Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengembangan Media Audio Visual Berbasis Powerpoint untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Kosakata Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Kholisoh, Nur; Rahmawati, Emma; Al-Aidrus, Firza M.; Fauziah, Giska Enny
SITTAH: Journal of Primary Education Vol. 5 No. 1 (2024): SITTAH: Journal of Primary Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/sittah.v5i1.2691

Abstract

This article discusses the results of a study aimed at developing PowerPoint-based audiovisual media as a learning strategy to improve vocabulary memorization skills in English language learning. The researchers developed engaging and practical PowerPoint-based audiovisual media using a Research & Development (R&D) approach with the ADDIE model. Data were collected through observations, interviews, questionnaires, and documentation. The evaluation results from media design experts, English language experts, and learning experts indicated that the developed learning media fell into the highly suitable category with a percentage above 80%. Subsequently, the media was tested with small and large groups. Furthermore, the hypothesis testing using paired t-test showed that the PowerPoint-based audiovisual media on the topic of the human body was effective in improving students' vocabulary memorization skills in English language learning, with a calculated t-value of 2.845 > tabulated t-value of 2.028. Based on all these findings, it can be concluded that the use of PowerPoint-based audiovisual media has a significant impact on students' vocabulary memorization skills.
Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Paket Pada Kantor Pos Kota Depok Rahmawati, Emma; Hubeis, Musa
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol. 2 No. 2 (2011): Jurnal Manajemen dan Organisasi
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.747 KB) | DOI: 10.29244/jmo.v2i2.14198

Abstract

fice were (1) To identify the relationship between service quality and customer loyalty; (2) To analyze the relationship strength between service quality and customer loyalty; (3) Assessing the service quality level by Depok City Post Office. The data collecting were primary and secondary data. Convenience sampling was chosen as sampling technique. The research analyze by descriptive analysis, Importance Performance Analysis (IPA), Range and Rank Spearman correlation test, and processed by Microsoft Excel 2007 and Software SPSS 17.0 version for Windows. The study by IPA showed the attribute spread out around all quadrant with the majority attributes placed on quadrant III, however the study will be focused on attributes placed Quadrant I: completly of information media, quick service and complaint service, which are the main important factors to improve. The research finding was proven the customer is categorize as loyal customer. The analysis of work attributes level showed reliability has no relation with loyality. The Relationship between Good Quality of Customer Service and Customer Packaging Delivery Service Loyalty in Depok City Post Office is strong showed by r = 0,277.
Refleksi Kearifan Lokal dalam Tradisi Megengan dan Kontribusinya Terhadap Keharmonisan Sosial Sabella, Dina; Rahmawati, Emma
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 8 No 1 (2024): AnCoMS, Oktober 2024
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v8i1.609

Abstract

Megengan adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai bentuk ungkapan syukur dan permohonan berkah kepada Tuhan. Tradisi ini biasanya dilaksanakan menjelang bulan Ramadan, dan memiliki berbagai makna serta ritual yang berkaitan dengan agama dan kearifan lokal. Artikel ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi ‘Megengan’, sebagai upaya dalam meningkatkan nilai-nilai Islam dalam menjaga harmoni dan toleransi antarwarga. Metode penelitian bersifat kualitatif pendekatan studi pustaka dan analisis data berdasarkan model Miles dan Huberman, dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber literatur yang relevan mengenai tradisi serta kearifan lokal terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Megengan berfungsi sebagai ritual keagamaan yang memperkuat solidaritas sosial, mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, rasa kebersamaan, serta penghormatan terhadap alam, yang sejalan dengan ajaran Islam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Megengan merupakan cerminan kearifan lokal yang tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga meningkatkan nilai-nilai Islam, sehingga dapat dijadikan contoh dalam menjaga harmoni dan toleransi di era globalisasi.
Harmoni dan Toleransi dalam Pelestarian Budaya Lokal Wetu Telu Rahmawati, Emma; Lestariani, Nurlita
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 8 No 1 (2024): AnCoMS, Oktober 2024
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v8i1.614

Abstract

Wetu Telu is a religious tradition practised by the Sasak people of West Nusa Tenggara (NTB), which combines elements of Islamic teachings with local traditional practices. The term ‘Wetu Telu’ literally means ‘three times,’ referring to the three times of worship that are considered important in their religious practices. This article aims to explore Wetu Telu practices in West Nusa Tenggara (NTB) as a form of harmony and tolerance in a multicultural society. This research is qualitative in nature, using the literature study method and data analysis based on the Miles and Huberman model. Data was collected through analysis of documents, books, articles, and other related sources that discuss Wetu Telu and intercultural interaction in NTB. The uniqueness of this research lies in the emphasis on the synergy between the Wetu Telu tradition and the values of tolerance in a diverse society. The results show that Wetu Telu practices not only function as religious rituals but also as a means to strengthen interfaith and cultural relations. Wetu Telu teaches respect for differences and the importance of harmony, which is the foundation in maintaining social stability in NTB. In conclusion, Wetu Telu practices in NTB reflect values of harmony and tolerance that can serve as a model for other regions in facing multicultural challenges. This research provides new insights into how local traditions can play a role in building an inclusive and peaceful society.
Harmoni dan Toleransi dalam Pelestarian Budaya Lokal Wetu Telu Rahmawati, Emma; Lestariani, Nurlita
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 8 No 1 (2024): AnCoMS, Oktober 2024
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v8i1.625

Abstract

Wetu Telu adalah sebuah tradisi keagamaan yang dianut oleh masyarakat Sasak di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menggabungkan unsur-unsur ajaran Islam dengan praktik-praktik tradisional lokal. Istilah "Wetu Telu" secara harfiah berarti "tiga waktu," yang merujuk pada tiga waktu ibadah yang dianggap penting dalam praktik keagamaan mereka. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik Wetu Telu di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai bentuk harmoni dan toleransi dalam kehidupan masyarakat yang multikultural. Penelitian ini bersifat kualitatif, menggunakan metode studi pustaka dan analisis data berdasarkan model Miles dan Huberman. Data dikumpulkan melalui analisis dokumen, buku, artikel, dan sumber-sumber terkait lainnya yang membahas Wetu Telu dan interaksi antarbudaya di NTB. Keunikan dari penelitian ini terletak pada penekanan terhadap sinergi antara tradisi Wetu Telu dengan nilai-nilai toleransi dalam masyarakat yang beragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik Wetu Telu tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat hubungan antaragama dan budaya. Wetu Telu mengajarkan penghargaan terhadap perbedaan dan pentingnya kerukunan, yang menjadi landasan dalam menjaga stabilitas sosial di NTB. Kesimpulannya, praktik Wetu Telu di NTB mencerminkan nilai-nilai harmoni dan toleransi yang dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan multikultural. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana tradisi lokal dapat berperan dalam membangun masyarakat yang inklusif dan damai.