Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

MENGURANGI KERUSAKAN YANG TIDAK TERJADWAL (UNSCHEDULE BREAKDOWN) KOMATSU PC4000-6D DENGAN PROGRAM KERJA SUPER TOUCH REINFORCE AIM MAINTENANCE DI PT UT AREA KALIMANTAN SELATAN Manurung, Vuko A.T; Wibowo, Yohanes Tri Joko; Muhazir, Agung Gema
Technologic Vol 9, No 2 (2018): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v9i2.243

Abstract

Abstrak-- Meningkatnya frekuensi kerusakan yang tidak terjadwal (unschadule breakdown), pada unit dengan katagori Full Maintenance Contract secara khusus pada unit Komtasu PC4000-6D pada periode November - Desember 2017 memerlukan suatu usaha tertentu dan spesifik agar dapat diturunkan ke level yang dipersyaratkan dalam kontrak. Setelah dilakukan pengamatan, maka ada 15 program dari berjumlah 18 program yang sudah ditetapkan untuk di implementasikann guna menurunkan kerusakan yang tidak terjadwal tersebut antara lain pengukuran amplifier, pengukuran ramp time, pengukuran Solenoid, washing oil cooler open, pengukuran under carrieage, pengukuran slew bearing dan slew teeth, pengukuran endplay engine trust bearing, pengecekan baut pengikat antara mesin dengan pompa distribution gear, pengukuran tekanan oli mesin, pengukuran rubber mounting engine dengan pompa distribution gear, pengukuran mesin cup spring, pengukuran starting motor, pengukuran prelube motor dan pengukuran alternator. Setelah dilakukan implementasi di lapangan maka terjadi penurunan kerusakan yang tidak terjadwal dari yang semula rata-rata 14.995 jam (H) menjadi rata-rata 11.605 jam (H) per bulan. Kata Kunci : Unschedule Breakdown, program kerja
PROGRAM EXCELLENCE SOLUTION UNTUK MENURUNKAN WAKTU PENGERJAAN REMANUFACTURING UNIT KOMATSU PC2000-8 DI PT UT SITE KALIMANTAN SELATAN Vuko A.T. Manurung; Lukyawan Pama Deprian; Yohanes Tri Joko Wibowo
Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics Vol 4, No 2 (2019): JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING AND MECHATRONICS
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.274 KB) | DOI: 10.33021/jmem.v4i2.826

Abstract

With the passage of time the heavy equipment unit will experience a decrease. In order to return the unit to its initial performance, the Reman manufacturing process is abbreviated as Reman. Reman is an activity carried out to keep heavy equipment units close to performance when first created.PT UT site Adaro is trusted by its customers to do Reman specifically for Komatsu PC 2000-8 type excavators. In the implementation there was a delay in the implementation of the work process to 80 days. Therefore, a program was created to reduce the total leadtime to 45 days or down by 44%.
MENURUNKAN KERUSAKAN YANG TIDAK TERJADWAL (UNSCHEDULE BREAKDOWN) SISTEM BAHAN BAKAR PADA UNIT KOMATSU HD 1500-7 DIPT UT SITE KALIMANTAN TIMUR Vuko A.T. Manurung; Yohanes Trijoko; Randy Putra Afani
Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics Vol 4, No 1 (2019): JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING AND MECHATRONICS
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.897 KB) | DOI: 10.33021/jmem.v4i1.660

Abstract

This study discusses the modification of the fuel system in the Komatsu HD 1500-7 unit, which aims to improve PA (physical avaibility) and make unit downtime faster. The basis of this research was carried out because of the frequent replacement of fuel filters due to clogged fuel flow so that the cost of repairs and the consequences of not operating the unit became high. This repair process uses the main components in the form of Arduino Mega 2560 program, LED lights, LCD monitors and sensors. The working principle of this improvement is that the tool works together to forward the voltage signal from the sensor to Arduino, then the signal will be converted into writing data on the LCD. The LED light functions as a warning lamp and the speaker in the cabin functions as a warning sound. The result of making this modification system is that it can be determined the right time to replace the fuel filter before a deadlock occurs and cause the unit to die suddenly.Keywords. fuel system, Physical Avaibility, Downtime
PENDEKATAN FORMULASI STRATEGI TEKNOLOGI DALAM INDUSTRI KECIL MODERN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING Yohanes Tri Joko Wibowo; Totong Totong
Technologic Vol 3, No 2 (2012): Technologic
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v3i2.43

Abstract

Technological development is rapidly increasing, pushing the company indirectly to utilize the technology. The technology that the company uses, both of which are directly involved in the operational activities of the company and the supporters, will improve the company capabilities. In the technology era, company capabilities is the capability to respond positively to the dynamic current situation. Today, small industry is no longer a small industry in all matter, but it has a major role in maintaining the stability of the national economy through an empowerment environment process . The role of small industry in promoting economic growth environment is no longer in doubt. By these reasons, small industries should be given a clear reference to the role of technology for them and how to approach technology can help small industry for more advanced and developed in the middle of the competition. Described in this paper technological approach in a technological strategy to help self-assessment process to improve competitiveness and increase the ability of small industrial.
ANALISA EFEKTIVITAS VIBRATING SCREEN UNDERFLOW CCT TERHADAP VISKOSITAS SLUDGE DAN PENINGKATAN VOLUME DRAIN PASIR DI PT. KED Yohanes Tri Joko Wibowo; P B Nugroho
Technologic Vol 8, No 2 (2017): Technologic
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v8i2.222

Abstract

Vibrating Screen merupakan salah satu mesin yang sangat berperan dalam proses pemisahan fluida dari butiran pasir ataupun partikel lain (fibre,cangkang, dll.). Dalam proses pengolahan sludge di stasiun klarifikasi, Vibrating Screen digunakan untuk mengolah underflow CCT dengan tujuan untuk mengurangi viskositas sludge dan meningkatkan volume drain pasir yang terkandung dalam screen waste yang dihasilkan. Selama ini Vibrating Screen underflow CCT di Pabrik 1 PT. KED tidak beroperasi secara optimal karena volume drain pasir hanya mencapai angka 0,03 m³/jam dan viskositas sludge berada di angka 3,295 Pa s pada suhu 80º C. Dengan menggunakan metode Taguchi dalam proses analisa terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas Vibrating Screen underflow CCT diharapkan dapat menemukan proses yang optimal dan mampu meningkatkan karakteristik kualitas dari kinerjanya. Dengan pengoptimalan faktor-faktor tersebut proses kerja yang terjadi pada Vibrating Screen underflow CCT akan meningkat dan dapat meningkatkan volume drain pasir menjadi 0,3 m³/jam dan viskositas sludge dapat diminimalkan di angka 2,210-2,220 Pa s. Karena itu, melalui metode Taguchi dan dengan melakukan analisa dan kontrol terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas Vibrating Screen underflow CCT, efektivitas Vibrating Screen dapat tercapai sehingga nilai viskositas sludge dapat berkurang dan volume drain pasir yang dihasilkan meningkat dengan optimal.
MENURUNKAN FREKUENSI KERUSAKAN SISTEM MESIN DENGAN MEMODIFIKASI JADWAL MAINTENANCE PADA BUS MRT SCANIA TIPE K310 DAN PENANGANAN LIMBAH YANG DITIMBULKANNYA Vuko A T Manurung; Yohanes Tri Joko Wibowo; Thoriq Daffa Nurdin
Technologic Vol 12, No 2 (2021): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v12i2.363

Abstract

UT cabang On Road merupakan salah satu perusahaan yang dipilih oleh operator bus Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta untuk melakukan kontrak perawatan pada unit Scania K310 IB Maxi Bus miliknya, sehingga unit bus siap beroperasi melayani transportasi publik. Pada 2021 unit bus tipe K310 mengalami persoalan berupa mesin yang mati mendadak. Pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa aliran bahan bakar dari filter bahan bakar ke mesin mengalami sumbatan sehingga alirannya tidak lancar. Dari persoalan yang timbul ini maka dilakukan penyelidikan dan ditemukan aliran bahan bakar yang tidak lancer ke mesin. Dari buku referensi yang ada, penggunaan solar B30 yang ada di pasaran Indonesia akan menyebabkan usia saringan bahan bakar menjadi lebih pendek. Oleh karena itu dilakukan perbaikan pada sistem penyaringan (filter) bahan bakar dengan mempercepat penggantian pre fuel filter dari per 20.000 km pemakaian, menjadi setiap 10.000 km pemakaian. Proses ini dilakukan guna menghindari denda dari operator bus akibat tidak beroperasi dan terjadinya di jalur khusus bus yang mengakibatkan kemacetan. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah mengecek peyebab mogoknya unit, mengambil sampel bahan bakar yang ada di filter dan mengirimkan ke lab utuk di analisis kandungannya sehingga dapat diambil tindakan. Proses perbaikan ini dapat menurunkan kerusakan mesin sampai dengan 0% sehingga target Physical Availability (PA) unit tercapai. Percepatan penggantian saringan bahan bakar ini mengakibatkan jumlah limbah yang dihasilkan dari saringan tersebut juga makin banyak sehingga perlu dibuat juga sistem pengolahan limbah bahan bakar agar dapat dipakai dan tidak dibuang secara percuma.
MINIMASI TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES REAMER DENGAN PENDEKATAN METODE TAGUCHI Yohanes Tri Joko Wibowo
Technologic Vol 6, No 1 (2015): Technologic
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v6i1.66

Abstract

Proses reamer merupakan penyederhanaan proses yang dituntut menghasilkan kualitas ukuran dan permukaan yang bagus. Namun, seringkali proses ini tidak bisa menghasilkan kualitas permukaan yang diharapkan meskipun secara ukuran masuk. Kegagalan proses ini membuat harga pencapaian kualitas melalui proses reamer menjadi tidak ekonomis lagi. Proses reamer seharusnya dilengkapi dengan data teknis yang lengkap sehingga resiko kegagalan menjadi minimal. Data teknis yang disertakan oleh produsen alat sering kali tidak lengkap dan pengetahuan teoritis di lapangan pun masih berupa pedoman-pedoman umum yang dapat diartikan berbeda-beda. Hal tersebut mendorong penelitian untuk melihat variasi parameter dalam kaitannya dengan kualitas hasil proses. Untuk efisiensi penelitian, digunakan pendekatan dengan metode taguchi.
EVALUASI PARAMETER PEMANASAN MATERIAL TERHADAP PENURUNAN CACAT FIBER PADA BOX LUGGAGE Yohanes T Wibowo; Alditya A Kurniawan
Technologic Vol 11, No 1 (2020): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v11i1.279

Abstract

Abstrak--Box Luggage merupakan salah satu komponen kendaraan bermotor. Box tersebut merupakan komponen plastik hasil cetak injeksi. Seperti layaknya komponen hasil cetak injeksi, box luggage juga memiliki cacat. Dari 12 jenis cacat yang ditemukan, cacat fiber memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 40% dari total cacat. Jumlah cacat fiber yang ditemukan pada produksi box luggage dari September 2018 – Januari 2019 mencapai 577 unit. Dalam kurun waktu yang sama, box luggage diproduksi sebanyak 62.289 unit. Dengan demikian persentase cacat terhadap total produksi yang muncul sebesar 39%. Efek yang timbul karena adanya cacat adalah tidak tercapainya target produksi di samping memberikan efek banyaknya pemborosan karena cacat produksi. Dalam penelitian sebelumnya, perbaikan dilakukan pada aktivitas proses cetak injeksi yaitu dengan menurunkan kecepatan injeksi, dan sudah berhasil menurunkan cacat fiber tersebut. Penelitian ini menginvestigasi aktivitas pra proses cetak injeksi yang meliputi penyiapan material, persiapan proses cetak injeksi, perbaikan parameter pemanasan material dan prosedur pengosongan barrel saat akan istirahat. Bersama tim engineering setting aktivitas perbaikan-perbaikan dilakukan. Dengan melakukan pemanasan material plastik secara lebih lama dan tanpa terputus, diperoleh moisture content sebesar 0.15%. Dengan perbaikan yang sudah dilakukan, jumlah cacat fiber menurun sebesar 70%. Kata Kunci : Cetak Injeksi, Cacat Fiber, Pemanasan Material, Moisture Content.
PENCARIAN METODA PEMBUATAN RUMAH LIFTER UNTUK MENGHILANGKAN PENYIMPANGAN LUBANG LIFTER DI PT. ASTRA OTOPARTS TBK. DIV. EDC Yohanes T. Wibowo; Muhammad Rizal Fathoni
Technologic Vol 9, No 1 (2018): Technologic
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v9i1.228

Abstract

Departemen DMC PT. Astra Otoparts Tbk. mempunyai tanggung jawab terkait bidang pembuatan cetakan (mold). Di area setting mold, terjadi penyimpangan waktu proses yang mengakibatkan keterlambatan proses trial mold. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh lamanya proses asembling komponen lifter. Lifter yang tidak dapat diasembling dengan rumah lifter memerlukan proses repair. Penelitian menunjukan terjadinya penyimpangan pada lubang rumah lifter yang mempengaruhi lamanya proses asembling. Hal tersebut mendorong dilakukannya penelitian lebih lanjut terkait metoda dan proses pembuatan lifter dan komponen yang terkait dengan tujuan untuk mengetahui penyebab penyimpangan lifter dan untuk dapat mendapatkan metoda yang sesuai dalam pembuatan lifter. Setelah dilakukan berbagai percobaan, ditemukan penyebab penyimpangn dan metoda pembuatan yang sesuai. Kata kunci : lifter, perakitan lifter, trial mold, metoda pembuatan
MODEL PENENTUAN TINGKAT KONTRIBUSI PART DALAM PRODUK STUDI KASUS : PROSES PEMBUATAN MOLD Yohanes Tri Joko Wibowo
Technologic Vol 3, No 2 (2012): Technologic
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v3i2.40

Abstract

Dalam era globalisasi, kemampuan bersaing sudah menjadi prasyarat bagi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang. Kemampuan bersaing bukan semata-mata dalam hal penentuan harga saja, tetapi juga termasuk persaingan utilisasi aset perusahaan. Aset perusahaan bukan semata-mata yang berbentuk fisik, tetapi dewasa ini ada dan berkembang konsep aset yang tidak bisa dipegang atau disentuh yang dikenal dengan istilah intangible asset. Pengetahuan sebagai intangible asset sudah menjadi sumber daya ekonomi kunci dan dominan, dan mungkin satu-satunya sumber dari comparative advantage. Kemampuan perusahaan untuk mengenali secara benar pengetahuan yang ada dan tingkat kontribusinya dalam sebuah bisnis proses akan mempengaruhi posisi perusahaan dalam sebuah kompetisi bisnis. Dengan diketahuinya tingkat kontribusi pengetahuan secara benar, akan terlihat tingkat kepentingan masing-masing proses. Dengan berdasar pada tingkat kontribusinya, dapat diambil banyak kebijakan yang mendukung keunggulan perusahaan dalam berkompetisi melalui pemanfaatan daya ungkit dan model pareto.