jarak lampu terdiri atas 20 cm, 40 cm, dan 60 cm, sedangkan faktor kedua adalah jenis dan konsentrasi fitohormon terdiri atas akuades, akuades 50% + air kelapa 50%, akuades 50% + ekstrak bawang merah 50%, dan akuades 50% + air kelapa 25% + ekstrak bawang merah 25%. Jarak lampu grow light 40 cm menghasilkan hasil terbaik pada parameter susut bobot sebesar 1,04 g, sedangkan penggunaan perlakuan akuades 50% + ekstrak bawang merah 50% menghasilkan pengaruh yang baik terhadap parameter kandungan antioksidan dan susut bobot mencapai 77,62 µg mL-1 dan 0,93 g. Kombinasi perlakuan akuades 50% + air kelapa 50% pada jarak grow light 20 cm menghasilkan warna daun terbaik, hijau kekuningan tua.