Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kontribusi Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi Terhadap Aspek Sosial Ekonomi, Lingkungan Fisik dan Konservasi Satwa Eksitu Retno Destiani; Hutwan Syarifuddin; Eva Achmad
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i1.1957

Abstract

This study aimed to assess the contribution value of Taman Rimbo Jambi Zoo from the aspect of ex-situ animal conservation, socio-economic, and physical environment. Taman Rimbo Zoo is the only conservation institution in Jambi that has a form as an animal park and it has been established since 1980. Taman Rimbo Zoo is a specific conservation in Jambi that is expected to contribute value from the aspect of ex-situ conservation as the main function, socio-economic community, and physical environment. The opportunity of Taman Rimbo Zoo development is primely considering that there are still few places of flora and fauna recreation that are inexpensive, educative and healthy. The data collection techniques in this study are observation, literature study, and interview. Based on the results obtained, the contribution level of animal conservation aspect is very low (19.8). As the main function of the conservation aspect, it is necessary to prioritize the improvements in its management both in terms of animal welfare in breeding success and reducing mortality rates in the collection of animals. In the other side the contribution level of socio-economic aspect is high (28.8) because the existence of Taman Rimbo Zoo gives the opportunity to the local community in employment, business, and becomes a source of Regional Income for Jambi Province. Meanwhile the physical environment aspect, the contribution level is very low (15.0), it occurs since there is no management or utilization for liquid waste from activities in Taman Rimbo Zoo and the tree species in Taman Rimbo Zoo environment are still not optimal in absorbing pollutants. The achievement of Taman Rimbo Zoo contribution assessment from all aspects is 63.6, which means Taman Rimbo Zoo contribution is still considered low and need an improvement in its management.
PEMANFAATAN DEDAK DAN PATI GADUNG TERMODIFIKASI SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN KAPANG (Monascus purpureus) PENGHASIL PIGMEN MERAH Mursalin Mursalin; Surhaini Surhaini; Eva Achmad
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 4, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v4i2.1411

Abstract

ABSTRAK: Melalui penelitian ini telah diperoleh formulasi pati gadung dan dedak yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan Monascus purpureus secara maksimal sehingga diperoleh pigmen merah yang optimal. Modifikasi terhadap pati gadung sebagai sumber karbon ternyata dapat mempersingkat fase adaptasi Monascus purpureus untuk mencapai pertumbuhan logaritmik. Modifikasi dilakukan dengan cara menghidrolisis pati gadung menggunakan asam dan panas sehingga diperoleh gula sederhana dan pati terlarut yang dapat segera digunakan oleh kapang untuk tumbuh,berkembang biak, dan memproduksi metabolit sekunder berupa angkak yang berwarna merah. Hidrolisis pada pH 3 menghasilkan kelarutan pati yang tidak berbeda nyata dengan pH 3,5; 4,0; dan 4,5 tetapi berbeda nyata dengan pH 5,0. Jenis asam yang sangat efektif digunakan untuk menghidrolisis pati adalah HCl. Komposisi substrat yang dapat menghasilkan pigmen merah angkak terbanyak dengan kelarutan tertinggi dalam air adalah pada perbandingan (pati gadung termodifikasi : dedak) 70 : 30 selama 20 hari fermentasi.ABSTRACT: This research had obtained the formulations of yam (gadung) starch and bran that can support the growth of Monascus purpureus optimally so that optimal red pigment was obtained. Apparently, by modifying gadung starch can shorten the adaptation phase of Monascus purpureus to achieve logarithmic growth. The modification was carried out by hydrolyzing gadung starch using acid and heat in order to obtain simple sugars and soluble starch which can be immediately used by the molds to grow, reproduce, and produce secondary metabolites in the form of red angkak. Hydrolysis at pH 3 resulted in starch solubility which was not significantly different from pH 3.5; 4.0; and 4.5 but significantly different from pH 5.0. The type of acid that was very effective for hydrolyzing starch was HCl. Substrate composition that can produce the most red pigment (angkak) with the highest solubility in water was the ratio (modified gadung starch : bran) 70 : 30 for 20 days of fermentation.
Peningkatan Kesejahteraan dan Kesadaran Masyarakat Desa Jujun melalui Ekowisata Jeruk Berkelanjutan Irawan, Bambang; Achmad, Eva; Tamin, Rike Puspitasari; Napitupulu, Richard RP; Mora, Andita Minda
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Januari 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i1.631

Abstract

Pengabdian masyarakat di Desa Jujun bertujuan mengembangkan ekowisata jeruk berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Penelitian dilakukan melalui Participatory Action Research dengan pendekatan Siklus Deming (PDCA) selama enam bulan. Metode melibatkan pemetaan potensi, pengembangan kapasitas, implementasi sistem ekowisata terintegrasi, monitoring, dan penguatan jaringan. Hasil menunjukkan potensi signifikan pengembangan ekowisata berbasis pertanian jeruk dengan melibatkan masyarakat lokal. Kegiatan berhasil mentransformasi pendekatan pertanian tradisional menuju model pemberdayaan ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Pemanfatan Limbah Hasil Pengolahan Sumber Daya Alam Pesisir untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sekitar Hutan Mangrove Pangkal Babu T, Rike Puspitasari; Paiman, Asrizal; Achmad, Eva; Fazriyas, Fazriyas; Anggraini, Riana
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.303 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v2i2.6085

Abstract

Salah satu sentra pengahasil kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah di Dusun Bahagia, Desa Tungkal I, Kecamatan Tungkal Ilir. Di Desa Tungkal I khususnya di Dusun Bahagia, sebagaian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani kelapa. Besarnya potensi kelapa yang dihasilkan, membuat limbah batok dan sabut kelapa tersedia melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Limbah kelapa ini bisa diolah melalui teknologi sederhana menjadi produk briket arang dan cocopeat, sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu tambahan kegiatan dan penghasilan dari masyarakat sekitar hutan mangrove Pangkal Babu. Kegiatan pengabdian ini diberikan kepada dua mitra yaitu kelompok tani bakau lestari dan kelompok tani wanita RT.08 Dusun Bahagia. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan, demonstrasi, praktek dan evaluasi. Dari hasil kegiatan mitra telah memahami manfaat dari briket arang dan cocopeat serta mitra sudah terampil mengolah limbah batok dan sabut kelapa ini menjadi briket arang dan cocopeat. Kuantitas dan kualitas briket arang dan cocopeat yang dihasilkan masih perlu ditingkatkan lagi agar dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan rumah tangga mitra.
PPM Desa Tungkal I Dalam Pengembangan Produk Berbasis Kelapa Pada Kawasan Lindung Hutan Mangrove Irawan, Bambang; Tamin, Rike Puspitasari; Paiman, Asrizal; Achmad, Eva; Marwoto, Marwoto
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.507 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v3i2.8480

Abstract

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki tanaman kelapa dengan luasan 38.546 Ha dengan produktivitas sebesar 50.494 ton dan produktivitas perhektarnya sebesar 1,2ton/ha (Statistik Perkebunan, 2013 dalam Kemala, 2015). Salah satu sentra penghasil kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah di Kecamatan Tungkal Ilir Desa Tungkal I Dusun Bahagia. Di Desa Tungkal I khususnya di Dusun Bahagia. Buah kelapa selama ini hanya diproduksi menjadi kopra dan tempurung dijadikan arang. Sejak tahun 2016, tim pengabdian Fakultas Kehutanan Universitas Jambi telah membina anggota kelompok tani Dusun Bahagia dalam pengelolaan kelapa mulai dari buah kelapa dijadikan Virgin Coconut Oil (VCO), sabut kelapa dijadikan cocopeat dan tempurung kelapa dijadikan briket arang. Tim pengabdian masih melihat ada potensi limbah kelapa yang belum termanfaatkan dengan baik yaitu air kelapa. Air kelapa selama ini hanya dibuang begitu saja tanpa diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Untuk itu tim pengabdian berinisiatif di 2018 untuk memecahkan masalah mitra tersebut yaitu pengolahan air kelapa menjadi asam cuka dan nata de coco. Dari hasil kegiatan penyuluhan dan demonstrasi pengolahan air kelapa menjadi asam cuka, didapatkan hasil bahwa kelompok tani bakau lestari dan kelompok tani wanita RT.08 Dusun Bahagia Desa Tungkal I sangat antusias terhadap materi pengabdian yang diberikan yaitu pengolahan air kelapa menjadi asam cuka karena selama ini air kelapa di Dusun Bahagia yang melimpah selalu dibuang. Anggota kelompok tani telah memahami dan merasa yakin bahwa mereka dapat mempraktekkan sendiri cara pengolahan air kelapa menjadi asam cuka.
PPM Pelatihan Pembuatan Gula Semut Dari Nira Pohon Aren (Arenga pinnata) Pada Wilayah UPTD KPHP Unit XIII Kabupaten Muaro Jambi Anggraini, Riana; Ulfa, Maria; Achmad, Eva; Paiman, Asrizal; Khabibi, Jauhar; Ratna Puri, Suci
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.309 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v5i3.17203

Abstract

Hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah hasil hutan kecuali kayu seperti produk turunan dari tumbuhan dan hewan beserta budidayanya. Beberapa jenis produk HHBK mempunyai nilai ekonomi yang tinggi di Provinsi Jambi antara lain: rotan, bambu, aren, madu, jernang, gaharu, minyak tengkawang, minyak atsiri, gondorukem, buah-buahan tropis dan lain-lain. Salah satu pemanfaatan HHBK di Kawasan KPHP Unit XIII Muaro Jambi di Desa Jambi Tulo, Kecamatan Maro Sebo, yaitu masyarakatnya memanfaatkan pohon aren yang banyak tumbuh alami, dengan mengolah nira dari pohon aren menjadi gula merah cetak dan dengan pengolahan yang sederhana. Hasil olahan gula merah cetak pada industri rumah tangga masyarakat umumnya masih bermutu rendah karena pengolahan belum dilakukan secara baik, sehingga produk yang dihasilkan cepat meleleh, karena masih mengandung kadar air cukup tinggi 15-17%. Upaya meningkatkan nilai jual gula aren cetak dengan cara mengolah menjadi gula aren granular (gula semut), solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan tersebut, diantaranya: diberikannya penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pembuatan gula semut dari gula merah cetak secara tradisional dengan menyediakan alat pembuatan gula semut dari gula cetak menjadi bentuk granular (gula semut).
Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan terhadap Suhu Permukaan di Kota Jambi Berdasarkan Data Integrasi Sistem Informasi Geografis Simarmata, Agustina Rida; Achmad, Eva; Harmes
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v8i1.38813

Abstract

Urbanisasi dan peningkatan jumlah penduduk di Kota Jambi telah mendorong perubahan tutupan lahan secara signifikan, berdampak pada kenaikan suhu permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap suhu permukaan di Kota Jambi pada tahun 2013 dan 2024. Data yang digunakan meliputi citra Landsat 8, peta administrasi, serta data tutupan lahan dan suhu permukaan per kelurahan. Analisis dilakukan menggunakan metode regresi linier berganda, dengan validasi model melalui Root Mean Square Error (RMSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2013, variabel lahan bervegetasi dan tubuh air secara signifikan memengaruhi suhu permukaan, dengan persamaan regresi Y = 22,877 - 0,005 X1 – 0,016X4. Peningkatan luas lahan bervegetasi dan tubuh air berkontribusi pada penurunan suhu permukaan. Sementara itu, pada tahun 2024, hanya tubuh air yang memiliki pengaruh signifikan, dengan persamaan regresi Y = 23,679 – 0,017X4. Hasil validasi menunjukkan nilai RMSE sebesar 0,792 untuk tahun 2013 dan 1,213 untuk tahun 2024, mengindikasikan bahwa model tahun 2013 memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dalam memprediksi suhu permukaan. Penelitian ini menekankan pentingnya menjaga keberadaan lahan bervegetasi dan tubuh air sebagai strategi untuk mengurangi dampak urbanisasi terhadap lingkungan, terutama dalam pengendalian suhu permukaan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan ilmiah bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan tata ruang yang berkelanjutan untuk mengatasi fenomena Urban Heat Island (UHI) di Kota Jambi. Kata kunci : Tutupan Lahan, Suhu Permukaan, Regresi Linier Berganda, RMSE
Arahan Tata Ruang Pengelolaan Hutan Desa Lubuk Beringin Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Provinsi Jambi Achmad, Eva; Fazriyas, Fazriyas; Pratiwi, Hutari Ladjusa
Jurnal Silva Tropika Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jsilvtrop.v2i2.5233

Abstract

The research is aimed to provide recommendation on spatial planning of Hutan Desa Lubuk Beringin management. The research was conducted through direct observation, semi-structure interview, visual interpretation and literature review. Based on the interpretation result of Landsat image with acquisition year in 2014, the types of landuse existed over the areas were old jungle rubber, ecotourism potency and environmental services. The analyses for spatial planning of Hutan Desa Lubuk Beringin with the area of 2.602 ha divided by two zones, namely protection zones and utilization zones. The area of Protection zone covered 84% of total area that equal to 2.602 ha. This area has functions to protect the lower areas and to maintain ecological functions contributing the intangible benefits for people around the village forest. Utilization zone has area of 411 ha that equal to 16% of the total area which has been used for mixed garden or old jungle rubber by the villagers. Furthermore, the management of Lubuk Beringin village forest is ruled by the conservation commitment of village (KKD) and managed by the institution called village forest management group (KPHD) Ndendang Hulu Sako Batang Buat.
Analisis Perubahan Tutupan Lahan Pada Tahun 2013 dan 2024 Menggunakan Citra Landsat 8 di Kota Jambi Simarmata, Agustina Rida; Achmad, Eva; Harmes, Harmes
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 25, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v25i2.5875

Abstract

This research aims to analyze land cover changes in 2013 and 2024 using Landsat 8 imagery in Jambi City. The analysis was conducted using the supervised classification method with the Maximum Likelihood Classification (MLC) algorithm, followed by an accuracy assessment. The accuracy assessment was carried out to evaluate the consistency between the land cover classification results derived from the Landsat imagery and the land cover observed in Google Earth Pro. The results show that land cover changes in Jambi City between 2013 and 2024 reveal significant conversions of vegetated land, primarily into built-up areas covering 1,780.69 hectares (10.50%) and, to a smaller extent, into water bodies (24.65 hectares or 0.15%) and open land (88.35 hectares or 0.52%). Open land predominantly transitioned into built-up areas (326.68 hectares or 1.93%), while water bodies experienced the least change but still showed some conversion into built-up areas (23.04 hectares or 0.14%). Overall, there has been an increase in built-up areas, indicating rapid urban development, while vegetated land has decreased, reflecting the pressures of urbanization and land-use changes.
PEMANFAATAN DEDAK DAN PATI GADUNG TERMODIFIKASI SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN KAPANG (Monascus purpureus) PENGHASIL PIGMEN MERAH Mursalin, Mursalin; Surhaini, Surhaini; Achmad, Eva
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal Of Food Technology And Health) Nov
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v4i2.1411

Abstract

ABSTRAK: Melalui penelitian ini telah diperoleh formulasi pati gadung dan dedak yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan Monascus purpureus secara maksimal sehingga diperoleh pigmen merah yang optimal. Modifikasi terhadap pati gadung sebagai sumber karbon ternyata dapat mempersingkat fase adaptasi Monascus purpureus untuk mencapai pertumbuhan logaritmik. Modifikasi dilakukan dengan cara menghidrolisis pati gadung menggunakan asam dan panas sehingga diperoleh gula sederhana dan pati terlarut yang dapat segera digunakan oleh kapang untuk tumbuh,berkembang biak, dan memproduksi metabolit sekunder berupa angkak yang berwarna merah. Hidrolisis pada pH 3 menghasilkan kelarutan pati yang tidak berbeda nyata dengan pH 3,5; 4,0; dan 4,5 tetapi berbeda nyata dengan pH 5,0. Jenis asam yang sangat efektif digunakan untuk menghidrolisis pati adalah HCl. Komposisi substrat yang dapat menghasilkan pigmen merah angkak terbanyak dengan kelarutan tertinggi dalam air adalah pada perbandingan (pati gadung termodifikasi : dedak) 70 : 30 selama 20 hari fermentasi.ABSTRACT: This research had obtained the formulations of yam (gadung) starch and bran that can support the growth of Monascus purpureus optimally so that optimal red pigment was obtained. Apparently, by modifying gadung starch can shorten the adaptation phase of Monascus purpureus to achieve logarithmic growth. The modification was carried out by hydrolyzing gadung starch using acid and heat in order to obtain simple sugars and soluble starch which can be immediately used by the molds to grow, reproduce, and produce secondary metabolites in the form of red angkak. Hydrolysis at pH 3 resulted in starch solubility which was not significantly different from pH 3.5; 4.0; and 4.5 but significantly different from pH 5.0. The type of acid that was very effective for hydrolyzing starch was HCl. Substrate composition that can produce the most red pigment (angkak) with the highest solubility in water was the ratio (modified gadung starch : bran) 70 : 30 for 20 days of fermentation.