Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUCAPAN (PRONUNCIATION) BAHASA INGGRIS YANG BENAR DALAM MENDONGENG DENGAN MEDIASI HURUF ARAB (HIJAIYAH) Dwita Laksmita Rachmawati; Sri Hastari; Yufenti Oktafiah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.462 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5750

Abstract

Abstrak: Bercerita telah menjadi ikon pelestarian budaya lokal. Karena kearifan lokal yang terikat dalam budaya lokal rentan tergerus seiring perubahan zaman, maka upaya untuk menghidupkan kembali dan melestarikannya harus menjadi perhatian utama sebelum menerapkan nilai-nilai tersebut secara nyata. Cerita rakyat telah menjadi media penjelmaan kearifan-kearifan lokal tersebut. Kegiatan PKM ini focus pada penggunaan asosiasi bunyi abjad arab dan fonetik Bahasa Inggris serta penggunaan cerita rakyat dalam pengajaran pengucapan kepada siswa yang belajar bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing, khususnya dalam konteks Jawa Timur, Indonesia. Ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan pelajar dalam menghasilkan suara bahasa Inggris, meningkatkan kompetensi komunikatif mereka, dan juga mempromosikan pendekatan alternatif untuk mengajar pengucapan bagi guru. Tim bekerja sama dengan dua guru Bahasa Inggris SDIT Bina Insan Cendekia, Kota Pasuruan, yang dipilih secara purposive. Temuan menunjukkan bahwa pelatihan fonetik dengan mengaitkan suara ke abjad arab meningkatkan kualitas pengucapan beberapa pelajar, yang lebih jelas dan mudah dipahami. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempromosikan pembelajaran mandiri bagi siswa karena kemampuan mereka untuk mengenali simbol fonetik memungkinkan mereka untuk menemukan bagaimana sebuah kata diucapkan. Yang terpenting, kegiatan tersebut dapat melibatkan dan memotivasi mereka untuk belajar bahasa asing. Abstract: Storytelling has become an icon of local cultural preservation. Because local wisdom that is tied to local culture is vulnerable to being eroded with changing times, efforts to revive and preserve it must be a major concern before implementing these values in real terms. Folklore has become a medium for the embodiment of these local wisdoms. This PKM activity focuses on the use of associations of Hijaiyah sounds (Arabic alphabet) and English phonetics as well as the use of folklore in teaching pronunciation to students learning English as a foreign language, especially in the context of East Java, Indonesia. It aims to overcome the difficulties of learners in producing English sounds, improve their communicative competence, and also promote alternative approaches to teaching pronunciation for teachers. The team collaborated with two English teachers at SDIT Bina Insan Cendekia, Pasuruan City, who were selected purposively. The findings show that phonetic training by associating sounds to Hijaiyah (Arabic Abjad) improves the quality of some students' pronunciation, which is clearer and easier to understand. It promotes independent learning for students because their ability to recognize phonetic symbols allows them to discover how a word is pronounced. Most importantly, it engages and motivates them to learn a foreign language.
STRATEGI MENGHIDUPKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS ANAK (YOUNG LEARNERS) MELALUI LAGU DAN CERITA RAKYAT Dwita Laksmita Rachmawati; Dian Fadhilawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.398 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5256

Abstract

Abstrak: Kegiatan PKM ini bertujuan untuk menciptakan siswa yang kompeten dalam keterampilan bahasa Inggris melalui metode pengajaran yang menyenangkan di SDIT Bina Insan Cendekia, Pasuruan yang mana di kota tersebut terdapat tingkat pernikahan dini dan pengangguran yang tinggi. Diketahui dari hasil data yang didapatkan bahwa motivasi belajar masyarakat di daerah tersebut sangat rendah sehingga mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesejahteraan penduduk di daerah tersebut. Maka dari itu, tim PKM merancang kegiatan PKM yaitu menggunakan lagu dan cerita rakyat untuk menghidupkan motivasi belajar Bahasa Inggris siswa-siswi usia dini menggunakan lagu-lagu populer dan cerita rakyat Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan ditampilkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang mewakili kearifan lokal Indonesia. Hasil pelatihan ini telah mampu meningkatkan Bahasa Inggris siswa dari 60 ke 81. Kegiatan PKM ini telah menguntungkan siswa karena mereka memiliki kesempatan untuk menyimak dan membawakan lagu dan cerita rakyat dalam bahasa Inggris serta memotivasi mereka untuk berlatih bahasa Inggris mereka lebih aktif dan sering. Selain itu, kegiatan PKM ini juga memberikan insight bagi guru untuk lebih mengeksplorasi dan mengimplementasikan metode pengajaran Bahasa Inggris yang menyenangkan bagi anak-anak sehingga terbangunlah motivasi dan semangat belajar generasi muda.  Abstract:  This PKM activity aims to create students’ English language skills through fun teaching methods at SDIT Bina Insan Cendekia, Pasuruan which is an area with high rates of early marriage and unemployment. It is known from the data obtained that the learning motivation of the people in the area is very low, resulting in a bad impact on the welfare of the population in the area. Therefore, the team designed PKM activities, namely using songs and folklore to revive the motivation to learn English for early childhood students using popular songs and Indonesian folk tales which were translated into English and displayed in English learning that represented local wisdom. This PKM activity can improve students' English competence from 60 to 81. This PKM activity has benefited the students because they had the opportunity to listen and perform song and folklore in English and motivated and promoted them to learn and improve their English skills more often. In addition, this activity also provides insight for teachers to further explore and implement fun English teaching methods for children so that motivation and enthusiasm for learning is built for the younger generation.
STRATEGI “DIALOGIC READING” UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI GURU DAN SISWA PADA EKSTRAKURIKULER BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR Dwita Laksmita Rachmawati; Sri Hastari; Yufenti Oktafiah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.8513

Abstract

Abstrak: Di Indonesia, bahasa Inggris telah dicanangkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar sebagaimana diatur dalam kurikulum terbaru, Kurikulum 2013, tidak lagi sebagai mata pelajaran muatan lokal seperti dulu. Posisi bahasa Inggris sebagai kegiatan ekstrakurikuler telah dikritik untuk menurunkan urgensinya untuk diperkenalkan kepada pelajar usia dini. Terlepas dari kontroversi tersebut, Sekolah dasar, termasuk guru, harus siap untuk menerapkan kurikulum yang disarankan dan dilengkapi dengan keterampilan untuk menerapkan strategi mengajar yang relevan dengan Kurikulum. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca teks pedoman “dialogic reading” untuk pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar berdasarkan Kurikulum 2013. Membaca dialogis dijabarkan lebih lanjut kedalam beberapa kegiatan pembelajaran komunikatif, yaitu membaca secara khusus yaitu siswa melakukan dialog atau interaksi dengan guru setelah membaca. Subjek kegiatan pengabdian ini adalah SDIT Bina Insan Cendekia Kota Pasuruan. Peserta dalam kegiatan pengabdian ini adalah dua guru dan 20 siswa SD kelas 4 dari sekolah dasar tersebut. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan strategi membaca “dialogic reading” untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks Bahasa Inggris siswa, tim melakukan evaluasi selama kegiatan PKM berlangsung. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini membuktikan bahwa strategi pembelajaran “Dialogic Reading” mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teks Bahasa Inggris yang dibuktikan dengan adanya partisipasi aktif dari siswa dalam melakukan interaksi dengan guru mengenai sebuah cerita yang diberikan di kelas. Hasil kegiatan PKM ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru sekolah dasar dalam lingkup yang lebih luas.Abstract: In Indonesia, English has been declared as an extracurricular activity in elementary schools as stipulated in the latest curriculum, 2013 Curriculum, no longer as a local content subject as it used to be. The position of English as an extracurricular activity has been criticized for reducing its urgency for introduction to early learners. Despite the controversy, primary schools, including teachers, must be prepared to implement the suggested curriculum and be equipped with the skills to apply teaching strategies relevant to the Curriculum. This community service activity aims to improve the ability to read and comprehend an English text with the strategy of "dialogic reading" for teaching English in elementary schools based on the 2013 Curriculum. Dialogic reading is further elaborated into several communicative learning activities, namely reading specifically, where students engage in dialogue or interaction with the teacher after reading. The subject of this activity is SDIT Bina Insan Cendekia Pasuruan City. Participants in this activity were two teachers and 20 grade 4 elementary school students from the elementary school. To find out the success rate of the “dialogic reading” strategy to improve students' reading and understanding English texts, the team conducted an evaluation during the PKM activity. This community service activity proves that the "Dialogic Reading" learning strategy is able to improve students' ability to understand English texts as evidenced by the active participation of students in interacting with the teacher about a story given in class. The results of this PKM activity are expected to be used by elementary school teachers in a wider scope.