Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

A Comparison of Sputum Evaluation Conversion of Pulmonary TB patients with DM and non-DM in High Burden Setting Rahman, Anita; Subianto, Tantri; Mulyawan, Kadek; Zulkarnaen, Decky Aditya
Malang Respiratory Journal Vol. 5 No. 2 (2023): September Edition
Publisher : Universitaas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mrj.2023.005.02.01

Abstract

ABSTRACT Background Tuberculosis (TB) remains a global health problem and is one of the leading causes of death worldwide. By 2022, an estimated 10 million people will suffer from TB worldwide. Based on data from the Global Tuberculosis Report in 2022, Indonesia ranks second as a high-burden country in the world after India. An estimated 1.5 million people die from tuberculosis, becoming the 13th leading cause of death worldwide and the second most deadly infectious disease after COVID-19. Currently, many new cases of TB are influenced by several risk factors, one of which is Diabetes Mellitus (DM). Pulmonary TB is a potential opportunistic infection for people with Diabetes Mellitus. TB patients with DM are at risk of sputum conversion failure after TB treatment, 1.69 times higher risk of treatment failure, 1.24 times higher risk of anti-TB drug resistance, 3.89 times higher risk of relapse, and 4.95 times higher risk of death during treatment compared to TB patients. Aim of Study To evaluate the sputum smear conversion results at the end of the second month of treatment of patients with Tuberculosis with Diabetes Mellitus (TB-DM) and Tuberculosis Non-Diabetes Mellitus (TB-NDM). Methods This research was analytical with a retrospective cohort design by taking secondary data from the Tuberculosis Information System (SITB). The data were recorded in SITB and registered as TB patients undergoing Anti-Tuberculosis Drug treatment and screening for Diabetes Mellitus in all districts in West Nusa Tenggara Province in 2022. Results Among 200 patients with TB in this study, male patients dominated 62% of TB patients. TB patients are mostly found in the age group 46-55 years with 28,5%. Generally, TB patients come from Mataram, with an 18% percentage. Most TB patients were diagnosed using GeneXpert (80,5%). The sputum conversion rate at the end intensive phase in TB-DM patients reached 95%, while in TB-NDM patients, only 85%. The comparative test showed a significant difference between the AFB Sputum Evaluation conversion results between TB patients and those without DM (p-value: 0.018, p<0.05). Conclusion There is a significant difference between the AFB Sputum Evaluation conversion results between TB patients and those without DM. Keywords : Diabetes, diabetes mellitus, sputum conversion, tuberculosis, TB, DM
Perlindungan Hukum Waktu Kerja bagi Pekerja/Buruh Terhadap Pelanggaran Jam Kerja yang Melebihi Waktu Kerja pada Suatu Perusahaan Rahman, Anita; Santoso, Imam Budi; Astawa, I Ketut
UNES Law Review Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v7i1.2266

Abstract

Tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami pengaturan jam kerja yang melebihi waktu kerja pada pada suatu perusahaan, kemudian untuk mengkaji dan menganalisis perlindungan hukum waktu kerja bagi pekerja/buruh terhadap pelanggaran jam kerja yang melebihi waktu kerja pada suatu perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan jenis penelitian normatif, dianalisis secara deskriptif, untuk menelaah dan menjelaskan objek penelitian yang akan diteliti baik secara deduktif ke induktif melalui pendekatan koseptual dan peraturan perundangan-undangan dengan teknik studi kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research).Hasil penelitian telah menemukan temuan hasil penelitian terhadap pelanggaran jam kerja yang bekerja melebihi ketentuan waktu kerja diantaranya tentang pengaturan jam kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah, melalui perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan perjanjian kerja bersama, sehingga hal tersebut akan memberikan dampak bagi perusahaan dan pengusaha sebagai akibat dari kurangnya perlindungan dalam hal pemenuhan hak-hak yang diberikan kepada pekerja/buruh dalam suatu perusahaan.
Penyelesaian Hukum Terhadap Wanprestasi Pembayaran Jasa Shopee Affiliate Perspektif Fatwa DSN MUI No. 62/DSN-MUI /XXI/2007 (Studi Kasus Aplikasi Shopee Medan) Rahman, Anita; Ardiansyah, Ardiansyah
Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1202323301

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah guna menganalisis penyelesaian hukum terhadap wanprestasi pembayaran jasa Shopee Affiliate dari perspektif Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) No. 62/DSN-MUI/XXI/2007. Fatwa ini memberikan pedoman hukum terkait dengan transaksi afiliasi dalam sistem perdagangan elektronik, seperti yang dijalankan oleh platform Shopee. Dengan menerapkan metode deskriptif analitis sebagai metode penelitian ini. Data diperoleh melalui studi literatur terkait fatwa DSN MUI No. 62/DSN-MUI/XXI/2007, peraturan perundang-undangan terkait transaksi elektronik, dan kasus-kasus yang terkait dengan wanprestasi pembayaran jasa Shopee Affiliate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fatwa DSN MUI No. 62/DSN-MUI/XXI/2007 memberikan arahan hukum yang jelas terkait dengan transaksi afiliasi dalam konteks Shopee Affiliate. Fatwa tersebut mengatur tentang hak dan kewajiban antara pihak yang menjalankan program afiliasi (pemilik produk atau penjual) dan afiliasi (pemasar produk). Dalam hal wanprestasi pembayaran jasa Shopee Affiliate, fatwa ini mengatur bahwa pihak yang melakukan pelanggaran terhadap perjanjian afiliasi wajib mengganti kerugian yang timbul. Selain itu, penyelesaian hukum terhadap wanprestasi pembayaran jasa Shopee Affiliate juga dapat dilakukan melalui mekanisme penyelesaian sengketa yang diatur oleh Shopee, seperti mediasi atau arbitrase. Hal tersebut selaras dengan prinsip hukum Islam yang mendorong penyelesaian sengketa melalui musyawarah dan mediasi sebelum mencari keputusan pengadilan.
Edukasi Media Tanam Tanaman Hias dan Terrarium Bagi Majelis Taklim Nurhidayah di Kelurahan Pai Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Alimuddin, Suraedah; St. Sabahannur, St. Sabahannur; Rahman, Anita
Jurnal BALIRESO Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/balireso.v10i1.322

Abstract

Implementation Of Religious Moderation And Its Elevation To Religious Harmony In The Raren Batuah Community Rahman, Anita; Ulfah, Aulia; Hindayani , Leni
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 2 No. 2 (2024): Implementation and Dynamics of Islamic Law and Civil Law in Indonesia
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This journal discusses the implementation of religious moderation and its relevance to religious harmony in the Raren community. The aim of this research is to identify and analyze the role of religious moderation in promoting inter-religious harmony in society. The research method used is a qualitative field research method, so that appropriate data results are obtained. So, this research is based on research objects, namely through observation and interviews and through a literature study approach, by collecting data from various sources such as journal articles, books and related documents. The results of the research show that the implementation of religious moderation has a significant impact in increasing harmony between religious people. Through an inclusive and tolerant approach, religious moderation is able to reduce conflict and increase understanding and respect for religious differences. In the context of globalization and increasingly complex religious diversity, the implementation of religious moderation is an important key in building harmony between religious communities. In an effort to achieve this goal, there needs to be cooperation between the government, religious institutions and society as a whole. In conclusion, religious moderation has an important role in promoting harmony between religious communities. Abstrak Jurnal ini membahas tentang implementasi moderasi beragama dan relevansinya terhadap kerukunan beragama pada masyarakat Raren. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran moderasi beragama dalam mempromosikan kerukunan antar umat beragama di masyarakat.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang berjenis lapangan, sehingga didapatkan hasil data yang sesuai. Jadi, penelitian ini berdasarkan pada objek penelitian yaitu melalui observasi dan wawancara dan melaui pendekatan studi literatur, dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti artikel jurnal, buku, dan dokumen terkait.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi moderasi beragama memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan kerukunan antar umat beragama. Melalui pendekatan yang inklusif dan toleran, moderasi beragama mampu mengurangi konflik dan meningkatkan pemahaman serta penghargaan terhadap perbedaan agama.Dalam konteks globalisasi dan keragaman agama yang semakin kompleks, implementasi moderasi beragama menjadi kunci penting dalam membangun kerukunan antar umat beragama. Dalam upaya mencapai tujuan ini, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, lembaga agama, dan masyarakat secara keseluruhan.Kesimpulannya, moderasi beragama memiliki peran yang penting dalam mempromosikan kerukunan antar umat beragama. Kata Kunci: Moderasi, Beragama, Masyarakat.
Analisis Keadilan Dalam Pembagian Waris Menurut Surah An-Nisa Ayat 11 Ditinjau Dari Maqashid Syariah Anita Rahman
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discusses the difference in inheritance shares between men and women in Surah An-Nisa verse 11, which is considered unfair by some, and its relationship with the theory of maqashid syariah. The purpose of this research is to understand the concept of justice in inheritance distribution, examine the protection of heirs' rights based on maqashid syariah, and the application of this concept of justice. This research is a library study with a maqashid syariah approach, using primary data from the Qur'an and secondary data from tafsir, faraidh books, and related journals. The research findings indicate that inheritance distribution in Surah An-Nisa verse 11 is a form of justice that guarantees the heirs' rights, with protection of five essential needs: religion, life, intellect, wealth, and offspring. Inheritance distribution according to Islamic law is not discrimination, but a form of justice that takes into account the social functions and responsibilities of heirs. This study shows that justice in Islam is not only mathematical, but also lies in the achievement of maslahat and the protection of the rights of all heirs in accordance with maqashid syariah. Keywords: Justice, Inheritance, Maqashid Syariah   Abstrak Penelitian ini membahas perbedaan bagian harta waris antara laki-laki dan perempuan dalam Surah An-Nisa ayat 11, yang dianggap tidak adil oleh sebagian kalangan, serta hubungannya dengan teori maqashid syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami konsep keadilan dalam pembagian waris, mengkaji perlindungan hak ahli waris berdasarkan maqashid syariah, serta penerapan konsep keadilan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan pendekatan maqashid syariah, menggunakan data primer dari Al-Qur’an dan data sekunder dari tafsir, buku faraidh, serta jurnal terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembagian waris dalam Surah An-Nisa ayat 11 adalah bentuk keadilan yang menjamin hak ahli waris, dengan perlindungan terhadap lima kebutuhan pokok: agama, jiwa, akal, harta, dan keturunan. Pembagian waris menurut syariat bukanlah diskriminasi, melainkan keadilan yang memperhitungkan fungsi sosial dan tanggung jawab ahli waris. Penelitian ini menunjukkan bahwa keadilan dalam Islam tidak hanya matematis, tetapi juga terletak pada pencapaian maslahat dan perlindungan hak seluruh ahli waris sesuai dengan maqashid syariah. Kata Kunci : Keadilan, Waris, Maqashid Syariah