Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CHOIRUNISSABELLA ULFA; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v6i3.29203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara iklim organisasi dengan semangat kerja pada karyawan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang berupa angka dan analisisnya menggunakan statistika. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 91 karyawan yang berstatus sebagai karyawan tetap. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan skala iklim organisasi dan skala semangat kerja. Jenis instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil analisis antara kualitas kehidupan kerja dengan komitmen organisasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,645 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan semangat kerja.
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KECENDERUNGAN BURNOUT PADA PERAWAT RSUD PAMEKASAN ARINA AFIRA PUTRI; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v6i3.29294

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konflik peran ganda dengan kecenderungan burnout pada perawat wanita RSUD Pamekasan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian berjumlah 51 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling dengan kriteria perawat wanita di ruang inap, berstatus PNS dengan masa kerja minimal 2 tahun, menikah dan memiliki anak. Instrumen yang digunakan adalah skala konflik peran ganda dan skala burnout. Metode analisis data dengan menggunakan korelasi product moment untuk menguji hubungan antara konflik peran ganda dengan kecenderungan burnout. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai koefien korelasi sebesar r = 0,853 (p<0,000). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konflik peran ganda dengan kecenderungan burnout.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PRODUKSI REZA ADITYA PUTRA; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 4 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v6i4.29756

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan intensi turnover pada karyawan PT.X. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap bagian produksi PT.X dan bekerja minimal satu tahun kerja dengan jumlah sebanyak 131 karyawan. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan skala beban kerja dan skala intensi turnover. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan intensi turnover yang koefisien korelasinya sebesar 0,353 dengan hubungan signifikansi p=0,001. Nilai positif menunjukan hubungan yang searah antara dua variabel. Semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi intensi turnover pada karyawan, begitu pula sebaliknya.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN NADHIFAH ELFITASARI; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2020): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v7i1.32899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap beban kerja dengan work engagement pada karyawan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling total sehingga keseluruhan anggota populasi menjadi subjek penelitian yang berjumlah 114 karyawan yang berstatus sebagai karyawan tetap. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala persepsi terhadap beban kerja dan skala work engagement. Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Data hasil penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan SPSS 22.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap beban kerja dengan work engagement pada karyawan yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar -0.285. Hubungan kedua variabel terbukti berlawanan arah karena nilai koefisien korelasi menunjukkan tanda negatif, artinya semakin tinggi skor beban kerja maka persepsi karyawan terhadap beban kerja semakin negatif sehingga work engagement pada karyawan semakin rendah, begitu pula sebaliknya jika semakin rendah skor beban kerja maka semakin positif persepsi karyawan terhadap beban kerja sehingga work engagement karyawan semakin tinggi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN NADHIFAH ELFITASARI; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2020): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v7i1.32900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap beban kerja dengan work engagement pada karyawan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling total sehingga keseluruhan anggota populasi menjadi subjek penelitian yang berjumlah 114 karyawan yang berstatus sebagai karyawan tetap. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala persepsi terhadap beban kerja dan skala work engagement. Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Data hasil penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan SPSS 22.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap beban kerja dengan work engagement pada karyawan yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar -0.285. Hubungan kedua variabel terbukti berlawanan arah karena nilai koefisien korelasi menunjukkan tanda negatif, artinya semakin tinggi skor beban kerja maka persepsi karyawan terhadap beban kerja semakin negatif sehingga work engagement pada karyawan semakin rendah, begitu pula sebaliknya jika semakin rendah skor beban kerja maka semakin positif persepsi karyawan terhadap beban kerja sehingga work engagement karyawan semakin tinggi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN NADHIFAH ELFITASARI; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2020): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v7i1.32901

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap beban kerja dengan work engagement pada karyawan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling total sehingga keseluruhan anggota populasi menjadi subjek penelitian yang berjumlah 114 karyawan yang berstatus sebagai karyawan tetap. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala persepsi terhadap beban kerja dan skala work engagement. Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Data hasil penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan SPSS 22.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap beban kerja dengan work engagement pada karyawan yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar -0.285. Hubungan kedua variabel terbukti berlawanan arah karena nilai koefisien korelasi menunjukkan tanda negatif, artinya semakin tinggi skor beban kerja maka persepsi karyawan terhadap beban kerja semakin negatif sehingga work engagement pada karyawan semakin rendah, begitu pula sebaliknya jika semakin rendah skor beban kerja maka semakin positif persepsi karyawan terhadap beban kerja sehingga work engagement karyawan semakin tinggi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN NADHIFAH ELFITASARI; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2020): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v7i1.32902

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap beban kerja dengan work engagement pada karyawan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling total sehingga keseluruhan anggota populasi menjadi subjek penelitian yang berjumlah 114 karyawan yang berstatus sebagai karyawan tetap. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala persepsi terhadap beban kerja dan skala work engagement. Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Data hasil penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan SPSS 22.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap beban kerja dengan work engagement pada karyawan yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar -0.285. Hubungan kedua variabel terbukti berlawanan arah karena nilai koefisien korelasi menunjukkan tanda negatif, artinya semakin tinggi skor beban kerja maka persepsi karyawan terhadap beban kerja semakin negatif sehingga work engagement pada karyawan semakin rendah, begitu pula sebaliknya jika semakin rendah skor beban kerja maka semakin positif persepsi karyawan terhadap beban kerja sehingga work engagement karyawan semakin tinggi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KETERIKATAN KARYAWAN PADA PERAWAT SUCI GITA MAWARNI; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2020): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v7i1.32914

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan keterikatan karyawan pada perawat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik korelasi yakni untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling yakni sampel memiliki kriteria dengan masa kerja minimal 2 tahun sehingga sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah 32 perawat tetap. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan instrumen skala persepsi dukungan organisasi dan skala keterikatan karyawan. Analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah product moment correlation yang menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p>0,05) yang maknanya adalah terdapat hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan keterikatan karyawan. Koefisien korelasi dalam penelitian ini adalah 0,657 (r=0,657) yang menunjukkan kategori korelasi antara variabel persepsi dukungan organisasi dan keterikatan karyawan yang masuk dalam kategori kuat. Penelitian ini memiliki arah hubungan positif yang artinya semakin positif persepsi dukungan organisasi karyawan maka semakin tinggi keterikatan karyawan yang dimiliki. Hal ini berlaku sebaliknya, apabila persepsi dukungan organisasi yang dimiliki negatif maka semakin rendah keterikatan karyawan yang dimiliki oleh perawat.Kata Kunci : persepsi dukungan organisasi, keterikatan karyawan, perawat
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KETERIKATAN KARYAWAN PADA PERAWAT SUCI GITA MAWARNI; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2020): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v7i1.32915

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan keterikatan karyawan pada perawat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik korelasi yakni untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling yakni sampel memiliki kriteria dengan masa kerja minimal 2 tahun sehingga sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah 32 perawat tetap. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan instrumen skala persepsi dukungan organisasi dan skala keterikatan karyawan. Analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah product moment correlation yang menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p>0,05) yang maknanya adalah terdapat hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan keterikatan karyawan. Koefisien korelasi dalam penelitian ini adalah 0,657 (r=0,657) yang menunjukkan kategori korelasi antara variabel persepsi dukungan organisasi dan keterikatan karyawan yang masuk dalam kategori kuat. Penelitian ini memiliki arah hubungan positif yang artinya semakin positif persepsi dukungan organisasi karyawan maka semakin tinggi keterikatan karyawan yang dimiliki. Hal ini berlaku sebaliknya, apabila persepsi dukungan organisasi yang dimiliki negatif maka semakin rendah keterikatan karyawan yang dimiliki oleh perawat.Kata Kunci : persepsi dukungan organisasi, keterikatan karyawan, perawat
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KETERIKATAN KARYAWAN PADA PERAWAT SUCI GITA MAWARNI; OLIEVIA PRABANDINI MULYANA
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2020): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v7i1.32916

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan keterikatan karyawan pada perawat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik korelasi yakni untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling yakni sampel memiliki kriteria dengan masa kerja minimal 2 tahun sehingga sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah 32 perawat tetap. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan instrumen skala persepsi dukungan organisasi dan skala keterikatan karyawan. Analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah product moment correlation yang menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p>0,05) yang maknanya adalah terdapat hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan keterikatan karyawan. Koefisien korelasi dalam penelitian ini adalah 0,657 (r=0,657) yang menunjukkan kategori korelasi antara variabel persepsi dukungan organisasi dan keterikatan karyawan yang masuk dalam kategori kuat. Penelitian ini memiliki arah hubungan positif yang artinya semakin positif persepsi dukungan organisasi karyawan maka semakin tinggi keterikatan karyawan yang dimiliki. Hal ini berlaku sebaliknya, apabila persepsi dukungan organisasi yang dimiliki negatif maka semakin rendah keterikatan karyawan yang dimiliki oleh perawat.Kata Kunci : persepsi dukungan organisasi, keterikatan karyawan, perawat