Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Demography Population of Sumatran Surili (Presbytis melalophos ssp. mitrata Eschsholtz, 1821) and The Diversity of Vegetation as Their Habitat in Riparian Site of Geopark Mengkarang Purba, Merangin Regency Asrizal Paiman; Novriyanti Novriyanti; Cory Wulan
Media Konservasi Vol 23 No 1 (2018): Media Konservasi Vol. 23 No. 1 April 2018
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.442 KB) | DOI: 10.29244/medkon.23.1.92-98

Abstract

Surili Sumatera (Presbytis melalophos ssp. mitrata Eschsholtz, 1821) is a primate species commonly found in Sumatra and Kalimantan. Thesubspecies of mitrata are known to be found along the Batanghari River, to the Geopark Mengkarang Purba area. However, data on the number ofspecies in their habitat in Geopark Mengkarang Purba is not yet available. Thus, research on the demographics of riparian populations in riparianareas and the diversity of tree species as a residential habitat in the region is required. The data of this study were collected for ± 3 months in theMerangin Geopark area, West Bangko district in Bedeng Rejo and Rengas Ulu Villages. Geographically this location is located at 0210'43.9 "LS,102oo10'47,5" BT with wavy topography. All aspects of population demographics were observed with transect strip technique on the 1.000 x 100 meterline for 10 repetitions per day. The number of paths observed was 3 lines representing the sampling intensity of 0,48% of the total area of the studysite. The results showed that the total population of Sumatran Surili found in Geopark Mengkarang Purba area was 29 individuals with sex ratio of1:2 and age structure which was considered progressive for the growth of Surili Sumatera population in Purba Geopark Mengkarang. The level oftree species diversity found in 31 species at the study site is close to high (H '= 2,96), most of which are found as fruit trees useful for the life anddevelopment of the Sumatran surili population.Keywords: demography population, Geopark Merangin, Presbytis, riparian site 
EFEKTIVITAS KEBERHASILAN PEREKAMAN HARIMAU SUMATERA (Panthera tigris sumatrae Pocock,1929) MENGGUNAKAN KAMERA JEBAKAN DI SPTN I SIPURAK HOOK TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT: Effectiveness of the Success of Sumatran Tiger Recording (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) Using Camera Trap at SPTN I Sipurak Hook Kerinci Seblat National Park Asrizal Paiman; Cory Wulan; Fredy Almi Saputra
Jurnal Silva Tropika Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jsilvtrop.v5i2.17116

Abstract

This research aims to evaluate the results of trials of the effectiveness of the use of camera traps in knowing the problems and constraints that can be used in developing strategies and solutions to the problem of using camera traps for Sumatran tigers. Number of camera traps installed as many as 14 cameras. Installation of camera traps is distinguished by three mounting heights of soil that is 35 cm, 40 cm, 45 cm. Data analysis is done to collect data recording every camera trap with Sumatran tiger object. The results showed that there were 4 trap camera units that successfully recorded the Sumatran tiger, with the most effective recording activity of Sumatran tiger is at 45 cm height with 86%. There are 4 trap camera units that suffered damage and loss. The most effective mounting height in the recording process is the height of the 45 cm installation with 60% comparison.
KAJIAN MATI MERANGGAS PADA TANAMAN DUKU DI JAMBI (SUATU STUDI BIOEKOLOGI): Study Of Death On Duku Plant In Jambi (A Bioecological Study) Suci Puri; Asrizal Paiman; Mapegau Mapegau
Jurnal Silva Tropika Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jsilvtrop.v6i1.20972

Abstract

ABSTRACT                Duku (Lansium domesticum) has become the flagship fruit of Jambi and is widely planted and becomes a source of income for farmers. In the last 5 years, around 310,828 trees have been damaged, that is, they die and die. In natural conditions, duku jambi plants are often flooded. Thus, conditions of hypoxia or anoxia are often experienced by the root system of plants. This limited O2 condition can affect the growing environment of the duku plant which in turn will affect the growth, development, and survival of the plant due to a decrease in energy. The method used is a field survey and takes environmental and soil data. Observations of duku plants and other vegetation include: the number of clumps, the number of duku individuals according to the growth phase, the type of vegetation, the number of individual species found in each sample unit, and the coverage area. . Based on the results obtained, it can be seen that the highest density is found in the Kelopak Alai area with the highest density value being the duku tree of 325, and the highest frequency is found in the area of ​​the Karang City area with the highest frequency value being the duku tree of 87.50, while for dominance The highest value is found in the village of Olak Rambahan with the highest dominance value is the duku tree of 3300,955. Keywords : Duku, Bioecological, Death On  ABSTRAK  Duku (Lansium domesticum) sudah menjadi buah unggulan Jambi banyak ditanam dan menjadi sumber pendapatan petani. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sekitar 310.828 pohon mengalami kerusakan yaitu mati meranggas. Pada kondisi alami, tanaman duku jambi sering tergenang air. Dengan demikian, kondisi hipoksia atau anoksia sering dialami oleh sistem perakaran tanaman. Kondisi O2 yang terbatas ini dapat mempengaruhi lingkungan tumbuh tanaman duku yang pada gilirannya akan mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup tanaman karena terjadi penurunan energi. Metode yang digunakan adalah survey lapangan dan mengambi data lingkungan dan tanah, Pengamatan tanaman duku dan vegetasi lain meliputi : jumlah rumpun, jumlah individu duku menurut fase pertumbuhan, jenis vegetasi, jumlah individu spesies yang kedapatan pada setiap unit contoh, dan luas tutupan (coverage). Berdasarkan hasil yang didapat terlihat bahwa Kerapatan tertinggi terdapat di daerah Kelopak Alai dengan nilai kerapatan yang tertinggi adalah pohon duku sebesar 325, dan Frekuensi tertinggi terdapat di daerah di daerah Kota Karang dengan nilai frekuensi yang tertinggi adalah pohon duku sebesar 87,50, sedangkan untuk Dominansi tertinggi terdapat di daerah desa Olak Rambahan dengan nilai dominansi yang tertinggi adalah pohon duku sebesar 3300,955. Kata kunci : Duku, Mati Meranggas, Bioekologi
Pemanfatan Limbah Hasil Pengolahan Sumber Daya Alam Pesisir untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sekitar Hutan Mangrove Pangkal Babu T, Rike Puspitasari; Paiman, Asrizal; Achmad, Eva; Fazriyas, Fazriyas; Anggraini, Riana
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.303 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v2i2.6085

Abstract

Salah satu sentra pengahasil kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah di Dusun Bahagia, Desa Tungkal I, Kecamatan Tungkal Ilir. Di Desa Tungkal I khususnya di Dusun Bahagia, sebagaian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani kelapa. Besarnya potensi kelapa yang dihasilkan, membuat limbah batok dan sabut kelapa tersedia melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Limbah kelapa ini bisa diolah melalui teknologi sederhana menjadi produk briket arang dan cocopeat, sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu tambahan kegiatan dan penghasilan dari masyarakat sekitar hutan mangrove Pangkal Babu. Kegiatan pengabdian ini diberikan kepada dua mitra yaitu kelompok tani bakau lestari dan kelompok tani wanita RT.08 Dusun Bahagia. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan, demonstrasi, praktek dan evaluasi. Dari hasil kegiatan mitra telah memahami manfaat dari briket arang dan cocopeat serta mitra sudah terampil mengolah limbah batok dan sabut kelapa ini menjadi briket arang dan cocopeat. Kuantitas dan kualitas briket arang dan cocopeat yang dihasilkan masih perlu ditingkatkan lagi agar dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan rumah tangga mitra.
PPM Desa Tungkal I Dalam Pengembangan Produk Berbasis Kelapa Pada Kawasan Lindung Hutan Mangrove Irawan, Bambang; Tamin, Rike Puspitasari; Paiman, Asrizal; Achmad, Eva; Marwoto, Marwoto
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.507 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v3i2.8480

Abstract

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki tanaman kelapa dengan luasan 38.546 Ha dengan produktivitas sebesar 50.494 ton dan produktivitas perhektarnya sebesar 1,2ton/ha (Statistik Perkebunan, 2013 dalam Kemala, 2015). Salah satu sentra penghasil kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah di Kecamatan Tungkal Ilir Desa Tungkal I Dusun Bahagia. Di Desa Tungkal I khususnya di Dusun Bahagia. Buah kelapa selama ini hanya diproduksi menjadi kopra dan tempurung dijadikan arang. Sejak tahun 2016, tim pengabdian Fakultas Kehutanan Universitas Jambi telah membina anggota kelompok tani Dusun Bahagia dalam pengelolaan kelapa mulai dari buah kelapa dijadikan Virgin Coconut Oil (VCO), sabut kelapa dijadikan cocopeat dan tempurung kelapa dijadikan briket arang. Tim pengabdian masih melihat ada potensi limbah kelapa yang belum termanfaatkan dengan baik yaitu air kelapa. Air kelapa selama ini hanya dibuang begitu saja tanpa diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Untuk itu tim pengabdian berinisiatif di 2018 untuk memecahkan masalah mitra tersebut yaitu pengolahan air kelapa menjadi asam cuka dan nata de coco. Dari hasil kegiatan penyuluhan dan demonstrasi pengolahan air kelapa menjadi asam cuka, didapatkan hasil bahwa kelompok tani bakau lestari dan kelompok tani wanita RT.08 Dusun Bahagia Desa Tungkal I sangat antusias terhadap materi pengabdian yang diberikan yaitu pengolahan air kelapa menjadi asam cuka karena selama ini air kelapa di Dusun Bahagia yang melimpah selalu dibuang. Anggota kelompok tani telah memahami dan merasa yakin bahwa mereka dapat mempraktekkan sendiri cara pengolahan air kelapa menjadi asam cuka.
Pendampingan Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Pemeliharaan Agroforestry Berbasis Aren di Desa Mitra Desa Rambahan Kabupaten Batanghari Heriberta, Heriberta; Syarif, M.; Paiman, Asrizal; Nursanti, Nursanti; Yulmardi, Yulmardi
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.286 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v5i1.14099

Abstract

Tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) mempunyai peran secara ekologi dan ekonomis, sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi tanah dan air. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dijadikan salah satu komponen pemenuhan ketersediaan pangan, salah satu peran sebagai penyedia bahan baku pangan dan bahan bakar nabati masyarakat. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam hal pemeliharaan tanaman aren, guna meningkatkan luas areal tanaman aren, efisiensi biaya pemeliharaan tanaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi lahan dan air. Aren yang ditanam adalah bibit aren yang berkualitas. Lokasi yang dipilih adalah desa mitra Desa Rambahan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat LPPM Universitas Jambi. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi tentang pemeliharaan tanaman aren, pemilihan tanaman aren, pemilihan bibit dan persiapan pemanenan. Hasil kegiatan pendampingan pemeliharaan tanaman pohon aren, masyarakat tahu, mampu dan trampil dalam memelihara tanaman aren, guna meningkatkan luas areal tanaman aren, masyarakat peduli untuk terus meningkatkan keinginan melestarikan tanaman aren, masyarakat mampu menurunkan biaya pemeliharaan tanaman dan masyarakat sadar terhadap pentingnya konservasi lahan dan air. Tersedianya demplot pembibitan aren teridentifikasi pohon aren yang plus di lahan kelola masyarakat. Penambahan jumlah tanaman sebanyak 1.500 tanaman aren yang ditanam di lahan masyarakat Desa Rambahan. Luas areal tanaman aren menjadi 2,5 ha. Lebih lanjut kegiatan ini juga telah menjadi sarana pembelajaran pendampingan masyarakat, sehingga masyarakat mampu mandiri melalui pengembangan tanaman aren.
PPM Pelatihan Pembuatan Gula Semut Dari Nira Pohon Aren (Arenga pinnata) Pada Wilayah UPTD KPHP Unit XIII Kabupaten Muaro Jambi Anggraini, Riana; Ulfa, Maria; Achmad, Eva; Paiman, Asrizal; Khabibi, Jauhar; Ratna Puri, Suci
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.309 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v5i3.17203

Abstract

Hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah hasil hutan kecuali kayu seperti produk turunan dari tumbuhan dan hewan beserta budidayanya. Beberapa jenis produk HHBK mempunyai nilai ekonomi yang tinggi di Provinsi Jambi antara lain: rotan, bambu, aren, madu, jernang, gaharu, minyak tengkawang, minyak atsiri, gondorukem, buah-buahan tropis dan lain-lain. Salah satu pemanfaatan HHBK di Kawasan KPHP Unit XIII Muaro Jambi di Desa Jambi Tulo, Kecamatan Maro Sebo, yaitu masyarakatnya memanfaatkan pohon aren yang banyak tumbuh alami, dengan mengolah nira dari pohon aren menjadi gula merah cetak dan dengan pengolahan yang sederhana. Hasil olahan gula merah cetak pada industri rumah tangga masyarakat umumnya masih bermutu rendah karena pengolahan belum dilakukan secara baik, sehingga produk yang dihasilkan cepat meleleh, karena masih mengandung kadar air cukup tinggi 15-17%. Upaya meningkatkan nilai jual gula aren cetak dengan cara mengolah menjadi gula aren granular (gula semut), solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan tersebut, diantaranya: diberikannya penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pembuatan gula semut dari gula merah cetak secara tradisional dengan menyediakan alat pembuatan gula semut dari gula cetak menjadi bentuk granular (gula semut).
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin Melalui Konsep Wisata Berbasis Alam Edu-Ecotourism Wulan, Cory; Paiman, Asrizal; Nursanti, Nursanti; Albayudi, Albayudi; Khabibi, Jauhar; Muryunika, Rince
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.095 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v5i3.17296

Abstract

Indonesia is one of the countries that has a large enough forest in the world. However, the size of the forest area is not in line with the concept of sustainable forest management. The rate of deforestation in Indonesia inside and outside forest areas from 2015 to 2019 reached 56,865.3 ha/year. This condition results in erratic climate change. One of the forest areas in Indonesia that contributes to these conditions is the Sultan Thaha Syaifuddin Forest Park. The condition of this area experienced a decline in both quality and quantity, especially in 2015. This conservation area had experienced a forest fire disaster that year. Therefore, at this time the condition of burned area is in a period of succession. However, this succession process does not appear to be managed properly. This can be monitored from the emergence of acacia (Acacia mangium) which is quite a lot in the burned area. Even though this location is endemic to iron wood tree (Eusideroxylon zwgeri). One very important way to improve this condition is to emphasize community participation around the forest park itself. This participation can be in the context of safeguarding, securing, preserving, and developing a long-term management plan for the forest park. One of the community participatory concepts that can be applied in conservation forest areas, is edu-ecotourism nature-based tourism. The community services activity has been carried out well for outreach activities as well as focused group discussions/FGDs. For outreach activities, the results showed that there was an increase in public understanding and knowledge about edu-ecotourism-based nature tourism. Then for the FGD activities, it was found that the community supports ecotourism activities that will be carried out, with the hope that the community can be directly involved in the ecotourism activities. The community also expects direct guidance and direction from the Batanghari Regency Environmental Service.
Faktor Kerusakan Habitat dan Sumber Air Terhadap Populasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Taman Nasional Sembilang Paiman, Asrizal; Anggraini, Riana; Maijunita, Maijunita
Jurnal Silva Tropika Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jsilvtrop.v2i2.5231

Abstract

This research was conducted to obtain information about factors that influence habitat damage and water resources on the population of the Sumatra tiger (Panthera tigris Sumatra) in SPTN III Sembilang National Park which was one of the locations of the habitat of the Sumatran tiger. The purpose of this research are: (1) Determine the habitat damage of the Sumatran tiger (Panthera tigris Sumatra) and water resources in SPTN III Sembilang National Park. (2) Determine the population of Sumatran tiger (Panthera tigris Sumatra) in SPTN III Sembilang National Park by using camera trap. The results of this research are expected to provide information on damage to the habitat of the Sumatran tiger (Panthera tigris Sumatra) and water resources for the management of Sembilang National Park that is used as a basis in determining the actions and the conservation of forests and water sources for the population of Sumatran tiger (Panthera tigris Sumatran). Identification of tigers using camera traps. Camera trap mounted on a tree with a height of 30-45 cm from the ground up, the camera position overlooking the track at a distance of 2.5 meters. Camera trap photo printing time, temperature and date of the incident, then the data were analyzed using the software program CAPTURE Arc GIS 9.3.
EKSPLORASI JENIS AMFIBI DI SEPANJANG PINGGIRAN DANAU SIPIN JAMBI, SUMATERA TENGAH Adriadi, Ade; Paiman, Asrizal; Indriani, Rini
Bioma Vol. 19 No. 2 (2023): Bioma
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Bioma19(2).3

Abstract

This study aimed to determine the diversity of amphibian species in different habitat types along shore of Lake Sipin. This study used a combination of path (Transect) and VES (Visual Encounter Survey) methods. Research area was determined using purposive sampling based on the function of the habitat and the number of prey animals. The population in this study was all amphibians in the Sipin Lake. The samples were all amphibians caught using fishing nets or bare hands. Identification of amphibian species found in the lake used field guidebooks and online-based guide. The results of research carried out along the edge of Lake Sipin showed 215 individuals, 8 species and 4 families were found to be amphibians. The diversity index for amphibian species generally shows an H' index with an H' value of 1.19, which is included in the medium diversity index value. The overall amphibian species evenness index value is classified as an unstable community (E=0.573) and the amphibian species richness index value generally shows a low species richness index (Dmg=1.303). Meanwhile, the value of the community similarity index or Index of Similarity (IS) generally shows that natural habitats and tourism are relatively high with an index value of 90%.