Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ALIH KODE DALAM INTERKASI DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN ULIL ALBAAB: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Baiq Yulia Kurnia Wahidah; Djatmika Djatmika; Sri Marmanto
Cendekia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 11 No. 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.787 KB) | DOI: 10.30957/cendekia.v11i2.328

Abstract

  This research describes the use of code switching into four domains and the code switching form in the Ulil Albab boarding schools Sasak. This study applied qualitative approach and used sociolinguistics as the basis of interpretation. Subject of this study were santri and teachers in the pesantren.  The primary data were observed from the classroom settings and daily activities in the pesantren, when santri and teachers spoke in four languages: Indonesian, English, Arabic, and Sasak language.  Data were analyzed using  theory of code switching and code mixing from Dell Hymes.  The study revealed  that code switching occurred 138 tokens and  conversation appeared at 75%. Code switching was used as to give better comprehension to partnered-speaker.
VARIASI PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA PADA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK Baiq Yulia Kurnia Wahidah
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 4 Nomor 1, Maret 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v4i1.585

Abstract

This study shows that there is an analysis of the use of language variations in the acquisition of the first language for toddlers who are in the family environment. Language acquisition has a very close relationship with language use. Language variations used in the family environment can affect a toddler's ability to develop the ability to communicate well with parents and those around them. This study took research subjects on children from the age of 3 years to 5 years. Thus, analysis of linguistic data will be a reference material in finding variations of the language obtained
SOSIALISASI PENGGUNAAN BAHASA SASAK SEBAGAI MEDIA BERCERITA PADA ANAK USIA DINI UNTUK PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH Baiq Yulia Kurnia Wahidah; Agus Darma Putra; Hilmiyatun Hilmiyatun
BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Oktober 2023
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini diharapkan dapat memberikan kesadaran bahwa pemertahanan Bahasa daerah khususnya Bahasa Sasak di kalangan anak usia dini perlu ditumbuh kembangkan. Hal tersebut sebagai upaya memperkenalkan sekaligus mengajarkan betapa pentingnya penggunaan Bahasa daerah dalam upaya pemertahanan Bahasa daerah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini Metode yang digunakan dalam pengabdian ini dengan adalah metode partisipatif, dengan menekankan pada keikutsertaan penuh dari peserta dalam proses sosialisasi, bukan hanya metode ceramah. Berpusat pada peserta artinya peserta digiring untuk mencari, menemukan dan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan secara mandiri. Peserta melakukan praktik penilaian langsung di kelas real tempat mereka mengajar. Tindak lanjut dari kegitan sosialisasi adalah kegiatan pendampingan. Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk lebih menguatkan dan memperdalam pemahaman orang tua dan guru dalam mengenalkan Bahasa daerah Kepada anak usia dini di lingkungan masing-masing. Sehingga kedepannya, Diharapkan makin banyak analk-anak dari usia dini memiliki kecintaan terhadap Bahasa daerah mereka.
Analisis Pengaruh Bau Nyale Sebagai Salah Satu Ikon Pertamina Sirkuit Mandalika dalam Pelestarian Kearipan Lokal Baiq Yulia Kurnia Wahidah; Alpan Ahmadi Ahmadi
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 7 No 2 (2022): Edisi November 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v7i2.1155

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu dari bentuk mitologi yang berkaitan dengan kearipan lokal yang ada di Pulau Lombok. Kegiatan Bau Nyale sudah menjadi kegiatan yang turun temurun atau menjadi sebuah tradisi masyarakat suku Sasak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kegiatan Bau Nyale terhadap perkembangan wisata di daerah Mandalika dalam pelestarian kearifan lokal. Sampel dari penelitian ini adalah para pembaca naskah pada saat upacara pembukaan Bau Nyale. Metode yang dipergunakan adalah metode deksriptif kualitatif dengan menerapkan analisis data yaitu etnografi wacana. Hasil dari penelitian ini meliputi: 1. Penjelasan tentang pengaruh kegiatan Bau Nyale pada perkembangan pariwisata yang ada di Kawasan Mandalika. 2. Pelestarian budaya lokal melalui pembacaan tembang yang diambil dari naskah dengan menggunakan Bahasa kawi. 3. Nilai dan makna dalam naskah lontar menggambarkan asal usul proses terjadinya kegiatan Bau Nyale.
ANALYSIS OF GRAMMATICAL ASPECTS OF THE TALK SHOW SENTILAN SENTILUN EDITION “DPR LIBRARY FOR WHOM?” Juni Mahsusi; Baiq Yulia Kurnia Wahidah
EJI (English Journal of Indragiri) : Studies in Education, Literature, and Linguistics Vol. 6 No. 2 (2022): EJI (English Journal of Indragiri): Studies in Education, Literature, and Lingu
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/eji.v6i2.2014

Abstract

Abstract This study aims to determine what grammatical aspects are used in the Sentilan Sentilun discourse "DPR Library for Whom?" and what grammatical aspects are most dominantly used in the discourse. The method used in this research is descriptive qualitative. This research needs to be done to find out the grammatical aspects of Sentilan Sentilun discourse. In addition, this research is also expected to add the enrichment of research on talk show discourse. This study uses discourse analysis techniques. The data source in this study is the Sentilan Sentilun talk show "DPR Library for Whom?". The data in this study are lingual units in the form of words, clauses, or sentences contained in the speech of the Sentilan Sentilun talk show " DPR Library for Whom?". The data in the study were analyzed using discourse analysis techniques, namely descriptive text analysis, interpretation, and explanation. The results of this study found several grammatical aspects contained in the Sentilan Sentilun text, including references, substitutions, ellipsis, and conjunctions. There are 3 forms of reference grammatical aspects: personal reference, demonstrative reference, and comparative reference. Persona references are 195, demonstrative references are 274, and comparative references are 2. The following grammatical aspect is substitution. The substitution in the Sentilan Sentilun talk show discourse is only in 2 clauses. In addition, the discourse of the Sentilan Sentilun talk show, grammatical aspects of the ellipsis were also found. The ellipsis contained in the discourse consists of 20 words, 31 phrases, 2 clauses, and 1 sentence. While the grammatical aspects of conjunctions are found in several forms, causality is 20 contradictions, 31 excesses 5, objectives 1, additives 20, as many as 13 alternatives, and sequential as many as 7. The dominant grammatical aspect that appears is the demonstrative reference, with a total 274. Keyword: discourse analysis, talkshow discourse, grammatical aspects.
ANALISIS RELASI MAKNA ADJETIVA DALAM MENGGUNAKAN DIALEK MENO-MENE DI DESA LEPAK Mislihatin Mislihatin; Baiq Yulia Kurnia Wahidah
MEMACE: Jurnal Linguistik, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Asing Vol. 1 No. 1 (2023): MEMACE, Maret 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/memace.v1i1.664

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan penjelasan tentang (1) Relasi Makna Adjektiva Sinonim dalam Dialek Meno-mene di desa Lepak dan (2) Relasi Makna Adjektiva Antonim dalam Dialek Meno-mene di desa Lepak .Data yang di proleh berasal dari informasi yaitu masyarakat yang ada di Kecamatan Sakra Timur yang menggunakan dialek Meno-mene di Kecamatan Sakra Timur yang di gunakan sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi. Lokasi penelitian untuk mendapatkan data tersebut adalah desa lepak, rumah-rumah warga, warung, dll. Setelah dilakukan analisis data, diproleh hasil cukup banyak kata yang memiliki relasi atau keterkaitan dengan makna di dalam bahasa Dialek Meno-mene di desa Lepak.
PENGARUH BAHASA PERTAMA (BAHASA SASAK) TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA DI DESA BERINDING Baiq Yulia Kurnia Wahidah
MEMACE: Jurnal Linguistik, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan Asing Vol. 1 No. 3 (2023): MEMACE, September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/memace.v1i3.1618

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan tentang pengaruh bahasa pertama (Bahasa Sasak) terhadap perkembangan bahasa anak dalam lingkungan keluarga di Desa Berinding. Bahasa Sasak merupakan bahasa daerah suku Sasak yang digunakan oleh masyarakat di pulau Lombok. Bahasa Sasak memiliki keragaman dialek. Bahasa ini berkerabat dengan bahasa Bali dan Jawa dan termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian kualitatif. Menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah 11 anak yang berasal dari 11 kepala keluarga terpilih di Dusun Gunung Malang Desa Berinding. Dari 11 kepala keluarga tersebut yang menjadi objek penelitian yaitu anak yang berusia 2-4 tahun pada beberapa keluarga. Hal tersebut didasarkan pada adanya pengaruh Bahasa pertama terhadap bahasa anak melalui lingkungan keluarga yang telah diamati peneliti saat observasi dan dengan melihat latar belakang kebahasaannya. Teknik analisis data melakukan wawancara untuk mengumpulkan data lalu melakukan reduksi (rangkuman) untuk membuat fokus penelitian kemudian data peneliti uraikan dalam bentuk wawancara kemudian di simpulkan untuk memaparkan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di dapati hasil bahwa bahasa pertama (Bahasa Sasak) sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak dalam lingkungan keluarga di Desa Berinding. Hal tersebut mengakibatkan lemahnya penguasaan terhadap bahasa Indonesia. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bahasa pertama (Bahasa Sasak) terhadap perkembangan bahasa anak dalam lingkungan keluarga di Desa Berinding yaitu: faktor orang tua, keluarga, lingkungan sosial, pendidikan dan teknologi.
UPAYA MELESTARIKAN BAHASA SASAK MELALUI MENDONGENG CERITA-CERITA SUKU SASAK DI TPQ DESA SETILING Wahidah, Baiq Yulia Kurnia; Putra, Agus Darma; Rahman, Saeful; Yulandari, Evy Safitri
Devote : Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 3 No. 4 (2024): Devote : Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, Desember 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/devote.v3i4.3283

Abstract

Storytelling is one of the media for preserving culture and language that can be developed. One of the Sasak tribe's folktales often used as storytelling material include Putri Mandalika, Tegodek-Godek, and Tuntel. This study aims to describe the use of storytelling in the Qur’anic Learning Center (TPA) located in Setiling Village. Using a qualitative descriptive method, the study reveals that Sasak folktales are utilized by teachers as material for storytelling activities in the TPA. Additionally, the study highlights the benefits of storytelling in increasing students' reading interest, particularly in Sasak folktales. Through storytelling, students not only receive entertainment but also learn about cultural values embedded in the stories. This activity introduces and preserves local culture among the younger generation, supports literacy development, and fosters an early appreciation for the richness of regional heritage, making storytelling an effective method for combining education and cultural preservation..
Pengaruh Bahasa Tabu Dalam Bahasa Sasak Terhadap Perkembangan Bahasa Anak di Desa Jero Puri (Kajian Psikolinguistik) Putra, Agus Darma; Baiq Yulia Kurnia Wahidah; Mahsusi, Juni
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 5 No. 4 (2024): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 5 Nomor 4, Desember 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v5i4.3357

Abstract

ABSTRACT Taboo language is a type of language that is prohibited to use in everyday communication. In addition to violating the ethics of politeness in communication, it is also very worrying if spoken to children because it can affect the development of the child's language. The influence of taboo language in Bahasa Sasak on the development of children's language is the focus of this study. The purpose of this study is to describe the influence of taboo language in Bahasa Sasak on the development of children's language in Jero Puri Village (Psycholinguistic study). This study uses a descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques in this study use interview, recording, and tapping techniques. The results of this study are: (1) family domain, taboo language that is often spoken in the family domain such as: godek, basong, bawi, batu mate, tolang tele ninaq; (2) community domain, taboo language is also often spoken in the community environment such as: setan, ubek, basong. In conclusion, the influence of taboo language in Bahasa Sasak on the development of children's language is in the family and community domains. Several families and the community in general often speak the language. Keywords: Taboo Language, Children’s Language Development, Bahasa Sasak ABSTRAK Bahasa tabu merupakan jenis bahasa yang dilarang untuk digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Selain melanggar etika sopan santun dalam komunikasi, juga sangat dikhawatirkan bila diucapkan kepada anak-anak karena dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Pengaruh bahasa tabu dalam bahasa sasak terhadap perkembangan bahasa anak menjadi fokus dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang pengaruh bahasa tabu dalam bahasa Sasak terhadap perkembangan bahasa anak di Desa Jero Puri (Kajian psikolinguistik). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, rekam, dan sadap. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: (1) ranah keluarga, bahasa tabu yang sering diucapkan dalam ranah keluarga seperti: godek, basong, bawi, batu mate, tolang tele ninaq; (2) ranah masyarakat, bahasa tabu juga kerap diucapkan dalam lingkungan masyarakat seperti: setan, ubek, basong. Kesimpulannya, pengaruh bahasa tabu dalam bahasa sasak terhadap perkembangan bahasa anak terdapat dalam ranah keluarga dan masyarakat. Beberapa keluarga dan masyarakat secara umum kerap mengucapkan bahasa tersebut.
GEOPARTNERSCHOOLS-21ST CENTURY SKILLS: PELATIHAN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PRESENTASI MATERI GEOGRAFI DENGAN TEKNIK YANG MEMIKAT Armin Subhani; Hilmiyatun; Baiq Yulia Kurnia Wahidah
BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, April 2025
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begawe.v3i1.147

Abstract

Pelatihan geopartnerschools-21st century skills ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi efektif siswa dalam presentasi materi geografi dengan bahasa Indonesia yang menarik. Pelatihan komunikasi efektif dalam konteks pembelajaran geografi mengadopsi pendekatan yang berpusat pada praktik, memungkinkan siswa untuk memperoleh keterampilan komunikasi melalui latihan dan umpan balik. Pelatihan yang terstruktur dan berorientasi pada praktik telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam berbagai konteks. Pelatihan ini mencakup hal-hal berikut; (1) pemaparan karakteristik materi geografi, (2) pemaparanteknik presentasi yang memikat, (3) praktik presentasi, (4) evaluasi dan umpan balik. Peserta terdiri dari 30 Siswa Kelas XII SMA Pus Tajul Karomah Selong Lombok Timur. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2024. Kegiatan Geopartnerschools-21st Century Skills ini berhasil meningkatkan kompetensi siswa dalam presentasi materi presentasi materi geografi dengan bahasa Indonesia dengan teknik yang memikat. Melalui pelatihan ini siswa memperoleh pengalaman yang bermakna dalam menyampaikan informasi secara menarik dan efektif.