Claim Missing Document
Check
Articles

Mutu Organoleptik Ikan Selar (Caranx Leptolepis) Segar Yang Dilumuri Bubuk Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Selama Penyimpanan Fitriyanto Yusuf; Rahim Husain; Asri Silvana Naiu
Jambura Fish Processing Journal VOLUME 1 NOMOR 2, JULY 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v1i2.5423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu ikan Selar (Caranx Leptolepis) segar yang dilumuri bubuk buah Cengkeh (Syzygium aromaticum) selama penyimpanan. Faktor perlakuan yaitu lama penyimpanan 0 jam, 6 jam, 12 jam dan 18 jam. Rancang analisis menggunakan Kruskall-wallis untuk organoleptik dan data yang berpengaruh nyata diuji menggunakan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ikan selar (Caranx leptolepis) segar yang menggunakan larutan cengkeh (Syzygium aromaticum) dengan lama pelumuran 0 jam, 6 jam, 12 jam dan 18 jam, menunjukkan bahwa lama pelumuran 0 jam sampai 12 jam tidak berpengaruh nyata, namun pada lama pelumuran 18 jam berpengaruh nyata terhadap nilai mutu hedonik mata, insang, lendir, bau, daging dan tekstur ikan selar. Nilai organoleptik mutu hedonik pada lama pelumuran 0 jam , 6 jam dan 12 jam memenuhi standar SNI 2729-2013 tentang ikan segar untuk semua parameter mutu hedonik dengan nilai 7.
Pengaruh Konsentrasi Kulit Kayu Manis (Cinnamomum Verum) Terhadap Mutu Organoleptik Ikan Layang (Decapterus Sp.) Selama Penyimpanan Zulkifli Lahinta; Rahim Husain; Asri Silvana Naiu
Jambura Fish Processing Journal VOLUME 2 NOMOR 1, JANUARI 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v2i1.4816

Abstract

Mutu ikan yang digunakan sebagai bahan baku dalam pengolahan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pengolahan, serta menentukan kualitas mutu produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik ikan layang (Decapterus sp.) yang dilumuri dengan kayu manis (Cinnamomum Verum) selama penyimpanan. Faktor perlakuan yaitu ikan layang yang diawetkan pada berbagai konsentrasi kayu manis 0%, 5%, 10% dan 15% yang diaplikasikan pada ikan segar selama 12 jam. Data organoleptik dianalisis dengan Kruskall-wallis. Data yang berpengaruh nyata diuji dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu manis memberikan pengaruh nyata terhadap uji mutu hedonik berupa kenampakan mata, insang, tekstur, bau, daging dan lendir. Perlakuan terbaik konsentrasi kayu manis yaitu perlakuan 10% dengan kriteria bola mata rata, kornea agak keruh, pupil agak keabu-abuan, agak mengkilap spesifik jenis ikan; insang merah muda atau coklat muda dengan sedikit lendir agak keruh; sayatan daging sedikit kurang cemerlang, jaringan daging kuat; tekstur agak lunak, agak elastis.
Pengaruh Lama Perendaman Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii Terhadap Nilai Organoleptik Selai Buah Mangrove Pedada (Sonneratia Caseolaris) Abdul Basir Datunsolang; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
Jambura Fish Processing Journal VOLUME 1 NOMOR 2, JULY 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v1i2.5424

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesukaan panelis terhadap selai buah pedada menggunakan rumput laut K. alvarezii yang direndam dengan waktu yang berbeda serta karakteritik mutu selai buah mangrove (Sonneratia caseolaris) rumput laut K. alvarezii. Perlakuan pada penelitian ini adalah lama perendaman rumput laut yaitu 1, 2, 3 dan 4 hari. Rancangan analisis organoleptik menggunakan Kruskal Wallis, dan analisis data kimia menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selai mangrove yang menggunakan rumput laut yang direndam dengan lama perendaman berbeda memiliki mutu baik yaitu formula C (perendaman 3 hari). Lama perendaman rumput laut yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap nilai mutu hedonik, kimiawi selai mangrove. Karakteristik kimia yaitu kadar serat berkisar antara 6.12% - 10,63%; kadar padatan terlarut 63% - 67,50%. Serta mutu mikrobiologi TPC yaitu 3,79 CFU/g – 5,07 CFU/g. Selai yang menggunakan rumput laut yang direndam selama 4 hari tidak memenuhi standar menurut SNI.
Karakteristik Kukis Bagea Tepung Sagu (Metroxylon sp.) Yang Disubstitusi Tepung Ikan Teri (Stolephorus indicus) Nopriani Rahman; Asri Silvana Naiu
Jambura Fish Processing Journal Vol 3, No 1 (2021): VOLUME 3 NOMOR 1, JANUARI 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v3i1.7779

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan tepung sagu dengan tepung ikan teri (S. indicus) terhadap karakteristik hedonik dan kandungan proksimat kukis bagea, serta menentukan formulasi terbaik kukis bagea. Perlakuan ada penelitian ini adalah subtitusi tepung sagu dengan tepung ikan teri berbeda yaitu 0%, 15%, 25%, 35%. Penelitian ini dirancang menggunakan metode uji Kruskal-Wallis untuk uji hedonik dan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  untuk analisis proksimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi tepung sagu dengan tepung ikan teri memberikan pengaruh nyata terhadap semua karakteristik organoleptik hedonik dan kandungan proksimat kukis bagea (kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, dan kadar karbohidrat). Hasil uji bayes bahwa produk terpilih kukis bagea yaitu subtitusi 15% (tepung sagu 85gr : tepung ikan teri 15gr). Karakteristik kimia produk tersebut yakni kadar air 14,05%, kadar abu 1,80%, kadar lemak 3,75%, kadar protein 9,44% dan karbohidrat 68,56%.
Analisis Mutu Ikan Layang (Decapterus Sp.) Segar Selama Penyimpanan Menggunakan Larutan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Pengawet Alami Yusri Dj. Nai; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
Jambura Fish Processing Journal VOLUME 1 NOMOR 2, JULY 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v1i2.5425

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap mutu ikan Layang (Decapterus sp.) segar yang direndam menggunakan larutan Ekstrak daun Kelor (Moringa oleifera). Perlakuan pada penelitian ini yaitu penggunaan larutan daun kelor 75% dengan lama penyimpanan 0, 3, 6, 9, 12, 15 dan 18 jam. Parameter yang diuji adalah karakteristik organoleptik melalui uji mutu hedonik yaitu kenampakan mata, insang, tekstur, daging, bau dan lendir, serta TPC dan pH. Analisis data yang digunakan untuk mutu hedonik adalah Kruskall wallis. Data analisis Kimia dan mikrobiologi menggunakan RAL (Anova). Hasil yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan larutan daun kelor 75% mampu mempertahankan mutu ikan Layang (Decapterus sp.) segar hingga penyimpanan 12 jam dengan kriteria bola mata rata, kornea agak keruh, pupil agak keabu-abuan; insang warna merah mudah atau coklat mudah dengan sedikit lendir agak keruh, lapisan lendir agak keruh, tekstur lunak, agak elastis bila ditekan dengan jari, bau segar, spesifik jenis kurang, dan sayatan daging sedikit kurang cemerlang,jaringan daging kuat. pH 6,24 dan nilai ALT yaitu 5,63 CFU/g, hasil yang diperoleh sesuai SNI 2729.2013 tentang mutu dan keamanan ikan segar
Karakteristik Mutu Hedonik Kerupuk Ubi Jalar Dan Rumput Laut (Kappaphycus Alvarezii) Yang Difortifikasi Dengan Ikan Layang (Decapterus Russelli) Henra Henra; Nikmawatisusanti Yusuf; Asri Silvana Naiu
Jambura Fish Processing Journal VOLUME 1 NOMOR 2, JULY 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v1i2.5426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fortifikasi daging ikan layang terhadap karakteristik mutu hedonik kerupuk ubi jalar. Faktor perlakuan penelitian adalah konsentrasi daging ikan layang yang berbeda yang formula kerupuk terdiri dari 30%, 50% dan 70%. Parameter organoleptik mutu hedonik meliputi kenampakan, aroma, rasa dan tekstur. Penelitian ini di analisis menggunakan Kruskal Wallis menunjukkan bahwa fortifikasi daging ikan layang yang berbeda memberikan pengaruh nyata. Hasil uji Bayes dari mutu hedonik menunjukkan bahwa produk terpilih adalah formula C dengan komposisi daging ikan 70%, rumput laut 75% dan tepung ubi jalar 100%. Hasil mutu hedonik produk terpilih memiliki kriteria kenampakan utuh, rapi, bersih, kurang homogen, ketebalan tidak rata, warna coklat, rasa ikan cukup kuat, aroma ikan cukup kuat dan tekstur kering, agak getas. Fortifikasi daging ikan layang dapat meningkatkan protein, lemak, air, aroma dan rasa, namun menurunkan nilai kenampakan, tekstur dan karbohidrat.
Achievement of a healthy and prosperous village for Modelomo Village and Mohungo Village in Boalemo Regency as part of the Village Sustainable Development Goals (SDGs) Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
Fisheries and Society Volume 1 Issue 6, December 2021
Publisher : Fisheries and Society Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.398 KB) | DOI: 10.35635/fs.v1i6.11

Abstract

SDGs (Suistainable Development Goals) Village is an integrated effort to realize village without poverty, hunger, village that care about health, village that grow evenly, village that care about the environment, village that care about education, women-friendly village, networked village, culturally responsive village to accelerate the achievement of the Sustainable Development Goals. The achievement of an environmental care village in Modelomo Village is motivated by the condition of the village environment which is far from clean, and concern for reaching a health care village in Mohungo Village by seeing the number of stunting cases which is quite high. These two villages are neighbors and are located in Tilamuta District, Boalemo Regency. The community service activities were carried out by the Village Development Program KKN undergraduate students, each of which amounted to 15 people for each village, which was carried out in mid-September to early November 2021. The method used is to provide education about the importance of environmental cleanliness for oneself and environmental comfort, invite the community to dredge garbage and mud, build waterways, initiate the creation of a waste bank, make organic and non-organic waste bins and propose a plan to procure a waste fleet to the Modelomo village government. In Mohungo Village, besides students providing education through outreach to the village community, especially pregnant women and those with toddlers, they also build healthy kitchens to process healthy and nutritious food
Pengaruh Konsentrasi Larutan Edible Coating Kitosan-Air Kelapa dan Lama Penyimpanan terhadap Fillet Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Asri Silvana Naiu; Lukman Mile; Theovani Rondonuwu
Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/mthp.11.1.2023.43322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis total mikroba dan nilai sensori fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang dilapisi edible coating berbahan kitosan-air kelapa selama penyimpanan dingin.  Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri atas dua faktor perlakuan, yaitu A: variasi konsentrasi kitosan dan air kelapa  sebagai larutan edible coating dengan 4 level, yakni A0 (kontrol, tanpa edible coating); A1 (90% kitosan+10% air kelapa); A2 (80% kitosan+20% air kelapa); A3 (70% kitosan+30% air kelapa) dan B: lama penyimpanan yang terdiri atas 4 level, yakni B0 (0 hari); B1 (3 hari); B2 (6 hari); B3 (9 hari).  Sampel disimpan dalam ruang pendingin bersuhu ±5°C selama 9 hari. Setiap 3 hari dilakukan pengujian jumlah mikroba dan nilai sensori terhadap fillet ikan.  Total mikroba dianalisis dengan ANOVA, sedangkan nilai sensori diuji dengan Kruskal Wallis.  Perlakuan yang memberikan pengaruh nyata terhadap parameter, diuji lanjut dengan Uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan berpengaruh nyata terhadap total mikroba, namun tidak memberikan pengaruh terhadap nilai sensori.  Hasil uji  interaksi perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan A0 hingga A2 selama penyimpanan 0 hari  hingga hari ke-6 berbeda tidak nyata, dengan nilai TPC 3,51 hingga 4,53 cfu/mg, namun mulai tampak perbedaan memasuki penyimpanan hari ke-9, fillet tanpa edible coating tidak memenuhi syarat SNI (2013).  Sementara itu, nilai kenampakan dan tekstur pada semua taraf perlakuan A dapat diterima hingga hari ke-6 dan nilai bau hingga hari ke-9 dengan nilai sensori rata-rata 7
Nilai Gizi dan Hedonik Bubur Bayi Instan dari Ubi Jalar Ungu dan Ikan Rucah Asri Silvana Naiu; Yeni Talib; Rahim Husain
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 17, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v17i2.877

Abstract

Bubur bayi instan bisa dibuat dengan bahan-bahan yang murah dan sehat dari bahan baku lokal. Bahan pangan lokal seperti ubi jalar dan ikan rucah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi bayi. Ubi jalar memiliki konsentrasi protein yang rendah, sehingga dapat difortifikasi dengan ikan rucah dalam bubur bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula campuran tepung ubi jalar ungu dan tepung ikan rucah yang optimal untuk bubur bayi instan. Perlakuan dalam penelitian ini terdiri atas tiga taraf, yaitu P1 (30% tepung ikan rucah : 70% tepung ubi jalar), P2 (40% tepung ikan rucah : 60% tepung ubi jalar), dan P3 (50% tepung ikan rucah : 50% tepung ubi jalar). Rancangan acak lengkap (RAL) dan ANOVA digunakan untuk membandingkan parameter mutu kadar air , abu, protein, lemak, dan serat makanan. Parameter warna, rasa, aroma, dan tekstur diuji dengan metode Kruskal-Wallis. Uji Duncan dilakukan pada parameter yang terpengaruh signifikan. Semua perlakuan memenuhi SNI 01-7111.1-2005 tentang MP-ASI untuk kebutuhan pangan protein (19,64–21,55%), lemak (8,53–9,06%), serat pangan (3,1-4,2%), kadar air (3,44–3,52%), dan abu (3,17–3,35%). Berdasarkan nilai hedonik, formula P1 (tepung ikan rucah 30% : tepung ubi jalar 70%) adalah yang paling disukai dan komposisinya memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) protein 42,2%, lemak 9,65%, dan serat 16,8% untuk bayi 7-11 bulan. AbstractInstant infant porridge can be made with ingredients from the cheap and healthy locally resources. Local resources like sweet potatoes and trash fish can be used to boost infants nutrition. Sweet potato has a low protein concentration, so it can be fortified with trash fish in infant porridge. This study attempts to discover the optimum formula of purple sweet potato and trash fish meal mix for instant infant porridge. The treatments in this study comprised three levels: P1 (30% trash fish meal: 70% sweet potato flour), P2 (40% trash fish meal: 60% sweet potato flour), and P3 (50% trash fish meal: 50% sweet potato flour). Randomized Complete Design (RCD) and ANOVA were used to compare the products parameters of moisture, ash, protein, fat, and dietary fiber. Color, taste, aroma, and texture parameters were tested using the Kruskal-Wallis method. A Duncan test was subsequently assigned  on the parameters that are significantly affected. All treatments satisfied SNI 01-7111.1-2005 on MP-ASI dietary requirements for protein (19.64–21.55%), fat (8.53–9.06%), food fiber (3.1-4.2%), moisture (3.44–3.52%), and ash (3.17–3.35%). Based on hedonic value, formula P1 (30% trash fish meal : 70% sweet potato flour) is the most desired, where the composition meets the adequacy nutritional rate (RDA) of 42.2% protein, 9.65% fat, and 16.8% fiber for  infants of 7-11 months.
Karakteristik Masker Peel Off Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Yang Difortifikasi Rumput Laut (Kappaphycus Alvarezii) Sebagai Agen Antioksidan Liska Gintulangi; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9910

Abstract

Masker peel off merupakan jenis masker wajah yang memiliki keunggulan dalam penggunaannya serta dapat membantu memperbaiki dan merawat kulit wajah akibat radikal bebas. Penelitian ini bertujuan menganalisis formula terbaik serta karakteristik masker peel off berbahan ekstrak etanol kulit buah pisang kepok yang difortifikasi bubur rumput laut. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah fortifikasi bubur rumput laut dengan 4 taraf perlakuan dan 2 kali ulangan yaitu F0 (tanpa bubur rumput laut), F1 (15 gr bubur rumput laut), F2 (20 gr bubur rumput laut) dan F3 (25 gr bubur rumput laut). Parameter yang di uji yaitu aktivitas antioksidan dan homogenitas yang dianalisis secara deskriptif; viskositas, pH, daya sebar, daya lekat, waktu mengering dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dianalisis menggunakan ANOVA; organoleptik dirancang dengan Kruskal-wallis, dianalisis K-Independent dan diuji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan yang menggunakan rumput laut memiliki aktivitas antioksidan paling kuat pada formula F3 yaitu 73,56 ppm, nilai viskositas 4250 cps, pH 4,50 memenuhi syarat SNI, daya sebar 5,82 cm, daya lekat 11,82 detik, waktu mengering 26,19 menit serta memiliki organoleptik aroma, warna dan tekstur yang disukai panelis.