Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL (KOGNITIF, AFEKTIF DAN PERILAKU) MELALUI PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF DI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Nyumirah, Sri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isolasi sosial merupakan suatu keadaan perubahan yang dialami klien skizofrenia. Suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan klien isolasi sosial dalam melakukan interaksi di ruang rawat inap di RSJ Dr Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with without control. Sampel berjumlah 33 orang dengan tehnik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan interaksi (kognitif, afektif dan perilaku) pada klien isolasi sosial (p value < 0.05). Ada peningkatan kemampuan interaksi sosial (kognitif, afektif dan perilaku) setelah dilakukan terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif direkomendasikan diterapkan sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien dengan isolasi sosial dengan penurunan kemampuan interaksi sosial.
PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL (KOGNITIF, AFEKTIF DAN PERILAKU) MELALUI PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF DI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Nyumirah, Sri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.707 KB)

Abstract

Isolasi sosial merupakan suatu keadaan perubahan yang dialami klien skizofrenia. Suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan klien isolasi sosial dalam melakukan interaksi di ruang rawat inap di RSJ Dr Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with without control. Sampel berjumlah 33 orang dengan tehnik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan interaksi (kognitif, afektif dan perilaku) pada klien isolasi sosial (p value < 0.05). Ada peningkatan kemampuan interaksi sosial (kognitif, afektif dan perilaku) setelah dilakukan terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif direkomendasikan diterapkan sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien dengan isolasi sosial dengan penurunan kemampuan interaksi sosial.
Manajemen Asuhan Keperawatan Spesialis Jiwa pada Klien Halusinasi di Ruang Sadewa Di Rs Dr. H Marzoeki Mahdi Bogor Nyumirah, Sri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.938 KB)

Abstract

Halusinasi merupakan diagnosa keperawatan terbanyak yang dikelola penulis selama menjalankan praktik residensi tiga di ruang Sadewa. Tujuan penulisan ini adalah menggambarkan penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan pendekatan model stres adaptasi Stuart yang terkait dengan proses keperawatan dan Interpersonal Peplau terkait dengan pendekatan 6 peran perawat dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien halusinasi. Terapi perilaku kognitif dan psikoedukasi keluarga dilakukan pada 7 klien, terapi perilaku dilakukan pada 3 klien dan terapi kognitif dilakukan pada 10 klien. Terapi tersebut dilakukan mulai tanggal 18 Februari-20 April 2013. Hasil penerapan terapi perilaku kognitif dan psikoedukasi keluarga meningkatkan kemampuan klien dalam menggunakan tanggapan yang rasional dalam melawan pikiran dan perilaku yang negatif, sehingga mengurangi respon kognitif, afektif dan perilaku yang negatif, serta meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan halusinasi. Hasil penerapan terapi perilaku meningkatkan kemampuan klien dalam melawan pikiran negatif yang muncul saat halusinasi muncul. Hasil penerapan terapi kognitif juga meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan perilaku yang positif saat halusinasi muncul. Berdasarkan hasil di atas perlu direkomendasikan bahwa terapi perilaku, terapi kognitif dan terapi perilaku kognitif dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa pada klien halusinasi dan perlu disosialisasikan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan.
PENDAMPINGAN PSIKOLOGIS ORANG TUA PADA ANAK USIA SEKOLAH SELAMA PEMBELAJARAN DARING Gardha Rias Arsy; Anita Dyah Listyarini; Sri Nyumirah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i2.762

Abstract

ABSTRAK Seorang anak tidak hanya membutuhkan pemenuhan fasilitas saja, melainkan adanya perhatian dan pendampingan baik fisik maupun psikologis dari orang tua. Semenjak diberlakukannya pembelajaran daring dirumah selama masa pandemi menjadikan anak membutuhkan pendampingan ekstra oleh orang tua. Hal tersebut menjadi tantangan baru orang tua dalam memberikan pengasuhan dan pendidikan anak dirumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi apa saja yang sudah diberikan orang tua selama mendampingi anak selama pembelajaran daring. Metode penelitian menggunakan pendekatan kulitatif, metode pengumpulan data melalui in-depth interview, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini terdapat 10 partisipan. Selama berlangsungnya penelitian di dapatkan hasil penelitian yaitu (1) Anak membutuhkan pendampingan orang tua. Orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk mendampingi anak menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. (2) Anak yang mengalami kecemasan dan insomnia. Selain bosan dan bermalas-malasan, terdapat permasalahan psikologis lainnya yang dialami anak. Seperti halnya cemas, insomnia, respon stress yang berlebihan. Banyaknya tugas yang menumpuk, kurangnya pendampingan orang tua akibat tuntutan ekonomi dimana orang tua juga harus bekerja. (3) Menciptakan suasana nyaman agar anak fokus mengikuti daring. Suasana dan lingkungan yang nyaman dapat meningkatkan mood belajar anak. Penelitian ini bertujuan untuk menggali mengenai pengalaman orang tua saat mendampingi anak usia sekolah selama pembelajaran daring. Kata Kunci: Parenting, Anak Usia Sekolah, Daring
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA AJAR KEPERAWATAN KOMUNITAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Anita Dyah Listyarini; Sri Nyumirah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 2 (Oktober 2018) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.448 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v7i2.255

Abstract

Model pembelajaran mata ajar keperawatan komunitas semester 6 mahasiswa keperawatan Stikes Cendekia Utama Kudus menggunakan model pembelajaran konvensional, proses pembelajaran berpusat pada pengajar mengakibatkan proses pembelajaran tidak menyenangkan, membosankan dan kurang memotivasi mahasiswa untuk belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang melibatkan mahasiswa dalam proses belajar dengan tehnik berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Penerapann metode Jigsaw mahasiswa berperan aktif, berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Penerapan metode jigsaw dapat menjadi masukan dalam pengembangan kurikulum pembelajaran keperawatan komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatiftipe jigsaw pada mata ajar keperawatan komunitas untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian menggunakan metode quasy eksperimental design dimana peneliti memberikan perlakuan pada kelompok intervensi dan terdapat kelompok pembanding (comparison). Desain penelitian mengujicobakan model pembelajaran kooperatif jigsaw pada kelompok intervensi dan model pembelajaran konvensional  pada kelompok kontrol. Analisa bivariate  menggunakan Uji Mann Withney-U maka didapatkan hasil Z Score sebesar 2.025 dengan Asymp Sig.2 tailed sebesar 0.000 <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada perbedaan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulan pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar pada mata ajar keperawatan komunitas bagi mahasiswa semester 6 Stikes Cendekia Utama Kudus. Kata kunci : Metode Jigsaw, Mata Ajar Keperawatan Komunitas, Hasil Belajar
Pengaruh Pemberian Motivasi Spiritual Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pasien Hemodialisa di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang Dwi Agung Putranto; Sri Nyumirah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 1, No 1 (2012): Edisi Oktober 2012
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.102 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i1.4

Abstract

Depresi pada penderita GGK (Gagal Ginjal Kronik) yang dilakukan hemodialisis menunjukkan angka yang cukup signifikan, oleh karena itu perlu dukungan yang lebih mengarah pada penguatan mental dan psikologis pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis, salah satu diantaranya adalah melalui motivasi spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian motivasi spiritual terhadap penurunan tingkat depresi pasien hemodialisa. Penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling (judgment sampling) dilakukan pada 35 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Beck Depression Inventory (BDI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan pemberian motivasi, rata-rata tingkat depresi pasien yang menjalani hemodialisis adalah sebesar 26.43 dengan standar deviasi sebesar 7.09. Namun setelah diberikan motivasi spiritual rerata depresi sampel penelitian turun menjadi 18.51 dengan nilai standar deviasi sebesar 4.33, yang berarti sampel penelitian berada pada tingkat depresi ringan. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji t didapatkan nilai p sebesar 0.000 (< 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian motivasi spiritual terhadap tingkat depresi pasien hemodialisa di RSUD. Dr. R. Soetrasno Rembang.
Pengaruh Pemberian Tehnik Relaksasi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur pada Pasien Rawat Inap di Puskesmas Pecangaan Jepara iin Mariatul Azizah; Sri Nyumirah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 3, No 1 (2014): Edisi Maret 2014
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.145 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v2i2.38

Abstract

Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur tergantung pada keadaan relaksasi otot dan pikiran seseorang. Istirahat tidur sangat tergantung dari kemampuan klien mendapatkan kenyamanan dan relaksasi otot dan psikisnya, sehinggarelaksasi dapat diberikan sebagai salah satu alternative tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan istirahat tidur klien. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin membuktikan pengaruh pemberian teknik relaksasi terhadap pemenuhan kebutuhani stirahat tidur pada pasien rawat inap di Puskesmas pecangaan Jepara. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental dengan pendekatan observasional. Rancangan penelitian menggunakan pra-post test dalam satu kelompok (one group pre-post test design). Penelitian dilakukan di Rawat Inap Puskesmas Pecangaan sejumlah 58 responden dengan teknik accidental sampling. Perlakuan menggunakan panduan teknik relaksasi otot, Instrumen menggunakan kuesioner pemenuhan kebutuhan istirahat tidur. Analisis menggunakan distribusi frekuensi, tendensi sentral dan ujiWilcoxon. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan istirahat tidur sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi otot pada pasien rawat inap di Puskesmas Pecangaan Kabupaten Jepara dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05). Direkomendasikan teknik relaksasi otot digunakan sebagai prosedur tetap penatalaksanaan gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur.Kata Kunci: Relaksasi, Istirahat Tidur
Manajemen Asuhan Keperawatan Spesialis Jiwa pada Klien Halusinasi di Ruang Sadewa Di Rs Dr. H Marzoeki Mahdi Bogor Sri Nyumirah
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.938 KB) | DOI: 10.26714/jkj.2.1.2014.1-13

Abstract

Halusinasi merupakan diagnosa keperawatan terbanyak yang dikelola penulis selama menjalankan praktik residensi tiga di ruang Sadewa. Tujuan penulisan ini adalah menggambarkan penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan pendekatan model stres adaptasi Stuart yang terkait dengan proses keperawatan dan Interpersonal Peplau terkait dengan pendekatan 6 peran perawat dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien halusinasi. Terapi perilaku kognitif dan psikoedukasi keluarga dilakukan pada 7 klien, terapi perilaku dilakukan pada 3 klien dan terapi kognitif dilakukan pada 10 klien. Terapi tersebut dilakukan mulai tanggal 18 Februari-20 April 2013. Hasil penerapan terapi perilaku kognitif dan psikoedukasi keluarga meningkatkan kemampuan klien dalam menggunakan tanggapan yang rasional dalam melawan pikiran dan perilaku yang negatif, sehingga mengurangi respon kognitif, afektif dan perilaku yang negatif, serta meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan halusinasi. Hasil penerapan terapi perilaku meningkatkan kemampuan klien dalam melawan pikiran negatif yang muncul saat halusinasi muncul. Hasil penerapan terapi kognitif juga meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan perilaku yang positif saat halusinasi muncul. Berdasarkan hasil di atas perlu direkomendasikan bahwa terapi perilaku, terapi kognitif dan terapi perilaku kognitif dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa pada klien halusinasi dan perlu disosialisasikan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan.
PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL (KOGNITIF, AFEKTIF DAN PERILAKU) MELALUI PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF DI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Sri Nyumirah
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 1, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.707 KB) | DOI: 10.26714/jkj.1.2.2013.%p

Abstract

Isolasi sosial merupakan suatu keadaan perubahan yang dialami klien skizofrenia. Suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan klien isolasi sosial dalam melakukan interaksi di ruang rawat inap di RSJ Dr Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with without control. Sampel berjumlah 33 orang dengan tehnik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan interaksi (kognitif, afektif dan perilaku) pada klien isolasi sosial (p value < 0.05). Ada peningkatan kemampuan interaksi sosial (kognitif, afektif dan perilaku) setelah dilakukan terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif direkomendasikan diterapkan sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien dengan isolasi sosial dengan penurunan kemampuan interaksi sosial.
Peningkatan Kebutuhan Tidur Lansia Melalui Penerapan Relaksasi Otot Progresif Di Panti Sosial Budi Mulya 1 Cipayung Jakarta Timur Sri Nyumirah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.024 KB) | DOI: 10.33366/nn.v5i1.2273

Abstract

  Gangguan istirahat dan tidur merupakan keluhan utama yang sering dialami lansia, dengan perkiraan lebih dari setengah jumlah lansia yang berusia di atas 65 Tahun yang tinggal di rumah dan sekitar dua pertiga jumlah lansia yang berada dalam fasilitas perawatan jangka panjang mengalami kesulitan tidur. Pada proses penuaan yang mempengaruhi terjadinya perubahan pola tidur karena faktor lingkungan, faktor bilogis dan faktor psikososial. Banyak penelitian yang telah dilakukan bahwa hubungan mekanisme tidur dan terjaga dengan penuaan, walaupun tidur dan terjaga memiliki spektrum perilaku yang sangat berbeda, keduanya diyakini telah diatur oleh sebagian kecil fungsi fisiologis umum dan mekanisme neurokimiawi (Maas dkk, 2014). Menurut Herodes (2010) teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti. Berdasarkan keyakinan bahwa tubuh manusia berespons pada kecemasan dan kejadian yang merangsang pikiran dengan ketegangan otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi otot progresif terhadap pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada lansia di Panti Werdha Budi Mulya 1 Cipayung Jakarta Timur. Desain penelitian pra-post test dalam satu kelompok (one group pre-post test design). Sampel berjumlah 28  lansia dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap kebutuhan istirahat dan tidur lansia (p value0,05). Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur sesudah dilaksanakan teknik relaksasi otot pada lansia di Panti Werdha sebagian besar terpenuhi. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan istirahat tidur sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi otot pada lansia di Panti Werdha.    ABSTRACT Rest and sleep disturbances are the main complaints that are often experienced by the elderly, with an estimate of more than half of the elderly over 65 who live at home and about two-thirds of the number of elderly people in long-term care facilities experiencing difficulty sleeping. In the aging process that affects the occurrence of changes in sleep patterns due to environmental factors, biological factors and psychosocial factors. Many studies have been conducted that link sleep and wakefulness mechanisms to aging, although sleep and wakefulness have a very different spectrum of behaviors, both of which are believed to have been regulated by a small number of general physiological functions and neurochemical mechanisms (Maas et al., 2014). According to Herodes (2010) progressive muscle relaxation techniques are deep muscle relaxation techniques that do not require imagination, persistence, or suggestion. Based on the belief that the human body responds to anxiety and mind-stimulating events with muscle tension. This study aims to determine the effect of progressive muscle relaxation techniques on meeting the need for sleep rest in the elderly at Panti Werdha Budi Mulya 1 Cipayung, East Jakarta. Research design pre-post test in one group (one group pre-post test design). The sample consisted of 28 elderly with accidental sampling technique. The results showed that there was an effect of progressive muscle relaxation therapy on the need for rest and sleep in the elderly (p value 0.05). Most of the fulfillment of the need for sleep rest after the implementation of muscle relaxation techniques in the elderly at the Nursing Home is fulfilled. There is a significant difference between fulfilling the need for sleep rest before and after muscle relaxation techniques are carried out in the elderly at the Nursing Home. KEY WORDS: Muscle, Progressive, Rest, Relaxation, Sleep,