Refny Widialistuti
Universitas Ekasakti Padang, Sumatera Barat

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Dengan Menggunakan Problem Based Learning (Pbl) Untuk Siswa Kelas V Sd Negeri 20 Muaro Sijunjung Refnywidialistuti, Refnywidialistuti
journal of RESIDU Vol 1 No 2 (2018): Journal of RESIDU, January 2018
Publisher : RC-INSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.264 KB)

Abstract

Guru berperan penting dalam pembelajaran di sekolah karena guru diibaratkan sebagai orangtua kedua bagi siswa. Guru membantu siswa untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami standar kompetensi yang dipelajari. Siswa kurang memahami pembelajaran yang berhubungan dengan masalah sehari-hari yang ada disekitar siswa. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berupa LKS dengan pendekatan Problem Based Learning yang valid dan praktis. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari 4 tahap yaitu 1) Define (pendefinisian), 2) Design (perancangan), 3) Development (pengembangan) dan 4) Disseminate (penyebaran). Pada penelitian ini hanya dilakukan 3 tahap, yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan),dan Development (pengembangan). Bahan ajar berupa LKS yang dikembangkan dinyatakan valid dan Praktis berdasarkan uji validasi oleh validator dan uji praktikalitas oleh siswa, yaitu dengan hasil validasi materi 82,5%, validasi bahasa 75%, validasi kegrafikan 85%. Uji praktikalitas dengan hasil dari guru 80% dan siswa dengan nilai  92,5% sehingga dinyatakan praktis untuk digunakan. 
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Strategi Active Learning Dengan Cara Giving Questions And Getting Answers Dengan Pembelajaran Konvensional Di Kelas X Sma Ekasakti Padang Fitri, Yuliani; Refnywidialistuti, Refnywidialistuti
Math Educa Journal Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mej.v2i2.188

Abstract

The study is a kind of experimental one conducted to two groups, an experimental group and controlled group. The purpose of the study was to figure out whether students’ learning achievement by using giving questions and getting answers of active learning strategy better than those of conventional learning. The finding of the study is supposed to be useful for the researcher in teaching and to be guidance for teachers in mathematics learning. Population of the study were all of the students grade X TP 2017/2018 of Eka Sakti Senior High School, consisting of three classes.The samples were XIS1 as the controlled class consistingof 22 students and XIS2 as the experimental class consisting of 22 students. Data collected by having a test to the experimental class and controlled class. Normality and homogeneity tests were conducted before doing hypothesis test. The students’ learning achievement were normal and homogeny. Based on the analysis of hyphothesis tetsting, it can be concluded that application of active learning strategy by giving questions and getting answers can increase students’ mathematics learning achievement for 95% level of realibility. Therefore, it is hopped that teachers will apply active learning strategy by giving questions and getting answers in teaching learning process of mathematics due to its significant effect to learning achievement of the students.Keywords: learning achievement, active learning, giving questions and getting answers
Validitas Bahan Ajar Menggunakan Problem Based Learning Berorientasi PAKEM Refnywidialistuti Refnywidialistuti
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 6, No 1 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jmp.v6i1.1877

Abstract

The aim of this research is to develop a valid teaching material using Problem Based Learning PAKEM-oriented for fifth grade students of SDN 03 Muaro, Sijunjung District. The type of the research is Research and Development (R&D) with the development model used is the Plomp development model. This model consists of three stages, namely the initial investigation stage, the development stage and the assessment stage. The teaching material had been assessed by material experts and linguists before distributed to the students. The results showed that the teaching material using Problem Based Learning PAKEM-oriented is categorized valid with very high criteria in terms of content, construct, language and graphics. Keywords: Problem Based Learning, PAKEM, validity AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggunkan pembelajaran berbasis masalah berorientasi PAKEM untuk menghasilkan bahan ajar yang sesuai untuk siswa kelas V di SDN 03 Muaro Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, dan model yang digunakan adalah model pengembangan Plomp. Model tersebut meliputi tiga tahap, yaitu tahap investigasi pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Keefektifan buku ajar kelas V SD telah dievaluasi oleh ahli materi dan verifikator ahli bahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah (PBL) berorientasi PAKEM memiliki standar yang sangat tinggi dalam isi, struktur, bahasa, dan grafik. Kata kunci: Problem Based Learning, PAKEM, validitas
HAMBATAN GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR Refny Widialistuti; Nurhizrah Gistituati; Alwen Bentri
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 11, No 6 (2022)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.458 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v11i6.9255

Abstract

Kurikulum merupakan perancangan kependidikan dalam mempunyai posisi yang berpengaruh terhadap aktivitas kependidikan. Perubahan kurikulum KTSP pada Kurikulum 2013 menyebabkan guru mengalami hambatan dalam penerapannya di proses pembelajaran. Kurikulum 2013 meliputi lima aspek pembelajaran, yakni pengamatan, pertanyaan, pengumpulan, pengasosiasikan, dan pengkomunikasian. pembelajaran matematika telah dipelajari oleh siswa di sekolah. Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kecakapan logika berpikir, analitik, sistematik, kritis, inovatif, dan kreatif, serta berkemampuan dalam melakukan kerja sama adalah pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika ini diasumsikan sulit diterima oleh siswa, untuk itu diperlukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan guru dalam menyusun alat pembelajaran dan aktivitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan mengumpulkan sepuluh artikel dari jurnal nasional yang relevan dengan hambatan guru matematika dalam penerapan kurikulum 2013 di sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga aktivitas dalam pemprosesan pembelajaran dalam kurikulum 2013, yaitu aktivitas awal, aktivitas inti, dan aktivitas akhir. Pada aktivitas awal, guru sulit dalam penyusunan RPP dan pengalokasian waktu pembelajaran. Pada aktivitas inti, guru didapati sulit dalam membuat siswa berfokus dalam proses pembelajaran. Pada aktivitas akhir, guru sulit dalam memberikan dampingan kepada siswa dalam penarikan simpulan sehingga sulit dalam evaluasi proses pembelajaran. 
Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Berdasarkan Gaya Belajar terhadap Motivasi dan Hasil Belajar di Kelas XI SMAN 5 Padang Refnywidialistuti Refnywidialistuti; Mudjiran Mudjiran; Yuliani Fitri
Journal on Education Vol 5 No 1 (2022): Journal on Education: Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i1.640

Abstract

The learning model that has been carried out so far in class III is mostly focused on conventional teacher-centered learning that relies on lectures. This study aims to get an overview of learning outcomes and learning motivation in kinesthetic, visual and auditory styles taught by problem solving models. This study uses a quantitative method with a quasi-experimental research type. The population and sample of this research are class XI students of SMAN 5 Padang. Instruments used test. Data collection techniques using a questionnaire. Data were analyzed using SPSS 20. The results showed that . problem-solving models can motivate students in learning mathematics with heterogeneous learning styles by increasing relations and interactions between students, as well as providing opportunities for peer tutoring and mutual support. The problem-solving model is more effective when compared to conventional learning models in improving student learning outcomes in class XI SMAN 5 Padang.
Internalisasi dalam Pembentukan Karakter Melalui Penerapan Nilai Kearifan Lokal pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Refny Widialistuti; Jamaris Jamaris; Solfema Solfema
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4332

Abstract

Internalisasi dalam membentuk kependidikan berkarakter dapat diterapkan melalui nilai kearifan lokal pada pembelajaran Matematika di SD. Hal ini dipentingkan agar tidak terjadinya penurunan nilai kebudayaan dalam pembelajaran Matematika di SD. Penelitian ini dilakukan untuk menjabarkan proses internalisasi dalam pembentukan karakter melalui penerapan nilai kearifan lokal pada pembelajaran matematika di SD.  Penggunaan metode dilakukan dengan studi kepustakaan dengan metanalisis darimsepuluh hasil review jurnal nasional yang didasari oleh empat proses internalisasi yang dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini, yaitu internalisasi pada masa anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa usai lanjut. Keempat proses internalisasi diintegrasikan untuk penguatan kependidikan yang berkarakter agar terciptanya nilai kearifan lokal dalam pembelajaran matematika di SD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan proses internalisasi pada masa anak dan masa remaja yang sesuai dalam pembentukan kependidikan karakter karena pada masa ini nilai kearifan lokal dapat diterapkan melalui pembelajaran Matematika di SD. Anak perlu diberikan pembimbingan oleh guru di sekolah agar mempunyai Nilai berbudaya yang berkarakter, bertingkah laku sesuai dengan nilai kebudayaaan dan beragama, bertanggung jawab, kemandirian, berkeratif yang diterapkan oleh guru kepada siswa dalam pembelajaran Matematika.
Internalisasi dalam Pembentukan Karakter Melalui Penerapan Nilai Kearifan Lokal pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Refny Widialistuti; Jamaris Jamaris; Solfema Solfema
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4332

Abstract

Internalisasi dalam membentuk kependidikan berkarakter dapat diterapkan melalui nilai kearifan lokal pada pembelajaran Matematika di SD. Hal ini dipentingkan agar tidak terjadinya penurunan nilai kebudayaan dalam pembelajaran Matematika di SD. Penelitian ini dilakukan untuk menjabarkan proses internalisasi dalam pembentukan karakter melalui penerapan nilai kearifan lokal pada pembelajaran matematika di SD.  Penggunaan metode dilakukan dengan studi kepustakaan dengan metanalisis darimsepuluh hasil review jurnal nasional yang didasari oleh empat proses internalisasi yang dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini, yaitu internalisasi pada masa anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa usai lanjut. Keempat proses internalisasi diintegrasikan untuk penguatan kependidikan yang berkarakter agar terciptanya nilai kearifan lokal dalam pembelajaran matematika di SD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan proses internalisasi pada masa anak dan masa remaja yang sesuai dalam pembentukan kependidikan karakter karena pada masa ini nilai kearifan lokal dapat diterapkan melalui pembelajaran Matematika di SD. Anak perlu diberikan pembimbingan oleh guru di sekolah agar mempunyai Nilai berbudaya yang berkarakter, bertingkah laku sesuai dengan nilai kebudayaaan dan beragama, bertanggung jawab, kemandirian, berkeratif yang diterapkan oleh guru kepada siswa dalam pembelajaran Matematika.
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BERKELANJUTAN: KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SEJARAH SMAN DI KOTA PADANG Etmi Hardi; Refnywidialistuti Refnywidialistuti; Herdi Setiawan; Nurhizrah Gistituati; Rusdinal Rusdinal
Jurnal Visipena Vol 14 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/visipena.v14i2.2380

Abstract

Di samping kegiatan sertifikasi yang dilakukan secara kontinue, pemerintah juga melakukan berbagai kegiatan pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan, termasuk di kalangan guru sejarah tingkat SMAN di Kota Padang. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian diskriptif kualitatif yang menggunakan berbagai sumber, yakni studi dokumentasi/arsip, wawancara lapangan, dan observasi. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan model analisis interaktif Milles dan Huberman. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 70 orang guru sejarah SMAN Kota Padang, sebagian besarnya telah disertififikasi, baik melalui kegiatan PLPG (Program Latihan Profesi Guru), PPG (Pendidikan Profesi Guru) Dalam Jabatan, maupun PPG Pra jabatan. Di samping itu mereka juga senantiasa melakukan usaha peningkatan kompetensi profesional melalui berbagai program, baik yang diselenggarakan pemerintah, maupun melalui lembaga profesi, seperti MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),dan FKGS (Forum Komunikasi Guru Sejarah).AbstractLaw Number 14 of 2005 explicitly states that teaching is a recognized profession. Therefore, teachers are required to have academic qualifications, competencies, educator certificates, be physically and mentally healthy, and have the ability to realize national education goals. In addition to ongoing certification activities, the government is also carrying out various activities to develop teacher professionalism, including among high school history teachers in Padang City. This research is qualitative descriptive research in which the data were obtained through documentation/archive studies, field interviews, and observation. The data obtained was processed by using the Milles and Huberman interactive analysis model. The results of the study found that most of the 70 history teachers at SMAN Kota Padang had been certified, either through the Teacher Professional Training Program (PLPG) or Teacher Professional Education (PPG). Efforts to increase teachers’ professional competence are always carried out through various programs, both those organized by the government and through professional institutions, such as the Subject Teacher Discussion (MGMP) and the History Teacher Communication Forum (FKGS).
Peranan Bakat dan Minat dalam Belajar Yuliani Fitri; Mudjiran Mudjiran; Refnywidialistuti Refnywidialistuti
Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic Vol. 7 No. 3 (2023): Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36057/jips.v7i3.637

Abstract

Peran bakat dan minat dalam belajar adalah subjek penelitian ini. Penelitian ini menggunakan library research juga dikenal sebagai studi kepustakaan untuk mengumpulkan berbagai informasi tentang peran bakat dalam belajar. Bakat dapat didefinisikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi, atau kemampuan yang potensial, yang memerlukan pengembangan melalui latihan. Kebakat juga merupakan kemampuan alami untuk memperoleh keterampilan atau pengetahuan yang umum. Kesuksesan dalam suatu bidang dapat dicapai dengan minat yang didukung atau sebaliknya. Minat adalah ketertarikan seseorang pada sesuatu; bakat memerlukan minat untuk berkembang dan mencapai hasil yang optimal. Bakat dan minat peserta didik sangat mempengaruhi proses dan hasil belaja mereka. Dalam pendidikan, belajar harus dilakukan. Pendidikan adalah proses meningkatkan sumber daya manusia siswa dengan memberikan bimbingan dan sarana untuk proses belajar. Pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja. Jadi, peranan bakat dan minat dalam belajar sangat penting dalam mengembangkan kemampuan seseorang untuk mencapai kesusksesan dalam hidupnya.
Internalisasi dalam Pembentukan Karakter Melalui Penerapan Nilai Kearifan Lokal pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Widialistuti, Refny; Jamaris, Jamaris; Solfema, Solfema
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4332

Abstract

Internalisasi dalam membentuk kependidikan berkarakter dapat diterapkan melalui nilai kearifan lokal pada pembelajaran Matematika di SD. Hal ini dipentingkan agar tidak terjadinya penurunan nilai kebudayaan dalam pembelajaran Matematika di SD. Penelitian ini dilakukan untuk menjabarkan proses internalisasi dalam pembentukan karakter melalui penerapan nilai kearifan lokal pada pembelajaran matematika di SD.  Penggunaan metode dilakukan dengan studi kepustakaan dengan metanalisis darimsepuluh hasil review jurnal nasional yang didasari oleh empat proses internalisasi yang dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini, yaitu internalisasi pada masa anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa usai lanjut. Keempat proses internalisasi diintegrasikan untuk penguatan kependidikan yang berkarakter agar terciptanya nilai kearifan lokal dalam pembelajaran matematika di SD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan proses internalisasi pada masa anak dan masa remaja yang sesuai dalam pembentukan kependidikan karakter karena pada masa ini nilai kearifan lokal dapat diterapkan melalui pembelajaran Matematika di SD. Anak perlu diberikan pembimbingan oleh guru di sekolah agar mempunyai Nilai berbudaya yang berkarakter, bertingkah laku sesuai dengan nilai kebudayaaan dan beragama, bertanggung jawab, kemandirian, berkeratif yang diterapkan oleh guru kepada siswa dalam pembelajaran Matematika.