Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Kompos Enceng Gondok (Eichornia crassipes Solm) Terhadap laju Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum frutescens L.) Ningsi Rahmawati; Muh Nasir; Ariyansyah Ariyansyah
Oryza : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 8 No 1 (2019): ORYZA Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v8i1.161

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemberian Kompos Eceng Gondok (Eichornia crassipes Solm) Terhadap Pertumbuhan Cabai (Capsicum frutescens L). Desain menggunakan Rangangan Acak Kelompok (RAK). Populasi dalam penelitian ini adalah biji tanaman cabai (Capsicum frutescens L) yang tersedian sebanyak 1 bungkus sedangkan yang menjadi sampelnya adalah 36 biji cabai (Capsicum frutescens L). Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap parameter di lapangan yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Data dianalisis dengan ANOVA (analysis of variance). Hasil analisis data menunjukan bahwa pertumbuhan cabai (Capsicum frutescens L) pada perlakuan ketiga (P3) dengan menggunakan kompos eceng gondok (Eichornia crassipes solm) 1 kg berbanding 2 kg tanah yang memberikan pengaruh terbaik, hal ini terlihat pada tinggi tanaman umur 15 HST dengan rata-rata 7,46 menghasilkan F-Hitung > F-tabel (5,1722 > 4,76) sedangkan pada umur 30 HST dengan rata-rata 19,33 menghasilkan F-Hitung > F-Tabel (6,844 > 4,76) sehingga dilanjutkan (BNT) uji Beda Nyata Terkecil taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil analisis data jumlah daun tanaman cabai (Capsicum frutescens L) menunjukan hasil yang tidak signifikan pada umur 15 HST dengan rata-rata yaitu F-Hitung < F-Tabel (0,666 < 4,76) sehingga tidak dilanjutkan uji (BNT) uji Beda Nyata Terkecil taraf signifikan 5%, Sedangkan pada umur 30 HST menunjukan hasil yang signifikan dengan rata-rata 12 dan menghasilkan F-Hitung > F-Tabel (41,665 > 4,76) sehingga dilanjutkan uji (BNT) uji Beda Nyata Terkecil taraf signifikan 5%.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Muh Nasir; A. Wahab Jufri; Muhlis -
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 1 No. 2 (2015): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v1i2.14

Abstract

This study aims to develop of learning package 5E model and analyze the effect of its implementation on the differences in student’s critical thinking and arguing skills. Development process follows R & D model by Dick and Carey. Research design follows pretest-posttest nonequivalent control group design. The population of this study was tenth graders of SMA 1 Woha Bima. Total population is 350 students from ten class. The sample was selected by simple random sampling technique and 131 students (four class) is obtained. X1 and X2 class are taught using the 5E models, while the X5 and X9 class with EEK models. Expert judgement results meet the criteria for the development of a very good result with an average value of 3.37. The results of experimental studies showed that: there is a difference in students’ critical thinking in the experimental and control group (t = 3,501, p = 0,001).Keywords: 5E Model, Critical Thinking Skills
PENGEMBANGAN INOVASI DESAIN KAIN TENUN SEBAGAI PRODUK EKONOMI KREATIF UNGGULAN PENGRAJIN TENUN DESA RANGGO Ahmad Sandi; Muh Nasir; Nikman Azmin; Trifandi Lasalewo; Hariana Hariana; Jafar Lantowa
Jurnal PenKoMi : Kajian Pendidikan dan Ekonomi Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Penkomi : Kajian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/pk.v7i1.1831

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Potensi unggulan yang ada di Desa Ranggo kecamatan pajo Kabupaten Dompu, berupa hasil kreatifitas warga Desa yang menjadi sumber pendapatan dan peningkatan ekonomi masyarakat terutama untuk ibu-ibu yang telah mengembangkan usaha tenun tersebut secara individu maupun secara berkelompok yaitu usaha “Tenun Tradisional”, bidang pertanian perkebunan, peternakan dan potensi pengembangan Air bersih skala Desa. Latar belakang terbentuknya usaha tenun yang memiliki nilai. program ini bertujuan untuk melakukan pengembangan inovasi desain kain tenun, pelatihan penyusunan rencana usaha dan pemasaran melalui digital marketplace. Melakukan diversifikasi produk tenun. Meningkatkan harga jual produk tenun yang telah diversifikasi menjadi model dan motif yang baru. Meningkatkan keberdayaan mitra melalui pelatihan pejaminan mutu produk. Bidang yang ditangani pada mitra yaitu aspek manajemen, produksi dan pemasaran. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan dan pendampingan dalam menyusun rencana bisnis, produksi tenun muna pa’a dan penjaminan mutu produk. Hasil kegiatan ini adalah pengembangan inovasi kain tenun sebagai produk ekonomi kreatif yang telah disepakati dengan mitra kelompok pengrajin tenun muna pa’a adalah berupa pengembangan produksi kain tenun pa’a, pembentukan koperasi pengrajin tenun, anggota kelompok pengrajin tenun sudah mampu mengelola digital marketing, branding produk dan inovasi produk untuk meningkatkan penjualan produk hasil produksi kelompok tenun
Kepastian Hukum Terhadap Perlindungan Pekerja Dengan Perjanjian Pemborongan Muhamad Ali; Muh Nasir; Junaedi
KRAKATAU (Indonesian of Multidisciplinary Journals) Vol. 2 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Desanta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Humans must work to fulfill their needs. To do this work, individuals enter into an employment relationship with an employer. The employment relationship can be established based on a contract. Whether it is a fixed-term employment contract or a temporary employment contract, there are also contracts made as part of an employment contract. Workers who work under contract agreements are also workers who need certainty of legal protection in order to realize the right to work that is decent for humanity. Changes to the provisions of contracts that have been completed by Law Number 13 of 2003 concerning Manpower after Law Number 6 of 2023 concerning State Regulations, and not Law Number 2 of 2022 concerning Manpower Law which became law, caused a lot of controversy. Using the normative juridical research method, the author will examine the extent to which this regulatory change creates legal certainty in protecting the rights of workers employed under an agreed contract. Based on research into the law, the author concludes that this latest law is likely to cause harm to employees whose status is a contractual agreement, hereinafter referred to as outsourcing. Therefore, according to the author, additional regulations are needed that contain detailed rules ranging from implementation requirements to sanctions against employers who violate the Regulation on the rights of workers through subcontracting or outsourcing contracts.