p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ANALISIS SIMPANG KOORDINASI DI SEPANJANG JALAN KAPTEN MULYADI Anisa Anggriani; Agus Sumarsono; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37184

Abstract

Jalan Kapten Mulyadi adalah salah satu jalan di kota Surakarta yang membagi daerah pusat keramaian dan kegiatan seperti pusat perbelanjaan PGS (Pusat Grosir Solo), BTC (Beteng Trade Center), Luwes, pertokoan dan sekolahan. Jalan ini merupakan jalan mayor yang terdapat tiga simpang berdekatan, sehingga jika dikoordinasikan dapat mengantarkan pengendara melalui ketiga simpang tersebut tanpa mendapatkan lampu merah dengan kecepatan green wave rencana yang mendekati kondisi eksisting. Data yang diambil adalah volume simpang, waktu siklus lalu lintas dan geometrik simpang dengan cara survei manual di simpang RE Martadinata, Agus Salim dan Untung Suropati. Analisis dilakukan untuk mengetahui besar waktu siklus koordinasi, kinerja simpang sebelum dan sesudah koordinasi, dan besar kecepatan green wave. Metode perhitungan waktu siklus koordinasi menggunakan metode perangkingan dan untuk kinerja simpang berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil analisis, maka diperoleh besar waktu siklus eksisting untuk ketiga simpang berbeda-beda yakni RE Martadinata (133 detik), Agus Salim (130), dan Untung Suropati (86 detik). Sedangkan waktu siklus setelah koordinasi adalah 109 detik untuk ketiga simpang pada pagi dan sore hari. Hasil perhitungan kinerja simpang koordinasi pada jalan mayor adalah nilai derajat kejenuhan mengalami penurunan rata-rata sebesar 16,47% pada pagi hari dan 16,96% pada sore hari. Panjang antrian mengalami penurunan rata-rata sebesar 29,44% pada pagi hari dan 31,32% pada sore hari. Jumlah tundaan mengalami penurunan rata-rata sebesar 45,59% pada pagi hari dan 50,18% pada sore hari. Kecepatan green wave rencana saat melewati simpang RE Martadinata sampai dengan Agus Salim adalah 30 km/jam dan 20 km/jam pada simpang Agus Salim sampai dengan Untung Suropati untuk lalu lintas pagi dan sore hari.
STUDI KARAKTERISTIK DASPAL MODIFIKASI DENGAN BAHAN GETAH DAMAR, SERBUK BATU BATA & OLI BEKAS DIBANDINGKAN DENGAN ASPAL PENETRASI DAN ASBUTON Aloysius Ardy Widya Pradana; Ary Setyawan; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.522 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36883

Abstract

Daspal merupakan material alternatif pengganti aspal yang berfungsi sebagai bahan pengikat. Pada penelitian sebelumnya masih belum memenuhi spesifikasi aspal penetrasi 60/70. Terutama dalam pengujian daktilitas dan titik lembek sehingga pada penelitian lanjutan ini dilakukan penggantian bahan minyak goreng dengan oli bekas. Oli bekas memiliki viskositas yang lebih baik dari pada minyak goreng dan memiliki titik didih yang tinggi. Selain itu oli bekas pada penelitian lanjutan ini digunakan untuk melarutkan dan memisahkan getah damar dari zat pengotor saat pemurnian. Tujuan penelitian lanjutan ini untuk mengetahui pengaruh penambahan oli dan mengetahui komposisi dan sifat propertis pada kadar oli optimum dari daspal modifikasi. Diharapkan daspal modifikasi ini memenuhi atau mendekati spesifikasi Aspal Penetrasi dan Asbuton sehingga bisa menjadi salah satu alternatif pengganti aspal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pemurnian dengan cara pemanasan. Pada penelitian ini komposisi yang digunakan getah damar serbuk 350gr, getah damar (murni) 100gr dan serbuk batu bata 150gr dengan kadar oli bekas dicoba dari 210gr (25,93%) sampai 235gr (28,18%). Dari hasil uji penetrasi dan titik lembek varian daspal, dilanjutkan analisa dengan BANDS 2.0 untuk mengetahui nilai Penetration Indeks & Stiffnes Bitumen. Hasil dari sifat properties daspal modifikasi dilanjutkan dengan analisa regresi, nantinya diperoleh kadar oli optimum. Daspal dengan kadar oli optimum akan dilanjutkan dengan pengujian kelekatan terhadap batuan, uji penurunan berat, dan kelarutan dalam trichloroethylene. Penambahan kadar oli dalam daspal, akan membuat daspal semakin lembek dan komposisi daspal terbaik diperoleh dengan komposisi getah damar serbuk 350gr, getah damar (murni) 100gr dan serbuk batu bata 150gr pada kadar oli optimum 225gr (27,28 %) dengan nilai penetrasi 68,4 dmm, nilai titik lembek 56,25 °C, nilai titik nyala 240°C, nilai titik bakar 245°C, nilai berat jenis 0,9652gr/cc, nilai daktilitas 19,5cm, kelekatan daspal terhadap batuan 99%, kelarutan dalam trichloroethylene 78,75%, penurunan berat 0,1gr, Penetration Indeks 1,1 dan Stiffnes Bitumen 4,39 Mpa. Dari hasil pengujian sifat properties daspal secara keseluruhan memenuhi spesifikasi aspal penetrasi dan asbuton, kecuali pada nilai daktilitas, nilai berat jenis dan nilai kelarutan dalam trichloroethylene.
Karakteristik Tar Hasil Destilasi Tempurung KelapaDengan Modifikasi PenambahanAsbuton EmulsiDitinjauDari Spesifikasi Aspal Produk Pertamina Djoko Sarwono; Slamet Jauhari Legowo; Aan Raspati
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37264

Abstract

Aspal olahan sudah banyak digunakan sebagai bahan pengikat perkerasan jalan, diantaranya adalah tar batubara Bahan pengikat (Binder) merupakan bahan yang dapat mengikat dua atau lebih bahan yang berbeda jenis. Bahan pengikat yang sering digunakan yaitu aspal (Bitumen). Bahan pengikat lain salah satunya taryang berasal dari kayu, misalnya tar hasil destilasi tempurung kelapa. Tardestilasi tempurung kelapa memiliki sifat fisik yang hampir sama dengan aspal dan mempunyai peluang yang cukup besar. Namun tar hasil destilasi tempurung kelapa memiliki karakteristik yang kurang baik apabila digunakan bahan pengikat, diantaranya memiliki penetrasi tinggi serta mudah terpengaruh perubahan suhu sekitarnya. Maka perlu ditambahkan bahan aditif untuk memperbaiki karakteristik tar hasil destilasi tempurung kelapa tersebut. Bahan aditif yang digunakan adalah asbuton emulsi. Karakteristik asbuton diantaranya titik lembek tinggi dan daktilitas yang memenuhi persyaratan aspal. Penambahan asbututon emulsi diharapkan mampu meningkatkan karakteristik pada tar tempurung kelapa. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tar tempurung kelapa yang dimodifikasi dengan asbuton emulsi, mengetahui kadar penambahan asbuton emulsi dan apakah tar tempurung kelapa ini bisa sesuai dengan persyaratan pada aspal minyak dari pertamina. Percobaan yang dilakukan adalah Penetrasi, Daktilitas, Titik Lembek, Titik Nyala dan Titik Bakar, Berat jenis bahan, dan Kelekatan bahan terhadap agregat. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental (trial), dengan melakukan penambahan kadar prosentase pada asbuton emulsi sebesar 3%, 5%, 9%, 12%, 15%, 17%,19%, 23%. Analisa data yang akan digunakan yaitu menggunakan analisa regresi dan kolerasi dengan bantuan sofewareMicrosoft Excel. Hasil analisa data menunjukan tar tempurung kelapa yang dimodifikasi dengan asbuton emulsi hanya tiga karakteristik saja yang sesuai dengan persyaratan aspal minyak pertamina berdasarkan nilai penetrasinya. Kadar asbuton emulsi yang didapatkan yaitu 16%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa benda uji belum dapat digunakan sebagai bahan pengikat (binder).
ANALISIS VARIASI WAKTU KEBERANGKATAN KENDARAAN DAN ARUS JENUH DASAR PADA SIMPANG BERSINYAL DENGAN METODE TIME SLICE (STUDI KASUS : SIMPANG BERSINYAL DI RUAS JALAN KAPTEN MULYADI, SOLO) Ahmad Fauzi Arief; Amirotul M.H. Mahmudah; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.517 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i1.41528

Abstract

Jalan Kapten Mulyadi merupakan salah satu jalan kolektor primer di kota Solo. Selain menjadi salah satu jalur penghubung keluar masuknya kendaraan dari Sukoharjo dan Wonogiri ke kota Solo, sepanjang ruas jalan ini juga merupakan kawasan perdagangan, sehingga pada saat-saat tertentu kondisi jalan ini terbilang cukup padat. Meningkatnya jumlah pengguna kendaraan juga berpengaruh pada semakin tingginya arus lalu lintas dan juga konflik yang ditimbulkan, khususnya di persimpangan jalan. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui waktu keberangkatan kendaraan dan arus jenuh dasar pada pendekat simpang bersinyal di sepanjang ruas jalan ini. Pada penelitian ini, data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan berupa data geometrik simpang, fase dan durasi sinyal, serta data arus lalu lintas. Sedangkan untuk data sekunder yang digunakan yaitu berupa jumlah penduduk dan peta jaringan jalan. Waktu keberangkatan diketahui dengan menggunakan analisis statistik sederhana berupa perhitungan rata-rata semua siklus tiap pendekat, sedangkan arus jenuh dasar diperoleh dengan menggunakan metode time slice. Hasil yang diperoleh yaitu pada jam tidak puncak (06.30-08.30 WIB), rata-rata kendaraan di 3 dari 4 pendekat berangkat sebelum lampu hijau menyala (lebih cepat), sedangkan pada jam puncak (10.00-12.00 WIB), rata-rata kendaraan di 4 pendekat berangkat setelah lampu hijau menyala (lebih lambat). Untuk arus jenuh dasar, hasil yang diperoleh pada jam tidak puncak (06.30-08.30 WIB) maupun jam puncak (10.00-12.00 WIB), semua pendekat simpang yang diteliti memiliki nilai arus jenuh dasar per meter lebih besar dari nilai arus jenuh dasar per meter yang ada pada MKJI 1997 (600 smp/jam/m), kecuali pada pendekat selatan simpang Jl. Kapten Mulyadi-Jl. Untung Suropati pada jam tidak puncak (06.30-08.30 WIB), yang memiliki nilai arus jenuh dasar per meter lebih kecil yaitu sebesar 538,9202 smp/jam/m.
ANALISIS POTENSI DEMAND BATIK SOLO TRANS KORIDOR 2 PADA FUNGSI GUNA LAHAN PERTOKOAN DAN ANALISIS ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) Bagus Saputra P; Slamet Jauhari Legowo; Budi Yulianto
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 4 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.349 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i4.36546

Abstract

Kebutuhan akan transportasi pada saat ini terus meningkat dan hal ini mengakibatkan kemacetan jika tidak ditangani denga baik. Salah satu cara yang ideal adalah dengan menyediakan angkutan umum massal seperti Batik Solo Trans (BST). Penambahan demand merupakan faktor penting dalam pengembangan angkutan umum massal tersebut. Selain itu, penentuan tarif juga harus memperhitungkan kemampuan dan kesediaan dari demand agar mereka tertarik dan mau beralih pada angkutan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi demand serta analisis ATP dan WTP dari potensi demand tersebut pada rute BST koridor 2 pada fungsi guna lahan pertokoan. Data penelitian diperoleh dengan penyebaran kuisioner kepada pegawai dan pengunjung yang berada pada fungsi guna lahan pertokoan. Kemudian data dianalisis untuk mengetahui besarnya potensi demand dan mengetahui nilai ATP dan WTP untuk membayar tarif BST. Hasil analisis data menunjukkan potensi demand BST koridor 2 pada fungsi guna lahan pertokoan adalah 10.714 orang, yaitu 59,65% dari total 17.961 populasi. Nilai ATP dan WTP dibagi menjadi tiga kategori,yaitu umum, pegawai dan pengunjung. Nilai ATP kategori umum sebesar Rp 2.287,59, nilai ATP kategori pegawai sebesar Rp 2.157,50, dan nilai ATP kategori pengunjung sebesar Rp 2.509,24. Sedangkan nilai WTP untuk kategori umum sebesar Rp 4.035,27, nilai WTP kategori pegawai sebesar Rp 3.966,67, dan nilai WTP kategori pengunjung sebesar Rp 4.131,87. Kondisi tersebut menunjukan nilai ATP lebih rendah daripada nilai WTP dan masih di bawah nilai tariff yang berlaku saat ini yaitu sebesar Rp 4.500,00.
PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH METODE PD T-05-2005-B DAN METODE SDPJL PADA JALAN NASIONAL DI YOGYAKARTA Andyas Nur Wicaksono; Ary Setyawan; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.174 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36878

Abstract

Ruas jalan yang telah habis masa layannya membutuhkan penanganan agar dapat kembali berfungsi dengan baik. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan tebal lapis aspal tambahan (overlay) pada perkerasan tersebut. Perencanaan overlay yang tidak tepat dapat menyebabkan jalan cepat rusak (under-design) atau menyebabkan konstruksi tidak ekonomis (over-design). Oleh karena itu diperlukan metode untuk mendapatkan perencanaan overlay yang baik. Penelitian ini menggunakan dua metode overlay yang telah menggunakan data lendutan dalam perhitungannya, yaitu Metode Lendutan Pd T-05-2005-B dan Metode Software Desain Perkerasan Jalan Lentur (SDPJL). Data yang digunakan adalah data lendutan Benkelman Beam dan kondisi ruas jalan Pakem-Prambanan, CBR tanah, RCI, LHR, dan temperatur/Iklim. Dengan repetisi beban rencana sebesar 11.395.015 maka perhitungan menghasilkan tebal lapis tambah untuk metode Pd T-05-2005-B dan SDPJL berturut-turut adalah 6,73 cm dan 5,5 cm.
ANALISIS POTENSIAL DEMAND PADA SEKOLAHAN SERTA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) PADA BATIK SOLO TRANS (BST) KORIDOR EMPAT DI SURAKARTA Setoadi Hutomo; Budi Yulianto; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.456 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37044

Abstract

Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar yang sedang mengalami perkembangan transportasi. Untuk itu, maka peningkatan pelayanan angkutan umum menjadi sebuah kebutuhan penting bagi Kota Surakarta. Pergerakan perjalanan yang relatif besar menimbulkan permasalahan lalu lintas (kemacetan, kecelakaan, polusi, dan lain-lain) di Kota Surakarta. Berdasarkan data dari Dishubkominfo Kota Surakarta pada Tahun 2012, pertumbuhan kendaraan yang mencapai 7,5 persen per tahun. Selain itu, adanya pelanggaran lalu lintas di Kota Surakarta mengenai banyaknya siswa/siswi di bawah umur yang menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor. Penelitian dilakukan dengan menganalisis potensial demand bus BST koridor empat di sekolahan yang ditunjukan kepada siswa dan mahasiswa dengan menggunakan metode survei (Slovin, 1966). Penelitian ini mengambil 400 sampel dengan nilai (e) pada penelitian ini sebesar 5%. Penelitian ini juga menghitung nilai Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dengan menggunakan metode Departemen Perhubungan serta menghitung pendapatan dari load factor rencana sebesar 70% dan Break Even Point (BEP) dari adanya penambahan potensi demand pada sekolah. Hasil penelitian ini adalah jumlah potensial demand pada sekolah sebesar 20 orang siswa dan 98 orang mahasiswa per bus per hari. Nilai BOK sebesar Rp. 346.836.000,-/bus-tahun jika bus beli dan Rp. 297.528.000,-/bus-tahun jika bus hibah.
ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA) Aditya Mahindera Putra; Syafi'i Syafi'i; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.425 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37492

Abstract

Universitas merupakan salah satu jenis fungsi tata guna lahan yang akan menimbulkan tarikan pergerakan kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu model matematis yang digunakan untuk menghitung besar tarikan pergerakan kendaraan akibat pembangunan universitas baru yang dapat mempengaruhi kondisi jaringan jalan yang ada serta untuk mengetahui tingkat validitas dari model tersebut berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2). Pengolahan data menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS 16. Model-model yang dihasilkan kemudian di uji secara statistik dan di uji kriteria BLUE. Hasil menunjukan persamaan Y = 191,950 + 62,260X5 dengan variabel bebas X5 adalah jumlah mahasiswa merupakan model yang paling memenuhi persyaratan hasil uji statistik dan uji persyaratan kriteria BLUE Tingkat validitas pada model berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,994, Sehingga persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variable terikat.
STUDI PERBANDINGAN ESTIMASI KESALAHAN PADA LINEAR MODEL DAN INSTANTANEOUS MODEL DALAM MENGESTIMASI WAKTU PERJALANAN BERBASIS KECEPATAN SESAAT (LOKASI STUDI : RING ROAD UTARA SURAKARTA) Ikhsan Dwi Kurniawan; Amirotul M.H Mahmudah; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.775 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37061

Abstract

Waktu perjalanan merupakan waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk melewati suatu ruas jalan dengan jarak tertentu dan pada kecepatan tertentu. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi waktu perjalanan pada suatu ruas jalan. Metode tersebut memiliki estimasi kesalahan yang berbeda-beda. Estimasi kesalahan merupakan selisih antara waktu perjalanan aktual dengan waktu perjalanan hasil dari estimasi. Jika hasil estimasi kesalahannya besar maka waktu perjalanan hasil dari estimasi tidak akurat. Sedangkan jika estimasi kesalahannya rendah maka waktu perjalanan hasil dari estimasi mendekati akurat. Metode estimasi waktu perjalanan yang memiliki estimasi kesalahan yang rendah nantinya dapat digunakan untuk menginformasikan kepada pengguna jalan mengenai waktu perjalanan pada suatu ruas jalan. Mempertimbangkan pentingnya mengetahui estimasi kesalahan dari metode estimasi waktu perjalanan, maka dibutuhkan studi tentang perbandingan estimasi kesalahan untuk beberapa metode estimasi waktu perjalanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan estimasi kesalahan metode estimasi waktu perjalanan antara linear model dan instantaneous model berdasarkan data kecepatan sesaat menggunakan Time Mean Speed (TMS). Lokasi penelitian berada di Ring Road Utara Surakarta dengan kondisi lalu lintas mixed traffic. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kendaraan, kecepatan sesaat dan waktu perjalanan aktual. Data kecepatan sesaat dalam penelitian ini diperoleh dari cara manual dan alat speed gun. Sedangkan untuk waktu perjalanan aktual diperoleh dari survei plat nomer kendaraan. Untuk mengetahui estimasi kesalahan dari linear model dan instantaneous model digunakan uji indikator statistik, yaitu Root Mean Square Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), dan Mean Absolute Relative Error (MARE). Dari hasil analisis didapatkan bahwa untuk data kecepatan sesaat yang menggunakan cara manual dan alat speed gun, linear model memiliki estimasi kesalahan yang lebih rendah dari instantaneous model. Walaupun demikian, perbedaannya tidak signifikan.
ANALISIS TARIF PARKIR BERDASARKAN ABILITY TO PAY DAN WILLINGNES TO PAY DI LUWES LOJIWETAN SURAKARTA Sabila Rahmatika; Agus Sumarsono; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v8i2.44021

Abstract

Luwes Lojiwetan, merupakan salah satu daerah bisnis yang mengundang tarikan pergerakan yang cukup tinggi, sehingga membutuhkan fasilitas parkir yang memadai dengan tarif parkir yang sesuai dengan kemampuan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan persepsi pengguna parkir serta nilai ATP dan WTP pengguna parkir di Luwes Lojiwetan. Penelitian ini dilakukan di basement parkir Luwes Lojiwetan Surakarta dengan waktu penelitian pada satu hari kerja dan satu hari akhir pekan. Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara karakteristik dan persepsi pengguna parkir di Luwes Lojiwetan pada hari kerja maupun akhir pekan. Nilai ATP untuk kendaraan roda dua jam pertama adalah sebesar Rp 5.370 dan untuk jam selanjutnya sebesar Rp 3.321. Nilai ATP kendaraan roda empat untuk jam pertama sebesar Rp 10.090 dan untuk jam berikutnya sebesar Rp 6.771. Sedangkan untuk nilai WTP kendaraan roda dua untuk jam pertama adalah Rp 1.449 dan jam berikutnya adalah Rp 680. Nilai WTP kendaraan roda empat untuk jam pertama adalah Rp 2.838 dan untuk jam berikutnya adalah Rp 1.148. Nilai ATP > WTP sehingga pada kondisi ini pengguna parkir disebut sebagai choice riders, karena kemauan membayar pengguna parkir lebih tinggi dari pada kemampuan membayar pengguna parkir.