Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENGENDALIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA Dian Saraswaty; Asep Suryana Abdurrahmat; Siti Novianti
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 2, No 2 (2018): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.056 KB) | DOI: 10.35971/gojhes.v2i2.5272

Abstract

ABSTRAKHipertensi merupakan penyakit kornis yang secara independen berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler.Hipertensi ini merupakan faktor risiko terbanyak penyakit serebrovaskuler seperti stroke.Penelitian ini bertujuan untuk membuat model determinan pengetahuan dan dukungan sosial keluarga dengan perilaku pengendalian hipertensi di Puskesmas Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.Penelitian ini menggunakan desain kross seksional dengan jumlah sampel sebanyak 188 orang yang diambil secara purposif. Analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik kai square pada derajat kepercayaan 95%. Hasil analisis sebanyak 70,4% responden memiliki dukungan sosial keluarga baik, sebanyak 38,3% memiliki pengetahuan baik, 36,2% memiliki kepatuhan minum obat kurang baik dan 16,5% memiliki perilaku pengendalian hipertensi kurang baik. Hasil analisis bivariat diperoleh nilai signifikan bahwa variabel dukungan sosial keluarga dan pengetahuan berhubungan dengan perilaku pengendalian hipertensi dengan masing-masing nilai p 0,013 dan 0,03.
ANALYSIS OF ACCEPTANCE OF WORK-BASED STASION MODELS ANTHROPOMETRY MATH MODEL FOR EMBROIDERY WORKERS (CASE STUDY: KECAMATAN KAWALU TASIKMALAYA) Rian Arie Gustaman; Asep Suryana Abdurrahmat; Siti Novianti
International Journal of Health Science & Medical Research Vol 1, No 1 (2022): February 2022
Publisher : UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.824 KB) | DOI: 10.37905/ijhsmr.v1i1.7650

Abstract

The attitude of the craftsmen and work station models in embroidery companies that are uncomfortable and safe for the body coupled with work organization that is not yet well organized often causes various problems for the body. The results of previous studies note that there are several angles that need attention: (1) the angle formed between the upper leg and buttocks, (2) the angle formed by the upper arm with the shoulder and (3) the angle formed between the upper arm and the forearm . Based on this, we have designed a work station model that measures the dimensions of the three angles above. However, the model still needs to be tested for community acceptance.The method used in testing the work station model is the acceptance analysis approach using the modified Technology Acceptance Model (TAM) measurement method so that it can be used to determine the level of user acceptance of the work station model created.This research was conducted in three stages by considering several factors, such as the number of researchers, time and budget of funds. Respondents in this study were embroidery workers who had worked for at least 1 year totaling 100 people from various embroidery industries in the city of Tasikmalaya. Before distributing the questionnaire. Respondents are invited to use the work station model for 45 - 60 minutes to carry out sewing activities in general. Because there is only one work station model, each respondent alternates using the work station model until all respondents use it. The trial process lasted for 20 days, namely per day there were 5 respondents who tested using the work station model. Keywords: TAM; Stasion Kera; Bordir
Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Dengue di Kota Tasikmalaya Yuliani yuliani; Siti Novianti
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 1 2022
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.794 KB) | DOI: 10.22435/asp.v14i1.5668

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Tingginya angka kejadian DBD dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan fisik. Faktor lingkungan fisik cukup berperan penting dalam perkembangan penyebaran vektor Dengue. Lingkungan fisik berpengaruh langsung terhadap komposisi spesies vektor, habitat perkembangbiakan nyamuk, populasi, longivitas dan penularannya. Kota Tasikmalaya pada tahun 2019 merupakan wilayah kota/kabupaten yang memiliki Incidence Rate (IR) tertinggi di wilayah Priangan Timur yaitu sebesar 99,2 per 100.000 penduduk dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan kasus dari dua tahun sebelumnya menjadi 1.409 kasus. Penelitian ini dilakukan di Kota Tasikmalaya pada bulan September 2021 menggunakan rancangan kasus kontrol. Sampel pada penelitian ini yaitu 114 sampel yang terdiri dari 38 sampel kasus dan 76 sampel kontrol. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil uji statistik dengan uji chi-square (α) = 0,05 menunjukkan variabel yang berhubungan adalah suhu dalam rumah (p=0,004 dan OR=4,343), ventilasi berkasa (p=0,009 dan OR=4,684), keberadaan jentik (p=0,036 dan OR=3,046). Variabel yang tidak berhubungan adalah kelembapan dalam rumah (p=1,0). Saran bagi dinas kesehatan dan puskesmas, melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD dan mengedukasi masyarakat untuk melakukan upaya meningkatkan sirkulasi udara rumah dengan menambahkan ventilasi mekanik atau alamiah serta membuka semua pintu dan jendela rumah setiap pagi dan menjelang siang; dianjurkan untuk memasang kawat kasa pada semua ventilasi rumah; dan diharapkan dapat memelihara ikan pemakan jentik pada bak mandi/wc atau menguras dan menyikat bak mandi/wc seminggu sekali serta melakukan kegiatan PSN 3M plus lainnya.
KAJIAN KARAKTERISTIK INDIVIDU SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL (STUDI DI PUSKESMAS KARANGANYAR KOTA TASIKMALAYA) Sri Maywati; Siti Novianti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.415 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i2.2578

Abstract

Kejadian anemia pada ibu hamil mejadi salah satu hal yang harus diperhatikanmengingat dampak gangguan kesehatan dapat terjadi pada ibu maupun janin.Beberapa faktor risiko dapat berasal dari kondisi internal ibu meliputi usia,pendidikan, pengetahuan dan status gizi ibu. Tujuan penelitan ini untukmenganalisis hubungan faktor karakteristik individu dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel seayak 115 ibu hamil yang telah memenuhi syarat. Analisis datamenggunakan uji chi square pada taraf signifikansi dengan alpha 0,05. Hasilpenelitian menunjukkan sebanyak 54,8% ibu hamil mengalami anemia dengankadar Hb kurang dari 11 gr/dl. Analisis bivariat terhadap kejadian anemiamenunjukkan ada hubungan signifikan untuk variabel pengetahuan ibu (p alpha dan OR 3,31), faktor usia (p alpha dan OR 2,814). Sedangkan faktor pendidikan dan status gizi ibu tidak terdapat hubungan. Simpulan menunjukkan karakteristik individu yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah puskesmas Karanganyar adalah pengetahuan dan usia ibu. Disarankan agar ibu hamil meningkatkan pengetahuan mengenai anemia agar terhindar dari anemia saat hamil.
ANALISIS PERILAKU MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KARANGANYAR KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2019 Sr Maywati; Siti Novianti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.871 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v15i2.1259

Abstract

Salah satu upaya mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil melalui pemberian tablet Fe yang harus dikonsumsi selama masa kehamilan. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil ditujukan untuk mememnuhi kebutuhan zat besi yang meningkat selama kehamilan. Namun praktek konsumsi tablet Fe yang tidak tepat dapat mengurangi efektifitas penyerapannya di dalam tubuh sehingga menyebabkan kejadian anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor determinan perilaku konsumsi tablet Fe serta kajian terhadap praktek konsumsi tablet Fe selama kehamilan. Metode penelitian menggunakan pendekatan belah lintang dengan jumlah sampel sebanyak 115 ibu hamil. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square pada alpha 0,05. Hasil penelitian menunjukkan kejadian anemia dialami oleh 54,8% responden. Sebagian besar ibu hamil (60%) tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe, sebagian besar ibu hamil mengkonsumsi minuman teh dengan kategori sering (55,7%), sebagian besar responden (81,7%) tidak mengkonsumsi vitamin C, dan lebih banyak ibu hamil yang mengkonsumsi makanan mengandung besi non heme yang berasal dari sayuran. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe, kebiasaan minum teh dan konsumsi vitamin C dengan nilai p value 0,05. Disarankan kepada ibu hamil untuk memperbaiki praktek konsumsi tablet Fe dalam hal kepatuhan, mengurangi konsumsi teh dan memperbanyak konsumsi vitamin C dari buah selama kehamilan
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA : SCOPING REVIEW Siti Novianti; Retna Siwi Padmawati
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.497 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i1.1786

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linear pada anak dan memilikidampak jangka panjang berupa peningkatan morbiditas dan mortalitas sertagangguan produktifitas di masa mendatang. Prevalensi stunting di seluruh duniacenderung menurun tetapi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.Berbagai penelitian menemukan bahwa determinan utama stunting adalah intakenutrisi yang tidak adekuat, pola asuh tidak memadai maupun pengaruh status gizi selama kehamilan. Tetapi beberapa penelitian saat ini menemukan adanya bukti pengaruh faktor lingkungan dengan stunting. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menggali hasil penelitian saat ini dan mengkompilasi faktorlingkungan yang berhubungan dengan stunting, sehingga menemukan gappengetahuan dan bisa menjadi arah untuk penelitian berikutnya. Pencariansistematis dilakukan melalui pencarian dari database elektronik yaitu PubMed,Science Direct, Scopus, Wiley online library dan Google Scholar, serta pencariandatabase penelitian tesis dan disertasi UGM. Artikel yang direview adalah yangberisi hasil penelitian observasional (cros sectional, kohort dan kasus kontrol)yang menganalisis hubungan faktor lingkungan dan kejadian stunting pada balita. Hasil pencarian menemukan 8 artikel penelitian yang memenuhi kriteria insklusi dan dilakukan analisis akhir. Dari sejumlah artikel, diperoleh hasil bahwa sumber dan akses terhadap air bersih dan air minum memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting balita. Kepemilikan jamban sehat, serta praktik cuci tangan pakai sabun dan air mengalir juga berhubungan dengan stunting balita. Selain faktor air bersih, sanitasi dan higiene, diketahui bahwa faktor kepemilikan unggas dan faktor lingkungan fisik rumah (jenis lantai dan dinding) serta paparan polutan domestik (asap rokok dan bahan bakar memasak) berhubungan dengan stunting meskipun hanya ditemukan pada sedikit penelitian.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI PUSKESMAS SUKARAJA KABUPATEN TASIKMALAYA Aria Dwi Saputra; Iseu Siti Aisyah; Siti Novianti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.967 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i2.3888

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. World Health Organization (WHO) dan United Nations Childrens Fund (UNICEF) merekomendasikan agar ibu menyusui bayinya saat satu jam pertama setelah melahirkan dan melanjutkan hingga usia 6 bulan pertama kehidupan bayi. Kenaikan tingkat partisipasi wanita  dan emansipasi dalam segala bidang kerja sebagai salah satu alasan mayoritas ibu memberikan susu formula. Ibu yang bekerja sering keluar rumah untuk menjalankan  tugas tugas di kantor maupun tugas-tugas sosial sehingga susu formula dianggap  satu-satunya jalan keluar dalam pemberian makanan bagi bayi yang ditinggalkan di  rumah. Manajemen laktasi adalah suatu upaya yang  dilakukan oleh ibu untuk menunjang keberhasilan menyusui. Manajemen laktasi dimulai pada masa kehamilan, setelah  persalinan,  dan  masa  menyusui  bayi.  Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 31 responden ibu hamil dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan one  group pretest-post test. Hasil dari uji analisis menggunakan Wilcoxon sign rank test menunjukkan ρ = 0,000 (a=0,05). Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum intervensi termasuk kategori cukup yaitu 29,03% dan sesudah intervensi termasuk kategori baik yaitu 93,33%. Maka terdapat perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang manajemen laktasi sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan melalui media leaflet di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Tahun 2021
FAKTOR AKSESIBILITAS DAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK USIA 6-23 BULAN DI MASA PANDEMI Siti Novianti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.301 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i2.2575

Abstract

Pandemi Covid 19 membawa banyak perubahan pada berbagai bidangkehidupan. Salah satu dampaknya adalah terganggunya pemenuhan kebutuhannutrisi pada bayi dan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aksesibilitas dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia 6-23 bulan. Lokasi penelitian dilaksanakan di delapan wilayah yaitu di Serang (Serang), Bandung (Cileunyi), Sukabumi (Cisaat), Sumedang (Tanjungsari), Tasikmalaya (Mangkubumi, Cipedes dan Tanjungjaya) dan Ciamis (Pamarican). Responden ini adalah ibu yang memiliki anak usia 6-23 bulan berjumlah 86 orang. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan kuesioner dan wawancara tidak langsung menggunakan google form. Hasil pengumpulan data diperoleh bahwa akses terhadap sumber bahan pokok makanan tergolong baik, yaitu sebanyak 80% memiliki akses dekat dengan warung yang menyediakan kebutuhan pangan secara lengkap. Terdapat 22% responden yang hanya mampu menyediakan stok makanan harian karena terbatasnya penghasilan. Sebanyak 27% responden yang memiliki akses dan menggunakan layanan online untuk memperoleh kebutuhan pangan. Terdapat 74,6% responden yang tidak mampu menyediakan menu 4 bintang untuk memenuhi kebutuhan harian anak. Sebanyak 53,9% keluarga mengalami penurunan penghasilan setelah pandemi. Terdapat 36% responden menerima bantuan sosial, tetapi hanya 3,3% responden yang menerima bantuan sosial berupa bahan makanan untuk anak 6-23 bulan. Agar ibu dapat memenuh kebutuhan nutrisi anak, maka bisa dilakukan penyediaan kebutuhan mandiri dengan menanam sayur di halaman rumah (home garden), menyediakan kebutuhan protein seperti ikan lele yang bisa diternakkan di dalam ember dan upaya kreasi lainnya. Perlu juga modifikasi bantuan sosial yang fokus pada kebutuhan bayi dan balita
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (STUDI DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA) Elsa Nur Azzizah; Yuldan Faturahman; Siti Novianti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.166 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i1.3606

Abstract

BBLR merupakan bayi dengan berat badan saat lahir kurang dari 2.500 gram(WHO, 2014). Menurut WHO pada tahun 2015 di dunia terdapat kejadian BBLRadalah 15,5%, 96,5% di antaranya di negara-negara berkembang. Kasus BBLRpada bulan Januari-September tahun 2020 di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalayamencapai 510 bayi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko apasaja yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatifdengan jenis penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan kasuskontrol. Sampel pada penelitian ini yaitu 226 bayi yang terdiri dari 113 kasus dan113 kontrol. Teknik pengambilan sampel untuk kelompok kasus dan kontroladalah quota sampling. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antaravariabel paritas ibu (p=0,016 dan OR=2,001), preeklamsia (p=0,002 danOR=2,391), dan anemia (p=0,002 dan OR=2,435) dengan kejadian BBLR diRSUD dr Soekardjo Tasikmalaya. Tidak ada hubungan antara variabel usia ibu(p=1) dan kehamilan ganda (p=0,171) dengan kejadian BBLR. Saran agar rumah sakit meningkatkan penyuluhan kepada pasien yang dapat dilakukan oleh dokter saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan yaitu Ibu hamil yang berusia 20 tahun dan didiangonis Hb rendah, BB kurang agar mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan bayinya, Ibu hamil yang sudah berusia 35 tahun disarankan agar menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang setelah setelah nifas. Ibu hamil yang didiagnosis mengalami kehamilan ganda, Hb rendah, tekanan darah tinggi, disarankan untuk melakukanpemeriksaan ANC, ditekankan pentingnya pemeriksaan secara teratur.
HUBUNGAN PRAKTIK IBU, JARAK JAMBAN DAN KEBERADAAN BAKTERI E.COLI DALAM SUMBER AIR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BADUTA UMUR 6-23 BULAN TAHUN 2021 Puji Nurul Hidayah; Siti Novianti; Anto Purwanto
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.412 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i2.3890

Abstract

Diare termasuk penyakit peringkat kedua global yang menjadi penyebab kematian pada anak berumur di bawah lima tahun. Setiap tahun terdapat sekitar 525.000 kasus kematian balita yang diakibatkan oleh diare. Diare masih menjadi dilema bidang kesehatan di Indonesia, karena angka morbiditas dan angka mortalitas tiap tahun masih tinggi. Penyakit diare berkaitan dengan beberapa faktor. Praktik ibu, jarak jamban dengan sumber air bersih, keberadaan E.coli pada sumber air bersih dan keberadaan E.coli pada sumber air minum merupakan faktor yang berkaitan dengan kejadian diare pada baduta. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara praktik ibu, jarak jamban dengan sumber air bersih dan keberadaan E.coli pada sumber air minum dengan kejadian diare pada baduta umur 6-23 bulan di wilayah Puskesmas Ciawi tahun 2021. Jenis penelitian adalah analisis observasional. Desain penelitian adalah kasus kontrol. Sampel penelitian berjumlah 39 kasus dan 39 kontrol dihitung menggunakan software Epiinfo dan berdasarkan penelitian terdahulu. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Responden merupakan balita. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasional. Uji statistik menggunakan SPSS versi 23 dengan jenis uji chi square. Hasil menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara jarak jamban dengan sumber air bersih dengan kejadian diare pada baduta (pvalue = 0,021) dan (OR=3,294), tidak terdapat hubungan bermakna antara praktik ibu dan keberadaan E.coli pada sumber air minum dengan kejadian diare pada baduta (pvalue 0,437 dan 0,496). Saran disampaikan perlu adanya kerjasama antara masyarakat dan petugas kesehatan dalam meningkatkan informasi praktik ibu dalam mencegah terjadinya diare pada balita dan perlu adanya pengecekan mikrobiologis pada sumber air minum masyarakat Kecamatan Ciawi