Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERAN DOSEN PEMBIMBING SEBAGAI PEMIMPIN YANG MELAYANI DALAM PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM SARJANA [THE ROLE OF SUPERVISOR AS A SERVANT LEADER IN THE FINAL PROJECT SUPERVISION OF UNDERGRADUATE STUDENTS] Neneng Andriani; Budi Wibawanta
Polyglot Vol 16, No 2 (2020): JULY
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v16i2.1927

Abstract

The final project is a graduation requirement for undergraduate students to obtain their bachelor’s degree. The final project is carried out by students  under the direction of their supervisors. One of the indicators of a supervisor’s success in the final project supervision is that students are able to complete the final project in one semester. The supervisor is expected to be able to carry out his role by imitating Jesus Christ, in accordance with the vision and mission of Universitas Pelita Harapan as a Christian institution which prioritizes faith in Christ. This research aims to understand the role of the supervisor as a servant leader in the final project supervision. This is important in order to see how he conforms to the role and also can be used as a reference to improve the performance of the final project supervisor. A qualitative research method in a study case was used in this research to generate an in-depth understanding. Research subjects were six lecturers who participated in structured interviews and 36 student respondents who gave responses through questionnaires. Based on the results of the analysis, the supervisors in the Faculty of Psychology have carried out their role as servant leaders in their students’ final project supervision and supporting their students in completing their final projects in one semester.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Tugas akhir merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa program sarjana untuk mendapatkan gelar sarjana strata satu. Proses pengerjaan tugas akhir dilakukan oleh mahasiswa di bawah arahan dosen pembimbing, di mana salah satu indikator keberhasilan dosen pembimbing dalam proses pembimbingan tugas akhir adalah mahasiswa mampu menyelesaikan tugas akhir dalam satu semester. Dosen pembimbing diharapkan dapat menjalankan perannya dengan meneladani Yesus Kristus, sesuai dengan visi dan misi Universitas Pelita Harapan sebagai sebuah institusi Kristen yang mengedepankan iman kepada Kristus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran dosen pembimbing sebagai pemimpin yang melayani dalam menjalankan proses bimbingan tugas akhir. Hal ini penting untuk mengetahui kesesuaian peranan dosen pembimbing dan dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kinerja dosen pembimbing tugas akhir. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus untuk mendapatkan deskripsi secara mendalam. Subjek penelitian adalah enam orang narasumber dosen dengan melakukan wawancara terstruktur dan 36 responden mahasiswa yang memberikan tanggapan melalui kuesioner. Berdasarkan hasil analisis, dosen pembimbing di Fakultas Psikologi UPH telah menjalankan perannya sebagai pemimpin yang melayani dalam pembimbingan tugas akhir mahasiswa dengan baik dan mendukung mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dalam satu semester.
Kepemimpinan yang Melayani Menurut Teladan Kristus [Servant Leadership According to Christ's Example] Neneng Andriani
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol 6, No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v6i1.7399

Abstract

Every human being experiences leadership in their daily lives, as leadership is a process of influencing others. When someone tries to influence the thoughts, behaviours, or development of others in their personal or professional life, he is taking on the role as a leader. It is very important for a leader to understand how he will use his authority to influence others. The Christian has a very clear reference point in this matter, as the Bible is a foundation to determine how someone will lead, to lead like Jesus. The purpose of this paper is to describe the Christ-like leadership, which is servant leadership. Based on narrative stories about His life in the Bible, servant leadership was taught and practiced by Jesus Christ more than two thousand years ago, which is measured by His total commitment by serving fellow human beings. For Christian leaders, leadership as an act of service is not an option, but a command. Jesus served, so that we learn to serve with heart, head, hands, and habits. Servant leadership must be a living statement for those who live in Christ, which will be seen from the way they treat one another, and the way they introduce the love of Christ to the whole world.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Setiap manusia mengalami kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari, karena kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain. Ketika seseorang mencoba mempengaruhi pikiran, perilaku, atau perkembangan orang lain dalam kehidupan pribadi atau profesionalnya, dia mengambil peran sebagai pemimpin. Sangatlah penting bagi seorang pemimpin untuk memahami bagaimana ia akan menggunakan otoritasnya untuk mempengaruhi orang lain. Orang Kristen memiliki acuan yang sangat jelas dalam hal ini, karena Alkitab adalah dasar untuk menentukan bagaimana seseorang akan memimpin, memimpin seperti Yesus. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menggambarkan kepemimpinan seperti Kristus, yaitu kepemimpinan yang melayani. Berdasarkan kisah-kisah naratif tentang kehidupan-Nya di dalam Alkitab, kepemimpinan-pelayan telah diajarkan dan dipraktekkan oleh Yesus Kristus lebih dari dua ribu tahun yang lalu, yang dilihat dari komitmen-Nya yang total dalam melayani sesama manusia. Bagi para pemimpin Kristen, kepemimpinan sebagai tindakan melayani bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah perintah. Yesus telah melayani, sehingga kita belajar untuk melayani dengan hati, kepala, tangan, dan kebiasaan. Kepemimpinan yang melayani harus menjadi pernyataan yang hidup bagi mereka yang hidup di dalam Kristus, yang akan terlihat dari cara mereka memperlakukan satu sama lain, dan cara mereka memperkenalkan kasih Kristus kepada seluruh dunia.
Manajemen Kelas sebagai Upaya Guru Pendidikan Kristen dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Sinukaban, Difa Glery; Andriani, Neneng
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 6 No 1 (2024): JIREH: Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37364/jireh.v6i1.166

Abstract

Classroom management can become a strategy for teachers to manage every aspect of learning, including improving student discipline. Through the application of three classroom management, namely designing, implementing, and evaluate, it is expected to be able to develop the character of students' discipline according to the indicators, namely having responsibility, obedience, and readiness in learning. In the teacher's effort to improve discipline through classroom management, the Bible becomes the basis for teacher action, so that through the help of the Holy Spirit, students are able to know God, and carry out self-transformation, including discipline. This writing aims to examine the application of classroom management as a form of teacher effort in improving the discipline of second grade elementary school students. With the descriptive research method, it is concluded that classroom management can improve student discipline, but measuring study results and learning objectives might need to be conducted for the next research.
PENINGKATAN KEMAMPUAN NUMERASI ANAK-ANAK USIA DINI DAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA TANJUNG BURUNG BANTEN Andriani, Neneng; Gunanto, Yohanes Edi; Silitonga, Bertha Natalina; Sari, Ganda; Appulembang, Oce Datu
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2289

Abstract

Kemampuan numerasi adalah keterampilan dalam memahami, menggunakan, dan menginterpretasikan angka serta informasi kuantitatif. Kemampuan numerasi penting bagi anak-anak karena memberi dasar yang kuat dalam matematika dan kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan penalaran yang logis. Kemampuan numerasi inilah yang menjadi permasalahan di Desa Tanjung Burung Banten, di mana 60% anak-anak usia dini (TK A dan TK B) dan anak-anak usia sekolah dasar belum memiliki kemampuan numerasi yang baik. Beberapa faktor penyebabnya adalah faktor ekonomi keluarga sehingga kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran yang mendukung kebutuhan anak-anak dalam belajar tidak terpenuhi, metode pembelajaran yang monoton, dan media pembelajaran yang kurang menarik. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan bekerja sama dengan Mobil Pintar sebagai mitra bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak-anak usia dini dan anak usia sekolah dasar di Desa Tanjung Burung Banten. Melalui metode pembelajaran yang kreatif dan penyediaan buku-buku bacaan melalui Mobil Pintar dihasilkan peningkatan kemampuan numerasi anak-anak usia dini dan anak usia sekolah dasar di Desa Tanjung Burung Banten.
Penerapan Metode Permainan dalam Memfasilitasi Gaya Belajar Kinestetik Siswa TK A Zebua, Prasetya; Andriani, Neneng
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i2.6790

Abstract

Gaya belajar kinestetik yang mendominasi pada siswa TK A dapat difasilitasi menggunakan metode permainan, di mana siswa bebas bergerak, mengeksplorasi pembelajaran, dan memiliki pengalaman langsung dengan ilmu yang dipelajari. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa TK A dan menolong siswa TK A mencapai tujuan pembelajaran dengan optimal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai instrumen utama. Peneliti melakukan observasi dan wawancara langsung dengan guru dan siswa hingga menemukan sebuah pola dan kesimpulan dari peristiwa yang dikaji secara mendalam. Metode permainan dalam proses belajar untuk siswa TK A dengan gaya belajar kinestetik menolong siswa untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran, lebih semangat belajar, aktif mengerjakan aktivitas, serta mencapai tujuan pembelajaran dengan optimal. Penelitian yang dilakukan pada 19 siswa TK A menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode permainan bisa menyalurkan energi aktif siswa usia dini untuk mengikuti pembelajaran di kelas sesuai dengan arahan guru. Hasilnya, siswa tidak lagi bergerak aktif tanpa tujuan dan mengganggu proses pembelajaran. Saran untuk penelitian lebih lanjut bisa mengkaji pendekatan metode permainan sebagai upaya menolong siswa dengan gaya belajar kinestetik untuk mampu mengingat materi yang dipelajari lewat pembelajaran praktikal.
Pembekalan Guru Kristen dalam Integrasi Teologi terhadap Pembelajaran Melalui Yayasan Amarta Kasih Indonesia Neneng Andriani; Chandra Han; Wiputra Cendana
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 7 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v7i1.6513

Abstract

Christian schools are partners with God who are called as servants in the educational mission to teach the truth about God. SMA Kristen 1 Surakarta is one of four private Christian high schools in Surakarta, with the hope that the school can guide and lead students to true, Bible-based teachings and glorify God. However, most Christian teachers still have difficulties integrating biblical Christian worldview into their learning and life. Christian ministry with sustainable activity programs needs to be carried out by providing guidance, training, and coaching for teachers. The implementation method is carried out through 3 stages, namely: 1) pre-implementation, which carried out with situation analysis and activity program planning in collaboration with partners; 2) implementation is carried out with 3 times session for teachers and staffs, offline and online; and 3) post-implementation, which are evaluation and follow-up plan. The expectation is that SMA Kristen 1 Surakarta will have the capital to carry out Christian faith-based learning that is biblical and in line with the government curriculum. The results and impact of this community service (PkM) activity are useful for teachers to develop true Christian learning which can be seen from the survey results after the training held. The conclusion is that this PkM has succeeded in having a positive impact on teachers in understanding Christian education to be able to develop correct Christian learning. Thus, this PkM activity will continue to be carried out sustainably in the next academic year targeting training and practical guidance in implementing Christian worldview in teaching and learning.
Penggunaan Media Berbasis ICT dalam Mendukung Efektivitas Pembelajaran PJOK Daring di Sekolah Dasar Harefa, Berkat Perlindungan; Andriani, Neneng
Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Elementary School Teacher Education (PGSD), STKIP PGRI Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/autentik.v9i2.402

Abstract

Efektivitas sebuah pembelajaran bergantung pada guru, siswa, dan fasilitas. Hambatan yang ditemukan dalam pelajaran PJOK daring pada jenjang sekolah dasar yaitu keterbatasan fasilitas yang menyebabkan guru tidak menggunakan media pembelajaran yang memadai, sehingga pembelajaran berlangsung kurang efektif. Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran, yaitu media pembelajaran yang menggunakan teknologi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Tujuan penelitian adalah untuk memaparkan penggunaan media berbasis ICT dalam mendukung efektivitas pembelajaran PJOK daring pada jenjang sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penggunaan media berbasis ICT yaitu siswa menjadi lebih aktif, metode pembelajaran lebih bervariasi, media yang menarik, penggunaan waktu yang efisien, dan tercapainya tujuan pembelajaran. Pendidikan bertujuan membantu siswa agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dan mempersiapkan siswa untuk masa depan. Oleh karena itu, pemilihan model, metode, dan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan agar siswa dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Kesimpulan dari kajian ini yaitu media pembelajaran berbasis ICT dapat mendukung efektivitas pembelajaran PJOK daring pada jenjang sekolah dasar. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan model, strategi, atau metode dalam jangka waktu yang lebih lama untuk mengukur efektivitas pembelajaran.
PELATIHAN MERANCANG PEMBELAJARAN YANG ALKITABIAH DI SEKOLAH PRESBITERI BALI Cendana, Wiputra; Han, Chandra; Kusumah, Indra Praja; Andriani, Neneng; Pesik, Tobian Habel
Jurnal Widya Laksmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) - Inpress
Publisher : Yayasan Lavandaia Dharma Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59458/jwl.v5i1.155

Abstract

Pendidikan Kristen merupakan pembelajaran yang terencana dan sadar untuk mewariskan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya, sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman berlandaskan Alkitabiah. Pendidikan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan intelektual, spiritual dan emosional peserta didik yang menekankan pembelajaran yang berpusat kepada Kristus. Sekolah Presbiteri Bali merupakan salah satu sekolah yang menjalankan pendidikan Kristen dalam rangka melahirkan jiwa-jiwa pelayan sejak dini dimana nantinya akan melayani jemaat yang telah dipercayakan. Namun permasalahan yang terjadi adanya metode pengajaran yang diberikan oleh guru Kristen di SMPTK dan SMTK Presbiteri Bali belum cukup efektif untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dari segi kognitif, afektif, psikomotorik, dan spiritualitas yang holistik. Hal ini terlihat dari fokus pengajaran yang terlalu tradisional dan kurang menarik, serta belum mampu mengintegrasikan nilai-nilai Kristiani secara maksimal dalam pembelajaran umum seperti pengetahuan alam dan sosial. Solusi yang dilakukan adalah memberikan pelatihan gabungan secara online dan tatap muka kepada 20 guru dan 2 Kepala Sekolah Presbiteri Bali. Pembelajaran dirancang meliputi penjelasan materi, tanya jawab, diskusi, dan refleksi. Pelatihan ini dilaksanakan secara onsite saat kunjungan ke Lokasi dan diimbangi dengan 2 kali pembelajaran online. Materi yang disampaikan tentang pengetahuan dasar dalam merancang pembelajaran yang Alkitabiah, pembelajaran berdiferensiasi dan interdisipliner dalam kurikulum Merdeka Belajar serta bagaimana cara edukatif yang menarik dalam mempromosikan sekolah bagi siswa, orang tua dan masyarakat. Hasil evaluasi kegiatan ini terlihat bahwa 75% peserta mampu memahami materi, 85% narasumber mampu menjawab pertanyaan, 85% peserta lebih mengenal kurikulum Merdeka dalam merancang pembelajaran Alkitabiah dan 90% peserta mampu menggunakan cara-cara edukatif yang menarik dalam mempromosikan sekolah. Kegiatan ini akan terus dikembangkan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) selanjutnya bekerjasama dengan berbagai program studi Psikologi dan berkolaborasi dengan Pendidikan Agama Kristen dalam rangka mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi dan implementasi Kerjasama Kemitraan UPH.
Kepemimpinan yang Melayani Menurut Teladan Kristus [Servant Leadership According to Christ's Example] Andriani, Neneng
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol. 6 No. 1 (2024): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v6i1.7399

Abstract

Every human being experiences leadership in their daily lives, as leadership is a process of influencing others. When someone tries to influence the thoughts, behaviours, or development of others in their personal or professional life, he is taking on the role as a leader. It is very important for a leader to understand how he will use his authority to influence others. The Christian has a very clear reference point in this matter, as the Bible is a foundation to determine how someone will lead, to lead like Jesus. The purpose of this paper is to describe the Christ-like leadership, which is servant leadership. Based on narrative stories about His life in the Bible, servant leadership was taught and practiced by Jesus Christ more than two thousand years ago, which is measured by His total commitment by serving fellow human beings. For Christian leaders, leadership as an act of service is not an option, but a command. Jesus served, so that we learn to serve with heart, head, hands, and habits. Servant leadership must be a living statement for those who live in Christ, which will be seen from the way they treat one another, and the way they introduce the love of Christ to the whole world.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Setiap manusia mengalami kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari, karena kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain. Ketika seseorang mencoba mempengaruhi pikiran, perilaku, atau perkembangan orang lain dalam kehidupan pribadi atau profesionalnya, dia mengambil peran sebagai pemimpin. Sangatlah penting bagi seorang pemimpin untuk memahami bagaimana ia akan menggunakan otoritasnya untuk mempengaruhi orang lain. Orang Kristen memiliki acuan yang sangat jelas dalam hal ini, karena Alkitab adalah dasar untuk menentukan bagaimana seseorang akan memimpin, memimpin seperti Yesus. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menggambarkan kepemimpinan seperti Kristus, yaitu kepemimpinan yang melayani. Berdasarkan kisah-kisah naratif tentang kehidupan-Nya di dalam Alkitab, kepemimpinan-pelayan telah diajarkan dan dipraktekkan oleh Yesus Kristus lebih dari dua ribu tahun yang lalu, yang dilihat dari komitmen-Nya yang total dalam melayani sesama manusia. Bagi para pemimpin Kristen, kepemimpinan sebagai tindakan melayani bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah perintah. Yesus telah melayani, sehingga kita belajar untuk melayani dengan hati, kepala, tangan, dan kebiasaan. Kepemimpinan yang melayani harus menjadi pernyataan yang hidup bagi mereka yang hidup di dalam Kristus, yang akan terlihat dari cara mereka memperlakukan satu sama lain, dan cara mereka memperkenalkan kasih Kristus kepada seluruh dunia.
SEMINAR PENDIDIKAN KRISTEN DENGAN TOPIK IDENTITAS DIRI DAN PENGEMBANGAN POLA PIKIR KRISTIANI DI SMA KRISTEN 1 SURAKARTA Andriani, Neneng; Sitompul, Lastiar Roselyna; Tangkin, Wiyun Philipus
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2288

Abstract

Pendidikan Kristen bertujuan untuk memperkenalkan Yesus Kristus dalam hidup siswa agar semakin dewasa dalam pertumbuhan iman. Sekolah Kristen merupakan wadah pendidikan Kristen yang berperan mengajarkan karakter Kristus dalam kehidupan siswa. Pentingnya peran pendidikan Kristen menjadi dasar kerja sama antara Yayasan Amarta Kasih Indonesia (AKSI) di Surakarta dan para dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pelita Harapan, dengan melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui program seminar Pendidikan Kristen. Yayasan AKSI hadir dengan sebuah visi yaitu menyebarkan kasih Kristus kepada setiap orang, di mana terdapat program AKSI untuk anak yang bertujuan memberikan kesempatan kepada anak-anak kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di SMA Kristen 1 Surakarta, di mana merupakan sekolah pilihan yayasan AKSI untuk menyekolahkan anak-anak yayasannya, dengan harapan siswa mendapatkan pengajaran kristiani dan komunitas belajar yang berwawasan Kristen alkitabiah. Namun berdasarkan observasi, ditemukan bahwa guru dan siswa pada sekolah tersebut masih kesulitan dalam mengintegrasikan wawasan Kristen alkitabiah di dalam pembelajaran maupun struktur hidup. Berdasarkan analisis kebutuhan ini maka dilakukan seminar Pendidikan Kristen untuk 127 siswa SMA Kristen 1 Surakarta dengan topik identitas diri dan pengembangan pola pikir. Metode yang diterapkan adalah presentasi, tanya jawab interaktif, dan refleksi. Pada akhir kegiatan seminar dilakukan evaluasi, dan hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa dapat memahami dengan baik materi yang disampaikan dan berkomitmen mengaplikasikan pemahamannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan pola pikir. Namun hasil evaluasi juga menunjukkan siswa secara pribadi masih belum yakin akan makna sesungguhnya dari identitas dirinya di dalam Kristus, sehingga diperlukan tindak lanjut kegiatan dengan program berkelanjutan untuk mendampingi siswa dalam menemukan identitas diri yang sejati dan mengembangkan pola pikir serta aplikasi praktis di dalam hidupnya sehari-hari.