Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Intervensi Kesehatan dengan Media Video Tutorial terhadap Pengetahuan Ketahanan Pangan dan Gizi Keluarga Iseu Siti Aisyah; Neni Neni; Lesi Oktiwanti; Andi Eka Yunianto
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 4 No. 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 April 2022
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jika.v4i1.237

Abstract

Food security and the problem of fulfilling nutrition during the Covid-19 pandemic are new problems in the community because people are required to do physical distancing so that the spread of the virus can be reduced. This study aimed to analyze the effect of health interventions with video tutorials on food security and family nutrition knowledge during the Covid-19 pandemic. This research was an experimental study with a group pre and post-test design with a sample of 70 people. This research was carried out in 4 villages in Tasikmalaya City, namely Sukahurip Village, Sumelap Village, Sukamaju Kidul Village, and Cipedes Village with several samples. The intervention in this study was the provision of video tutorials on how to obtain food needs through planting in polybags and cultivating budikdamber which were published on youtube and distributed via WhatsApp to the public. Based on the Paired Sample T-test Dependent test between pretest and posttest scores, p-value=0,000 (p-value<0,05), it can be concluded that there is a significant difference between knowledge about family food security before and after being given a video. Giving videos affects increasing subjects knowledge. Researchers suggest further studies on the practice of directly applying it in real life at home.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI UNIVERSITAS SILIWANGI Hasna Nurfadillah; Sri Maywati; Iseu Siti Aisyah
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.083 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i1.3604

Abstract

Dismenore adalah rasa sakit atau nyeri perut bagian bawah yang dialami oleh wanita sebelum, selama atau sesudah menstruasi. Dismenore terdiri dari dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri menstruasi tanpa adanya kelainan pada alat genital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi Universitas Siliwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dengan desain case-control prolektif. Sampel pada penelitian ini yaitu 374 mahasiswi yang terdiri dari 187 kasus dan 187 kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling. Hasil uji statistik dengan uji chi square dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel kualitas tidur (p=0,001 dan OR=2,027), paparan asap rokok (p=0,000 dan OR=3,362), konsumsi makanan cepat saji (p=0,000 dan OR=2,695), dan riwayat keluarga (p=0,000 dan OR=5,364) dengan kejadian dismenore primer. Saran agar mahasiswi menerapkan pola hidup sehat dan dapat mengatur waktu dengan baik.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI PUSKESMAS SUKARAJA KABUPATEN TASIKMALAYA Aria Dwi Saputra; Iseu Siti Aisyah; Siti Novianti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.967 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i2.3888

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. World Health Organization (WHO) dan United Nations Childrens Fund (UNICEF) merekomendasikan agar ibu menyusui bayinya saat satu jam pertama setelah melahirkan dan melanjutkan hingga usia 6 bulan pertama kehidupan bayi. Kenaikan tingkat partisipasi wanita  dan emansipasi dalam segala bidang kerja sebagai salah satu alasan mayoritas ibu memberikan susu formula. Ibu yang bekerja sering keluar rumah untuk menjalankan  tugas tugas di kantor maupun tugas-tugas sosial sehingga susu formula dianggap  satu-satunya jalan keluar dalam pemberian makanan bagi bayi yang ditinggalkan di  rumah. Manajemen laktasi adalah suatu upaya yang  dilakukan oleh ibu untuk menunjang keberhasilan menyusui. Manajemen laktasi dimulai pada masa kehamilan, setelah  persalinan,  dan  masa  menyusui  bayi.  Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 31 responden ibu hamil dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan one  group pretest-post test. Hasil dari uji analisis menggunakan Wilcoxon sign rank test menunjukkan ρ = 0,000 (a=0,05). Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum intervensi termasuk kategori cukup yaitu 29,03% dan sesudah intervensi termasuk kategori baik yaitu 93,33%. Maka terdapat perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang manajemen laktasi sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan melalui media leaflet di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Tahun 2021
KETAHANAN PANGAN KELUARGA DI MASA PANDEMI COVID 19 Iseu Siti Aisyah
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.242 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v16i2.2576

Abstract

Awal tahun 2020 ini umat manusia di seluruh dunia digoncang dengan pandemiVirus Corona (Covid-19) yang membuat kepanikan dimana-mana. Ratusan ribumanusia terinfeksi dan ribuan lainnya meninggal dunia. WHO semenjak Januari2020 telah menyatakan dunia masuk ke dalam darurat global terkait virus ini.Kondisi ini memicu juga terjadinya kerawanana pangan. Kita juga harusmemperhatikan ketahanan pangan keluarga di masa pandemi COVID 19 ini,karena ketahanan pangan keluarga dapat memengaruhi terhadap kesanggupandalam membeli bahan pangan yang bergizi seimbang sehingga berpengaruh bagiketahanan imun tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi ketahananpangan keluarga saat pandemi Covid-19 di lingkungan rumah tahun 2020. Jumlahresponden dalam penelitian ini sebanyak 95 KK. Pengambilan sampelmenggunakan metode purposif, dengan menggunakan metode wawancaradengan instrument kuesioner dan google form yang dilaksanakan pada tanggal 10Juli 2020
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KEBIASAAN 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANONJAYA Novia Hendayani; Yuldan Faturrahman; Iseu Siti Aisyah
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.629 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4729

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD ditandai demam 2-7 hari dengan suhu 39oC, nyeri kepala, nyeri di punggung hingga nyeri ulu hati. Faktor lingkungan serta peran masyarakat dalam upaya pencegahan tehadap penyakit DBD berkaitan erat dengan kejadian DBD di suatu wilayah. Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu kawasan di Provinsi Jawa Barat yang menjadi kawasan daerah endemis DBD. Dari 40 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, Puskesmas Manonjaya menempati urutan pertama dengan kasus DBD terbanyak pada tahun 2020. Lokasi fokus dari penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Manonjaya menggunakan rancangan studi case control. Sampel pada penelitian ini berjumlah 136 sampel yang mana masing-masing sampel kasus dan kontrol sebanyak 68 sampel (1:1). Pengambilan sampel kasus menggunakan teknik total sampling, sementara pada sampel kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Hasil uji statistik dengan uji chi-square (α)=0,05 menunjukkan bahwa variabel penelitian yang berhubungan dengan kejadian DBD antara lain keberadaan jentik (p value=0,010 dan OR=2,631), pencahayaan (p value=0,001 dan OR=3,519) dan kebiasaan 3M Plus (p value=0,010 dan OR=2,612). Sementara itu, variabel penelitian yang tidak berhubungan adalah kepadatan hunian (p value=0,184). Masyarakat disarankan untuk meningkatan kebiasaan 3M Plus dengan lebih baik lagi, mengingat pencegahan DBD menggunakan 3M Plus merupakan salah satu bentuk upaya yang paling murah dan mudah.
HUBUNGAN PERILAKU HIGIENIS TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DIARE DI DUSUN JAGABAYA DESA RAJADATU KECAMATAN CINEAM Neni Neni; Iseu Siti Aisyah
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.037 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v15i2.1258

Abstract

Penyakit Diare merupakan salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kematian kalau tidak mendapatkan penanganan atau penanggulangan yang cepat dan tepat. Penyakit diare itu dipengaruhi oleh perilaku higienis seseorang,dalam menjaga tingkat kebersihan dirinya ,dalam hal ini peneliti ingin meneliti hubungan angka kejadian diare cuci tangan dengan kebiasan yang tidak memperhatikan cuci tangan yang baik dan benar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perilaku higienis dengan kejadian diare di dusun Jagabaya Desa Rajdatu Kecamatan Cineam. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 yang berarti bahwa ada hubungan antara perilaku higienis dengan kejadian penyakitt Diare Di Dusun Jagabaya Desa Rajadatu Kecamatan Cineam. Disarankan kepada semua pihak terkait mulai dari pemeritahan setempat,kader kader kesehatan beserta masayarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan dibidang kesehatan dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) untuk meningkatkan status derajat kesehatan masyarakat
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN ASUPAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (24-59 BULAN) DI KELURAHAN KARANGANYAR KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA Iseu Siti Aisyah; Andi Eka Yunianto
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.975 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i1.3603

Abstract

Stunting yaitu balita yang memiliki kondisi tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan umurnya. Ada beberapa faktor-faktor yang bisa mengakibatkan terjadinyastunting pada balita, salahsatunya asupan karbohidrat dan protein. untuk menganalisis hubungan asupan karbohidrat dan asupan protein dengan kejadianstunting pada balita (24-59 bulan). Penelitian ini menggunakan metode casecontrol yang dilakukan di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 balita untuk setiap kelompok kasus ataupun kelompok kontrol, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan asupan energi (OR=6,111; 95% CI: 2,201 – 16,965)), asupan protein (OR=5,160; 95% CI: 2,016 – 13,207) berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (24-59) di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
ANALISIS RISIKO KEJADIAN PRA-DIABETES PADA GURU SEKOLAH DI KECAMATAN REGOL BANDUNG Kiki Korneliani; Iseu Siti Aisyah
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 3, No 2 (2019): OKTOBER: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.249 KB) | DOI: 10.35971/gojhes.v1i2.2679

Abstract

Meningkatnya kejadian obesitas, kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang bisa menyebabkan pra-Diabetes, dan memiliki dampak pada peningkatan morbiditas dan mortabilitas DM tipe 2 di Indonesia terutama pada masyarakat perkotaan, dan guru sekolah dengan aktifitas yang terbatas dan adanya gaya hidup yang tidak sehat mempunyai risiko juga untuk terjadinya pra-Diabetes.Tujuan penelitian ini untuk menganalisisi hubungan faktor risiko terjadinya pra-Diabetes pada guru sekolah. Faktor yang diteliti meliputi obesitas, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok. Dari populasi sebanyak 240 guru didapatkan sampel sebanyak 150 orang yang tersebar di beberapa tempat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, penarikan sampel kontrol dengan metode sampling kuota. Instrumen penelitian menggunakan pemeriksaan gula darah, pengukuran obesitas dan lembar ceklist untuk mengetahui aktivitas fisik dan kebiasaan merokok. Hasil penelitian menunjukan kejadian pra-Diabetes 26 guru (17,3%) dan yang tidak pra-Diabetes 124 guru (82,67%), obesitas 35 guru (23,33%) dan yang tidak obesitas 115 guru (76,67), tidak melakukan aktifitas fisik 105 guru (70%) dan yang melakukan 45 guru (30%) kebiasaan merokok 56 guru (37,33%) dan tidak merokok 94 guru (62,67%). Hasil uji hubungan, terdapat hubungan antara obesitas dan pra-Diabetes dengan P 0,000 POR 8,148 CI (3,024-21,957), terdapat hubungan aktifitas fisik dengan pra-Diabetes P 0,001 POR 7, 091 CI (2,845-17,676), terdapat hubungan kebiasaan merokok dengan pra-Diabetes P 0,001 POR 13,750 CI (1.802-14,940).Perlunya pendidikan kesehatan pada guru sekolah tentang faktor risiko pra-Diabetes dan pencegahannya.
EDUKASI GIZI DAN PELATIHAN IKAN PATIN SEBAGAI SALAH SATU MAKANAN ALTERNATIF PENINGKATAN KECUKUPAN PROTEIN DAN PENCEGAHAN STUNTING Andi Eka Yunianto; Iseu Siti Aisyah; Neni Neni; DIan Siti Fatimah; Aviaty Dwina Aulia; Diya Salsabila; Sari Khairinisa; Siti Ratna Ningsih; Vira Paujiah Nuriyah; Zahra Tazkianisa Hadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12028

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Tujuan dari pengabdian ini berfokus pada pengembangan potensi pengolahan bahan pangan lokal yaitu sosis berbahan dasar ikan patin untuk meningkatkan konsumsi zat gizi terutama protein sebagai upaya pencegahan stunting pada balita melalui metode penyuluhan dengan media booklet dan demonstrasi pembuatan sosis berbahan dasar ikan patin yang bekerjasama dengan Kelompok Wanita Tani yang berlokasi di Kelurahan Parakannyasag Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya dengan jumlah responden sebanyak 31 orang. Responden diberikan pretest terlebih dahulu sebelum pemberian edukasi, untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan responden terhadap materi yang akan diberikan. Selanjutnya posttest diberikan setelah materi edukasi tersampaikan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata pretest responden 6,55% dan pada posttest 8,23%. Hal ini berarti terjadi peningkatan nilai pengetahuan siswa setelah mendapatkan edukasi.Abstract: Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition so that children are shorter for their age. The purpose of this service focuses on developing the potential for processing local food ingredients, namely sausages made from catfish to increase the consumption of nutrients, especially protein as an effort to prevent stunting in toddlers through counseling methods with booklet media and demonstrations of making sausages made from catfish in collaboration with the farmer women's group located in Parakannyasag Village, Indihiang District, Tasikmalaya City with a total of 31 respondents. Respondents were given a pretest before giving education, to find out the extent of the respondent's knowledge of the material to be given. Furthermore, the posttest is given after the educational material is delivered. Based on the results of the descriptive analysis, the average pretest value of the respondents was 6.55 and the post-test was 8.23. This means that there is an increase in the value of students' knowledge after receiving education. 
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE SIMULASI TERHADAP PRAKTIK CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA Nur Rosdiyawati; Iseu Siti Aisyah; Siti Novianti
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v19i1.6846

Abstract

Diarrhea is a disease where the condition of defecation with a liquid or soft consistency and the frequency is more than three times a day. Cibeureum sub-district was ranked first in cases of diarrhea aged 5-14 years, as many as 311 cases out of a total of 23,370 cases (2019-2020). In 2020-2021 (January to November) there were 248 cases of diarrhea with a percentage of 61.2% of patients at the elementary school (SD) level. SDN Cibeureum was ranked first with the number of diarrhea cases as many as 25 cases. Hand washing behavior that does not meet health requirements is at risk of developing diarrhea. Children tend to have a habit of not keeping their hands clean by washing their hands, especially at school. Efforts to improve the practice of washing hands with soap (CTPS) can be done through health education using interesting methods. Simulation is a learning method that is considered suitable for community skills. The research design is a pre-experimental design research with a one group pretest-posttest research design. The research subjects were 57 grade 1 students at Cibeureum State Elementary School, Tasikmalaya City. Data collection tools using observation sheets. The results of statistical tests with the Wilcoxon test, namely (1) obtained p-value = 0.001 concluded that there is an effect of health education with the simulation method on CTPS practice immediately after being given treatment and (2) obtained p-value = 0.001 concluded that there is an effect of health education with the method simulation of the practice of CTPS one week after being given treatment. Schools are advised to provide adequate facilities to implement CTPS, provide information about CTPS regularly to students and conduct learning using the simulation method.