Claim Missing Document
Check
Articles

Strategi dan Penerapan Ekowisata di Desa Bakalan Wonogiri Menuju Desa Ikonik Berdaya Tarik Tinggi Melalui Inovasi Teknologi dan Industri 4.0 Rara Fattah Afif Iqrom; Q Qomarun
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Bakalan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri secara geografis Kecamatan Purwantoro berada diujung timur Provinsi Jawa Tengah. Desa Bakalan merupakan salah satu desa yangterletak di Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri secara geografis Kecamatan Purwantoro berada diujung timur Provinsi Jawa TengahMetode pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa dilaksanakan secara penuh di lapangan (offline) dengan saling berkolaborasi melibatkan masyarakat sebagai perencana dan pelaksana program tidak hanya menjadi sebuah objek pembangunan, dalam pelaksanaannya melibatkan seluruh pemuda dan masyarakat Desa Bakalan untuk menciptakan sebuah hasil yang diharapkan.Sosialisasi kepadamasyarakat Desa Selondo mengenai Program Holistik Pembinaandan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang akan dilaksanakan. Diadakan Focus Group Discussion (FGD) antara kelompok sadarwisata, masyarakat sekitar dan stakeholder seperti Dinas PariwisataKota Wonogiri untuk pembahasan konsep dan tata kelola Air TerjunSelondo Desa Bakalan. program php2d diharapkan menjadi titik tumpu perubahan desa bakalan ekonomi, kemandirian, sarana, danprasana.
Analisis Kenyamanan Visual Sudut Pandang Penonton pada Tribun Gor Sasana Krida di Kompleks Gelora Satria Purwokerto Willi Rangga Kusuma; Q Qomarun
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin sering digunakannya gedung olahraga Sasana Krida sebagai tempat penyelenggaraan berbagai macam pertandingan resmi tingkat lokal maupun nasional, maka sarana dan prasarana yang ada harus mampu menunjang kenyamanan pengguna ruang, salah satunya tribun. Tribun merupakan salah satu fasilitas yang paling sering digunakan pada gedung olahraga. Faktor yang harus diperhatikan dalam aspek tribun yaitu kenyamanan visual sudut pandang penonton pada tribun Gedung olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kenyamanan visual sudut pandang pada tribun gedung olahraga Sasana Krida bagi para pengunjung. Teori dalam penelitian ini yaitu identifikasi validasi untuk menganalisis data. Mengumpulkan data yang ada dilapangan, yang nantinya akan dilakukan komparasi antara regulasi dari peraturan pemerintah dengan data yang ada di lapangan. Temuan yang diperoleh merupakan penilaian terhadap kenyamanan visual sudut pandang penonton dari tribun ke arena gedung olahraga Sasana Krida, yaitu dalam kondisi kurang nyaman.
Evaluasi Good Public Space Index pada Halaman Benteng Vasternburg sebagai Public Space di Kota Surakarta Fadhlurrohman Aqil Wihandono; Q Qomarun
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ditengah kesibukan aktivitas yang padat, secara naluri manusia membutuhkan ruang untuk refreshing seperti public space yang layak dan nyaman. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah mengukur kelayakan Halaman Benteng Vasternburg sebagai public space di Kota Surakarta menggunakan Good Public Space Index dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitiannya menggunakan deskriptif kuantitatif dengan kriteria tertentu. Data penelitiannya dianalisis menggunakan teori dari beberapa ahli dan diukur menggunakan rumus Good Public Space Index, sehingga didapatkan hasil penelitian kelima indikator Good Public Space Index Halaman Benteng Vasternburg mempunyai fungsi yang cukup. Halaman Benteng Vasternburg perlu diadakannya peningkatan pada beberapa indikator yang rendah, antara lain indikator yang mendekati angka nol, rendahnya jumlah pengguna, rendahnya interaksi sosial, dan keberagaman aktivitas yang tidak merata atau dominasi kelompok individu tertentu dalam pemanfaatan ruang. Sedangkan faktor yang mempengaruhinya adalah Intensity of Use, Intensity of Social Use, People’ Duration of Stay, Temporal Diversity of Use, Diversity of Users, cuaca, pandemi Covid-19 dan fasilitas penunjang lainnya.
Penerapan Metode CPM pada Simulasi Penjadwalan Ulang di Pembangunan Proyek Gedung Parkir Instalasi Rawat Jalan (Studi Kasus RS X Kota Semarang ) Sudono Mukti Prasojo; Mochamad Solikin; Q Qomarun
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.383 KB)

Abstract

Terjadinya ketidaksesuaian antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan yang dapat mengakibatkan pertambahan waktu dan pembengkakan biaya pelaksanaan. Masalah dimulai dari perencanaan proyek yang ditargetkan selesai pada akhir bulan desember 2018 akan tetapi beberapa permasalahan antara lain adanya keterbatasan lahan yang akan dibangun, pelaksanaan pengecoran hanya boleh dilaksanakan pada malam hari (pukul 19.00 WIB – 05.30 WIB), terjadi kemunduran dalam pelaksanaan penyelesaian pekerjaan konstruksi hingga pertengahan januari 2019. Dari data time schedulle pelaksanaan bahwa sisa progress untuk menyelesaikan pekerjaan sebesar 29,814 %. Penelitian ini bertujuan Mengidentifikasi masalah dari pelaksanaan proyek dan Menganalisis pemilihan waktu penjadwalan ulang dengan simulasi penjadwalan ulang pelaksanaan proyek pembangunan gedung parkir IRJA RS X Kota Semarang. Metode yang digunakan yaitu analisis jaringan kerja CPM untuk menganalisis jalur kritis. Hasil simulasi penjadwalan ulang metode CPM dengan MS Project pada sisa waktu 54 hari kalender maka lintasan kritisnya yang didapat pada jenis Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal karena jenis pekerjaan tersebut satu rangkaian pekerjaan yang tidak bisa ditunda serta membutuhkan penambahan tenaga kerja dan penambahan waktu lembur untuk menyelesaikan tepat waktu.
Evaluasi Keandalan Bangunan Gedung Pertemuan Sasana Manggala Sukowati dan Gedung Kartini (Studi Kasus Gedung Pertemuan di Bawah Pengelolaan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen) Aribowo Sulistyono; Mochamad Solikin; Q Qomarun
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.767 KB)

Abstract

Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat secara adil dan merata, serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat sebagai makhluk sosial dalam menjalani kehidupan dan penghidupan yang lebih baik. Bangunan Gedung berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Dalam menjamin kelangsungan dan peningkatan kehidupan serta penghidupan penghuninya serta mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, andal, berjati diri serta seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya perlu adanya suatu pengaturan yang menjamin keandalan bangunan gedung. Keandalan bangunan gedung adalah keadaan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bangunan gedung sesuai dengan kebutuhan fungsi yang telah ditetapkan. Kondisi bangunan gedung yang runtuh sebagian atau seluruhnya akibat kegagalan struktur sebagai dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam seperti angin kencang, gempa bumi, tanah longsor, perubahan fungsi dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai tingkat keandalan bangunan gedung pertemuan di bawah pengelolaan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Serta untuk mengetahui hal-hal terkait rekomendasi-rekomendasi dan pertimbangan kegiatan penyempurnaan bangunan gedung yang harus dilakukan. Dalam hal ini adalah Gedung Pertemuan Sasana Manggala Sukowati (SMS) dan Gedung Kartini. Pemeriksaan keandalan gedung meliputi kegiatan pengamatan visual serta alat ukur apabila diperlukan. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) hanya digunakan sebagai cara untuk menyusun bobot tingkat kepentingan dan prioritas antar komponen-komponen gedung. Dengan urutan tingkat kepentingan/prioritas adalah komponen keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan Selanjutnya perhitungan keandalan gedung dihitung berdasarkan Permen PUPR No.27/PRT/M/2018 meliputi kelengkapan administrasi, kelengkapan gedung, analisis kerusakan dan perhitungan nilai tingkat keandalan gedung. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut nilai pemeriksaan keandalan bangunan yaitu Gedung Pertemuan Sasana Manggala Sukowati 94,49% dan Gedung Kartini 97,22%. dikategorikan andal, perlu dilakukan penyempurnaan dalam penyimpanan arsip-arsip pembangunan gedung baik secara fisik maupun elektronik. Selanjutnya perlu disediakan Ruang Laktasi dan dipertahankan anggaran pemeliharaan rutin/berkala tiap tahun.
Identifikasi Fungsi Landmark dan Citywalk Sepanjang Jalan Lawu Karanganyar Ichwanda Yudita Hanif; Q Qomarun
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah mengidentifikasi fungsi landmark dan citywalk pada pusat kota sebagai upaya mewujudkan identitas kota untuk membangun citra kota. Sebuah kota bisa dikatakan berkesan dari segi pandang pengunjung dari luar kota dengan memenuhi kriteria. Untuk mengetahui kriteria seberapa besar pengaruh landmark di pusat kota terhadap pembentukan citra kota dilakukan penelitian berlokasi sepanjang jalan lawu karanganyar, mulai dari simpang empat papahan sampai simpang lima terminal tegal gede. Langkah-langkah penelitian untuk mengetahui seberapa besar fungsi landmark terhadap identitas dan membangun citra kota dilakukan penelitian melalui kuisioner dan wawancara dengan mencari narasumber yang sedang beraktifitas di sepanjang jalan lawu. kesimpulan dari penelitian ini mengidentifikasi seberapa besar kekuatan landmark dan citywalk di sepanjang jalan lawu karanganyar dapat berfungsi dengan baik sebagai identitas kota dan penanda suatu tempat.
Analisis Paparan Radiasi Sinar Ultraviolet (UV-A) pada Segmen Koridor Jalan Gatot Subroto Surakarta Manggala Dwi Anom Prayuda; Q Qomarun
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi Termal global meningkat setiap tahunnya karena penurunan lapisan stratosfer secara global sebesar 3% dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, kondisi berkurangnya ozon ini, didukung oleh hasil monitoring lembaga penerbangan dan antariksa nasional (http://lapan.com/ozon-bidang komposisi atmosfer) yang menyatakan bahwa di atas antariksa lapisan ozon menipis 50% pada musim dingin dan musim panas sehingga sinar UV-A yang sampai ke bumi bertambah. Meningkatnya sinar UV-A dan kurangnya persiapan serta laju pertumbuhan Kota yang begitu cepat dengan ketidaksadaran terhadap Kondisi Atmosfer Kota menjadi pemicu utama permasalahan Termal Ruang Kota muncul. Metode yang digunakan adalah metode observasi langsung dan studi literatur, Model simulasi menggunakan Software Rhinoceros-Ladybug dan hasil Output di sesuaikan dengan standar nilai ambang batas paparan radiasi. Hasil Penelitian ini menunjukan nilai cacah radiasi minimum dan maksimum sinar UV-A dalam sehari dan sebulan berturut turut untuk segmen 1 jalan Gatot Subroto Surakarta berkisar 0,38 μW/cm2 sampai 0,82 μW/cm2 ; 0,36 μW/cm2 sampai 0,77 μW/cm2. Untuk segmen 2 jalan Gatot Subroto Surakarta berkisar 0,39 μW/cm2 sampai 1,15 μW/cm2 ; 0,59 μW/cm2 sampai 1,18 μW/cm2 . Bentuk kurva paparan radiasi sinar UV-A selama sebulan pada kedua segmen menunjukkan bahwa pada jam pertama hingga jam ke tinga mengalami fluktuasi yang besar akibat adanya perubahan titik dan intensitas matahari. Namun, jam ke lima sampai ketujuh relatif sama sama karena kondisi titik dan intensitas matahari tidak memaparkan intensitas yang tinggi. Untuk Interval cacah radiasi sinar UV-A yang dipancarkan matahari pada kedua lokasi tersebut berkisar 0,05 μW/cm2 sampai 1,17 μW/cm2 pada interval itu, Intensitas yang terukur didominasi oleh cacah radiasi 0,09 μW/cm2 sampai 1,15 μW/cm2 . Nilai ini, jika dibandingkan dengan nilai ambang batas pada table 1 lebih dari 0,08 μW/cm2 dan dinyatakan berbahaya untuk waktu paparan selama 1 jam per hari tepatnya pukul 10:00 – 14:00 WIB.
Pola Perkembangan Slump dan Squatters di Desa Banyudono Endra Rizky Gemellio Hadinagoro; Q Qomarun
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi pemukiman yang tidak terkendali di bantaran sungai Kelurahan Banyudono membuat pemukiman di bantaran sungai menjadi kumuh. Seluruh bantaran sungai Kalimati dikategorikan kumuh sehingga sebenarnya bantaran sungai merupakan aset Desa Banyudono, sebaliknya justru hal ini merupakan wajah buruk bagi Desa. Program dan penataan struktur permukiman kumuh di Kelurahan Banyudono memang sudah dilakukan, namun pada dasarnya belum berhasil dikelola secara utuh. Identifikasi karakteristik permukiman kumuh bantaran sungai perlu dilakukan untuk mengetahui aspek dan variabel yang mempengaruhi permukiman kumuh bantaran sungai untuk kemudian dirumuskan konsep penataan yang sesuai dan dapat diimplementasikan pada permukiman kumuh bantaran sungai di lokasi penelitian. Terbentuknya permukiman liar di sempadan sungai Kalimati dukuhKaligoro desa Bayudono Boyolali berawal bantuan pembangunan rumah di sekitar bantaran sungai lalu warga memiliki inisiatif sendiri dan berlangsung lambat. Mengurangi permukiman liar dapat dilakukan dengan: lebih mawas pada lahan-lahan kosong yang berpotensi menjadi permukiman, penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pembangunan desa secara maksimal untuk menekan angka urbanisasi.
Identifikasi Kelayakan Bumi Perkemahan Area Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Surakarta Angga Haryo Pamungkas; Q Qomarun
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bumi perkemahan merupakan tempat dialam terbuka, dimana para pemakai dapat mendirikan kemah-kemah untuk keperluan bermalam dan melakukan kegiatan sesuai dengan motivasinya. Waterfront (tepian air) merupakan daerah yang berhadapan dan berbatasan langsung dengan perairan baik sungai, danau, pantai, maupun perairan lainnya, seperti halnya Bumi Perkemahan Kawasan Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Surakarta sehingga yang sangat strategis dan menarik. Penelitian ini bertujuan mengetahui Standar kelayakan bumi perkemahan di taman makam pahlawan Kusuma bhakti, dan mengidentifikasi kebutuhan lahan bumi perkemahan di kota surakarta. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dalam artian pengamatan secara langsung atau survei untuk mengetahui kondisi fisik di lapangan, data survei yang diperoleh kemudian di uji kelayakannya dengan standart yang ada. Kesimpulan penelitian ini adalah produk, pelayanan, dan pengelolaan pada Bumi Perkemahan Kawasan Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Surakarta menyokong penilaian 23,21 % dalam kondisi yang sesuai standar operasional prosedur, dengan kondisi tersebut maka kawasan bumi perkemahan ini masih kurang dan perlu lebih dikelola sehingga sesuai dengan SOP pada Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 25 Tahun 2015 tentang Standar Usaha Bumi Perkemahan.
Tingkat Kepatuhan Masyarakat Solo terhadap Regulasi Bangunan (Studi Kasus: Jalan Mojo Solo) Muhamad Ghifari Ibrahim; Q Qomarun
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah untuk menguji seberapa patuh masyarakat Solo terhadap regulasi bangunan khususnya perda Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Garis Sempadan Bangunan (GSB). Studi kasus di Jalan Mojo, Solo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara observasi, dokumentasi, Pengukuran, dan mencari data kepemilikan IMB. Setelah metode dilakukan Kemudian dibandingkan dengan peraturan daerah yang ada di Solo. Berdasarkan survey bangunan yang ada di Jalan Mojo mencapai 132 bangunan meliputi bangunan pendidikan, tempat tinggal, dan tempat usaha. Hasil riset untuk Izin Mendirikan Bngunan (IMB) didapatkan 16% atau 21 bangunan yang memiliki IMB dari 132 bangunan di sepanjang jalan mojo. Dan hasil riset untuk kepatuhan Garis Sempadan Bangunan (GSB) didapatkan 26% atau 34 bangunan yang tidak patuh terhadap GSB dan 74% bangunan di Jalan Mojo sudah mematuhi peraturan GSB.