Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERBANDINGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PENERIMAAN DIRI PASIEN PRIA DAN WANITA DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II Sebastianus Banggut; Febtian Cendradevi Nugroho; Tita Q. Dumalag
Nursing Arts Vol 15 No 1 (2021): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36741/jna.v15i1.141

Abstract

The number of people with Diabetes Mellitus in all countries is predicted to increase. More than 400 million people are diagnosed with Diabetes Mellitus, especially in countries under the Asia Pacific region. Indonesia placed on the rank 7th in the top 10 countries with the highest population of Diabetes Mellitus and the Province of East Nusa Tenggara takes part with more than 3% of the population suffering from Diabetes Mellitus. Diabetes patient generally experience an emotional phase related to their condition and family support is important for their self-acceptance. Female Diabetes patien are more likely to show signs of depression and anxiety than male. In addition, the functions and roles of men and women differ in the family. This study aims to determine the comparison of family support with self-acceptance of male and female patients with type II diabetes mellitus. This is quantitative research with a cross-sectional design with the Spearman and Mann Whitney test. Respondents of this study were 20 male and 20 female who stay with their family. Purposive sample selection technique used in this study. The results of this study were 65% of male patients and 50% of female patients were classified as receiving adequate family support. As many as 70% of male patients and 90% of female patients are classified as having good self-acceptance. Based on the results of the Spearman test, data shows that there is no relationship between family support and self-acceptance of male and female patients with Type II Diabetes Mellitus. Thus, the conclusion of this study is that there is no significant difference between family support and self-acceptance of male and female patients with type II diabetes mellitus. For the recommendation, Health institutions could collaborate with related parties to maximize the role of the family as the main caregiver.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN SELF CARE PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II Febtian Cendradevi Nugroho; Emiliandry Febryanti Tafin Banase
Nursing Arts Vol 16 No 2 (2022): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36741/jna.v16i2.210

Abstract

ABSTRACT The self-care ability of diabetes mellitus patients is very important to maintain a high quality of life. A good self-care or self-management could prevent complications, thus, patient needs knowledge about it. The level of Knowledge plays an important role for diabetes mellitus patients because it relates to their quality of life. This study provides an overview of the relationship between knowledge level and self-care in Type II Diabetes Mellitus patients. This research used quantitative with cross-sectional method. The population of the study were type II diabetes mellitus patients who were stay at the area of ​​the Oesapa Health Center, Kupang City, with a sample of 80 people using a probability sampling technique with a simple random sampling type. The research instrument used the Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ) questionnaire and self-care activity sheets. Based on the results of the chi-square test, p-value of 0.395 ≥ 0.05 was obtained. It means that there is no relationship between Knowledge Level and Self-Care of Diabetes Mellitus Patients in the working area of ​​the Oesapa Health Center, Kupang City.
Pelayanan Kesehatan Dan Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular Bagi Masyarakat Adat Wologai Budiana, Irwan; Novian Agni Yudhaswara; Febtian Cendradevi Nugroho; Sisilia Leny Cahyani; Yosephina E Gunawan; Marieta K.S.Bai; Anatolia K. Doondori; Yustina P.M Paschalia; Aris Wawomeo; Maria Salestina Sekunda; Muhammad Chairun Rahim; Ragu Thedolfi; Pius Selasa; Julianus Lende; Pius Kopong Tokan; Khrispina Owa; Rif’atunnisa; Santoninho Zino De Carvalho
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v4i1.302

Abstract

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki telah menyebabkan berbagai bentuk kerugian dan kesengsaraan bagi masyarakat, kerugian tersebut bersifat materi maupun non materi. Masyarakat terdampak bencana membutuhkan perhatian serius dari semua pihak salah satunya dari perguruan tinggi sebagai bagian dari Penta Helix Collaboration (Academic, Business, Community, Government, dan Media atau dikenal sebagai ABCGM). Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk membantu proses tanggap darurat bencana alam letusan Gunung Lewotobi kaki-laki yang meliputi penyelamatan dan evakuasi korban dan harta benda, pemenuhan kebutuhan. Metode yang digunakan yakni pembentukan tim, analisis situasi, mengidentifikasi dan menetapkan masalah, melakukan koordinasi lintas sektoral, merencanakan dan menetapkan program yang relevan dan melaksanakan kegiatan tanggap darurat dalam bentuk evakuasi korban dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi baik ekonomi, pendidikan dan kesehatan fisik dan mental, Jumlah sasaran yakni 2.469 pengungsi yang tersebardi di 3 posko utama (Pos Bokang, Lewolaga Pos Konga). Kegiatan ini dilakukan selama 5 hari yakni 05-09 November 2024 di Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil kegiatan terdiri dari 14 orang petugas (6 Dosen, 7 mahasiswa dan 1 driver) yang mengelola paket bantuan logistik dan pelayanan kesehatan. Paket bantuan tersedia dalam berbentuk obat-obatan dan kebutuhan dasar pengungsi yang berhasil dikumpulkan dan disalurkan kepada sasaran. Selain itu terdapat ratusan anak-anak ikut berpatisipasi dalam kegiatan pemulihan psikologi (trauma healing) dan ratusan masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan. Kesimpulan: Kegiatan tanggap darurat bencana secara cepat dan tepat sangat penting dilakukan dengan perencanaan yang baik untuk mengurangi korban jiwa dan berbagai bentuk kerugian dan kesengsaraan akibat bencana. Kehadiran tim sangat membantu pengungsi secara fisik, psikososial dan spiritual.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG HIV AIDS DI DESA OEFAFI MELALUI PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT Febtian Cendradevi Nugroho; Roswita Victoria Rambu Roku; Kinanthi Lebdawicaksaputri; Antonia Helena Hamu; Maria Agustina Making; Sabinus Bungaama Kedang; Meyeriance Kapitan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah permasalahan kesehatan dunia yang mengalami peningkatan kasus setiap tahunnya, termasuk di Indonesia. Upaya promotif dan preventif seperti penyuluhan kesehatan berbasis masyarakat menjadi strategi penting dalam mengurangi penyebaran dan stigma terhadap penderita HIV/AIDS. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai HIV/AIDS serta menurunkan stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS. Kegiatan dilaksanakan di Desa Oefafi. Metode pelaksanaan meliputi ceramah, diskusi interaktif, dan pemanfaatan media edukatif seperti leaflet dan standing banner. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta mengenai konsep penyakit HIV/AIDS, cara penularan, pencegahan, serta deteksi dini. Selain itu, kegiatan ini turut membentuk sikap masyarakat yang lebih terbuka terhadap orang dengan HIV/AIDS. Media edukasi yang digunakan dinilai efektif karena mudah dipahami dan dapat dibagikan kepada anggota keluarga lainnya. Kegiatan ini membuktikan bahwa penyuluhan berbasis komunitas mampu meningkatkan kesadaran, menurunkan stigma, dan mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya pencegahan HIV/AIDS
SeLIMuT Therapy: Self-Selected Individual Music to Reduce Pain in Cancer Patients at Dharmais I Gusti Ayu Putu Desy, Rohana; Febtian Cendradevi Nugroho; Yusniarita, Yusniarita; Theresia Avila Kurnia; Ame, Ame; Rudi, Rudi; Ria Andjarwati; Retno Setiowati
Lentera Perawat Vol. 6 No. 1 (2025): January - March
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v6i1.446

Abstract

Cancer is a disease characterized by abnormal cell growth that invades body tissues, causing pain and discomfort. This pain and discomfort result from tumor pressure on nerves or side effects of treatments such as surgery, chemotherapy, and radiation. This study aims to evaluate the effectiveness of Self-Selected Individual Music Therapy (SeLIMuT) in reducing pain in cancer patients at Dharmais Cancer Hospital. The research method employed is a case study with pre-test and post-test pain level measurements and monitoring responses during each therapy session. The study involved 10 patients experiencing mild to moderate pain. Music therapy was conducted four times over two days, with each session lasting 15 minutes. Music chosen by the patients themselves created distraction and relaxation effects while stimulating endorphin release, contributing to a reduced perception of pain. The results showed that the SeLIMuT intervention was effective and safe, significantly reducing pain levels measured using the Numeric Rating Scale (NRS). In addition to pain relief, music therapy provided emotional comfort and relaxation for the patients. Future studies are recommended to involve a larger sample size, include various cancer types and palliative treatments, and explore different music genres and the psychological impacts of music therapy.
HUBUNGAN LAMA MENDERITA PENYAKIT DAN SELF CARE PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II Febtian Cendradevi Nugroho; Kinanthi Lebdawicaksaputri
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus tipe II merupakan penyakit tidak menular bersifat kronis dengan prevalensi yang meningkat, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Self-care merupakan bagian penting dalam pengelolaan diabetes untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lama menderita penyakit dan tingkat self-care pasien diabetes mellitus tipe II. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 100 responden di Puskesmas Oesapa, Kota Kupang, yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner demografi dan Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA). Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan mayoritas responden berusia >60 tahun (43%), berpendidikan sarjana (29%), dan memiliki self-care dalam kategori buruk (49%). Analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara lama menderita diabetes dan tingkat self-care (p = 0,122). Disimpulkan bahwa self-care pasien diabetes mellitus tipe II tidak semata ditentukan oleh durasi penyakit. Diperlukan pendekatan holistik dalam mendukung manajemen diri pasien diabetes
DETEKSI AWAL DAN PENINGKATAN KESADARAN TERHADAP PENYAKIT HIPERTENSI WARGA DUSUN III DESA OEIKA Febtian Cendradevi Nugroho; Maria Agustina Making; Roswita Victoria Rambu Roku; Yustinus Rindu; Aemilianus Mau; Trifonia Nurwela; Yulianti Banhae; Meyeriance Kapitan; Antonia Helena Hamu; Kori Limbong
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1: Juni 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i1.7955

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang jumlah penderitanya meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini hipertensi telah menjadi perhatian global. Tidak hanya di lingkungan perkotaan, tetapi juga pedesaan. Komplikasi akibat hipertensi dapat menyebabkan beberapa penyakit yang mematikan. Sehingga, deteksi awal penyakit dan peningkatan kesadaran melalui pendidikan kesehatan sangat penting dilaksanakan. Peningkatan kesadaran dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dan tanya jawab serta diskusi. Hasil dari deteksi awal, ditemukan bahwa terdapat 27% dari 76 warga yang menghadiri kegiatan ini tergolong hipertensi. Mayoritas tingkat pengetahuan warga berada pada kategori baik (70%)setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Kegiatan deteksi awal dan peningkatan kesadaran melalui pendidikan kesehatan disarankan dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya komplikasi lanjutan dari hipertensi
EDUKASI MENJAGA KESEHATAN MENTAL PADA MASYARAKAT DIDESA OELPUAH Antonia Helena Hamu; Maria Agustina Making; Febtian Cendradevi Nugroho; Mariana Oni Betan; Roswita Victoria Rambu Roku
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2: Juli 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i2.7965

Abstract

Masalah kesehatan mental tidak lagi menjasadi persoalan individual, tetapi persoalan masyarakat pada umumnya.sehingga intervesninya melibatkan masyarakat. berbagai upaya dilakukan antara lain promosi dan preventif seperti sosialisasi dan edukasi. Oleh karena itu, pengetahuan praktis mengenai kesehatan mental selayaknya juga dipahami oleh asyarakat.Pengetahuan praktis mengenai kesehatan mental selayaknya juga dipahami oleh masyarakat.Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang kesehatan jiwa kepada masyarakat di desa Oelpuah kecamatan Kupang tengah Kabupaten Kupang.Metode: dengan memberikan sosialisasi. Sosialisasi dilakukan dengan kombinasi menampilkan ppt dan sharing. Kegiatan ini diikuti oleh tokoh masyarakat, aparat desa, kader dan masyarakat umum lainnya. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah pembentukan kader kesehatan mental yang bertugas membantu profesional kesehatan mental di Puskesmas. Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan rutin untuk meningkatkan kemampuan kader kesehatan mental.
PENGALAMAN HOSPITALISASI PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RSB DRS. TITUS ULLY KOTA KUPANG Roswita Victoria Rambu Roku; Febtian Cendradevi Nugroho
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 5: Oktober 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i5.8726

Abstract

Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan yang berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Saat hospitalisasi akan muncul berbagai perasaan pada anak seperti marah, sedih, takut, merasa bersalah, dan cemas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman hospitalisasi pada anak yang dirawat di RS Bhayangkara Drs. Titus Ully Kota Kupang. Menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, penelitian ini berfokus pada pemahaman mendalam mengenai dampak hospitalisasi terhadap kehidupan anak. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 6 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hospitalisasi memberikan dampak signifikan pada anak, termasuk terpisahnya mereka dari anggota keluarga, teman bermain, aktivitas rutin, serta terganggunya pencapaian prestasi sekolah. Temuan ini memberikan wawasan penting mengenai kebutuhan anak selama perawatan di rumah sakit, sehingga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan program perawatan yang lebih holistik dan ramah anak.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI THERAPEUTIK NAPE MASSAGE DAN SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Ireneus Remi Nas Bu Warata; Riny Pujiyanti; Simon Sani Kleden; Mariana Oni Betan; Fitri Handayani; Febtian Cendradevi Nugroho
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 7 (2025): Desember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah penyakit degeneratif yang dikenal sebagai pembunuh senyap dan prevalensinya terus meningkat, terutama pada lansia. Kombinasi pijat tengkuk terapeutik dan pijat punggung dengan gerakan lambat diyakini mampu menurunkan tekanan darah melalui mekanisme relaksasi dan vasodilatasi. Tujuan: Menganalisis efektivitas pemberian kombinasi pijat tengkuk terapeutik dan pijat punggung dengan gerakan lambat dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Baumata Puskesmas. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi-eksperimen menggunakan pendekatan desain pre-post test satu kelompok dengan sampel 34 lansia dengan hipertensi. Hasil: Hasil analisis menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan setelah pemberian terapi kombinasi. Uji statistik menunjukkan nilai ap <0,05, yang berarti terdapat efek yang signifikan. Kesimpulan: Pemberian kombinasi pijat tengkuk terapeutik dan pijat punggung dengan gerakan lambat efektif menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.