Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERANAN DAN PEMANFAATAN MIKROALGA Tetraselmis chuii SEBAGAI BIOETANOL Bertoka Fajar SP Negara; Nining Nursalim; Nurlaila Ervina Herliany; Person Pesona Renta; Dewi Purnama; Maya Angraini Fajar Utami
JURNAL ENGGANO Vol 4, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.374 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.4.2.136-147

Abstract

Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang berasal dari pelapukan sisa mahluk hidup. Bahan bakar fosil bersifat tidak terbaharukan, maka pencarian bahan bakar alternatif yang terbarukan perlu dilakukan salah satunya bioetanol. Tetraselmis chuii dapat dijadikan bahan baku pembuatan bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui volume bioetanol yang dihasilkan dari Fermentasi Tetraselmis chuii. Kultur Tetraselmis chuii selama 6 hari. Hidrolisis dilakukan dengan menambahkan H2SO4 0,2 M pada suhu 121oC dengan tekanan 1 atm selama 30 menit, Fermentasi dengan Saccharomyces cereviseae selama 5 hari. Penelitian ini menghasilkan gula reduksi Tetraselmis chuii dengan kadar gula 4% dan hasil fermentasi Tetraselmis chuii menghasilkan 12 ml etanol dengan konsentrasi 1%.THE ROLE AND UTILIZATION OF MICROALGAE Tetraselmis chuii AS BIOETHANOL. Fossil fuels are the fuel produced from the weathering of living things. Fossil fuels are non-renewable, therefore the research of renewable energy is needed. Bioethanol could be good solution. Tetraselmis chuii can be used as the raw material for bioethanol. The purpose of this study was to determine the volume of ethanol through fermentation of Tetraselmis chuii. Tetraselmis chuii was cultured for 6 days. The hydrolysis used 0.2 M H2SO4 at 1210C and pressure of 1 atm for 30 minutes, and the fermentation used Sacscharomyces cereviseae for 5 days. The results showed that Tetraselmis chuii produced 4% sugar and The fermentation produced 1% bioethanol with volume was 12 ml.
PEMETAAN HABITAT PERAIRAN DANGKAL MENGGUNAKAN CITRA RESOLUSI MENENGAH DENGAN METODE KLASIFIKASI BERBASIS PIKSEL (STUDI KASUS PULAU TIKUS) Ari Anggoro; Zamdial zamdial; Dede Hartono; Deddy Bakhtiar; Nurlaila Ervina Herliany; Maya Angraini Fajar Utami
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.463 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.5.1.78-90

Abstract

Pulau Tikus adalah pulau kecil yang terletak di Kota Bengkulu yang memiliki potensi terumbu karang disekitar perairan dangkal. Tujuan penelitian ini untuk memetakan kawasan habitat perairan dangkal ekosistem terumbu karang Pulau Tikus menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI dan menguji akurasi klasifikasi peta habitat perairan dangkal di Pulau Tikus. Metode klasifikasi yang digunakan adalah klasifikasi terbimbing maximum likelihood classification. Hasil klasifikasi citra Landsat 8 OLI berdasarkan skema klasifikasi yang digunakan dari lima kelas habitat di Pulau Tikus tersebut yaitu karang hidup seluas 71,46 ha, karang campur pasir 106,9425 ha, karang mati 67,365 ha, makro alga 31,815 ha, dan pasir 40,05 ha. Uji akurasi dari perbandingan hasil klasifikasi citra dan data lapangan mendapatkan total akurasi keseluruhan yaitu sebesar 77%.SHALLOW WATER HABITATS MAPPING USING A MEDIUM RESOLUTION IMAGE WITH CLASSIFICATION METHOD PIKSEL-BASED (CASE STUDY OF THE TIKUS ISLAND). Tikus Island is a small island which located in Bengkulu City has the potential of coral reefs around the shallow water. The aims of this research were to map the area of benthic habitat in Tikus Island Bengkulu using Landsat 8 OLI satellite imagery and to test the accuracy on the benthic habitat map in Tikus Island. The method used supervised classification using maximum likelihood classification. The result of Landsat 8 OLI classification base on the five class habitats classification scheme used obtained in Tikus island showed coral reef (71,46 ha), coral mix sand (106,9425 ha), dead coral (67,365 ha), macroalgae (31,815 ha), and sand (40,05 ha). Accuracy test from the comparison of classification results and ground truth data get a total overall accuracy of 77%.
DETEKSI MOLEKULER WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PT. HASFAM INTI SENTOSA Miske Evi Gusti Yanti; Nurlaila Ervina Herliany; Bertoka FSP Negara; Maya Angraini Fajar Utami
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.695 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.156-169

Abstract

Udang vanname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang umum dibudidayakan di Indonesia sejak pemerintahan mengeluarkan kebijakan untuk mengintroduksinya sebagai upaya menanggulangi penurunan produksi. Kehadiran udang vanname di Indonesia pada awalnya dapat diterima dan berkembang dengan baik oleh pembudidaya udang. Namun, produksi udang mengalami kemerosotan beberapa tahun terakhir seiring kemunculan penyaki. Virus disinyalir menjadi patogen paling berperan memicu penyakit pada udang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan WSSV pada udang vanname (Litopenaeus vannamei) secara molekuler serta memperoleh keterkaitan antara kualitas air dengan keberadaan udang yang terinfeksi WSSV. Pengambilan sampel dilakukan di PT. Hasfam Inti Sentosa. Sampel di ambil secara acak dari 5 kolam yang berbeda pada hari ke 35 dan ke 70. Deteksi molekuler WSSV dilakukan di SKIPM Kelas II Bengkulu menggunakan Pockit Real Time PCR. Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwa tidak terdapat virus WSSV atau negatif (-) WSSV pada udang yang berasal dari PT. Hasfam Inti Sentosa. Kualitas air secara keseluruhan optimal untuk budidaya udang vanname kecuali parameter ammonia dan nitrit. Tetapi parameter ammonia masih dalam batasan toleransi untuk udang vanname sehingga kualitas air tambak masih belum menyebabkan udang terinfeksi WSSV.
APLIKASI VARIASI LAMA MASERASI BUAH MANGROVE Avicennia marina SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI IKAN NILA (Oreochromis sp.) Fenny Utari; Nurlaila Ervina Herliany; Bertoka Fajar SP Negara; Aradea Bujana Kusuma; Maya Angraini Fajar Utami
JURNAL ENGGANO Vol 3, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.057 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.3.2.164-177

Abstract

Pengawetan merupakan salah satu proses untuk mempertahankan kesegaran mutu pada ikan.  Penyebab utama proses kemunduran mutu pada ikan adalah aktivitas mikroba yang terdapat pada tubuh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk memperolehlama maserasi buah mangrove Avicennia marina yang optimal sebagai pengawet ikan nila.  Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap maserasi dan tahap aplikasi menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan : tidak diaplikasikan dengan maserat buah mangrove A. marina (K) dan diaplikasikan dengan maserat buah mangrove A. marina yang direndam selama 12 (A), 24 (B) dan 36 (C) jam.  Analisis yang digunakan adalah Analisis sidik ragam (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95%, dan jika terjadi beda nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar pH, kadar protein dan uji organoleptik pada ikan menunjukkan bahwa ikan nila yang tidak direndam dalam maserat buah mangrove (kontrol) menghasilkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan ikan nila yang diaplikasikan dengan maserat buah mangrove. Berdasarkan analisis sidik ragam (ANOVA) perlakuan memberikan pengaruh beda nyata terhadap kadar pH, kadar protein, dan nilai organoleptik ikan.  Secara umum, kadar pH, kadar protein, dan nilai organoleptik menunjukkan nilai optimal pada perlakuan pemberian maserat hasil maserasi 12 jam.
STUDI STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI KARANG BAYANG DAN KARANG LEBAR, PERAIRAN PULAU TIKUS,KOTA BENGKULU Zamdial Zamdial; Deddy Bakhtiar; Dede Hartono; Yar Johan; Maya Angraini Fajar Utami; Nurlaila Ervina Herliany
JURNAL ENGGANO Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.7.1.106-120

Abstract

Ekosistem terumbu karang yang cukup luas terhampar di sekitar perairan Pulau Tikus yang terdiri dari ± 238 hektar. Dua lokasi fishing ground bagi nelayan yang tinggal di wilayah pesisir Kota Bengkulu adalah KarangBayang dan Karang Lebar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas ikan karang di kedua lokasi tersebut. Itu menggunakan metode survei. Data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif. Analisis struktur komunitas ikan karang terdiri dari kelimpahan, komposisi jenis (KJ), indeks keanekaragaman (H'), indeks kemerataan (E), dan indeks dominasi (C). Penelitian ini menemukan 11 famili dan 22 spesies ikan karang dengan total 324 individu. Kepadatan ikan karang diperkirakan sekitar 2.160 ekor/ha. Rata-rata ikan target, ikan mayor, dan ikan indikator adalah 9,62%, 61,41%, dan 28,97% untuk Karang Bayang, dan 7,82%, 60,92%, dan 31,27% untuk Karang Lebar. ndeks keanekaragaman ikan karang (H') di setiap lokasi berada pada kisaran 2,37-2,50 dan 2,27-2,46. Selanjutnya nilai indeks kemerataan (E) ikan karang untuk kedua lokasi tersebut rata-rata sebesar 0,92 (Karang Bayang) dan 0,94 (Karang Lebar) yang menunjukkan kondisi populasi ikan karang yang stabil. Indeks dominasi (C) ditemukan agak tinggi di Karang Lebar (0,14) dibandingkan KarangBayang (0,11) yang menunjukkan tidak ada dominasi ikan karang.Kondisi komunitas ikan karang di lokasi penelitian masih cukup baik. Nilai IRDI masing-masing lokasi adalah 34,15% dan 31,70% yang mencerminkan kesehatan terumbu karang dalam kondisi sedang. Kata kunci :  Ikan karang; Karang Bayang; Karang Lebar; Struktur komunitas; Pulau  Tikus
Uji efektivitas ekstrak tauge dan logam Fe terhadap kepadatan Chlorella vulgaris Rindiani Puja Listari; Maya F Angraini F Utami; Nurlaila Ervina H
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v5i1.4751

Abstract

PEMBUATAN MASKER KAIN DAN HAND SANITIZER DALAM UPAYA PEMUTUSAN MATA RANTAI PENULARAN COVID-19 DI LINGKUNGAN RT 06 KELURAHAN KEBUN KENANGA KOTA BENGKULU Maya Angraini Fajar Utami; Bertoka FSP Negara; Person Pesona Renta; Salsabilla Putri Ardila; Satria Efriyandi; Rafiqa Yahdiyani
TRIBUTE: JOURNAL OF COMMUNITY SERVICES Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.622 KB) | DOI: 10.33369/tribute.v1i1.12561

Abstract

Indonesia saat ini sedang menghadapi wabah virus Corona SARS-CoV-2 atau yang lebih dikenal dengan pandemi Covid-19 atau Virus Corona. Virus ini menimbulkan dampak yang sangat luar biasa terhadap masyarakat, mulai dari ekonomi, tatanan sosial hingga keselamatan dan nyawa. Kebijakan pemerintah Indonesia terkait dengan penanganan penyebaran virus ini dengan cara melakukan social distancing dan physical distancing. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru dengan membiarkan masyarakatnya melakukan aktivitas di luar rumah seperti biasanya atau dikenal dengan istilah New Normal. Hal ini dapat berdampak terhadap masyarakat yang memiliki kemungkinan besar dapat terjangkit virus ini. Pada saat ini imun tubuh masyarakat haruslah dalam kondisi yang baik dan masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan serta tubuhnya. Untuk menjaga kebersihan dapat dengan membiasakan untuk mencuci tangan dengan sabun atau dengan menggunakan hand sanitizer dan selalu menggunakan masker ketika akan beraktivitas diluar rumah. PRODUCTION OF CLOTH MASK PRODUCTION AND HAND SANITIZER TO TREAT THE TRANSMISSION OF COVID-19 IN RT 06 KEBUN KENANGA VILLAGE, BENGKULU CITY. Indonesia is currently facing an outbreak of the Corona SARS-CoV-2 virus or better known as the Covid-19 pandemic or Corona Virus. This virus has had a tremendous impact on society, from the economy, social order to safety and lives. The Indonesian government policy is related to handling the spread of this virus by conducting social distancing and physical distancing. Currently the government has issued a new policy by allowing people to carry out activities outside the home as usual or known as the New Normal. This can have an impact on people who have a high probability of contracting this virus. At this time the people's immune system must be in good condition and the community must maintain the cleanliness of the environment and their bodies. In order to maintain cleanliness, people can get used to washing your hands with soap or by using a hand sanitizer and always using a mask when you are going to do activities outside the home.
PENGARUH PEMBERIAN BAYAM PADA PAKAN TERHADAP DURASI MOULTING KEPITING BAKAU (Scylla olivacea) DI TAMBAK KEPITING BAKAU Christina Natalia Sihombing; Dede Hartono; Maya Angraini FU
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v2i2.3067

Abstract

Kepiting bakau (Scylla olivacea) adalah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi maka perlu dilakukan peningkatan produksi kepiting bakau baik jumlah maupun kualitasnya. Salah satu perkembangan teknologi budidaya perikanan dalam meningkatkan produksi kepiting bakau yakni produksi kepiting lunak atau kepiting soka (soft shell). Tingginya peminat terhadap kepiting soka akan mendorong para pembudidaya untuk memproduksi lebih banyak kepiting soka. Namun ada kendala yang di alami dalam kegiatan produksi kepiting soka yaitu penggunaan metode mutilasi organ tubuh seperti kaki jalan atau kaki renang, hal seperti ini dianggap tidak layak untuk dilakukan dan melanggar hukum. Berdasarkan uji yang telah dilakukan terbukti bahwa ekstrak bayam dapat diberikan melalui pakan buatan dan efektif mempercepat moulting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung durasi moulting kepiting bakau di tambak kepiting yang diberi tambahan bayam dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental, rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan memiliki 3 ulangan, pengamatan dilakukan setiap 24 jam. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh konsentrasi bayam terhadap durasi moulting kepiting bakau. Dengan uji Beda Nyata Terkecil maka diketahui bahwa penambahan bayam 60 gr (P4) merupakan konsentrasi yang paling baik, yaitu dengan rata-rata moulting 13 hari dan menjadi durasi yang paling cepat dibandingkan dengan perlakuan lainnya.Hasil pengukuran parameter kualitas air didapatkan suhu berkisar 28-31 oC, salinitas berkisar antara 22-25 ppt, derajat keasaman (pH) berkisar 6,9-7,3 dan oksigen terlarut berkisar antara 5,4-6,3 mg/l. Kondisi ini menunjukkan bahwa kualitas perairan cukup baik dan mendukung kehidupan kepiting bakau.
PRODUKSI MAGGOT HERMETIA ILLUCENS HASIL BIOKONVERSI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI SUMBER PAKAN IKAN / UNGGAS POTENSIAL DI DESA LAWANG AGUNG, KABUPATEN SELUMA Agustin Zarkani; Maya Angraini Fajar Utami; Djamilah Djamilah
DHARMA RAFLESIA Vol 18, No 1 (2020): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v18i1.11102

Abstract

Usaha sampingan strategis masyarakat seperti ternak unggas dan ikan telah terbukti mampu menopang perekonomian masyarakat desa dan perkotaan, namun kondisi ini mengalami penurunan dan bahkan cendrung ditinggalkan karena terbatasnya sumber pakan alami serta mahalnya harga pakan dampak dari naiknya nilai tukar rupiah dan perubahan iklim yang ekstrim. Salah satu usaha mengatasi permasalah tersebut adalah dengan introduksi pemanfaatan potensi sumberdaya lokal yaitu biokonversi limbah pertanian milik masyarakat desa melalui program Pengabdian pada Masyarakat (PPM). Kegiatan PPM dilakukan dari bulan Juli ? Agustus 2019 di Desa Lawang Agung, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma yang merupakan desa binaan Jurusan Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Hasil kegiatan PPM ini telah mampu melatih para petani muda usia 18 ? 45 tahun dalam memanfaatkan sampah loading ramp pabrik kelapa sawit dan limbah batang jagung untuk media budidaya maggot Hermetia. Meskipun paket teknologi PkM telah diketahui oleh 50% peserta sebelum program dimulai, namun tidak satupun peserta yang pernah mencobanya. Daya serap teknologi dan kemampuan praktek peserta sangatlah tinggi yaitu berurutan mencapai 93% dan 100%. Ketertarikan peserta untuk menerapkan usaha mencapai 80%. Masalah gender ditemukan dalam program penerapan iptek ini yaitu peserta wanita kurang tertarik untuk melanjutkan budidaya maggot Hermetia karena bentuknya yang tidak disukai
Penerapan Teknologi Tepat Guna Budi Daya Ikan Lele Sistem Bioflok Pada Kelompok Pembudidaya Ikan Di Kota Bengkulu Deddy Bakhtiar; Dede Hartono; Maya Angraini Fajar Utami; Chantika Rachma Maylandia
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 2 (2022): IKRAITH-ABDIMAS No 2 Vol 5 Juli 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.951 KB)

Abstract

Pengembangan produksi budidaya ikan lele di Kelurahan Bentiring Permai mengalamikesulitan karena keterbatasan lahan dan hargapakanyang semakin mahal. Untuk itu dilakukanupaya penerapan teknologi bioflok dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan anggota kelompok dalam mengadopsi teknologi bioflok agar dapat meningkatkanproduktifitasnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui pendekatanpartisipatif diantaranya pelatihan, pembinaan dan pendampingan. Evaluasi dilakukan denganmetode pre-post test. Hasil kegiatan penerapan teknologi telah memberikan dampak yang posisitifdengan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok dalam mengadopsiteknologi bioflok pada budidaya ikan lele. Pengetahuan yang didapat juga langsung diterapkandengan adanya kolam demplot sehingga dapat langsung dipraktekkan