Megengan adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai bentuk ungkapan syukur dan permohonan berkah kepada Tuhan. Tradisi ini biasanya dilaksanakan menjelang bulan Ramadan, dan memiliki berbagai makna serta ritual yang berkaitan dengan agama dan kearifan lokal. Artikel ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi ‘Megengan’, sebagai upaya dalam meningkatkan nilai-nilai Islam dalam menjaga harmoni dan toleransi antarwarga. Metode penelitian bersifat kualitatif pendekatan studi pustaka dan analisis data berdasarkan model Miles dan Huberman, dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber literatur yang relevan mengenai tradisi serta kearifan lokal terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Megengan berfungsi sebagai ritual keagamaan yang memperkuat solidaritas sosial, mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, rasa kebersamaan, serta penghormatan terhadap alam, yang sejalan dengan ajaran Islam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Megengan merupakan cerminan kearifan lokal yang tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga meningkatkan nilai-nilai Islam, sehingga dapat dijadikan contoh dalam menjaga harmoni dan toleransi di era globalisasi.