Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

POLA SCALE UP BISNIS SAMPAH BERBASIS AL-MAQASID AL-SYARIAH DI BANK SAMPAH INDUK REGIONAL BINTANG SEJAHTERA Zaenafi Ariani; Nurjannah S; Nur Fitri Hidayanti
istinbath Vol 20 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/ijhi.v20i2.388

Abstract

Di Nusa Tenggara Barat, jumlah bank sampah binaan Bank sampah Induk Regional Bintang Sejahtera (BSIR-BS) adalah sebanyak 115 BSU pada tahun 2018 dan meningkat menjadi 259 BSU pada tahun 2019. Bisnis pengelolaan sampah dengan konsep ekonomi syariah, semakin diterima oleh masyarakat. Transaksi jual beli sampah (muamalah) tidak hanya bertujuan pada keuntungan semata, tetapi selaras dengan moral, etika dan tujuantujuan syariat. Metode penelitian adalah kualitatif, dengan pendekatan kasus (case approach). Analisis data bersifat deskriptif kualitatif, perolehan data melalui studi kasus dan studi literatur. Hasil temuan riset adalah (BSIR-BS) merupakan bank sampah yang fokus dan komitment terhadap pengembangan tata niaga persampahan di NTB, dengan konsep “Bersama kami merubah sampah menjadi rupiah, merubah masalah menjadi berkah”. Konsep tersebut merupakan derivasi dari terlaksananya scale up bisnis sampah yang selaras dengan tujuan-tujuan syariat (al-maqasid al-syariah). Scale up bisnis pengelolaan bank sampah dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama, minimalisasi dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan pengukuran kuantitas sampah yang bisa dikelola dan memiliki nilai ekonomi. Aspek kompetensi, kualitas, moral etis, amanah, dalam proses tata niaga bisnis sampah, sebagai upaya hifzu dien (menjaga agama), dan hifzu al-nasb (menjaga keturunan). Kedua pengetahuan pemahaman dan kesadaran terhadap pengelolaan sampah sebagai sumber daya, sebagai upaya hifzu al-nafs (melindungi jiwa), hifzualaql (melindungi akal). Ketiga, peningkatan jumlah bank sampah unit yang dibina, membangun jaringan yang lebih luas, melalui edukasi, penguatan ekonomi nasabah sebagai upaya hifzu al-mãl (melindungi harta).
ETIKA DEBT COLLECTOR FINANCE SYARAIAH DALAM MENUNTASKAN TUGASNYA DALAM PANDANGAN ISLAM Nur Fitri Hidayanti
Al Birru: Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah Vol. 1 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Al Birru: Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perusahaan finansial sangat berkempang pesat, dimana banyak masyarakat yang berpendapat “Apa bila tidak berhutang maka akan sulit memiliki barang-barang mewah” hal tersebut menyababkan lembaga pembiayaan bank atau non bank berkembang sangat pesat, khususnya di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Apa etika bisnis Islam sudah tercermin dari debt collector mengingat para debt collector telah di kontrak oleh perusahaan pembiayaan yang berbasis Syariah. Pada saat ini banyak lembaga pembiayaan pembiayaan bagi konsumen (consumer finance). Mereka umumnya menggunakan tata cara perjanjian yang mengikutkan adanya jaminan fidusia bagi objek benda jaminan fidusia. Pada pelaksanaannya seringkali terjadi kelalaian debitur dalam melaksanakan kewajibannya. Mengatasi masalah tersebut, cara yang paling sering digunakan oleh kreditur adalah memakai jasa debt collector. Keberadaan debt collector untuk melakukan penagihan kendaraan bermotor antara lain roda dua atau empat yang dimana pembiayaannya mengalami wanprestasi. Keberadaan debt collector yang telah lama sangat meresahkan masyarakat karena etika bisnis Islam tidak tercermin dalam menjalankan tugasnya. Hal tersebut, direspon oleh Mahkamah Konstitusi dengan mengeluarkan Putusan Nomor 18/PUU-XVII/2019 tanggal 6 Januari 2020. Dalam putusan tersebut mekanisme eksekusi obyek jaminan fidusia diubah oleh Mahkamah Konstitusi sepanjang tidak diberikan secara sukarela oleh debitur. Sebelumnya, UU Fidusia membolehkan kreditur atau perusahaan mengeksekusi sendiri objek jaminan fidusia (kendaraan bermotor) bisa dilakukan jika debitur mengakui adanya wanprestasi atau cedera janji dalam perjanjiannya dengan kreditur. Kata Kunci: Etika, Debt Collector, Bisnis Islam.
INTEGRASI TEKNOLOGI BLOCKCHAIN DALAM KEUANGAN SYARIAH: TINJAUAN LITERATUR TERHADAP SOLUSI DESENTRALISASI YANG SESUAI SYARIAH Veni, Veni Edriani; Suryani, Suryani; Yuyun Fitriani; Nur Fitri Hidayanti
Jurnal Akuntansi, Keuangan, Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan Vol. 2 No. 4 (2025): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jakpt.v2i4.2352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi blockchain dalam mendukung prinsip-prinsip syariah, mengidentifikasi hambatan utama implementasinya, serta merumuskan strategi integrasi yang sesuai dengan maqashid syariah. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan metode integrative literature review, yang mengkaji 30 artikel ilmiah dari database terakreditasi (Google Scholar, Scopus, DOAJ, Scispace) selama periode 2015–2024. Analisis dilakukan secara tematik dan naratif terhadap temuan-temuan relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blockchain berperan penting dalam meningkatkan efisiensi instrumen syariah seperti smart sukuk dan zakat digital. Namun, tantangan regulasi, literasi teknologi, dan ketidaksamaan interpretasi fiqh menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, strategi integratif seperti pengembangan smart contract berbasis akad syariah dan pembentukan sandbox regulasi untuk mendorong penerapan blockchain yang sesuai syariah dan kontekstual. Penelitian ini merekomendasikan kajian lanjut mengenai standardisasi syariah untuk teknologi kontrak cerdas.   Kata Kunci: Blockchain, Keuangan Syariah, Desentralisasi, Smart Contract, Maqashid Syariah
PERAN LITERASI KEUANGAN SYARIAH DAN TEKNOLOGI FINANSIAL DALAM MENINGKATKAN INKLUSI KEUANGAN ISLAM: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR Rahmawatul Hasanah; Tiara Anggriani; Aditya Arnola; Nur Fitri Hidayanti
Jurnal Akuntansi, Keuangan, Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan Vol. 2 No. 4 (2025): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jakpt.v2i4.2354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keterkaitan antara literasi keuangan syariah, teknologi finansial syariah (Islamic fintech), dan inklusi keuangan Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah integrative literature review (ILR) dalam pendekatan library research, dengan sumber literatur yang dikaji berasal dari database ilmiah terkemuka dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah berperan sebagai fondasi penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap prinsip keuangan Islam, sekaligus memperkuat perilaku keuangan yang etis dan berkelanjutan. Di sisi lain, teknologi finansial syariah terbukti mampu memperluas akses layanan keuangan, meningkatkan efisiensi, dan menjangkau kelompok marginal secara lebih inklusif. Sinergi antara literasi dan teknologi mendorong inovasi produk serta memperkuat inklusi keuangan Islam yang berkelanjutan. Simpulan dari penelitian ini menekankan perlunya pendekatan multi-stakeholder dan pengembangan model integratif literasi dan kapabilitas digital berbasis maqāṣid al-sharī‘ah untuk mempercepat inklusi keuangan Islam secara adil dan berkelanjutan.   Kata Kunci: Literasi Keuangan Syariah, Fintech Syariah, Inklusi Keuangan Islam, Integrative Literature Review
LITERASI KEUANGAN SYARIAH DAN KEPUTUSAN INVESTASI GEN Z PADA LKNB SYARIAH Yenny, Yenny April Yanti; Idayanti, Idayanti; Muhammad Fadilah; Nur Fitri Hidayanti
Jurnal Akuntansi, Keuangan, Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan Vol. 2 No. 4 (2025): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jakpt.v2i4.2357

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam peran literasi keuangan syariah dalam memengaruhi keputusan investasi Generasi Z, dengan fokus pada preferensi terhadap lembaga keuangan non-bank syariah (LFNBS). Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode library research yang dipadukan dengan integrative literature review, guna menyintesis berbagai temuan ilmiah dari basis data seperti Google Scholar, Scispace, DOAJ, dan Scopus selama periode 2015–2024. Seleksi literatur dilakukan secara sistematis menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang ketat, seperti relevansi topik, kualitas metodologi, serta konteks keuangan syariah dan karakteristik Generasi Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah yang tinggi berdampak signifikan terhadap peningkatan minat investasi, loyalitas, dan kepercayaan Generasi Z terhadap LFNBS. Literasi ini memperkuat pengambilan keputusan yang rasional serta mendorong kebiasaan keuangan jangka panjang seperti menabung, berinvestasi di instrumen syariah, dan partisipasi aktif dalam pasar modal syariah. Temuan juga mengindikasikan pentingnya tata kelola LFNBS yang transparan dan akuntabel dalam membangun kredibilitas lembaga. Studi ini merekomendasikan kolaborasi multisektor dalam merancang program literasi keuangan syariah yang kontekstual, adaptif terhadap karakter digital Generasi Z, serta berorientasi pada inklusi dan stabilitas keuangan Islam.   Kata Kunci: Literasi, Investasi, GenerasiZ, LKNBS, Inklusi
INTEGRASI TEKNOLOGI BLOCKCHAIN DALAM KEUANGAN SYARIAH: TINJAUAN LITERATUR ATAS SOLUSI DESENTRALISASI YANG SESUAI SYARIAH Sulistiara Putri; Nayandra Fahrezzy; Ahmad Damran; Nur Fitri Hidayanti
Jurnal Akuntansi, Keuangan, Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan Vol. 2 No. 4 (2025): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jakpt.v2i4.2370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi integrasi teknologi blockchain dalam sistem keuangan syariah dengan menyoroti potensi, tantangan, serta peluang strategis yang ditawarkan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan library research dengan desain integrative literature review, yang menggabungkan temuan empiris dan teoritis dari berbagai sumber ilmiah bereputasi, seperti Google Scholar, Scopus, dan DOAJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blockchain mampu meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam transaksi keuangan syariah melalui fitur seperti immutable ledger dan smart contract. Penerapannya mencakup pengelolaan zakat, wakaf, sukuk, dan akad-akad syariah berbasis bagi hasil. Meski demikian, tantangan seperti keterbatasan regulasi, kompleksitas akad syariah, dan rendahnya literasi teknologi masih menjadi hambatan. Simpulan dari studi ini menyatakan bahwa blockchain tidak hanya menjadi solusi teknologi, tetapi juga alat reformasi strategis dalam memperkuat sistem keuangan syariah. Pengembangan kontrak pintar berbasis fiqh serta sinergi antara pakar teknologi, fuqaha, dan regulator menjadi krusial untuk mewujudkan ekosistem keuangan syariah digital yang inklusif dan sesuai prinsip maqāṣid al-sharī‘ah.   Kata Kunci: Blockchain, Keuangan Syariah, Smart Contract, Zakat dan Wakaf Digital
PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH : SEBUAH KAJIAN SISTEMATIS Nurul Febryana; Syahrul Ramadhan; Imron, Imron; Nur Fitri Hidayanti
Journal of Management and Innovation Entrepreneurship (JMIE) Vol. 2 No. 4 (2025): Juli
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jmie.v2i4.2482

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara sistematis dan menyeluruh peran Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam meningkatkan kinerja keuangan bank syariah melalui pendekatan library research dengan metode integrative literature review. Metode penelitian yang digunakan meliputi pencarian dan seleksi literatur dari berbagai database bereputasi seperti Google Scholar, Scispace, DOAJ, dan Scopus, dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ketat. Data dianalisis menggunakan thematic content analysis dan comparative analysis untuk mengidentifikasi karakteristik DPS dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan bank syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas DPS sangat dipengaruhi oleh komposisi anggota, ukuran dewan, frekuensi rapat, serta tingkat independensi dan profesionalisme. DPS berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan, namun keberadaan rangkap jabatan anggota dan keterbatasan kompetensi masih menjadi kendala utama. Simpulan, bahwa penelitian ini menegaskan perlunya pendekatan holistik dalam evaluasi kinerja keuangan yang tidak hanya mengandalkan satu indikator, melainkan melibatkan analisis multi-metrik serta penguatan tata kelola bank syariah secara menyeluruh.   Kata Kunci :  Dewan Pengawas Syariah, Kinerja Keuangan, Bank Syariah, Tata Kelola
LITERASI KEUANGAN SYARIAH DAN TEKNOLOGI FINANSIAL: PENGARUHNYA TERHADAP INKLUSI KEUANGAN DI KALANGAN MAHASISWA Mustini, Azizah; Mila Kusmala Dewi; Yoga Pratama; Nur Fitri Hidayanti
Journal of Management and Innovation Entrepreneurship (JMIE) Vol. 2 No. 4 (2025): Juli
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jmie.v2i4.2418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh integrasi literasi keuangan Syariah dan teknologi finansial Syariah terhadap inklusi keuangan di kalangan mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah library research dengan jenis integrative review, yang melibatkan telaah literatur sistematis dari berbagai studi terkait literasi keuangan Syariah, fintech Syariah, dan inklusi keuangan mahasiswa pada periode 2015–2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan Syariah yang memadai, didukung oleh pemanfaatan teknologi finansial, berkontribusi signifikan dalam meningkatkan perilaku keuangan yang inklusif, etis, dan bertanggung jawab di kalangan mahasiswa. Namun, tantangan seperti rendahnya tingkat literasi, kesenjangan digital, keterbatasan infrastruktur, dan preferensi layanan informal masih menjadi hambatan utama. Simpulan penelitian menegaskan perlunya strategi terpadu yang meliputi penguatan pendidikan literasi keuangan Syariah, inovasi teknologi finansial adaptif, serta kolaborasi lintas sektor untuk mencapai inklusi keuangan Syariah yang berkelanjutan di kalangan mahasiswa. Kata Kunci: Literasi Keuangan Syariah, Teknologi Finansial, Inklusi Keuangan, Mahasiswa, Fintech Syariah
The Influence of E-Money Usage Frequency and Understanding of Sharia Principles on Millennial Consumptive Behavior Merry; Nur Fitri Hidayanti; Zaenafi Ariani; Mukhlishin
Equity: Jurnal Ekonomi Vol 13 No 2 (2025): Equity : Jurnal Ekonomi
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/equity.v13i2.592

Abstract

The utilization of electronic money (e-money) has significantly increased in the era of digitalization, altering the consumption patterns of Muslim millennials in Mataram. This study aims to investigate the impact of the frequency of e-money usage and the level of understanding of Sharia principles on Sharia-compliant consumption behavior. Employing a quantitative research design, the study surveyed 93 respondents selected through simple random sampling. Data analysis was conducted using multiple linear regression with the assistance of SPSS software. The findings reveal that the frequency of e-money usage exerts a positive and statistically significant influence on consumption behavior aligned with Sharia principles, exhibiting a coefficient of 54.4% and a significance value of 0.00. Furthermore, the understanding of Sharia values demonstrates a positive effect of 28.3%, with a significance value of 0.013. Collectively, these two variables exert a robust influence on Sharia-oriented consumption behavior, as indicated by an F value of 51.99 and an R-squared value of 52.6%. These results suggest that an increased frequency of e-money usage, coupled with a deeper understanding of Sharia principles, corresponds to more ethical and balanced consumption behavior among Muslim millennials. Consequently, it is imperative to enhance digital literacy in conjunction with strengthening Sharia financial literacy, ensuring that the adoption of financial technology aligns with the objectives of Maqashid al-Syariah in fostering economic welfare and accountability in the digital age.
The Impact of Sharia Fintech and People's Business Credit (KUR) on the Sustainability of MSMEs in Mataram City Safina; Nur Fitri Hidayanti; Zaenafi Ariani; Mukhlishin
Equity: Jurnal Ekonomi Vol 13 No 2 (2025): Equity : Jurnal Ekonomi
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/equity.v13i2.598

Abstract

This study aims to analyse the impact of Sharia Fintech and People's Business Credit (KUR) on the sustainability of MSMEs in Mataram City. This study is important because MSMEs still have limited access to financing, so the use of technology-based financial services and subsidised credit programmes is necessary to support business continuity. The study uses a quantitative approach with a survey method of 100 MSME actors selected through purposive sampling. The research instrument is a questionnaire with a 1–5 Likert scale, which is then analysed using multiple linear regression through SPSS version 22. The results show that Sharia Fintech has a positive and significant effect on the sustainability of MSMEs, as reflected in increased access to financing, operational efficiency, and innovation capabilities. In addition, KUR also has a positive and significant effect on the sustainability of MSMEs through capital strengthening, increased production capacity, and improved business stability. Simultaneously, both variables were proven to contribute significantly to the sustainability of MSMEs in Mataram City. Thus, it can be concluded that the integration of Sharia-based technology financing and government credit programmes can improve the sustainability performance of MSMEs and has the potential to become a strategic instrument in local economic development.