Claim Missing Document
Check
Articles

Pendugaan Umur Simpan Ikan Bandeng Asin Berdasarkan Pengamatan Mikrobiologis dan Kadar Air Rifkawaty Kiayi; Asri Silvana Naiu; Rita Marsuci Harmain
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.395 KB) | DOI: 10.37905/.v2i3.1266

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui umur simpan ikan bandeng (Chanos chanos) asin berdasarkan pengamatan pada kandungan mikroba. Penelitian di dahuluidengan membuat ikan bandeng asin berdasarkan penelitian Tumbelaka(2012) yaitu menggunakan konsentrasi garam15% dari berat ikan dan lamawaktupenggaraman 7 jam. Produk bandeng asin yang di hasilkan diuji pendugaan umur simpan dengan menggunakan suhu 20C, suhu ruang 30Cdan suhu 40C. Parameter yang diuji adalah mikroba halofilik. Laju perubahan mikroba halofilik dihitung dengan menggunakan persamaan Arrrhenius. Penentuan umur simpan ditentukan berdasarkan persamaan ordo satu. Pengambilan sampel yang dilakukan pada setiap perlakuan yaituSuhu 20C dari lama penyimpanan 6,12,18,24,30 hari, suhu ruang dari lama penyimpanan 4,8,12,16,20 hari, dan Suhu 40C dari lama penyimpanan3,6,9,12,15 hari, sehingga setiap tingkat suhu dilakukan pengamatan 5 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa umur simpan ikan bandeng asin berdasarkan jumlah bakteri halofilik pada suhu kamar adalah 101 hari. Kata kunci: umur simpan, ikan bandeng asin, mikrobiologis
Penentuan Lama Pengeringan dan Laju Perubahan Mutu Nike (Awaous melanocephalus) Kering Fera Tuina; Asri Silvana Naiu; Nikmawati Susanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.243 KB) | DOI: 10.37905/.v1i2.1227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama pengeringan terbaik dan laju perubahan mutu nike (Awaous melanocephalus) kering selama penyimpanan. Melalui pengujian organoleptik mutu hedonik yang meliputi kenampakan, aroma, tekstur dan kadar air. Hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan metode Kruskal-Wallis dan uji lanjut menggunakan multiple comparison. Kadar air dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji lanjut Duncan. Produk terpilih dianalisis dengan menggunakan metode Bayes, dan dilakukan penyimpanan pada suhu ruang, 35C dan suhu 45C, untuk mennetukan laju perubahan mutu berdasarkan aspek mikrobiologi kapang dan lama pengeringan terbaik yaitu 12 jam, dengan nilai organoleptik 7 yang memiliki karakterisitik mutu hedonik kenampakan: utuh, bersih, dan agak kusam; aroma: hampir netral, sedikit bau tambahan; tekstur: terlalu keras tetapi tidak rapuh; kadar air sebesar 10,58%; dan laju perubahan mutu nike kering berdasarkan kadar air pada produk terpilih yaitu sebesar 0,000043298% hari pada penyimpanan suhu 25C. Berdasarekan nilai organoleptik mutu hedonik dan proksimat kadar air, lama pengeringan 12 jam sesuai standar BSN 01-2708-2009. Kata kunci: nike, pengeringan, mutu
Karakteristik Gizi Roti Manis Ubi Jalar dengan Penambahan Bubur Rumput Laut | Nutritional characteristics of sweet potato bread with the addition of seaweed porridge Ulviyana Male; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.45 KB) | DOI: 10.37905/.v5i3.5282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas) dengan penambahan rumput laut K. alvarezii terhadap karakteristik gizi roti manis. Percobaan yang dipakai menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua ulangan. Parameter yang uji adalah karakteristik kimia/gizi yang terdiri atas kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan serat. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubur rumput laut memberikan pengaruh nyata pada kadar air, protein, lemak dankarbohidrat tetapi tidak memberikan pengaruh nyata pada kadar abu dan serat. Nilai gizi pada produk berkisar antarayaitu kadar air 23,22-26,93%; abu 2,25%-2,30%; protein 3,84-5,66%; lemak 11,18-12,58%; karbohidrat 50,66-56,33% dan serat 2,49-3,15%. This study aims to determine the effect of using sweet potato flour (Ipomea batatas) with the addition of K. alvarezii seaweed to the nutritional characteristics of sweet bread. The experiment used a completely randomized design (CRD) of two replications. The test parameters are chemical / nutritional characteristics consisting of water, ash, protein, fat, carbohydrate and fiber content. The results showed the addition of seaweed porridge had a significant effect on water content, protein, fat and carbohydrate but did not have a significant effect on ash and fiber content. The nutritional value of the product ranges from water content 23.22-26.93%; ash 2.25% -2.30%; protein 3.84-5.66%; fat 11.18-12.58%; carbohydrates 50.66-56.33% and fiber 2.49-3.15%. Katakunci: Roti manis; rumput laut; Kappaphycus alvarezii; ubi jalar; Ipomea batatas; gizi. Keywords: Sweet bread; seaweed; Kappaphycus alvarezii; sweet potato; Ipomea batatas; nutrition.
Rendemen, Titik Gel dan Titik Leleh Gelatin Tulang Ikan Tuna yang Diproses dengan Cuka Aren Mohamad Zulkifli; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 2, JUNI 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.199 KB) | DOI: 10.37905/.v2i2.1256

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh cuka aren (Arenga pinnata) terhadap karakteristik kimia dan fisik gelatin yang diekstraksi dari tulang ikan tuna (Thunnus sp.). Pada penelitian pendahuluan dilakukan fermentasi spontan cuka aren selama satu bulan dan menganalisis kadar asam asetat. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi tulang tuna dengan menggunakan 3 perlakuan yaitu perbandingan volume cuka hasil fermentasi (ml) dengan berat ikan tuna (g) yang terdiri atas G1 (3:1); G2(5:1) dan G3(7:1). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Gelatin yang dihasilkan diukur karakteristik kimia serta fisiknya yaitu kadar proksimat dan pH, serta rendemen, titik gel dan titik leleh. Gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rendemen antara 2.81 - 6.09%, titik gel berkisar 10C, titik leleh berkisar 37C yang masih menyerupai gelatin komersial. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan volume cuka aren yang digunakan berpengaruh nyata terhadap abu, lemak dan protein namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen, titik gel, titik leleh dan kadar air gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan. Kata kunci: cuka aren, gelatin, tulang ikan tuna
Rendemen, Titik Gel dan Titik Leleh Gelatin dari Tulang Ikan Tuna (thunnus sp.) yang Diproses dengan Menggunakan Cuka Aren (arenga pinnata) Mohamad Zulkifli; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.243 KB) | DOI: 10.37905/.v1i3.1234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi gelatin dari tulang ikan tuna dengan menggunakan asam alami cuka aren dan mempelajari pengaruh cuka aren terhadap karakteristik kimia dan fisik gelatin yang dihasilkan. Pada penelitian pendahuluan dilakukan fermentasi cuka aren dengan fermentasi spontan selama satu bulan dan menganalisis kadar asam asetat. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi tulang tuna dengan menggunakan 3 perlakuan yaitu perbandingan volume cuka hasil fermentasi (ml) dengan berat ikan tuna (g) yang terdiri atas G1 (3:1); G2(5:1) dan G3(7:1). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Gelatin yang dihasilkan dikarakterisasi kimia yaitu kadar proksimat dan pH serta karakterisasi fisik yaitu rendemen, titik gel dan titik leleh. Gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rendemen antara 2.81 - 6.09%, titik gel berkisar 10C, titik leleh berkisar 37C yang masih menyerupai gelatin komersial. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan volume cuka aren yang digunakan berpengaruh nyata terhadap abu, lemak dan protein namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen, titik gel, titik leleh dan kadar air gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan. Kata kunci : cuka aren, gelatin, karakteristik fisik dan kimia.
Karakteristik Organoleptik Dodol Ketan yang Dikemas dengan Edible Coating dari Kitosan Rajungan Selama Penyimpanan Suhu Ruang Kristiana Yahya; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.973 KB) | DOI: 10.37905/.v3i3.1320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji mutu dodol ketan yang dikemas dengan edible coating dari kitosan rajungan (Portunus pelagicus) selama penyimpanan pada suhu ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang menggunakan 2 perlakuan, yaitu (1) faktor konsentrasi kitosan dengan taraf 0% (kontrol), 1%, dan 2% dan (2) faktor lama penyimpanan yaitu 0, 5, 10, dan 15 hari, sehingga rancangan percobaannya menggunakan RAL faktorial 3x4 dengan 2 kali ulangan. Uji yang dilakukan pada setiap perlakuan yakni uji organoleptik. Hasil penelitian organoleptik yang dianalisis menggunakan uji segitiga untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil uji pembedaan segitiga menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi kitosan 2% berbeda dari perlakuan tanpa kitosan dan konsentrasi kitosan 1%. Konsentrasi kitosan 2% dapat mempertahankan parameter warna dan tekstur hingga hari ke-15, dan parameter aroma dan rasa diatas penyimpanan hari ke-10 dibanding perlakuan dengan konsentrasi lainnya. Kata kunci: Dodol ketan, edible coating, kitosan rajungan
Pengaruh Penambahan Garam terhadap Karakteristik Organoleptik Ikan Lolosi Merah (Caesio chrysozona) Segar selama Pemasaran Rantai Dingin Dade Suhendro Rahman; Asri Silvana Naiu; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.013 KB) | DOI: 10.37905/.v1i2.1223

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan garam terhadap karakteristik organoleptik ikan lolosi merah (Caesio chrysozona) segar selama pemasaran rantai dingin. Penelitian dilakukan selama tiga bulan dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2012. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yakni uji organoleptik pada 0 jam, 24 jam, 48 jam dan 72 jam masa pemasaran. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yakni Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Data yang diperoleh diinput pada program MS Office Excel 2007, dan selanjutnya ditabulasi dengan menggunakan rumus uji mutu hedonik. Setelah ditabulasi dan diperoleh nilai rerata P min, data dianalisis lebih lanjut secara statistik dengan melakukan analisis sidik ragam (ANSIRA). Hasil uji statistik menunjukkan penambahan garam memberikan pengaruh yang sangat nyata ( < 0,01) terhadap karakteristik mutu organoleptik ikan lolosi merah selama pemasaran rantai dingin. Dari berbagai penambahan konsentrasi garam yang diberikan penambahan garam 10% (A3) menunjukan penurunan mutu yang paling lambat dan dapat mempertahankan mutu ikan tersebut sehingga masih layak dikonsumsi sampai dengan 48 jam masa pemasaran.
Analisis Organoleptik pada Ikan Cakalang Segar yang Diawetkan dengan Es Air Kelapa Fermentasi Yahya Suara; Asri Silvana Naiu; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v2i3.1268

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu organoleptik ikan cakalang segar yang diawetkan dengan es air kelapa yang difermentasi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen (Experimental Method) dengan menggunakan analisis data Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4 5, dengan 2 perlakuan yaitu (1) es air kelapa yang difermentasi pada taraf fermentasi (3 hari, 6 hari, 9 hari), dan (2) lama penyimpanan (0 hari, 3 hari, 6 hari, 9 hari, dan 12 hari). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan es air kelapa fermentasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik mutu organoleptik mata, insang, tekstur, dan bau ikan cakalang selama penyimpanan. Perlakuan pengesan dengan es air kelapa yang difermentasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik mutu organoleptik mata, insang, tekstur, dan bau. Hasil perlakuan dengan penggunaan es air kelapa yang difermentasi dapat mempertahankan mutu organoleptik mata dan tekstur ikan hingga penyimpanan 3 hari, namun pada kontrol dapat bertahan hingga 6 hari, sedangkan untuk mutu organoleptik insang dan bau di semua perlakuan dapat bertahan hingga 6 hari. Kata kunci: es air kelapa, fermentasi, asam asetat, organoleptik
Kadar Saponin Ekstrak Buah Mangrove (Sonneratia alba) Dan Daya Hambatnya Terhadap Radikal Bebas DPPH Repli Labagu; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
Jambura Fish Processing Journal Vol 4, No 1 (2022): VOLUME 4 NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v4i1.9344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar saponin dalam ekstrak buah mangrove (Sonneratia alba) hasil ekstraksi dengan pelarut berbeda, serta mengetahui daya hambat senyawa saponin terhadap radikal bebas DPPH. Perlakuan pada penelitian ini yaitu variasi pelarut,yakni methanol (P1), etanol (P2) dan air (P3). Parameter yang di uji adalah kadar saponin, yang di uji menggunakan KLT, serta daya hambatnya terhadap radikal bebas yang diuji menggunakan metode DPPH. Pengaruh variasi perbedaan pelarut terhadap kadar saponin danĀ  daya hambat dianalisis menggunakan Anova dan di uji lanjut Duncan. Hasil uji kromatografi KLT menunjukkan bahwa kadar saponin buah S. alba menunjukkan bercak noda ikatan rangkap dua dengan nilai Rf 0,80-0,85 yang menegaskan bahwa buah S. alba mengandung saponin.Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan jenis pelarut berpengaruh nyata terhadap kadar saponin. S. alba yang diekstraksi dengan pelarut P1, P2, dan P3 masing-masing menghasilkan kadar saponin sebesar 20,25 mg/g, 18,80 mg/g, dan 10,65 mg/g. Daya hambat senyawa saponin dari ekstrak methanol, ekstrak etanol, dan ekstrak air buah S. alba terhadap radikal bebas DPPH berturut-turut, yaitu 60,94 %, 63,31 % dan 23,88 %.
Karakteristik Mutu Permen Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Yang Difortifikasi Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Murna Ningsi; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
Jambura Fish Processing Journal VOLUME 2 NOMOR 1, JANUARI 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v2i1.4639

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula dan karakteristik organoleptik permen berbahan dasar buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang difortifikasi rumput laut Kapphycus alvarezii. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap yaitu (1) formulasi dan (2) karakterisasi permen. Perlakuan pada penelitian ini adalah fortifikasi rumput laut dengan konsentrasi 40g, 50g, dan 60g. Penelitian ini dirancang menggunakan Kruskal Wallis untuk data organoleptik hedonik dan dianalisis dengan Nonparametrik Tests K Independent Samples. Penentuan produk terpilih dilakukan dengan uji Bayes. Hasil Kruskall Wallis menunjukkan bahwa permen buah naga dengan fortifikasi rumput laut yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap nilai hedonik tekstur dan rasa. Hasil uji Bayes dari hedonik menunjukkan bahwa produk terpilih adalah permen dengan fortifikasi rumput laut 50g. Hasil karakteristik mutu hedonik permen terpilih memiliki kriteria rasa manis dan aroma buah naga sedikit rumput laut. Permen buah naga fortifikasi rumput formula B memenuhi syarat SNI (2008).