Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

BELAJAR DI TENGAH MASA PANDEMI MELALUI BIMBINGAN BELAJAR EAGLE NEST Tangkin, Wiyun Philipus; Cendana, Wiputra; Sari, Ganda
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1954

Abstract

Bimbingan belajar Eagle Nest ini adalah bimbingan belajar nonprofit yang diinisiasi oleh Gereja Baptis Indonesia dan bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan - Teachers College (FIP-TC), UPH. Keprihatinan tercetus saat mendengar sharing dari anggota jemaat yang tinggal di daerah setempat yang prihatin terhadap masyarakat sekitar, dimana anak-anak yang berperan sebagai siswa mengalami kesulitan belajar, disebabkan oleh beberapa faktor seperti tidak adanya pendampingan lanjutan dalam belajar setelah pulang sekolah, tingkat pendidikan orang tua yang rendah, dan juga kesibukan orang tua yang harus bekerja mencari nafkah. Anak-anak ini, berasal dari keluarga tidak mampu. Kegiatan bimbingan belajar dimulai pada tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Mata pelajaran yang diajarkan adalah Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. Metode belajar bermain akan diterapkan untuk siswa TK hingga SD kelas III, sedangkan untuk SD kelas IV hingga SMA akan disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Bimbingan belajar dilakukan secara daring, sebanyak 3 kali pertemuan per minggu, dan yang mengajar (tutor) adalah mahasiswa FIP-TC, UPH yang sudah diseleksi sebelumnya. Hasil dari kegiatan ini adalah kemampuan siswa meningkat dalam hal membaca, menulis, dan berhitung bagi siswa TK hingga SD, dan juga kemampuan siswa dalam mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris meningkat untuk SMP hingga SMA. Selain itu, keterampilan mengajar mahasiswa calon guru juga meningkat bahkan semakin dikuatkan dalam menghidupi panggilannya sebagai guru.
PENINGKATAN KEMAMPUAN NUMERASI ANAK-ANAK USIA DINI DAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA TANJUNG BURUNG BANTEN Andriani, Neneng; Gunanto, Yohanes Edi; Silitonga, Bertha Natalina; Sari, Ganda; Appulembang, Oce Datu
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2289

Abstract

Kemampuan numerasi adalah keterampilan dalam memahami, menggunakan, dan menginterpretasikan angka serta informasi kuantitatif. Kemampuan numerasi penting bagi anak-anak karena memberi dasar yang kuat dalam matematika dan kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan penalaran yang logis. Kemampuan numerasi inilah yang menjadi permasalahan di Desa Tanjung Burung Banten, di mana 60% anak-anak usia dini (TK A dan TK B) dan anak-anak usia sekolah dasar belum memiliki kemampuan numerasi yang baik. Beberapa faktor penyebabnya adalah faktor ekonomi keluarga sehingga kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran yang mendukung kebutuhan anak-anak dalam belajar tidak terpenuhi, metode pembelajaran yang monoton, dan media pembelajaran yang kurang menarik. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan bekerja sama dengan Mobil Pintar sebagai mitra bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak-anak usia dini dan anak usia sekolah dasar di Desa Tanjung Burung Banten. Melalui metode pembelajaran yang kreatif dan penyediaan buku-buku bacaan melalui Mobil Pintar dihasilkan peningkatan kemampuan numerasi anak-anak usia dini dan anak usia sekolah dasar di Desa Tanjung Burung Banten.
Pengembangan Instrumen Persepsi Remaja terhadap Peran Orangtua sebagai Pendidik Iman dalam Keluarga Kristen berdasarkan Ulangan 6:6-9 Sari, Ganda; Siahaan, Mery Fuji
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol. 7 No. 2 (2025): May
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v7i2.9833

Abstract

This study aims to develop an instrument to measure adolescents’ perceptions of the role of parents as faith educators in Christian families, based on the principles found in Deuteronomy 6:6–9. In facing the challenges of the VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) era, the family—especially parents—plays a critical role in instilling strong faith values from an early age. This research applied a theoretical development method that included constructing a blueprint, drafting item statements, validating content through expert judgment, and testing the instrument on 260 university students. Content validity was analyzed using Aiken’s V index, while item validity was examined through the Pearson Product-Moment Correlation. All 26 items were found to be valid (r > 0.138), and the instrument demonstrated excellent reliability with a Cronbach’s Alpha value of 0.976. The Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) value of 0.942 indicated that the data were suitable for further factor analysis. Based on the validation and reliability results, two items were removed, resulting in a final instrument with 24 valid and reliable statements. This instrument can be effectively used to assess adolescents' perceptions of their parents’ role in faith education. Future studies are recommended to conduct exploratory factor analysis (EFA) and confirmatory factor analysis (CFA) to strengthen the theoretical and structural foundation of the measurement model. Bahasa Indonesia Abstract Penelitian ini bertujuan mengembangkan sebuah instrumen untuk mengukur persepsi remaja tentang peran orang tua sebagai pendidik iman dalam keluarga Kristen, berdasarkan prinsip-prinsip yang ditemukan dalam Ulangan 6:6–9. Dalam menghadapi tantangan era VUCA (Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, Ambiguitas), keluarga—terutama orang tua—memegang peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai iman yang kuat sejak usia dini. Penelitian ini menerapkan metode pengembangan teori yang meliputi penyusunan kerangka kerja, penyusunan pernyataan item, validasi isi melalui penilaian ahli, dan pengujian instrumen pada 260 mahasiswa. Validitas isi dianalisis menggunakan indeks V Aiken, sedangkan validitas item diuji melalui Korelasi Product-Moment Pearson. Semua 26 item dinyatakan valid (r > 0,138), dan instrumen menunjukkan reliabilitas yang sangat baik dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,976. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) sebesar 0,942 menunjukkan data layak untuk dilakukan analisis faktor lebih lanjut. Berdasarkan hasil validasi dan reliabilitas, dua item dihapus sehingga instrumen akhir terdiri dari 24 pernyataan yang valid dan reliabel. Instrumen ini dapat digunakan secara efektif untuk menilai persepsi remaja terhadap peran orang tua dalam pendidikan iman. Studi lanjutan disarankan untuk melakukan analisis faktor eksploratori (EFA) dan analisis faktor konfirmatori (CFA) guna memperkuat landasan teoritis dan struktural model pengukuran.
PENGUATAN KOMPETENSI DAN SPIRITUAL PENDIDIK PAUD YAYASAN KAIROS TANAH PAPUA SORONG, PAPUA BARAT DAYA Indriana Purba, Rosma; Bunda, Dince; Praja Kusumah, Indra; Appulembang, Oce; Sari, Ganda
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM), Vol 6 No 2 (Oktober 2025)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/jppm.v6i2.3446

Abstract

Teachers are not merely transmitters of knowledge but also serve as character builders and spiritual mentors. This community service program was designed to equip early childhood educators from the Kairos Foundation in Sorong, Southwest Papua, with a comprehensive understanding of the competencies required of educators, the characteristics of learners from a Christian worldview, and the challenges faced by educators in the 21st century. These challenges were explored through the lens of 21st-century skills and with reference to the Regulation of the Indonesian Minister of Education and Culture No. 137 of 2014. Through a reflective and contextual approach involving discussions and assignments, the online training—attended by sixteen teachers—resulted in improved educator understanding, as evidenced by their ability to clearly and critically explain the four key aspects covered. This training not only enhanced the participants’ conceptual understanding but also affirmed their identity and strategic role as educators in shaping a generation that is intellectually capable and deeply rooted in Christian values. Ultimately, the training serves as a practical guide for meaningful and transformative teaching.
Gambaran Pembelajaran Berbasis Developmentally Appropriate Practice (DAP) di Sekolah Dasar Sari, Ganda; Silitonga, Bertha Natalina
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol 9 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51169/ideguru.v9i1.849

Abstract

Learners are people who try to develop themselves through the education process. In the future they are the next generation of the nation who will run the Government as leaders. Therefore, the main focus of classroom teaching should be to help students develop and learn according to their development. The purpose of this study is to provide an overview of Developmentally Appropriate Practices (DAP) based learning in one of the public primary schools in Binong, Tangerang. To capture the learning, two indicators were used, namely teachers' beliefs about learners and learning practices in the classroom. The research method used a case study focusing on grade 1 with the subject of the homeroom teacher. The instruments used are questionnaires, interview guides, checklists and observation sheets for DAP-based classroom activities. The results showed that there is a congruence between teachers' beliefs about students and the principles of DAP, but in practice, teachers have not been optimal in practising DAP in the learning process. Suggestions for teachers are the need to improve their processional competence as teachers to seek knowledge about the characteristics of child development, teaching approaches or methods that are appropriate to the context, etc. Suggestions for schools are to provide adequate facilities for both teachers and students, provide guidance for and also activate the role of supervisors in schools.
Stresor Pubertas dan Keterlibatan Orang Tua pada Remaja [Pubertal Stressors and Parental Involvement in Adolescents] Sari, Ganda
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol. 5 No. 1 (2023): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v5i1.6504

Abstract

The science of developmental psychology has explained the challenges of adolescence, including the causes of adolescent changes, developmental tasks and things that can cause stress in adolescents. These challenges are stressors for adolescents and if not resolved properly, can increase prolonged stress and ultimately adolescents are unable to complete their developmental tasks properly. Parents, as God's representatives, can play a role through emotional and physical involvement that aims to reduce stressors. For this reason, the purpose of this paper is to provide insight to parents about things that happen in adolescent development, stressors faced by adolescents and proposed parental attitudes towards adolescents. Based on the results of the literature review, it is found that parents who are emotionally and physically involved show that the parents understand and understand the needs of adolescents. Forms of parental involvement in adolescents' needs through emotional support, appreciation support, instrumental support and informative support. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Ilmu psikologi perkembangan telah menjelaskan tantangan-tantangan pada masa remaja, termasuk penyebab perubahan remaja, tugas-tugas perkembangan dan hal-hal yang dapat menyebabkan stres pada remaja. Tantangan-tantangan tersebut merupakan stressor bagi remaja dan jika tidak diselesaikan dengan baik, dapat meningkatkan stres yang berkepanjangan dan pada akhirnya remaja tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Orang tua sebagai wakil Tuhan dapat berperan melalui keterlibatan emosional dan fisik yang bertujuan untuk mengurangi stresor. Untuk itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai hal-hal yang terjadi pada perkembangan remaja, stressor yang dihadapi remaja dan usulan sikap orang tua terhadap remaja. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, ditemukan bahwa orang tua yang terlibat secara emosional dan fisik menunjukkan bahwa orang tua mengerti dan memahami kebutuhan remaja. Bentuk keterlibatan orang tua terhadap kebutuhan remaja melalui: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif.
PELATIHAN DARING PENGUATAN KOMPETENSI DAN SPIRITUAL PENDIDIK: KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DENGAN YAYASAN KAIROS TANAH PAPUA Purba, Rosma Indriana; Bunda, Dince; Praja Kusumah, Indra; Appulembang, Oce; Sari, Ganda
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 9 No. 2 (2025): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v9i2.9851

Abstract

Dalam konteks pendidikan Kristen, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai pengetahuan, tetapi juga sebagai pembentuk karakter dan pembimbing rohani. Kegiatan pengabdian ini dirancang untuk membekali para pendidik Kristen dengan pemahaman menyeluruh tentang kompetensi yang dibutuhkan, serta karakteristik peserta didik berdasarkan wawasan Kristen Alkitabiah. Pelatihan ini juga membahas tantangan yang dihadapi oleh pendidik di abad ke-21, dengan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 serta kerangka keterampilan abad 21. Melalui pendekatan reflektif dan kontekstual dengan diskusi dan penugasan, pelatihan daring yang diikuti enambelas peserta ini mendorong para guru untuk menyadari peran strategis membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakar kuat dalam nilai-nilai Kristiani di Sorong, Papua. Pelatihan ini berfungsi sebagai panduan praktis untuk pengajaran yang bermakna dan transformatif.
PENINGKATAN KETERAMPILAN LITERASI SISWA KELAS 3-4 SD DI DESA TANJUNG BURUNG TANGERANG BANTEN sitompul, Lastiar Roselyna; Sari, Ganda; Silalahi, Destya waty
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 9 No. 2 (2025): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v9i2.10229

Abstract

Desa Tanjung Burung, yang terletak di kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, merupakan daerah pedesaan yang menghadapi tantangan kurangnya literasi anak-anak usia sekolah dasar. Hasil observasi di desa tersebut menunjukkan kemampuan literasi siswa SD desa Tanjung Burung masih rendah, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami teks bacaan, menulis dengan struktur yang baik, serta mengekspresikan ide secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan survei yang melibatkan 120 siswa dari siswa TK sampai siswa kelas 6, diperoleh data 55% siswa belum memiliki kemampuan menyimak dan menulis yang baik. Khusus untuk siswa kelas tiga SD, masih terdapat beberapa siswa yang belum lancar membaca, berdasarkan kondisi tersebut Fakultas Ilmu Pendidikan UPH mengadakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk Bimbingan belajar dengan tujuan untuk mengembangkan keterampilan literasi dasar siswa SD di desa Tanjung Burung sesuai dengan kebutuhan siswa dalam aspek membaca, menulis, berbicara dan menyimak dengan baik. Metode yang digunakan adalah memberikan pendampingan pembelajaran literasi dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah siswa yang mengikuti bimbingan belajar secara kontinu mengalami peningkatan kemampuan literasi dasar dalam aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara.