Annisa Annisa
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISA KUALITAS BATUGAMPING SEBAGAI BAHAN BAKU SEMEN PADA DAERAH WAANGU-ANGU KAB. BUTON PROV. SULAWESI TENGGARA Muhamad Hardin Wakila; Citra Auliani Chalik; Nur Asmiani; Abdul Salam Munir; Muhammad Idris Juradi; Annisa Annisa
Geosapta Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i1.8623

Abstract

Saat ini industri semen tengah gencar dikembangkan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur, sehingga eksplorasi batugamping sebagai bahan baku semen sedang intens dilakukan. Salah satu daerah yang prospek untuk eksplorasi batugamping adalah daerah Waangu-angu Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Hal ini dikarenakan kondisi geologi daerah penelitian yang didominasi oleh batuan sedimen, khususnya batugamping. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas batugamping di daerah penelitian untuk digunakan sebagai bahan baku semen dan menentukan sebaran batugamping di daerah penelitian. Metodologi penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan yang terdiri dari pengambilan data lapangan, analisa laborotorium, dan interprestasi peta. Berdasarkan hasil analisa XRF, dapat diketahui bahwa keseluruhan sampel pada 3 stasiun pengamatan menunjukkan kandungan CaO yang cukup tinggi yakni mencapai 55 %, sehingga batugamping pada daerah penelitian dapat dikategorikan ke dalam batugamping kualitas tinggi (high grade limestone) karena memiliki kandungan CaO > 48 %. Sedangkan dari hasil interpretasi peta dapat diketahui arah sebaran umum batugamping di daerah peneltian adalah relatif ke arah timur laut-barat daya. Jadi dapat disimpulkan batugamping pada daerah penelitian memiliki kualitas yang tinggi (high grade limestone) sehingga baik digunakan untuk bahan baku semen dan arah sebarannya relatif ke arah timur laut-barat daya. Kata-kata kunci: batugamping, semen, XRF, arah sebaran, CaO.  
SIMULASI COAL BLENDING PADA KEGIATAN BARGING BATUBARA DI PT DUA SAMUDERA PERKASA Frans Sutrisno Lebangan; Agus Triantoro; Uyu Saismana; Annisa Annisa
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2927

Abstract

PT Dua Samudera Perkasa adalah salah satu usaha pengelolaan pelabuhan, merupakan usaha yang sangat mendukung kelancaran dan kecepatan distribusi hasil tambang. Adanya permintaan produk batubara yang tidak dimiliki, sehingga perusahaanpun berinisiatif untuk melakukan pencampuran batubara. Tujuannya adalah agar produk batubara dari perusahaan tersebut dapat terjual sesuai dengan permintaan pembeli.Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemisahan terhadap beberapa tipe batubara yang berbeda kualitasnya yang disediakan oleh PT Dua Samudera Perkasa. Mencoba melakukan simulasi coal blending dengan menggunakan perhitungan dengan cara teoritik untuk mengetahui nilai kualitas serta kuantitas batubara yang diinginkan oleh pembeli. Permintaan pembeli untuk nilai kualitas batubara adalah CV 5.500 Kcal/Kg, TM ≤ 38%, TS ≤ 1%, dan Ash  ≤ 8%, serta dengan kuantitas sebesar 55.000 ton.Dari hasil simulasi blending untuk semua tipe batubara yaitu dari tipe 1 hingga tipe 4 batubara, maka didapatkan pada simulasi tipe 1 dan tipe 3 menghasilkan 2 produk batubara, pada tipe 1 dan tipe 4 menghasilkan 5 produk batubara, dan pada simulas tipe 2 dan 4 menghasilkan 4 produk batubara dengan nilai calorific value, total moisture, total sulphur dan Ash yang sesuai dengan kriteria pembeli dan 9 produk lainnya tidak sesuai dengan kriteria permintaan pembeli. Dari semua produk yang telah didapatkan, maka diperoleh juga hasil simulasi yang paling direkomendasikan, yaitu pada simulasi batubara tipe 1 dan tipe 4 dengan nilai kalori 5.300 kcal/kg dan penggunaan batubaranya untuk tipe 1 sebesar 41.733 ton dan tipe 4 sebesar 13.267 ton, sehingga didapatkan harga dasar Rp. 259.859/ton. Dilihat dari harga dasar yang diperoleh dengan harga jual yang telah ditetapkan perusahaan sebesar Rp. 355.000/ton maka perusahaan memperoleh keuntungan maksimal sebesar Rp. 95.141/ton. Kata-kata kunci: Batubara, Tipe Batubara, Blending, Simulasi. 
IDENTIFIKASI VARIASI MASERAL BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI DI FORMASI WARUKIN (SEAM O DAN SEAM P) KABUPATEN TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Annisa Annisa; Karina Shella Putri; Wilda Putri Oktavianti
Geosapta Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i1.10111

Abstract

Maseral merupakan bahan organik penyusun batubara yang terbagi atas tiga grup, yaitu grup maseral vitrinit, liptinit dan inertinit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi maseral dan nilai reflektansi vitrinit pada batubara. Pengamatan mikroskopis yang dilakukan pada sampel batubara menggunakan metode analisis petrografi. Conto batubara diambil dari lapisan batubara O dan lapisan batubara P  pada Formasi Warukin Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Sampling dilakukan pada seam batubara expose atau seam yang sudah dilakukan proses penambangan (coal getting), sampel dipreparasi untuk pembuatan sayatan poles. Berdasarkan hasil analisis petrografi jumlah komposisi grup maseral batubara untuk vitrinit pada lapisan batubara O bagian Roof 72,2%, bagian Body 68,8% dan bagian Floor 60,0%; liptinit bagian Roof 1,6 %, Body 2,2% dan Floor 0,6% sedangkan group maseral inertinit bagian Roof 21,2 %, Body 25,0% dan Floor 36,4%. Komposisi grup maseral batubara untuk vitrinit pada lapisan batubara P bagian Roof 72,8%, bagian Body 72,2% dan bagian Floor 66,2%; liptinit bagian Roof 1,4 %, Body 1,6% dan Floor 2,2% sedangkan group maseral inertinit bagian Roof 23,2 %, Body 21,0% dan Floor 30,4%. Hasil pengamatan ini memberikan informasi variasi maseral batubara seperti pada umumnya batubara Indonesia yang didominasi oleh grup maseral vitrinit. Hasil analisis terhadap reflektansi batubara menunjukkan hasil Rank Batubara Formasi Warukin Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan adalah Sub-Bituminus. Kata-kata kunci: maseral, vitrinit, liptinit, inertinit, reflektansi
PENENTUAN TINGKAT KEMATANGAN SERPIH BATUBARAAN MENGGUNAKAN METODE REFLEKTANSI VITRINIT DAN NILAI KALORI Annisa Annisa
Geosapta Vol 4, No 01 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i01.4442

Abstract

Batubara sebagai sumberdaya energi konvensional masih dibutuhkan di Indonesia, tetapi  upaya untuk penggunaan energi alternatif juga dilakukan demi mengatasi persoalan kelangkaan energi di masa yang akan datang. Upaya penggunaan sumberdaya energi non-konvensional seperti oil shale dan dalam penelitian ini akan dibahas mengenai serpih batubaraan. Serpih batubaraan memiliki kandungan bahan organik yang pada penelitian ini akan ditentukan tingkat kematangannya dengan  membandingkan metoda reflektansi vitrinit dan nilai kalori untuk dicari parameter yang lebih tepat.Penelitian ini bertujuan menentukan tingkat kematangan serpih batubaraan dengan menggunakan metode analisis reflektansi vitrinit dan data analisis nilai kalori yang didukung dengan data uji analisis proksimat. Hasil yang didapatkan adalah nilai Reflektansi vitrinit (Rr) BDJ 0801 adalah 0,4817 dan BDJ 0806 adalah 0,5304,00. Sedangkan nilai Calorific value (Kkal/kg,adb) adalah BDJ 0801 sebesar 1.568,00. Berdasarkan hasil uji reflektansi vitrinit sampel yang memiliki rentang nilai vitrinit dari 0,4781% hingga 0,5391% termasuk dalam kategori Low Rank (Lignite and Sub-bituminous coals) dan Medium Rank (Bituminous coals). Kata-kata kunci: Serpih batubaraan, nilai kalori, reflektansi vitrinit, low rank, oil shale
ANALISIS KUALITAS PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA DENGAN METODE KARBONISASI BERDASARKAN PARAMETER KUALITAS BRIKET, UKURAN PARTIKEL DAN KOMPOSISI Didi Kasi Setiawan; Agus Triantoro; Annisa Annisa
Geosapta Vol 4, No 01 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i01.4433

Abstract

Briket batubara merupakan bahan bakar padat yang mempunyai kelayakan teknis dan ketersedian batubara cukup banyak di Indonesia. Permasalahan yang sering di jumpai dalam penggunaan briket batubara sebagai bahan bakar energi adalah lamanya penyalaan, aroma yang tidak sedap pada saat dibakar, dan daya rekat briket yang tidak bagus sehingga briket mudah pecah. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu mengetahui pengaruh komposisi dan ukuran partikel briket batubara terhadap kualitas pembakaran serta kualitas briket batubara. Dalam hal ini, diperlukan analisis laboratorium yang hasilnya dapat digunakan untuk mengklasifikasikan tingkatan kualitas briket batubara.Metode analisis yang digunakan untuk kualitas briket yaitu American Society for Testing and Materials (ASTM) meliputi pengujian moisture, ash content, volatile matter, calorific value, fixed carbon dan karbonisasi untuk peningkatan kualitas, meliputi moisture, volatile matter serta calorific value. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses karbonisasi batubara dapat menurunkan kandungan kualitas batubara inherent moisture adb (17,1 % - 6,38%) dan meningkatkan nilai calorific value cal/g adb (5462 - 6261), waktu nyala api (0:23:14 – 0:47:06), waktu nyala bara (0:44:56 – 1:23:10) serta durasi pembakaran (1:08:10 – 2:10:16). Kata-kata kunci: Briket, Batubara, Karbonisasi, Kualitas Batubara.
ANALISIS GENESA BONE COAL BERDASARKANN KANDUNGAN ORGANIK DAN ANORGANIK PADA LAPISAN BATUBARA FORMASI TANJUNG KALIMANTAN SELATAN Annisa Annisa; Nurhakim Nurhakim; Marselinus Untung Dwiatmoko; Gasca Gutata; Novi Yardallah
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.11114

Abstract

Diversifikasi pemanfaatan batubara tidak terlepas dari kesiapan teknologi pemanfaatan batubara dan peningkatan jumlah cadangan yang dapat ditambang secara ekonomis. Kehadiran material lain pada lapisan batubara seperti silika (bone coal) akan menurunkan produktivitas penambangan dan menjadi masalah dalam pengolahan. Namun keterdapatan bone coal sangat beragam, baik ukuran, bentuk, posisi, dan persebaran, sehingga diperlukan kajian pembentukannya. Tujuan penelitian adalah menganalisis genesa bone coal di Formasi Tanjung berdasarkan komposisi maseral dan mineral.Pendekatan ilmiah pada penelitian ini menggunakan beberapa analisis diantaranya analisis Petrografi Organik untuk mengetahui komposisi maseral, komposisi mineral, uji kualitas batubara proksimat dan analisis ICP-MS. Didukung oleh pola persebaran yang terkonsentrasi pada rekahan, mineral terbentuk secara autigenetik. Maka Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pembentukan, persebaran, dan jumlah bone coal, yang berimplikasi pada perbedaan penanganan dan jenis pemanfaatan.  Bone coal yang diteliti diambil dari Formasi Tanjung pada Cekungan Barito. Bone coal Formasi Tanjung terdiri atas funginite, telinite, collotelinite, cutinite, sporinite, dan kuarsa sebagai mineral matter. Kuarsa hadir mengisi rekahan memanjang pada material organik dan berbentuk subhedral sampai euhedral. Bone coal Formasi Tanjung terdeteksi pada memiliki kandungan SiO2 rata-rata sebanyak 50,3% dan dengan kandungan ash rata-rata 57,5% adb dari analisis proksimat.. Hal ini juga membuktikan bahwa kandungan ash pada bone coal jauh lebih tinggi daripada kandungan ash pada batubara pembawa (3-5% adb) karena proses konsentrasi kuarsa.
DITERMINASI SEBERAPA KUAT PENGARUH NILAI KANDUNGAN ABU TERHADAP NILAI ZAT TERBANG DAN NILAI KALORI DALAM PERSENTASI Annisa Annisa
Geosapta Vol 3, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i2.3909

Abstract

Kualitas batubara adalah sifat fisika dan kimia dari batubara yang mempengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara ditentukan oleh maseral dan mineral matter penyusunnya, serta oleh derajat coalification (rank). Umumnya, untuk menentukan kualitas batubara dilakukan analisa kimia pada batubara yang diantaranya berupa analisis proksimat dan analisis ultimat. Analisis proksimat dilakukan untuk menentukan jumlah air (moisture), zat terbang (volatile matter), karbon padat (fixed carbon), dan kadar abu (ash), sedangkan analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kandungan unsur kimia pada batubara seperti : karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan juga unsur jarangPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui diterminasi pengaruh nilai kandungan abu terhadap nilai zat terbang dan nilai kalori dalam persentasi.Hasil dari penelitian ini adalah Pengaruh nilai kandungan abu  dengan nilai kalori memiliki korelasi linear dengan confident level 99,91%,  grafik menunjukkan hubungan antara nilai kandungan abu dan nilai kalori berbanding terbalik, dimana semakin besar kadar abu maka nilai CV semakin rendah demikian juga sebaliknya. Pengaruh nilai kandungan abu dengan kandungan nilai zat terbang memiliki korelasi linear dengan confident level 99,25%, grafik menunjukkan hubungan antara kadar abu dan nilai zat terbang  berbanding terbalik, dimana semakin besar kadar abu maka nilai zat terbang semakin rendah demikian juga sebaliknya.Kata-kata kunci: Zat terbang, nilai kalori, korelasi linear, kandungan abu, batubara
Evaluasi produktivitas alat gali muat untuk material overburden di CV Gunung Sambung Edy Suwandi; Annisa Annisa; Karina Shella Putri
Jurnal Himasapta Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Himasapta Volume 7 Nomor 02 Agustus 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v7i2.6439

Abstract

Salah satu penentu keberhasilan dalam produksi penambangan adaah seberapa besar produktivitas alat mekanis tersebut dapat dimanfaatkan seefektif dan seefesien mungkin dalam melakukan pekerjaannya, masih rendahnya kemampuan produksi alat mekanis saat ini disebabkan berkurangnya wakti kerja efektif, sehingga efisiensi kerja alat menurun yang secara umum ditimbulkan oleh dua hal yaitu permasalahan pada waktu siklus kerja dan adanya waktu hambatan saat jam kerja. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kondisi pembongkaran dan pemuatan overburden, menghitung produktivitas alat gali muat Komatsu PC850SE, dan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat gali muat Komatsu PC850SE. Metode yang dipakai untuk pengambilan data dalam penelitian ini dilandasi pada metode penghitungan aktual di lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil aktual pula. Rancangan kegiatan penelitian ini terdiri dari studi literatur, pengambilan data, pengolahan dan analisis data lalu penyusunan laporan. Setelah melakukan evaluasi dengan cara menurunkan cycle time menggunakan acuan handbook komatsu dengan swing angle 450 - 900 hasil pencapaian target produktivitas alat gali muat Komatsu PC850SE Ex-803 yaitu sebesar 343 Bcm/jam dan Komatsu PC850SE Ex-804 sebesar 330,8 Bcm/Jam.
Kajian pengaruh arah peledakan terhadap fragmentasi batuan overburden hasil peledakan berdasarkan Model Kuz-Ram Ardi Kuswanto; Eko Santoso; Annisa Annisa
Jurnal Himasapta Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Himasapta Volume 7 Nomor 03 Desember 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v7i3.7497

Abstract

Distribusi fragmentasi hasil peledakan di daerah penelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor ialah  jenis material, jenis bahan peledak, jumlah bahan peledak yang digunakan, faktor batuan, dan arah peledakan searah dengan orientasi bidang lemah atau searah dip atau arah peledakan berlawanan dengan orientasi bidang lemah atau berlawanan dip saat peledakkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengamatan secara langsung seperti keterdapatan join plane spacing (JPS), rock mass description (RMD), joint plane orientation (JPO), specific gravity (SGI), hardnes dan jenis material. Pada penelitian nilai faktor batuan hanya nilai JPO yang memiliki pengaruh sangat besar dalam peledakan. Berdasarkan analisis kajian arah peledakan terhadap fragmentasi batuan hasil peledakan  ditetapkan nilai fragmentasi  80 cm ≥ 80% dikatakan ideal, hasil fragmentasi pada 6 lokasi penelitian ialah  91,13%, 89,86%, 86,50% (searah dip) dan 75,43%, 73.82%, 76.82% (berlawanan dip) untuk perhitungan model Kuz-Ram sedangakan pada perhitungan split desktop memiliki hasil fragmentasi 87.06%, 86.67%, 83.40% (searah dip) dan 78.88%, 78.41%, 78.48% (berlawanan dip). Jadi pada 6 lokasi penelitian masih di jumpai hasl distribusi fragmentasi yang kurang bagus dengan ukuran saringan 80 cm ≤ 80%, yaitu pada peledakan yang berlawanan dip.
Perencanaan penataan lahan bekas penambangan batubara untuk area reklamasi di PT Tunas Inti Abadi Nopita Sari Br Ginting; Nurhakim Nurhakim; Annisa Annisa
Jurnal Himasapta Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Himasapta Volume 8 Nomor 01 April 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v8i1.8722

Abstract

Lahan bekas tambang yang ditinggalkan tidak tertata dan tidak tertanami sehingga dapat menyebabkan lahan tersebut terjadi terdegradasi, tidak produktif dan menjadi marjinal. Oleh karena itu harus diadakannya reklamasi yang bertujuan memperbaiki dan menata kegunaan lahan yang terganggu akibat adanya proses kegiatan pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Pada lokasi inpit dump yang digunakan untuk memampung material overburden dapat terisi dengan volume sekitar 5.629.071,50 BCM dan tanah pucuk sekitar 416.510 BCM yang akan dibuat jenjang untuk area reklamasi. Kegiatan penimbunan top soil untuk penataan lahan menggunakan sistem perataan tanah. Sedangkan untuk mengurangi biaya untuk pengangkutan overburden maka dibentuk jenjang dengan rancangan desain tebal top soil 0,8 m–1,2 m, jenjang bench 6 m, lebar bench 20 m, single slope 300 dengan toe 2%. Pembongkaran top soil menggunakan satu Excavator 390FL, dengan kapasitas produksi excavator 390FL 825,37 BCM/jam. Serta pengangkutan tanah pucuk menggunakan Off-Highway Truck 773E dengan kapasitas produksi 178,15 BCM/jam. Untuk Pembongkaran overburden menggunakan satu Excavator 390FL, dengan kapasitas produksi excavator 390FL 773,86 BCM/jam, pengangkutan overburden menggunakan Off-Highway Truck 773E dengan kapasitas produksi 247,71 BCM/jam. Sehingga, perkiraan waktu pada area reklamasi seluas 34,71 Ha membutuhkan waktu penataan lahan 90 jam untuk top soil dan 1.212 jam untuk overburden.