Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 5 – 6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF Ardiny, Fidya; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.198 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3820

Abstract

Latar belakang : Pemerintah menetapkan progam ASI eksklusif untuk mencapai Millenium Developmental Goal’s (MDG’s). Bayi ASI eksklusif sangat bergantung pada asupan ASI saja selama 6 bulan. Status gizi ibu menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI. Bayi yang mendapat cukup ASI diharapkan dapat mencapai status gizi optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan status gizi ibu dengan status gizi bayi usia 5 dan 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif.Metode : Penelitian cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 35 bayi usia 5 dan 6 bulan yang dipilih secara consecutive sampling di wilayah kerja Puskesmas Pandanaran dan Ngemplak Simongan pada bulan Mei – Juni. Data identitas dan  pemberian ASI eksklusif didapat melalui wawancara dengan ibu bayi. Status gizi bayi dinilai berdasarkan z-score BB/U, sedang status gizi ibu dinilai menggunakan IMT. Analisis bivariat menggunakan correlation Pearson product moment.Hasil : Rerata z-score BB/U bayi adalah (-0,114) ± 1,00. Rerata IMT ibu menyusui  adalah  23,93  ±  3,71. Tidak terdapat hubungan bermakna antara status gizi ibu dengan status gizi bayi usia 5 dan 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif.Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara status gizi ibu dengan status gizi bayi usia 5 dan 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif.
POTENSI YOGURT TANPA LEMAK DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PISANG DAN TEPUNG GEMBILI SEBAGAI ALTERNATIF MENURUNKAN KOLESTEROL Karlin, Ruth; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 3, No 2 (2014): April 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.597 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i2.5436

Abstract

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler, yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Yogurt merupakan susu yang difermentasi bakteri asam laktat. dan telah terbukti dapat menurunkan kolesterol. Penambahan prebiotik, seperti FOS dan inulin pada probiotik dapat menunjang efek hipokolesterolemi yogurt. Pisang tanduk (Musa paradisiaca fa. corniculata) merupakan bahan makanan tinggi FOS, sedangkan gembili (Dioscorea esculenta) mengandung tinggi inulin.Tujuan : Menganalisis pengaruh penambahan tepung pisang dan tepung gembili dalam pembuatan yogurt tanpa lemak terhadap kadar lemak, kadar serat, total BAL, kadar asam propionat, serta karakteristik fisik berupa warna, viskositas, dan pH .Metode : Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap menggunakan 2 variasi penambahan tepung (N1 dan N2), yaitu 16.5 g tepung pisang (mengandung 1% FOS) dan 13.5 g tepung gembili  (mengandung 2% inulin), serta 1 kontrol (N0). Analisis statistik kadar lemak, serat, total bakteri asam laktat, viskositas, dan pH menggunakan uji Kruskal-Wallis CI 99% dengan uji lanjut Mann-Whitney. Uji kadar asam propionat dan warna hanya dideskripsikan.Hasil :  Perlakuan pada kedua kelompok, memberikan pengaruh yang signifikan pada kadar serat (N1 = 0.026%, N2 = 0.078%), total BAL (N1 = 6.86 x 108cfu/ml, N2 = 7.04 x 107 cfu/ml), viskositas (N1 = 230.083 cP, N2 = 9.752 cP), dan pH (N1 = 4.873, N2 = 5.72). Kelompok N1 memiliki kadar asam propionat tertinggi, yakni sebesar 569.96 ppm dan berwarna yellowish orange, sedangkan N2 memiliki kadar asam propionat 52.51 ppm, serta berwarna orangish pink . Simpulan : Penambahan tepung pisang dan tepung gembili tidak berpengaruh secara signifikan pada kadar lemak, namun penambahan tepung pisang pada yogurt memiliki potensi terbaik untuk menurunkan kolesterol, karena memiliki kadar lemak terendah, total BAL dan kadar asam propionat tertinggi, serta pH paling mendekati pH optimal.
PENGARUH PEMBERIAN PH SUBSTRAT TERHADAP KADAR SERAT, VITAMIN C, DAN TINGKAT PENERIMAAN NATA DE CASHEW (ANACARDIUM OCCIDENTALE L.) Sutanto, Ratuca Steffie; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.365 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i1.2119

Abstract

Latar Belakang: Buah semu jambu mete tinggi vitamin C namun jarang dikonsumsi karena rasanya sepat. Buah tersebut ingin dimanfaatkan menjadi suatu produk makanan yang disukai. Salah satu pemanfaatan jambu mete adalah nata. Nata yang terbuat dari bahan dasar sari buah jambu mete disebut juga nata de cashew. Nata merupakan produk makanan tinggi serat. Rasa sepat, kadar serat, dan kadar vitamin C dipengaruhi oleh pH. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pengaruh pH substrat terhadap kadar serat, vitamin C, dan tingkat penerimaan nata de cashew. Tujuan: Menganalisis kadar serat, vitamin C, dan tingkat penerimaan nata de cashew pada perlakuan pH substrat yang berbeda. Metode: Merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap untuk mengetahui kadar serat, vitamin C, dan tingkat penerimaan nata de cashew dengan 3 perlakuan pH substrat yaitu A3, B3, C3 untuk substrat nata dengan pH 3, A4, B4, C4 untuk substrat nata dengan pH 4, dan A5, B5, dan C5 untuk substrat nata dengan pH 5. Analisis yang dilakukan adalah menghitung kadar serat kasar, vitamin C, dan tingkat penerimaan. Kadar serat didapatkan dengan uji gravimetri. Kadar vitamin C didapatkan dengan uji dye. Tingkat penerimaan dilakukan dengan uji hedonik. Analisis statistik data kadar serat dan vitamin C menggunakan uji independent T test sedangkan data tingkat penerimaan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil kadar serat nata de cashew berkisar antara 1,06%-4,57% sedangkan kadar vitamin C berkisar antara 25,71 – 51,43 mg%. Nata de cashew dengan pH 3 gagal terbentuk. Variasi pH tidak mempengaruhi kadar serat dan kadar vitamin C nata de cashew. Hasil dari uji tingkat penerimaan, variasi pH mempengaruhi warna nata de cashew namun tidak mempengaruhi aroma, tekstur, dan rasa nata de cashew. Warna nata de cashew dengan pH 4 lebih disukai dari pada nata de cashew dengan pH 5. Aroma nata de cashew pH 4 dan 5 tidak disukai oleh panelis. Tekstur nata de cashew pH 4 dan pH 5 disukai oleh panelis. Rasa nata de cashew pH 4 dan pH 5 tawar dan tidak terasa sepat dari sari buah jambu mete. Simpulan: Kadar serat dan kadar vitamin C tidak dipengaruhi oleh variasi pH. Hasil uji tingkat penerimaan, variasi pH mempengaruhi warna nata de cashew namun tidak mempengaruhi aroma, tekstur, dan rasa.
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK BIJI LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDADARAHPADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Wijayanti, Renny; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.038 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6859

Abstract

Latar belakang:Biji labu kuning mengandung bahan yang memiliki efek menurunkan kadar trigliserida seperti fitokimia (fitosterol), antioksidan (vitamin C, vitamin E, dan beta karoten) dan polyunsaturated fatty acids (PUFA), tetapi pemanfaatannya masih minim. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kadar trigliserida darah pada tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.Metode:Merupakanrancanganpenelitiantrue experimental dengan pre-post test randomized control group design. Tikus sebanyak 28 ekor dibagi menjadi 4 kelompok yaitu K, P1, P2 dan P3 selanjutnya tikus dikandangkan secara individual. Pada saat intervensi, semua kelompok mendapatkan pakan standar BR-2 sebanyak 20 g, tetapi pada kelompok P1, P2 dan P3 mendapat tambahan serbuk biji labu kuning yang diberikan secara sonde dengan dosis masing-masing 0,54 g; 0,72 g dan 0,90 g. Data didapat dari pengukuran kadar trigliserida serum yang diukur dengan metode Enzymatic Colorimetric Test dengan GPO (Glycerol-3-Phosphate Oxidase). Selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji Saphiro Wilk, paired t-test dan anova.Hasil:Kadar trigliserida pada kelompok P2, P1 dan P3 mengalami penurunan secara berurutan yaitu 13,40%; 7,98% dan 0,54%. Sedangkan pada kelompok K mengalami peningkatan kadar trigliserida sebesar 1,36%. Tidak ada beda antara tahap hiperlipid dan intervensi (p>0,05) dan tidak ada pengaruh pemberian dosis antar kelompok (p>0,05).Kesimpulan:Pemberian serbuk biji labu kuning tidak dapat menurunkan kadar trigliserida secara signifikan pada tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak (p>0,05). Pada ketiga kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar trigliserida secara berurutan yaitu P2 sebesar 13,40%; P1 sebesar 7,98% dan P3 sebesar 0,54%.
PENAMBAHAN GEMBILI PADA FLAKES JEWAWUT IKAN GABUS SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN TAMBAHAN ANAK GIZI KURANG Gisca I.D, Bernadheta; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.255 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3733

Abstract

Latar belakang : Angka prevalensi gizi kurang, dari tahun 2007 sampai 2010 tidak mengalami penurunan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah pada anak gizi kurang adalah dengan pemberian makanan tambahan (PMT). Salah satu jenis makanan yang dapat dijadikan makanan tambahan anak gizi kurang adalah flakes dengan bahan jewawut, ikan gabus, dan gembili.  Tujuan : Menganalisis pengaruh penambahan tepung gembili terhadap kadar protein, Fe, nilai Kalori, tingkat kerenyahan dan tingkat penerimaan flakes jewawut ikan gabus.        Metode : Penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap menggunakan 3 penambahan tepung gembili 5%, 10%, 15% dan satu kontrol. Analisis statistik dari kadar  protein, Fe, nilai Kalori dan tingkat kerenyahan diuji dengan one Way Anova sedangkan analisis data hasil tingkat penerimaan diuji menggunakan Friedman Hasil : Perbedaan persentase penambahan tepung gembili secara bermakna berpengaruh terhadap peningkatan kadar protein dan kadar Fe, tetapi tidak berpengaruh terhadap nilai kalori dan tingkat kerenyahan flakes. Penambahan tepung gembili berpengaruh nyata terhadap tingkat penerimaan warna dan teksture, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap rasa dan aroma flakes.Simpulan : Berdasarkan kadar protein, Fe, nilai kalori, tingkat kerenyahan,dan tingkat penerimaan flakes yang direkomendasikan adalah flakes dengan penambahan tepung gembili 10%.
SUBSTITUSI INULIN UMBI GEMBILI (DIOSCOREA ESCULENTA) PADA PRODUK ES KRIM SEBAGAI ALTERNATIF PRODUK MAKANAN TINGGI SERAT DAN RENDAH LEMAK Dewanti, Fanny Karina; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.832 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3729

Abstract

Latar Belakang: Es krim merupakan produk makanan tinggi energi. Inulin banyak digunakan sebagai komponen produk rendah lemak. Inulin memiliki kandungan serat yang tinggi dan termasuk pangan fungsional. Umbi diketahui memiliki kandungan inulin cukup tinggi. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian mengenai substitusi inulin umbi gembili pada produk es krim.Tujuan: Menganalisis perbedaan kadar serat, lemak, kualitas fisik meliputi melting rate dan overrun, serta tingkat penerimaan es krim dengan substitusi inulin umbi gembili.Metode: Merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu konsentrasi inulin umbi gembili (2%, 3%, dan 4%). Analisis yang dilakukan adalah kadar serat kasar, lemak, sifat fisik (melting rate dan overrun), dan tingkat penerimaan es krim. Kadar serat dan lemak diuji menggunakan one way Anova dilanjutkan uji LSD (Least Significance Different). Data sifat fisik es krim dideskripsikan dengan menghitung rerata melting rate dan overrun. Tingkat penerimaan dilakukan dengan uji hedonik kemudian dianalisis dengan uji Friedman dilanjutkan uji Wilcoxon pada derajat kepercayaan 95%. Hasil:. Substitusi inulin umbi gembili berpengaruh terhadap peningkatan kadar serat dan penurunan kadar lemak es krim. Es krim dengan substitusi inulin umbi gembili 4% paling tahan terhadap pelelehan. Es krim dengan substitusi inulin umbi gembili memiliki overrun yang rendah. Substitusi inulin umbi gembili berpengaruh terhadap penurunan tingkat penerimaan es krim.Simpulan: Kadar serat paling tinggi dan kadar lemak paling rendah adalah es krim dengan substitusi inulin umbi gembili 4%. Es krim yang direkomendasikan adalah es krim dengan substitusi inulin umbi gembili 2%.
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI GULA TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TINGKAT PENERIMAAN SARI BUAH BUNI (Antidesma bunius) Octaviani, Liem Felicia; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.081 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6916

Abstract

Latar Belakang : Buni mengandung antioksidan yang tinggi antosianin, namun jarang dimanfaatkan. Buni ingin dimanfaatkan menjadi suatu produk yang disukai dan dapat menjadi alternatif produk kaya antioksidan, dengan cara pembuatan sari buah. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi gula terhadap aktivitas antioksidan dan tingkat penerimaan pada sari buah buni.Tujuan : Mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi gula terhadap kadar antosianin, vitamin C, aktivitas antioksidan, dan tingkat penerimaan sari buah buni (Antidesma bunius).Metode : Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap dengan 3 variasi penambahan gula sebesar 16, 18, dan 20%, serta 1 kontrol. Analisis statistik kadar antosianin, vitamin C, dan aktivitas antioksidan menggunakan uji One Way ANOVACI 95% dengan uji lanjut Tukey. Tingkat penerimaan menggunakan uji Friedman dengan uji lanjut Wilcoxon.Hasil : Sari buah buni dengan penambahan gula 16% memiliki kadar antosianin, kadar vitamin C, aktivitas antioksidanpaling tinggi, masing – masing 479.22 mg; 60.72 mg; 73.07%. Saribuah buni dengan penambahan gula 20% memiliki nilai rata – rata paling tinggi untuk warna(3.36) dan aroma(3.40) dengan kriteria “netral” dan rasa (4.04) dengan kriteria “suka”.Simpulan : Ada pengaruh penambahan gula terhadap kadar antosianin, vitamin C dan aktivitas antioksidan sari buah buni. Ada pengaruh penambahan gula terhadap tingkat penerimaan aroma dan rasa, kecuali warna.
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK BIJI LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL LDL PADA TIKUS WISTAR HIPERKOLESTEROLEMIA Mayasari, Devi Ratna; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.431 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6823

Abstract

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Pengendalian hiperkolesterolemia dapat dilakukan melalui modifikasi diet. Biji labu kuning mengandung fitosterol, serat, polyunsaturated fatty acids (PUFA), dan antioksidan yang mampu menurunkan kadar kolesterol LDL.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kolesterol LDL pada tikus Wistarhiperkolesterolemia.Metode : Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 24 ekor tikus Wistarjantan yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 2 minggu dan diberi serbuk biji labu kuning dengan dosis 0,54 g; 0,72 g; dan 0,90 g per ekor per hari selama 2 minggu. Kolesterol LDL diperiksa dengan metode CHOD-PAP. Data dianalisis menggunakan paired t-test, Wilcoxon, dan Anova.Hasil : Kolesterol LDL menurun pada semua kelompok perlakuan setelah pemberian serbuk biji labu kuning secara signifikan dengan p < 0,05. Tidak ada pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning antarkelompok perlakuan dengan p > 0,05. Kolesterol LDL pada P2, P1, P3 dan kelompok kontrol mengalami penurunan kolesterol LDL masing-masing yaitu 20,91 %;15,22 %; 13,09 % dan 10,54 %. Simpulan : Pemberian serbuk biji labu kuning selama 2 minggumampu menurunkan kolesterol LDL pada semua kelompok perlakuan secara signifikan p < 0,05. Pada dosis 0,72 g (P2)paling efektif menurunkan kolesterol LDL sebesar 20,91 % pada tikus Wistarhiperkolesterolemia.
PENGARUH PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KADAR PROTEIN, SERAT, TINGKAT KEKENYALAN DAN PENERIMAAN MIE BASAH BEBAS GLUTEN BERBAHAN BAKU TEPUNG KOMPOSIT. (TEPUNG KOMPOSIT : TEPUNG MOCAF, TAPIOKA DAN MAIZENA) Risti, Yustisia; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.447 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3833

Abstract

Latar Belakang : Penyandang  autism spectrum disorder (ASD) dan celiac disease tidak dapat menerima gluten yang masuk kedalam tubuh. Mi merupakan salah satu makanan pokok sumber karbohidrat yang terbuat dari gandum. Gandum memiliki kandungan gluten yang tinggi, sedangkan mi adalah makanan pokok terbanyak kedua setelah nasi. Salah satu alternatif bahan makanan sumber karbohidrat yang bebas gluten adalah singkong. Olahan singkong yaitu mocaf dan tepung tapioka memiliki sifat fisik yang menyerupai tepung terigu sehingga diharapkan dapat menggantikan tepung terigu dalam pembuatan mi. Singkong memiliki kadar protein yang rendah, oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai penambahan jumlah telur terhadap kadar protein mi basah bebas gluten agar sesuai dengan standar nasional indonesia (SNI) yaitu 8%, serat, tingkat kekenyalan dan penerimaan mi basah bebas gluten berbahan baku tepung komposit ( tepung mocaf, tapioka dan maizena).Tujuan : Menganalisis pengaruh penambahan telur terhadap kadar protein, serat, tingkat kekenyalan dan penerimaan mi basah bebas gluten berbahan baku tepung komposit.Metode : Merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap, dengan 4 perlakuan menggunakan 1 kontrol dan 3 variasi penambahan jumlah telur (5 butir telur, 6 butir telur, 7 butir telur). Analisis laboratorium yang dilakukan adalah uji kadar protein, serat dan tingkat kekenyalan. Uji tingkat penerimaan dilakukan dengan uji hedonik pada 20 orang panelis agak terlatih. Analisis statistik kadar protein, kadar serat dan tingkat kekenyalan diuji menggunakan uji ANOVA One Way CI 95% dengan uji lanjut LSD (Least Significance Different). Analisis statistik untuk tingkat penerimaan menggunakan uji Friedman CI 95% dengan uji lanjut Wilcoxon.Hasil : Penambahan jumlah telur mempengaruhi kadar protein, serat dan tingkat kekenyalan mi basah bebas gluten. Penambahan jumlah telur juga mempengaruhi tingkat penerimaan dari segi warna dan tekstur tetapi tidak mempengaruhi aroma dan rasa. Hasil penilaian terbaik didapat pada mi basah bebas gluten berbahan baku tepung komposit dengan 5 butir telur dengan kadar protein 7,66%, serat 0,84% dan tingkat kekenyalan 41,83 mm/g/detik.Simpulan : Mi basah bebas gluten berbahan baku tepung komposit dengan 5 butir telur merupakan mi terbaik dan dapat diterima oleh panelis. Mi basah tersebut menyumbang asupan serat sebesar 3,36% untuk wanita dewasa, 2,21% untuk pria dewasa dan 4,42% untuk anak-anak.
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK BIJI LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR HIPERKOLESTEROLEMIA Andari, Feni; Rahayuni, Arintina
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.848 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6844

Abstract

*)Penulis Penanggungjawab Latar Belakang: Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu faktor risikonya ialah hiperkolesterolemia yang ditandai oleh tingginya kolesterol total dalam darah. Pengendalian kolesterol total yang tepat dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler. Serbuk biji labu kuning bermanfaat menurunkan kolesterol total. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kolesterol total pada tikus Wistar hiperkolesterolemia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design dengan 24 ekor tikus Wistar yang diinduksi hiperkolesterolemia selama 14 hari, diberi serbuk biji labu kuning dengan dosis P1: 0,54 g/ekor/hari; P2: 0,72 g/ekor/hari; P3: 0,90 g/ekor/hari selama 14 hari. Serum kolesterol total sebelum dan sesudah perlakuan diperiksa menggunakan metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji paired t-test dan Anova.Hasil: Kadar kolesterol total pada kelompok perlakuan 2 (P2) mengalami penurunan dengan nilai p=0,019 dan 3 (P3) dengan nilai p=0,026 setelah diberikan serbuk biji labu kuning. Penurunan berturut – turut,  pada kelompok P2 dari 71,8 mg/dL menjadi 58,8 mg/dL; kelompok P1 dari 66,5 mg/dL menjadi 54,7mg/dL; dan kelompok P3 dari 61,7 mg/dL menjadi 53,7 mg/dL. Tidak ada pengaruh dosis serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kolesterol total antar kelompok p=0,534.Simpulan: Pemberian serbuk biji labu kuning (Cucurbita moschata) pada kelompok perlakuan 2 (P2) dosis 0,072 g/ekor/hari dan 3 (P3) dosis 0,90 g/ekor/hari selama 14 hari secara signifikan menurunkan kolesterol total pada tikus Wistar hiperkolesterolemia (p<0,05).