Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HIPNOSIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Hasil Kajian) Prawoto, Budi Priyo
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): GAMATIKA
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.036 KB)

Abstract

Abstrak Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, harus dilakukan secara berurutan, setapak demi setapak, kontinu, menggunakan pengalaman belajar sebelumnya, lebih mengutamakan pengertian dari pada hafalan dan harus mengkonstruksi (membangun) sendiri pengetahuannya melalui kegiatan aktif dalam belajar. Guru harus bisa menciptakan kondisi sedemikian sehingga belajar matematika menjadi hal yang tidak membebani pikiran siswa. Hipnosis merupakan sebuah kondisi relaks, fokus atau konsentrasi yang memudahkan seseorang menerima informasi. Ciri khas dari kondisi tersebut adalah sensor-sensor pancaindra manusia menjadi lebih aktif. Kondisi seperti itu yang bisa membuat indikator pembelajaran tercapai dengan baik. Kondisi hipnosis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika adalah perhatian yang terpusat, relaksasi kondisi fisik, peningkatan kemampuan sebagaian atau seluruh indra, pengendalian refleks dan aktifitas fisik, serta respon siswa sebagai pengaruh pascahipnosis. Katakunci: belajar matematika, relaksasi, hipnosis Abstract Learning mathematics is a higher mental activity, must be performed sequentially, step by step, continuous, using previous learning experience, more emphasis on rote learning and understanding of the need to construct (build) their own knowledge through active learning. Teachers should be able to create the conditions so that learning mathematics into things that do not burden the mind of the student. Hypnosis is a state of relaxation, focus or concentration that allows the person receiving the information. The hallmark of this condition is the human senses sensors become more active. Such conditions can make the learning achieved good indicator. Hypnotic state which can be utilized in learning mathematics are concentrated attention, relaxation physical condition, capacity in part or all of the senses, control of reflexes and physical activity, as well as influence student responses pascahipnosis. Keywords: learning math, relaks, hypnosis
HIPNOSIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Hasil Kajian) Prawoto, Budi Priyo
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.036 KB)

Abstract

Abstrak Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, harus dilakukan secara berurutan, setapak demi setapak, kontinu, menggunakan pengalaman belajar sebelumnya, lebih mengutamakan pengertian dari pada hafalan dan harus mengkonstruksi (membangun) sendiri pengetahuannya melalui kegiatan aktif dalam belajar. Guru harus bisa menciptakan kondisi sedemikian sehingga belajar matematika menjadi hal yang tidak membebani pikiran siswa. Hipnosis merupakan sebuah kondisi relaks, fokus atau konsentrasi yang memudahkan seseorang menerima informasi. Ciri khas dari kondisi tersebut adalah sensor-sensor pancaindra manusia menjadi lebih aktif. Kondisi seperti itu yang bisa membuat indikator pembelajaran tercapai dengan baik. Kondisi hipnosis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika adalah perhatian yang terpusat, relaksasi kondisi fisik, peningkatan kemampuan sebagaian atau seluruh indra, pengendalian refleks dan aktifitas fisik, serta respon siswa sebagai pengaruh pascahipnosis. Katakunci: belajar matematika, relaksasi, hipnosis Abstract Learning mathematics is a higher mental activity, must be performed sequentially, step by step, continuous, using previous learning experience, more emphasis on rote learning and understanding of the need to construct (build) their own knowledge through active learning. Teachers should be able to create the conditions so that learning mathematics into things that do not burden the mind of the student. Hypnosis is a state of relaxation, focus or concentration that allows the person receiving the information. The hallmark of this condition is the human senses sensors become more active. Such conditions can make the learning achieved good indicator. Hypnotic state which can be utilized in learning mathematics are concentrated attention, relaxation physical condition, capacity in part or all of the senses, control of reflexes and physical activity, as well as influence student responses pascahipnosis. Keywords: learning math, relaks, hypnosis
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika Wintarti, Atik; Artiono, Rudianto; Prawoto, Budi Priyo
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol 3, No 2 (2019): Vol. 3, No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n2.p46-54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar pada mata kuliah Dasar-Dasar Matematika di Program Studi Matematika, Universitas Negeri Surabaya.Model yang digunakan untuk pengembangan bahan ajar pada penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE yang terdiri 5 tahap, yaitu tahap Analisis (Analysis), Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Sementara, metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode ceklist pada setiap langkah pada Instructional Design Process Step/Action Checklist, jika tidak maka harus ada langkah alternatif yang dilakukan atau ada alasan yang relevan yang tidak mempengaruhi proses pengembangan. Perkuliahan Dasar-Dasar Matematika menggunakan bahan ajar blended learning telah disusun berdasarkan model pengembangan ADDIE. Setiap langkah pada Instructional Design Process Step/Action Checklist telah dilaksanakan dan telah menghasilkan bahan ajar berbasis blended learning. Penelitian ini diawali dengan pembuatan story line yang merupakan panduan dalam pengembangan bahan ajar. Dari hasil analisis angket respon mahasiswa, diperoleh lebih dari 75% mahasiswa memberikan respon positif tidak hanya pada bentuk perkuliahan yang menggabungkan antara perkuliahan online dan offline melalui blended learning tetapi juga tentang ketergunaan materi yang disampaikan secaran online melalui Vi-learn Unesa.Kata kunci: bahan ajar, blended learning, ADDIEThis study aims to develop teaching materials in the Basic Mathematics course in the Mathematics Study Program, Surabaya State University. The model used for the development of teaching materials in this study is the ADDIE development model consisting of 5 stages, namely the Analysis, Design (Design), Development (Development), Implementation (Implementation), and Evaluation (Evaluation). Meanwhile, the method used to analyze data is the checklist method at each step in the Instructional Design Process Step / Action Checklist, if not then there must be an alternative step taken or there is a relevant reason that does not affect the development process. Lectures on Basic Mathematics using blended learning teaching materials have been prepared based on the ADDIE development model. Every step in the Instructional Design Process Step / Action Checklist has beencarried out and has produced teaching materials based on blended learning. This research begins with the creation of a story line which is a guide in the development of teaching materials. From the analysis of student questionnaire responses, it was obtained that more than 75% of students gave positive responses not only to the form of lectures that combined online and offline lectures through blended learning but also about the use of material delivered online through Vi-learn Unesa.Keywords: ADDIE, blended learning, teaching materials
HIPNOSIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Hasil Kajian) Prawoto, Budi Priyo
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, harus dilakukan secara berurutan, setapak demi setapak, kontinu, menggunakan pengalaman belajar sebelumnya, lebih mengutamakan pengertian dari pada hafalan dan harus mengkonstruksi (membangun) sendiri pengetahuannya melalui kegiatan aktif dalam belajar. Guru harus bisa menciptakan kondisi sedemikian sehingga belajar matematika menjadi hal yang tidak membebani pikiran siswa. Hipnosis merupakan sebuah kondisi relaks, fokus atau konsentrasi yang memudahkan seseorang menerima informasi. Ciri khas dari kondisi tersebut adalah sensor-sensor pancaindra manusia menjadi lebih aktif. Kondisi seperti itu yang bisa membuat indikator pembelajaran tercapai dengan baik. Kondisi hipnosis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika adalah perhatian yang terpusat, relaksasi kondisi fisik, peningkatan kemampuan sebagaian atau seluruh indra, pengendalian refleks dan aktifitas fisik, serta respon siswa sebagai pengaruh pascahipnosis. Katakunci: belajar matematika, relaksasi, hipnosis Abstract Learning mathematics is a higher mental activity, must be performed sequentially, step by step, continuous, using previous learning experience, more emphasis on rote learning and understanding of the need to construct (build) their own knowledge through active learning. Teachers should be able to create the conditions so that learning mathematics into things that do not burden the mind of the student. Hypnosis is a state of relaxation, focus or concentration that allows the person receiving the information. The hallmark of this condition is the human senses sensors become more active. Such conditions can make the learning achieved good indicator. Hypnotic state which can be utilized in learning mathematics are concentrated attention, relaxation physical condition, capacity in part or all of the senses, control of reflexes and physical activity, as well as influence student responses pascahipnosis. Keywords: learning math, relaks, hypnosis
DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT KOLERA DENGAN ADANYA VAKSINASI Rauf, Tegrid Chintya Ifareyne; Prawoto, Budi Priyo
Jurnal Silogisme : Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Vol 8, No 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/silogisme.v8i1.6748

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan menganalisis model penyebaran penyakit Kolera menggunakan model  (Susceptible-Vaccinated-Infected-Recovered-Infected). Model ini memuat empat subpopulasi yaitu rentan ( ), terinfeksi ( ), sembuh ( ), dan tervaksinasi ( ). Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur, menyusun asumsi, menyusun model diagram kompartemen penyebaran penyakit, konstruksi sistem persamaan diferensial sebagai model, mencari titik ekuilibrium, menganalisa kestabilan titik ekuilibrium menggunakan matriks Jacobian, mencari bilangan reproduksi dengan Next-Generation Matrices (NGM), dan simulasi model menggunakan Matlab untuk sinkronisasi hasil analitik dan numerik. Dalam penelitian ini diperoleh dua titik setimbang dari model  penyebaran penyakit kolera, yaitu titik setimbang bebas penyakit  yang akan stabil ketika . Dan sebaliknya jika diambil  nilai  maka titik setimbang bebas penyakit akan tidak stabil dan menjadi titik setimbang endemik .
Pelatihan Pembuatan Web Portofolio Guru Selama Masa Pandemik Covid-19 di SMA Shafta Surabaya Artiono, Rudianto; Yunianti, Dwi Nur; Prawoto, Budi Priyo; Juniati, Dwi; Budayasa, I Ketut
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/pengabdian.v2i1.435

Abstract

Abstract Since the Covid-19 case was discovered in Indonesia in early March 2020,the Indonesian government has started making preparations to deal with the spread of this virus. Prevention efforts are also carried out by several ministries, one of which is the Indonesian Ministry of Education and Culture. Through a circular letter from the Minister dated March 17, 2020,the learning system in Indonesia is carried out boldly from home in order to prevent the spread of Corona Virus Disease. Online teaching materials that have been created during the pandemic should no longer be used by the teacher concerned but can also be used by other teachers who will only teach the same material in different classes or classes. In this community service activity, the team provides training on making web portfolios that can help teachers at SMA Shafta Surabaya not only in storing online teaching materials that have been produced, articles that have been developed, learning media that have been made, workshops materials that have been followed but also the ease of accessing the teaching materials that have been produced for other teachers who need it. Based on the questionnaire completed by the participants, it was found that the participants' knowledge of web portfolios increased from 56.7% to 78.3%.In addition, all partici pants stated that this training activity increased their knowledge regarding portfolios with a score of 4.5 (on a scale of 5). The continuity of this training activity is highly expected by the training participants Abstrak Sejak ditemukannya kasus penderita covid-19 di Indonesia pada awal Maret 2020, pemerintah Indonesia mulai aktif melakukan persiapan-persiapan dalam mengatasi penyebaran virus ini. Usaha-usaha preventif juga dilakukan oleh beberapa kementrian yang ada, salah satunya adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Melalui surat edaran Mendibud tertanggal 17 Maret 2020, sistem pembelajaran di Indonesia dilakukan secara daring dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease. Bahan ajar online yang telah dibuat selama masa pandemik seharusnya bisa dimanfaatkan lagi tidak hanya oleh guru yang bersangkutan tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh guru lain yang akan mengajarkan materi yang sama di kelas atau angkatan yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan kepala sekolah di SMA Shafta Surabaya, ditemukan kenyataan bahwa guru-guru telah menghasilkan banyak bahan ajar online selama masa pandemik Covid-19 tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah bahan ajar tersebut digunakan. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarkat ini, tim pelaksana memberikan pelatihan pembuatan web portofolio yang dapat membantu guru-guru di SMA Shafta Surabaya tidak hanya dalam menyimpan bahan ajar online yang telah dihasilkan, artikel yang pernah dipublikasikan, media pembelajaran yang pernah diciptakan, materi workshop yang pernah diikuti tetapi juga kemudahan untuk mengakses bahan ajar yang telah dihasilkan tersebut untuk guru yang bersangkutan dan untuk guru lain yang membutuhkan. Berdasarkan angket yang diisi perserta, didapatkan bahwa pengetahuan peserta tentang web portofolio meningkat dari 56,7% menjadi 78.3%. Selain itu, seluruh peserta menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini menambah wawasan mereka terkait web portofolio dengan skor 4.5 (dengan skala 5). Keberlanjutan dari kegiatan pelatihan ini sangat diharapkan oleh peserta pelatihan, hal tersebut diungkapkan melalui saran yang diberikan.
Bilangan Reproduksi Dasar Model Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Adanya Penyebaran Bakteri Wolbachia Al Faruqy, Abu Hanifah; Prawoto, Budi Priyo
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v12n2.p284-291

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit virus menular dengan perantara vektor yang sering terjadi khususnya, di daerah tropis di seluruh dunia. Sudah banyak upaya dilakukan agar penyakit DBD tidak menyebar diantaranya yang paling umum di Indonesia yaitu penyebaran gas Fogging dan vaksinasi. Cara yang baru yaitu penyebaran nyamuk pembawa bakteri Wolbachia. Wolbachia adalah bakterial yang tersebar luas secara alami dan ditemukan pada jaringan reproduksi beberapa serangga dan antropoda. Artikel ini bertujuan untuk mengkonstruksi model penyebaran penyakit demam berdarah dengue dengan adanya penyebaran bakteri Wolbachia dan mencari bilangan reproduksi dasar. Model yang dikonstruksi terdiri attas enam kompartemen yaitu, manusia rentan (Sh), manusia terinfeksi (Ih), manusia sembuh (Rh), vektor rentan (Sv), vektor terinfeksi (Iv), dan vektor dengan Wolbachia (Wv). Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu, studi literatur, menyusun asumsi, mengkonstruksi model, dan mencari bilangan reproduksi dasar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didawaptkan model SIR SIW dengan bilabgab reproduksi dasar menggunakan Next Generation Matrix.
BILANGAN REPRODUKSI DASAR MODEL PENYEBARAN PENYAKIT DIFTERI DENGAN ADANYA VAKSINASI Ambarwati, Anggraeny Elvyna; Prawoto, Budi Priyo
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v12n2.p390-395

Abstract

Difteri adalah penyakit akut karena infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheria. Penyakit difteri menular melalui udara dan percikan air liur (tetesan cairan kecil) saat kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Program vaksinasi dapat dilakukan sebagai salah satu strategi pencegahan penyebaran paling efektif agar tidak terinfeksi bakteri Corynebacterium Diphtheria. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi model penyebaran penyakit difteri dengan adanya vaksinasi dan menentukan bilangan reproduksi dasar pada model. Model ini memuat lima subpopulasi yaitu rentan (S), tervaksinasi (V), laten (L), terinfeksi (I), dan sembuh (R). Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan studi literatur, menyusun asumsi, membuat diagram kompartemen dan mengkontruksi model, dan menentukan bilangan reproduksi dasar. Berdasarkan asumsi yang telah ditentukan diperoleh model matematika SVLIRS pada penyebaran penyakit difteri dengan adanya vaksinasi. Dengan menggunakan metode Next Generation Matrix diperoleh bilangan reproduksi dasar.
BILANGAN REPRODUKSI DASAR MODEL PENYEBARAN LEPTOSPIROSIS DENGAN ADANYA KESADARAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Amalia, Iva Imana; Prawoto, Budi Priyo
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v12n2.p381-389

Abstract

Leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosis menular yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penularan penyakit Leptospirosis dapat secara langsung maupun tidak langsung dari hewan ke manusia. Bakteri Leptospira biasanya hidup pada organ ginjal dan saluran air kencing reservoir. Penyakit Leptospirosis berhubungan erat dengan kondisi lingkungan. Untuk itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya penyakit Leptospirosis adalah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Peneliti tertarik membuat penelitian baru dengan menambah kompartemen Sb (manusia yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Pada model yang diteliti menggunakan model SIR dengan 6 kondisi yaitu Sb (manusia yang berperilaku hidup bersih dan sehat), Sh (manusia rentan), Ih (manusia yang terinfeksi), Rh (manusia yang sembuh), Sv (vektor rentan), dan Iv (vektor yang terinfeksi). Didapatkan dua titik kesetimbangan, yakni titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemik .
Penguatan Penyusunan Soal Tugas Berorientasi Pemodelan Matematika Dan Literasi Numerasi Bagi Guru-Guru Sd Di Kabupaten Pasuruan Yunianti, Dwi Nur; Sulaiman, Raden; Fuad, Yusuf; Prawoto, Budi Priyo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v8i1.8338

Abstract

Pembelajaran secara kontekstual dapat ditingkatkan melalui literasi numerasi karena karena memungkinkan siswa untuk menghubungkan pengetahuan matematika dengan situasi nyata yang siswa hadapi dalam kehidupan sehari-hari.. Kemampuan literasi numerasi ini penting karena peserta didik perlu mengembangkan keterampilan logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan untuk memahami, memilah, dan menggunakan informasi secara kritis. Pemodelan matematika merupakan jenis pemecahan masalah khusus yang menyangkut masalah yang berkaitan dengan sains atau situasi kehidupan sehari-hari. Permasalahan muncul berkaitan dengan kemampuan siswa yang berhubungan dengan kegiatan pemodelan dan mengkaitkannya ke materi matematika tertentu atau situasi kehidupan nyata seperti kesulitan siswa menggunakan konsep persentase dalam kehidupan nyata. Selain itu, sebagian besar guru juga mempertanyakan relevansi pemodelan matematika, padahal alasan utama diterapkannya pemodelan matematika dalam pendidikan adalah agar matematika sekolah relevan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tim pelaksana melakukan kegiatan  penguatan penyusunan soal tugas berorientasi pemodelan matematika dan literasi numerasi bagi guru-guru SD di Pasuruan yang bertujuan untuk menguatkan kompetensi guru dalam penyusunan soal tugas berorientasi pemodelan matematika dan literasi numerasi. Kegiatan diadakan dalam bentuk pemberian materi dan penugasan. Hasil kegiatan tersebut adalah nilai rata-rata pretest dan postest peserta menunjukkan peningkatan dari 59,9 untuk nilai pretest ke 66,4 untuk nilai postest.