p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH Ria Miftakhul Jannah; Syafi'i Syafi'i; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2013): September 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i3.37538

Abstract

Pabrik merupakan salah satu jenis tata guna lahan yang mempunyai daya tarik cukup besar bagi masyarakat di Kota Sragen. Penelitian ini dilakukan untuk membuat model yang dapat digunakan untuk memperkirakan besar tarikan pergerakan ke pabrik serta untuk mengetahui tingkat validitas dari model tersebut berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2). Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah pergerakan kendaraan yang memasuki area pabrik tersebut. Analisis model dilakukan dengan analisis model regresi linear berganda metode stepwise dan enter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi adalah jumlah karyawan. Hasil perhitungan tarikan pergerakan didapat persamaan Y = 26.698 + 0.051 X1 dengan Y adalah total jumlah tarikan ke pabrik (smp/jam) dan X1 adalah jumlah karyawan. Tingkat validitas pada model berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,905; sehingga persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel terikat.
ANALISIS POTENSI DEMAND, ABILITY TO PAY (ATP), DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) BST KORIDOR 1 DENGAN ADANYA SISTEM CONTRA FLOW DI JALAN BRIGJEN SLAMET RIYADI PADA SEKOLAH Irmalia Nursita; Budi Yulianto; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.943 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36940

Abstract

Pada tanggal 12 September 2010 Pemerintah Kota membuka Batik Solo Trans (BST) Koridor 1, selain itu membuka BST Koridor 2 yang mempunyai pendekatan dengan sistem BRT (Bus Rapid Transit). BRT (Bus Rapid Transit) adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan waktu. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan khususnya BST Koridor 1, maka Pemerintah Kota akan menerapkan sistem Contra Flow di Jalan Brigjen Slamet Riyadi. Salah satu fungsi lahan yang dianggap mempunyai potensi demand yang cukup besar adalah sekolah. Selain itu, BST Koridor 1 dan Koridor 2 terjadi overlap pada beberapa ruas jalan, maka perlu adanya penelitian mengenai perubahan demand BST Koridor 2 yang terjadi akibat dari perubahan rute BST Koridor 1 yang menerapkan sistem Contra Flow. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan potensi demand dan nilai ATP (Ability To Pay) dan WTP (Willingness To Pay) BST Koridor 1, dan mengetahui pengurangan demand BST Koridor 2. Data penelitian berupa data primer dan sekunder. Data primer dilakukan dengan survei di Sekolah dan survei wawancara di dalam bus BST. Informasi yang dicari dalam wawancara di sekolah mencakup tingkat penghasilan, besarnya pengeluaran untuk transportasi, persepsi calon penumpang terhadap tarif, dan kemauan responden untuk beralih dari kendaraan pribadi ke BST Koridor 1 setelah adanya sistem Contra Flow dan informasi yang dicari dalam wawancara di dalam BST Koridor 2 mencakup intensitas penggunaan bus, maksud perjalanan, asal perjalanan, tujuan perjalanan, dan kesediaan penumpang untuk beralih ke BST Koridor 1. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara wawancara di setiap sekolah untuk mendapatkan jumlah pelajar dan guru. Populasi guru, pelajar, dan pengantar pada sekolah yang ditinjau pada segmen Contra Flow sebesar 8415 orang.Hasil analisis menyatakan bahwa potensi demand BST Koridor 1 pada sekolah sebesar 4909 orang. Nilai ATP untuk katagori guru, pelajar, dan pengantar SD lebih besar dari WTP sebelum dan sesudah peningkatan kualitas pelayanan dan tarif yang berlaku sekarang. Nilai WTP untuk katagori guru dan pengantar kurang dari tarif yang berlaku pada saat penelitian dan ATP, sedangkan untuk katagori pelajar sudah sesuai dengan tarif yang berlaku pada saat penelitian tetapi kurang dari tarif ATP. Perubahan potensi demand BST Koridor 2 yang mau beralih ke BST Koridor 1 sebesar 37,01%.
EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (STUDI KASUS JEMBATAN PENYEBERANGAN PASAR KARTOSURO SUKOHARJO) Habib Kurnia Alam; Amirotul M.H. Mahmudah; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.385 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37251

Abstract

Jembatan penyeberangan orang merupakan fasilitas bagi pejalan kaki agar aman dan nyaman ketika menyeberang jalan. Namun jembatan Pasar Kartosuro tidak digunakan secara efektif sesuai fungsi. Meskipun lokasi jembatan berada di depan pasar dan ruas jalan dibatasi median beton, masih banyak pejalan kaki yang menyeberang di jalan langsung. Penelitian ini mengevaluasi jembatan penyeberangan orang Pasar Kartosuro, Sukoharjo, dari segi hubungan variabel pergerakan pejalan kaki (arus, kecepatan, kepadatan, ruang); efektivitas dan tingkat pelayanan fasilitas; kesesuaian persyaratan desain dan lokasi fasilitas; serta karakteristik penguna fasilitas. Metode survei digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data primer volume dan waktu tempuh penyeberang jembatan, kondisi eksisting fisik jembatan dan karakteristik pengguna jembatan. Sedangkan metode analisis yang digunakan untuk menghitung kapasitas jembatan yaitu metode Greenshields, Greenberg, dan Underwood. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai korelasi terbesar untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan menggunakan model Greenberg sebesar r = -0,3598. Efektivitas penggunaan jembatan diperoleh sebesar 23,294 % dengan kategori "Tidak Efektif" dan karakteristik pengguna jembatan didominasi perempuan usia dewasa produktif >30 tahun; berpendidikan SMA; profesi pelajar; asal perjalanan rumah; tujuan perjalanan sekolah. Adapun tingkat pelayanan jembatan diperoleh kategori "A". Kondisi jembatan yang belum terpenuhi antara lain : dimensi anak tangga; jarak minimum dari persimpangan; konstruksi jembatan bukan dari beton pracetak, tinggi minimum sandaran jembatan; relokasi lapak pedagang yang menghalangi akses tangga jembatan; penyediaan atap, lampu penerangan dan jalur khusus ramp. Tipe dan Lokasi fasilitas sudah tepat namun responden tidak selalu menggunakan jembatan. Alasan dipergunakannya jembatan karena keamanan dan tidak digunakannya jembatan karena faktor lelah dan ketidaknyamanan. Kondisi jembatan belum aman dan nyaman. Oleh karena itu, jembatan penyeberangan orang Pasar Kartosuro perlu perbaikan fisik dan desain.
STUDI KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LASTON (AC) DENGAN BAHAN PENGIKAT DAMAR ASPAL (DASPAL) KOMBINASI MATERIAL GETAH DAMAR, FLY ASH, OLI BEKAS DAN LATEKS Ary Setyawan; Slamet Jauhari Legowo; Ahsan Musthafa Shidiq
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.946 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36707

Abstract

Pemeriksaan aspal beton campuran daspal dengan alat marshall dimaksudkan untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan plastis (flow) pada campuran daspal. Damar aspal (Daspal) adalah bahan pengganti aspal yang tanpa menambahkan komposisi aspal didalamnya, karena daspal berasal dari bahan campuran getah damar, fly ash (abu terbang), lateks dan oli bekas, sehingga cukup layak dikatakan daspal merupakan bahan yang bersifat ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai karakteristik aspal beton campuran daspal melalui pengujian Marshall, juga mengevaluasi kelayakan daspal modifikasi ini sebagai bahan alternatif campuran aspal beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan langkah awal pengujian berat jenis agregat kasar dan halus, pembuatan benda uji dan pengujian Marshall. Benda uji Marshall dibuat sesuai presentase perhitungan perkiraan awal kadar aspal rencana (Pb) dengan interval 0,5% yang menghasilkan persentase 5% ; 5,5% ; 6% ; 6,5% ; 7% dimana masing-masing persentase dibuat 3 benda uji. Evaluasi dari penelitian ini membandingkan hasil penelitian aspal beton campuran daspal dengan batas spesifikasi sifat aspal beton campuran aspal penetrasi dan asbuton. Kesimpulan dari penelitian ini adalah benda uji memenuhi spesifikasi aspal penetrasi dan asbuton kecuali pada nilai rongga dalam campuran (VIM).
PERBANDINGAN ESTIMASI WAKTU PERJALANAN DARI INSTANTANEOUS MODEL DAN TIME SLICE MODEL DENGAN WAKTU PERJALANAN DARI METODE KENDARAAN BERGERAK Indra Chrisdianto; Amirotul M.H. Mahmudah; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.966 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37262

Abstract

Kesalahanpenentuan rute perjalanan akan berakibat terjebak kemacetan dan keterlambatan tiba di tempat tujuan. Informasi waktu perjalanan merupakan salah satu acuan dalam merencanakan suatu perjalanan.Maka diperlukan suatu metode estimasi waktu perjalanan yang dapat diandalkan.Model estimasi waktu perjalanan yang digunakan adalah instantaneous model dan time slice model menggunakan 2 variabel kecepatan yaitu kecepatan rata-rata waktu (TMS) dan kecepatan rata-rata ruang (SMS) berdasarkan data kecepatan sesaat yang kemudian divalidasikan terhadap waktu perjalanan aktual menggunakan metode kendaraan bergerak serta menggunakan 3 indikator uji keandalan yaitu Root Mean Square Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), dan Mean Absolute Relative Error (MARE).Hasil uji keandalan untukinstantaneous modelberdasarkanTMSdidapatkan nilai RMSE = 0,856 menit; MAE = 0,785 menit;MARE = 10,8 %;dan berdasarkanSMSdidapatkan nilai RMSE = 0,546 menit; MAE = 0,401 menit; MARE = 5,5 %. Sedangkan hasil uji keandalan untuk time slice model berdasarkan TMS didapatkan nilai RMSE = 0,867 menit; MAE = 0,784 menit; MARE = 10,8 %; dan berdasarkan SMS didapatkan nilai RMSE = 0,562 menit; MAE = 0,414 menit; MARE = 5,6 %. Kesimpulannya bahwa instantaneous modelberdasarkan SMS menunjukkan tingkat keakuratan yang lebih baik pada karakteristik lalu lintas campuran di jam puncak.
ANALISIS PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN DEPARTMENT STORE (STUDI KASUS DI WILAYAH SOLORAYA) Syafi’i Syafi’i; Slamet Jauhari Legowo; Mahmud Nur Kholis
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.252 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i1.41531

Abstract

Transportasi merupakan kebutuhan dasar dari sebuah wilayah yang digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Perencanaan transportasi mutlak diperlukan untuk mencari solusi paling efisien dari adanya interaksi pergerakan. Pergerakan diawali dengan adanya bangkitan dan tarikan pergerakan (Trip Generation). Department Store adalah salah satu tata guna lahan yang membangkitkan pergerakan secara massal dan memiliki ukuran yang besar. Karena itu dilakukan studi mengenai tarikan pergerakan pada department store yang ada di Soloraya menggunakan analisis regresi linier. Dengan begitu dapat diketahui faktor apa yang mempengaruhi tarikan pergerakan kendaraan ke department store di Soloraya serta model terbaik yang dapat dibuat. Penelitian dilakukan pada hari Sabtu – Minggu, 27 – 28 April 2019 pada jam puncak mall dimana tiap mall jam puncaknya berbeda-beda. Data kendaraan yang terkumpul kemudian dikonversikan menjadi satuan mobil penumpang. Variabel yang digunakan adalah tarikan pergerakan kendaraan (Y), total luas lahan (X1), dan total luas bangunan (X2). Analisis menggunakan software SPSS dengan metode enter dan stepwise. Dilakukan berbagai uji data untuk mendapatkan hasil sesuai syarat BLUE (Best Linear Unbias Estimator). Hasil analisis dan uji yang telah dilakukan disimpulkan bahwa model regresi dari metode Stepwise adalah model terbaik, yaitu Y = 14.455 + 0.005 X2 dimana X2 adalah total luas bangunan. Sehingga disimpulkan bahwa pengaruh terbesar tarikan pergerakan kendaraan dipengaruhi oleh total luas bangunan.
PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS Oscar Bintang Rustomo; Dewi Handayani; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37180

Abstract

UNS menerapkan program Green Campus dengan membatasi penggunaan kendaraan pribadi di lingkungan kampus. Dalam menerapkan program Green Campus ini UNS menyediakan alternatif moda antara lain berjalan kaki, sepeda dan bis kampus untuk memfasilitasi mahasiswa menuju gedung perkuliahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih moda dan potensi mahasiswa FT UNS dalam memilih moda jalan kaki, sepeda dan bis kampus menuju gedung kuliah. Potensi pemilihan moda berdasarkan empat atribut terpilih yaitu aman, nyaman, biaya dan waktu .Analisis dilakukan berdasarkan respon mahasiswa dengan metode Analytical Hierarchy Process pada Microsoft Excel. Data yang didapatkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner sebanyak 311 responden melalui wawancara secara langsung. Data sekunder diperoleh dari Kantor Pendidikan Fakultas Teknik UNS.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor waktu (30,41%) menjadi faktor terpenting menurut responden dalam melakukan perjalanan menuju gedung kuliah dengan moda bis kampus (39,246%), sepeda (38,157) dan dengan berjalan kaki (22,597%).