Claim Missing Document
Check
Articles

Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa Hasil Pengolahan Kopra sebagai Media Tanam (Cocopeat) Naiu, Asri Silvana; Yusuf, Nikmawatisusanti; Yusuf, Taufiq Ismail
ELDIMAS: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Mei - Oktober 2025
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ejppm.v3i1.24

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini memanfaatkan limbah hasil samping pengolahan kopra yaitu serabut  kelapa menjadi serbuk kelapa (cocopeat) sebagai media tanam. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pelatihan ketrampilan pada masyarakat melalui transfer ilmu dan teknologi tentang teknik penanganan pasca panen pada para pengusaha kopra serta pelatihan mengolah hasil samping pengolahan kopra yaitu serabut kelapa menjadi produk media tanam (cocopeat) melalui pendampingan langsung di lapangan kepada masyarakat.  Hasil dari kegiatan ini, masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan para pemuda, telah mampu memanfaatkan serabut kelapa limbah hasil samping industri kopra menjadi produk media tanam (cocopeat) yang memiliki nilai ekonomis, serta telah mampu meminimalisir penumpukan limbah serabut kelapa di wilayah lingkungan Desa suka makmur The purpose of this community service activity is to utilize waste from copra processing, namely coconut fiber, into coconut powder (cocopeat) as a planting medium. The method used to achieve this goal is skills training for the community through the transfer of knowledge and technology about post-harvest handling techniques for copra entrepreneurs and training in processing copra processing by-products, namely coconut fiber, into planting media products (cocopeat) through direct assistance in the field to the community. The results of this activity, the community, especially housewives and young people, have been able to utilize coconut fiber, a waste from the copra industry, into planting media products (cocopeat) that have economic value, and have been able to minimize the accumulation of coconut fiber waste in the Suka Makmur Village environment.
INOVASI PRODUK KERIPIK DAUN MANGROVE DI DESA TABULO SELATAN MANANGGU, BOALEMO Mile, Lukman; Naiu, Asri Silvana; Nento, Wila Rumina
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 6 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i6.2169

Abstract

Inovasi produk keripik daun mangrove di Desa Tabulo Selatan Mananggu bertujuan untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Daun mangrove, khususnya dari spesies Rhizophora mucronata dipilih sebagai bentuk pemanfaatan sumber daya pesisir di desa tersebut. Di samping itu, jenis mangrove ini memiliki kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang tinggi, yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen. Proses pengolahan keripik ini melibatkan teknik yang efisien untuk menjaga kualitas dan rasa, serta penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi produk pangan lokal berbasis potensi sumber daya alam di pesisir, khususnya melalui pemanfaatan daun mangrove sebagai bahan baku keripik. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga mencakup pelatihan bagi masyarakat dalam pengolahan, pemasaran, dan manajemen usaha. Melalui sosialisasi dan pelatihan, diharapkan masyarakat dapat memahami cara mengolah daun mangrove menjadi produk yang menarik dan bernilai jual tinggi. Selain itu, inovasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, serta berkontribusi pada pelestarian ekosistem mangrove yang penting bagi lingkungan. Hasil dari inovasi ini menunjukkan potensi besar dalam menciptakan produk pangan yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat, serta mampu bersaing di pasar lokal dan nasional. Dengan demikian, keripik daun mangrove diharapkan menjadi salah satu produk unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tabulo Selatan Mananggu dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa keripik daun mangrove memiliki potensi pasar yang baik dan dapat menjadi alternatif produk unggulan desa berbasis kearifan lokal serta mendorong peningkatan ekonomi masyarakat pesisir.
Formulation and Characterization of Spray Hand Sanitizer from Cuttlefish Bone Chitosan (Sepia sp.) as an Antibacterial Agent Rasyid, Febriyanti; Naiu, Asri Silvana; Mile, Lukman
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 14, No 1 (2025): IN PROGRESS
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractHand hygiene is crucial to prevent infection, while repeated alcohol use risks disrupting the skin barrier. This study formulated a hand sanitizer spray based on cuttlefish bone chitosan and evaluated its physicochemical quality and antibacterial activity against Escherichia coli. Chitosan was isolated through deproteinization, demineralization, and deacetylation, resulting in a 30% yield, 5.23% moisture content, 3.36% ash content, and a 74.78% deacetylation degree. The study used a completely randomized design with chitosan concentrations of 5%, 10%, and 15%. Results were analyzed using ANOVA for pH, viscosity, and inhibition zone. Significant differences were further tested using DMRT at a 5% significance level. The results showed an increase in pH from 8.38 ± 0.10 to 9.26 ± 0.47, viscosity from 750 ± 250 cP to 4517 ± 680 cP, and inhibition zone from 9.07 ± 1.33 mm to 25.43 ± 3.96 mm. The 5% formula had the best spray comfort despite its low activity, the 15% formula produced the most significant inhibition but had high viscosity, while the 10% formula provided the best compromise with potent antibacterial activity and functional viscosity. The pH value at 10% was still above the ideal skin range of 4.5–6.5, so buffer optimization was necessary. These findings confirm the potential of cuttlefish bone chitosan as an effective and environmentally friendly non-alcoholic alternative when pH and rheology are tightly controlled.Keywords: cuttlefish bone chitosan, Escherichia coli, pH, spray hand sanitizer, viscosity AbstrakKebersihan tangan berperan penting dalam pencegahan infeksi, sementara penggunaan alkohol berulang berisiko mengganggu sawar kulit. Penelitian ini merumuskan spray hand sanitizer berbasis kitosan tulang sotong dan mengevaluasi mutu fisikokimia dan aktivitas antibakterinya terhadap Escherichia coli. Kitosan diisolasi melalui deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi yang menghasilkan rendemen 30%, kadar air 5,23%, kadar abu 3,36%, dan derajat deasetilasi 74,78%. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan konsentrasi kitosan 5%, 10%, dan 15%. Hasil dianalisis dengan ANOVA pada parameter pH, viskositas, dan zona hambat. Perbedaan nyata diuji lanjut dengan DMRT pada taraf signifikansi 5%. Hasil menunjukkan pH meningkat 8,38 ± 0,10 hingga 9,26 ± 0,47, viskositas 750 ± 250 cP hingga 4517 ± 680 cP, dan zona hambat 9,07 ± 1,33 mm hingga 25,43 ± 3,96 mm. Formula 5% memiliki kenyamanan semprot terbaik meski aktivitasnya rendah, formula 15% menghasilkan hambatan terbesar namun viskositasnya tinggi, sedangkan formula 10% memberikan kompromi terbaik dengan aktivitas antibakteri kuat dan viskositas fungsional. Nilai pH pada 10% masih di atas rentang ideal kulit 4,5–6,5 sehingga optimasi penyangga diperlukan. Temuan ini menegaskan potensi kitosan tulang sotong sebagai alternatif non-alkohol yang efektif dan ramah lingkungan saat pH serta reologi dikendalikan ketat.Kata kunci: Escherichia coli, kitosan tulang sotong, pH, spray hand sanitizer, viskositas