Jusmaldi Jusmaldi
Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mulawarman Samarinda Jln. Barong Tongkok, Kampus Gunung Kelua Samarinda 75123

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Length-weight relationship and condition factor of spotted barb Barbodes binotatus (Valenciennes, 1842) in Barambai River Samarinda East Kalimantan Jusmaldi Jusmaldi; Nova Hariani
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 18 No 2 (2018): June 2018
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v18i2.426

Abstract

Biology of the spotted barb Barbodes binotatus (Valenciennes, 1842) in Barambai River, east Kalimantan is unknown. This study aimed to analyses sizes of fish, sex ratio, length-weight relationship and condition factor of the spotted barb. A total of 347 fish samples were collected by several gears in Barambai River from August to October 2017. The results of this research showed that the total length of the fish ranged from 45.67 to 146.01 mm and weight ranged from 1.27-43.34 g. The sex ratio of male and female were 1:1.12. The length-weight equations for males was W = 1x10-5 L3.063, W = 8x10-6L3.108 for females, and W = 9 x 10-6 L3.091 for both sexes. The condition factor (K) for the spotted barb was ranged between 0.826 – 2.214 with mean value of 1.163. Abstrak Biologi ikan wader bintik dua Barbodes binotatus (Valenciennes, 1842) di Sungai Barambai, Kalimantan Timur belum diketahui. Penelitian ini bertujuan menganalisis ukuran ikan, nisbah kelamin, hubungan panjang bobot, dan faktor kon-disi. Total 347 sampel ikan dikumpulkan dengan menggunakan berbagai alat tangkap di Sungai Barambai dari bulan Agustus sampai Oktober 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang total ikan berkisar dari 45,67 sampai 146,01 mm dan bobot tubuh berkisar 1,27- 43,34 gram. Nisbah kelamin jantan dan betina 1: 1,12. Model hubungan panjang bobot ikan jantan W = 1x10-5 L3,063, ikan betina W = 8x10-6L3,108,dan keseluruhan jenis ikan W = 9 x 10-6 L3,091. Faktor kondisi (K) ikanwader bintik dua berkisar antara 0,826 - 2,214 dan rata-rata 1,163.
Diversity, potentiality, and conservation status of fish fauna in the upper Mahakam’s tributaries, East Kalimantan Jusmaldi Jusmaldi; Nova Hariani; Norbeta Doq
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 19 No 3 (2019): October 2019
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v19i3.471

Abstract

Diversity, potentiality and conservation status of fish fauna in upper Mahakam’s tributaries of east Kalimantan is unknown. The purposes of this study were to analysis species diversity, determine potentiality and conservation status of fish fauna in upper Mahakam’s tributaries, east Kalimantan. Fish sampling with purposive method was conducted in four tributaries, i.e Tepai River, Pahangai River, Danum Parai River, and Meraseh River for one month. Fishes were collected by several gears type. The results of this research showed that the total number of fish caught was 820 individuals; consist of 26 species, 7 families, and 4 orders. The Cyprinidae was the most dominant family found in all tributaries. The Shannon-Wiener diversity index in four tributaries were varied and ranging from 1.749-2.087. The highest fish diversity was recorded at Maraseh River followed by Pahangai River, Danum Parai River, and Tepai River. The low fish diversity was discovered at Tepai River may be due to differences in substrate type, water velocity, and water depth as compared to the Maraseh River, Pahangai River, Danum Parai River. The fish species similarity coefficient between four tributaries ranged from 0.606-0.842 and the highest dissimilarity was found between Tepai River and Danum Parai River. Almost all fishes categorized as edible fish for local consumption. Syncrossus hymenophysa and Gastromyzon lepidogaster have potential as ornamental fish. Regarding IUCN red list status, six fish species were grouped into least concern status, two species as data deficient, one species as near threatened, one species as endangered species and 16 other species were not on the list. Abstrak Keanekaragaman, potensi, dan status konservasi fauna ikan di anak Sungai Mahakam Hulu, Kalimantan Timur belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap tingkat keanekaragaman spesies dan mengidentifikasi potensi serta status konservasi fauna ikan di anak Sungai Mahakam hulu, Kalimantan Timur. Pengambilan contoh ikan dila-kukan di empat anak sungai, meliputi Sungai Tepai, Sungai Pahangai, Sungai Danum Parai, dan Sungai Meraseh sela-ma satu bulan dengan menggunakan berbagai alat tangkap. Hasil penelitian menunjukkan total ikan yang tertangkap sebanyak 820 individu, terdiri atas 26 spesies, 7 famili, dan 4 ordo. Famili Cyprinidae adalah paling dominan ditemu-kan di semua anak sungai. Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener pada empat anak sungai bervariasi dan berkisar antara 1,749-2,087. Keanekaragaman ikan tertinggi tercatat di Sungai Maraseh diikuti oleh Sungai Pahangai, Sungai Danum Parai, dan Sungai Tepai. Keanekaragaman ikan terendah di Sungai Tepai diduga disebabkan oleh perbedaan tipe substrat, kecepatan air, dan kedalaman air dibandingkan dengan Sungai Maraseh, Sungai Pahangai, Sungai Da-num Parai. Koefisien kesamaan spesies ikan antar empat anak sungai berkisar 0,606–0,842 dan terendah ditemukan antara Sungai Tepai dan Sungai Danum Parai. Sebagian besar spesies ikan dimanfaatkan oleh masyarakat lokal se-bagai ikan konsumsi. Spesies Syncrossus hymenophysa dan Gastromyzon lepidogaster berpotensi sebagai ikan hias. Berdasarkan status daftar merah IUCN ditemukan enam spesies berisiko rendah, dua spesies kurang data, satu spesies hampir terancam, satu spesies terancam dan sebanyak 16 spesies tidak ditemukan dalam daftar.
Some reproductive biology aspects of bonylip barb (Osteochilus vittatus Valenciennes, 1842) in the waters of Benanga Reservoir, East Kalimantan Jusmaldi Jusmaldi; Nova Hariani; Medi Hendra; Nikmahtulhaniah Ayu Wulandari; Sarah Sarah
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 20 No 3 (2020): October 2020
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v20i3.529

Abstract

Bonylip barb (Osteochilus vittatus Valenciennes, 1842) that belongs to the Cyprinidae family is one of the native freshwater fishes in Indonesian waters. Currently, status of this species in Benanga Reservoir, East Kalimantan is in over-exploited. Fish resources management, therefore, is needed to maintained fish stock in the reservoir based on fish reproductive biology aspects. The purpose of this study was to analyze some aspects of the reproductive biology including sex-ratio, gonad maturity, length at first gonad maturity, spawning season, fecundity, and spawning patterns as basic information for its management. Fish collection was carried out monthly on the third week from January to May 2019 at three stations. The fish samples were captured by using experimental gill nets with mesh size of 1; 1.5; 2; and 3 inches. A total of 278 bonylip barb was caught, consist of 92 males and 186 females. Sex ratio of male and female in the gonad mature stage was 1: 2.4. The average length at first gonad maturity in male and female were 136.08 mm and 137.38 mm, respectively. Peak of spawning occurs during the rainy season in May, with more than 90% of fish in mature stage with GSI in male and female were 6.88%, 13.16% respectively. Total fecundity ranged from 7312-22923 eggs individual-1 and egg diameter ranged from 0.6-1.94 mm. According to distribution of egg diameter, bonylip barb was categoried as a total spawner. Some management strategies that can be carried out are using fishing gears with mesh size above 2 inches, limiting fishing activities in the peak of the spawning season, prohibiting fishing gear using electric shocker and protection the reservoir from erosion. Abstrak Ikan nilem (Osteochilus vittatus Valenciennes, 1842) merupakan jenis ikan air tawar famili Cyprinidae asli perairan Indonesia. Saat ini, ikan nilem di perairan Waduk Benanga Kalimantan timur telah diekploitasi lebih. Karena itu diperlukan pengelolaan di alam agar stok ikan tersebut tetap terjaga; dengan melakukan kajian aspek biologi repro-duksi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aspek biologi reproduksi mencakup nisbah kelamin, kematangan gonad berkaitan dengan musim, ukuran ikan kali pertama matang gonad, musim pemijahan, fekunditas dan tipe pemijahan sebagai informasi dasar dalam pengelolaannya. Penangkapan ikan dilakukan selama 5 bulan, dari Januari hingga Mei 2019 dan dilaksanakan pada minggu ketiga setiap bulannya di tiga stasiun. Contoh ikan ditangkap dengan menggunakan jaring insang eksperimental berukuran mata jaring 1; 1,5; 2; dan 3 inci. Jumlah total ikan nilem yang tertangkap 278 ekor terdiri atas 92 jantan dan 186 betina. Nisbah kelamin ikan jantan dan betina pada tahap matang gonad 1: 2,4. Panjang kali pertama matang gonad pada jantan rata-rata 136,08 mm dan betina rata-rata 137,38 mm. Puncak pemijahan terjadi saat musim penghujan di bulan Mei dengan nilai persentase TKG IV >90%, IKG jantan 6,88% dan IKG betina 13,16%. Fekunditas total berkisar 7312-22.923 butir individu-1 dan diameter telur berkisar 0,6-1,94 mm. Sebaran diameter telur menunjukkan pola pemijahan serempak. Strategi pengelolaan yang disarankan adalah penggunaan ukuran mata jaring di atas 2 inci, pembatasan penangkapan ikan pada puncak pemijahan pada bulan Mei, pelarangan alat tangkap menggunakan listrik dan perlindungan Waduk Benanga dari erosi
The growth pattern and condition factors of three spot gourami Trichopodus trichopterus (Pallas, 1770) from the Lempake Dam, East Kalimantan Jusmaldi Jusmaldi; Ardana Reswari Dianingrum; Nova Hariani
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 21 No 3 (2021): October 2021
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v21i3.588

Abstract

The growth pattern and condition factors of three spots gourami Trichopodus trichopterus (Pallas, 1770) from Lempake Dam, East Kalimantan, are not yet informed. These studies aimed to investigate fishes' length and body weight, sex ratio, length-bodyweight relationships, growth patterns, and condition factors. The collection of fish sampling was carried out monthly from February to May 2020. A total of 912 individual samples of sepat rawa fish were caught by 15 fish traps using a purposive sampling method at three stations. This research showed that the total length of the fishes analyzed ranged from 31.68 to 103.53 mm, while body weight ranged from 1.12 to 7.22 g. The sex ratio in males and females was 1:1.19. The regression model of the length-body weight relationships calculated was W=3x10-5L2.861 for total samples, W=5x10-5L2.710 for males, and W=2x10-5L2.977 for females. The length-body weight was obtained strong relationships in all samples and sexes, with the regression coefficient (r) ranging from 0.965 to 0.977. An isometric growth pattern and the growth coefficient “b”=2.977 was observed in females, while a negative allometric growth pattern in males and both sexes, with the growth coefficient “b”= 2.710 and “b”=2.861. The values of relative condition factor (Kn) observed for females were ranged from 1.472 to 1.555 and for males ranged from 1.024 to 1.082. The growth pattern and relative condition factor of three spot gourami in the Lempake Dam were affected by the number of fishes in gonad mature condition and body shape. Abstrak Pola pertumbuhan dan faktor kondisi ikan sepat rawa Trichopodus trichopterus (Pallas, 1770) dari Bendungan Lempake, Kalimantan Timur belum pernah diinformasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis panjang dan bobot tubuh ikan, nisbah kelamin, hubungan panjang-bobot tubuh, pola pertumbuhan dan faktor kondisi. Sampel ikan sepat rawa dikoleksi setiap bulannya dimulai dari bulan Februari hingga Mei 2020. Total 912 individu sampel ikan sepat rawa ditangkap dengan 15 perangkap ikan menggunakan metode purposive sampling pada tiga stasiun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan panjang total ikan yang dianalisis berkisar antara 31,68-103,53 mm dan bobot tubuh berkisar antara 1,12-17,22 g. Nisbah kelamin jantan dan betina adalah 1:1,19. Model regresi hubungan panjang-bobot tubuh yang dihitung adalah W=3x10-5L2,861 untuk keseluruhan sampel, W=5x10-5L2,710 untuk jantan dan W=2x10-5L2,977 untuk betina. Hubungan panjang-bobot tubuh didapatkan sangat kuat pada keseluruhan sampel ikan dan jenis kelamin, dengan nilai regresi (r) berkisar dari 0,965-0,977. Pola pertumbuhan isometrik dengan koefisien pertumbuhan “b”=2,977 diamati pada betina, sedangkan pola pertumbuhan allometrik negatif pada jantan dan gabungan kedua jenis kelamin, dengan koefisien pertumbuhan “b”= 2,710 dan“b”=2,861. Nilai faktor kondisi relatif (Kn) yang diamati pada betina berkisar antara 1,472-1,555 dan jantan berkisar antara 1,024-1,082. Pola pertumbuhan dan faktor kondisi relatif ikan sepat rawa dari perairan Bendungan Lempake dipengaruhi oleh jumlah ikan kondisi matang gonad dan bentuk tubuh.
Fekunditas dan Pola Pemijahan Ikan Sepat Rawa Trichopodus trichopterus (Pallas, 1770) dari Bendungan Lempake Samarinda, Kalimantan Timur Jusmaldi Jusmaldi; Febriana Nincy Lediana Gurning; Nova Hariani
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 2, No 2 (2022): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v2i2.12505

Abstract

Penelitian tentang fekunditas dan pola pemijahan ikan sepat rawa (Trichopodus trichopterus Pallas,1770) dari bendungan Lempake, Samarinda Kalimantan Timur belum pernah diinformasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan fekunditas ikan sepat rawa terkait dengan panjang dan bobot tubuh serta menganalisis pola pemijahannya. Sebanyak 30 sampel gonad matang pada ikan betina sepat rawa dikoleksi dari bendungan Lempake, selama kurun waktu dari bulan Januari sampai Maret 2021. Untuk menentukan fekunditas dan pola pemijahan digunakan metoda gravimetri dan pengukuran. Dari hasil penelitian ini diperoleh fekunditas ikan sepat rawa berkisar 448-1257 butir telur per individu ikan, dengan panjang total tubuh berkisar 82,13-112,46 mm dan bobot tubuh berkisar 9,1-22,5 g. Model regresi hubungan antara fekunditas dan panjang total tubuh adalah F=0,0003L3,23 (r=0,877), sedangkan hubungan fekunditas dan bobot tubuh adalah F=58,6W1,0339 (r=0,883). Kisaran diameter telur yang diperoleh adalah 0,41-0,98 mm. Berdasarkan distribusi frekuensi diameter telur di dalam gonad menunjukkan pola pemijahan ikan sepat rawa adalah serentak.
Growth patterns, condition factors, and gonad maturity of the white-spotted spinefoot (Siganus canaliculatus, Park 1797) in the coastal area of Bontang City, East Kalimantan Jusmaldi Jusmaldi; Nurul Wahidah; Nova Hariani
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 1 (April, 2023)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v1i2.8680

Abstract

This study aims to analyze growth patterns, condition factors, and gonad maturity of the white-spotted spinefoot (Siganus canaliculatus, Park 1797) in coastal waters of Bontang City, East Kalimantan. Fish samples were collected every month from February to June 2020. Fish were collected using a simple random method from the catches of fishers who landed their fish at the Tanjung Limau port, Bontang City. Fish body length was measured using a digital caliper, and body weight was measured using a digital balance. The results of this study obtained a total of 226 individual fish, consisting of 110 males and 116 females. Male fish have a length ranged from 94.78-197.88 mm and a weight ranged from 18.24-94.30 g, while female fish have a body length ranged from 90.00-201.09 mm and a body weight ranged from 17.98-95.16 g. The length-weight relationship shows a strong correlation (r2=0.967) with the regression equation W=5x10-5L2.721. The fish growth pattern is negative allometric. The average condition factor was 1.08±0.09, which reflected good growth. Gonadal mature of fish are found in May and June, indicating that the fish are ready to spawn.Keywords: condition factor; growth; Siganus canaliculatus
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN MAMALIA KECIL NON-VOLANT DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DESA SETABU PULAU SEBATIK, KALIMANTAN UTARA Ulandari, Rika; Jusmaldi, Jusmaldi; Rukmi, Dijan Sunar
BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 16 No 1 (2024): BIOPROSPEK: Jurnal Ilmiah Biologi
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bp.v16i1.1292

Abstract

Mamalia kecil mempunyai peran yang sangat penting di dalam ekosistem hutan yaitu sebagai penyerbuk, pemencar biji, dan sebagai agen dalam regenerasi hutan, sehingga keberadaannya sangat penting untuk dilestarikan. Adanya alih fungsi penggunaan lahan dikhawatirkan dapat mempengaruhi keberadaan mamalia kecil, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan mamalia kecil non-volant di perkebunan kelapa sawit Desa Setabu Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2023. Dalam penelitian ini digunakan metode perangkap (Trapping), dengan memasang 40 buah perangkap selama 30 hari pengamatan, Umpan yang digunakan adalah nanas, pisang, kelapa bakar, dan ikan asin. Data yang diperoleh dianalisa secara kuantitatif dan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 7 jenis mamalia kecil yang termasuk ke dalam ordo Rodentia (famili Sciuridae dan Muridae), dengan total tangkapan sebanyak 18 individu. Jenis yang tertangkap yaitu: Callosciurus prevostii, Callosciurus notatus, Chiropodomys major, Rattus tanezumi, Rattus argentiventer, Rattus tiomanicus, dan Sundasciurus lowii. Hasil analisa menunjukkan bahwa keanekaragaman di wilayah ini termasuk ke dalam kategori sedang, dengan kelimpahan individu tiap jenis tersebar merata (sama), serta tidak ada jenis yang dominan.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK PROPOLIS LEBAH MADU KELULUT (Trigona melina) ASAL KEBUN RAYA UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA (KRUS) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhi DAN Klebsiella pneumoniae Anam, Khoirul; Yuliati, Yuliati; Puspita Sari, Yanti; Kurniati, Reni; Manurung, Hetty; Jusmaldi, Jusmaldi; Kusuma, Ratna; Fahmi Aminuddin, Muhammad
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jkw.v4i1.1531

Abstract

Latar belakang; Propolis merupakan resin yang dihasilkan oleh lebah madu, setelah lebah mengkonsumsi resin kuncup bunga di sekitar lingkungan hidupnya. Propolis yang dihasilkan oleh lebah menjadi sistem pertahanan lebah dari serangan bakteri. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella thypi dan Klebsiella pneumoniae. Metode; Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan. Konsentrasi ekstrak yang diujikan adalah 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6% 7% dan 0,001% ampicilin. Aktivitas antibakteri ditentukan oleh zona hambatan menggunakan metode difusi kertas cakram. Hasil; Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak propolis lebah madu kelulut (Trigona melina) menghasilkan zona hambatan antara 0 – 11,33 mm terhadap bakteri Salmonella typhi dan pada Klebsiella pneumoniae menghasilkan zona hambat antara 0 – 5,60 mm. Kesimpulan; Ekstrak propolis Trigona melina, efektif untuk menghambat pertumbuhan dari bakteri Salmonella typhi dan Klebsiella pneumoniae.
Biometrik dan Kematangan Gonad Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) Pada Perairan Muara Badak, Kalimantan Timur Jusmaldi Jusmaldi; Karisma Dewi; Nova Hariani
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 17, No 1 (2024): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i2.1.27010

Abstract

AbstrakAspek biologis ikan Selar kuning Selaroides leptolepis (Cuvier, 1833) pada Perairan Muara Badak, Kalimantan Timur belum pernah diinformasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biometrik dan kematangan gonad ikan Selar kuning. Pengumpulan sampel ikan dilakukan setiap bulan dari September hingga Desember 2021. Total 530 individu ikan dikoleksi menggunakan metode acak sederhana dari hasil tangkapan nelayan yang ikannya didaratkan di pelabuhan nelayan Toko Lima, Muara Badak. Panjang tubuh ikan diukur menggunakan kaliper digital dan bobot tubuh ditimbang menggunakan neraca digital. Hasil penelitian ini diperoleh panjang tubuh ikan berkisar 91,39–145,44 mm dan bobot 7,60–37,60 g. Modus dominan panjang tubuh ikan didapatkan pada rentang kelas 121,39–127,38 mm. Rasio kelamin adalah 1 jantan: 1,03 betina, yang menunjukkan rasio jenis kelamin seimbang. Hubungan panjang dan bobot tubuh memiliki koefisien korelasi yang kuat (r= 0,953), dengan persamaan regresi W= 0,0000003L3,281. Pola pertumbuhan allometrik positif dan nilai faktor kondisi relatif rata-rata 1,04 ± 0,060, yang mencerminkan kondisi pertumbuhan ikan relatif baik. Persentase tertinggi ikan matang gonad didapatkan pada bulan November dan Desember 2021, yang mengindikasikan ikan siap memijah. Kajian ini meginformasikan hubungan panjang dan bobot tubuh, pola pertumbuhan, faktor kondisi, rasio jenis kelamin, dan tingkat kematangan gonad ikan Selar kuning dari Perairan Muara Badak yang dapat digunakan untuk penilaian kesehatan populasi dan strategi pengelolaannya.AbstractBiological aspects of the Yellow-stripe scad Selaroides leptolepis (Cuvier, 1833) from Muara Badak Waters, East Kalimantan have never been informed anywhere. This research aimed to inform biometrics aspects and gonadal maturity of the Yellow-stripe scad. The collection of fish samples was carried out every month from September to December 2021. A total of 530 individual fish were collected using a simple random method from the catches of fishers who landed their fish at the Toko Lima fishing port, Muara Badak. Its body length was measured using a digital caliper and the body weight was weighed using a digital balance. The results of this research showed that the fish’s body length ranged from 91.39–145.44 mm and body weight ranged from 7.60–37.60 g. A modus of fish body length was found in the range class of 121.39–127.38 mm. The sex ratio is 1 male:1.03 female, which indicates a balanced sex proportion. The length and bodyweight relationship has a strong correlation coefficient (r= 0.953), with the regression equation was W= 0.0000003L3.281. The positive allometric growth and the relative condition factor value were an average of 1.04 ± 0.060, reflecting the fish’s relatively good growth conditions.The highest percentage of gonadal maturity of fishes was found in November and December 2021, which indicated that the fishes were ready to spawn. This research provides information on the relationship between length and body weight, growth patterns, condition factors, sex ratio, and gonadal maturity level of the Yellow-stripe scad from Muara Badak waters which can be used for population health assessment and management strategies.
KEANEKARAGAMAN DAN KOMPOSISI IKAN PADA KONDISI PASANG DAN SURUT DI MUARA SUNGAI KELAY KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR Yudistira, Yudistira; Jusmaldi, Jusmaldi; Hendra, Medi
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol 10, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.015 KB) | DOI: 10.26418/jpmipa.v10i2.25868

Abstract

Research on diversity and composition of fish at low tide and high tide condition in downstream Kelay River, District Berau, East Kalimantan is not yet know. The purpose of this research was to determine diversity and composition of fish that present at low tide and high tide condition in downstream Kelay River. In research using purposive sampling method and various sizes gill nets used. Results of this research shows that fish were collected at three locations sampling in downstream Kelay River consist of 14 species, 9 families, and 953 individuals. Based on the number of species, diversity Shannon-Wiener index and dominance index has stable of communities, with high value of diversity index (H'=1.975), high evenness index (E=0.749), and low value of dominance index  (D= 0.173). The number of fish species found at low tide were 11 species and at high tide were 12 species. The similarity index of fish species at low tide and high tide condition were 64.3%.