Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Cara Pandang Guru Kristen Terhadap Siswa Sebagai Gambar dan Rupa Allah yang Membutuhkan Pemuridan Parinding, Lorita; Tangkin, Wiyun Philipus
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.447 KB)

Abstract

The perspective that is owned by the teacher will affect his actions towards students. That is why teachers must have the right perspective so they can educate students well. Christian teachers should have the perspective that students are the image of God who has fallen into sin so students need the process of restoring the image of God.However, the phenomenon that occurs today in the world of education is the existence of acts of violence committed by teachers as a form of education given to students. Seeing this phenomenon, then this study was written to find out how Christian teachers should see the students so that Christian teachers can carry out their roles properly in school. The conclusion obtained is that Christian teachers must see students as the image of God but have fallen into sin. This perspective can help Christian teachers carry out their task of guiding students in the process of restoring the image of God through discipleship. The author is aware of the shortcomings in this writing, therefore the advice that can be given to the next writer is to be able to examine what steps teachers can take in discipleship for the process of restoring the image of God in students through Christian education.
Pendidikan Kristen Dalam Menghadapi Pembelajaran Daring Sinkron dan Asinkron Filgod, Dejan; Tangkin, Wiyun Philipus
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.547 KB) | DOI: 10.59177/veritas.v4i1.117

Abstract

Education should be implemented online whether synchronously and asynchronously because of Covid-19 pandemic since the end of 2019. According to the survey from KPAI on 1.700 students, there are problems are occurred during the implementation of online learning. Problems that occurred throughout the online learning caused by several aspects such as facility, the teacher, and the student. Significantly, education should be conducted consecutively because it is a long-life process. This paper serves to investigate responses that Christian education should apply to face current issues. Literature review based on the truth of the Scripture as the source of truth is used in writing this paper. An understanding of the definition and purpose of Christian education will assist each individual who is involved in education. For that reason, personal identity as a concrete embodiment of God’s Image which is marred with sin yet redeemed by Christ has implications for every action that is committed by each person. Last but not least, live in vigilance based on the Scripture’s truth will prepare the teacher to be responsive to face every problem. Thus, every person in Christian education should have that understanding. Therefore, Christian education will have a proper response in facing problems throughout its implementations in online learning during the Covid-19 pandemic and other kinds of problems.
Pengaruh Pemberian Instruksi dalam Mengelola Kelas pada Siswa Taman Kanak-Kanak Parinding, Lorita; Tangkin, Wiyun Philipus
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2809

Abstract

Perilaku sikap tertib dari siswa sebagai peserta didik selama proses pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting untuk mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di salah satu sekolah di Jakarta Pusat, didapati perilaku siswa TK, cenderung menunjukkan sikap tidak tertib. Hal ini dibuktikan dengan perilaku seperti tidak mengangkat tangan terlebih dahulu ketika ingin menjawab, serta tidak mengikuti instruksi mengenai langkah-langkah yang benar dalam aktivitas menempel. Melihat kondisi tersebut, maka peran guru sangat penting dalam melatih siswa menerapkan prosedur kelas. Hal ini dilakukan melalui pemberian instruksi secara berulang kali sesuai dengan karakteristik siswa TK. Pemberian instruksi kepada siswa TK harus disampaikan secara singkat, jelas, dan spesifik, untuk menghindari kesalahan interpretasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan hasil observasi kelas, observasi guru, refleksi guru, dan juga RPP sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan penerapan instruksi, diperoleh hasil siswa dapat bersikap tertib dalam mengikuti setiap instruksi selama pembelajaran. Pemberian instruksi yang dilakukan oleh guru harus disampaikan secara singkat, jelas serta spesifik agar tidak terjadi kesalahan interpretasi. Selain itu, juga harus dilakukan berulang kali berkenaan dengan karakteristik siswa TK yang mampu menunjukkan perilaku baik jika diingatkan.
BIMBINGAN BELAJAR UNTUK ANAK SD DESA TANJUNG BURUNG DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI Tantu, Year Rezeki Patricia; Tangkin, Wiyun Philipus; Sitompul, Lastiar Roselyn; Silalahi, Destya Waty; Nainggolan, Cathryne Berliana
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1900

Abstract

Kualitas pendidikan di Desa Tanjung Burung, Provinsi Banten dapat dikatakan masih tertinggal. Realita menunjukkan bahwa sekitar 50% anak usia sekolah dasar memiliki kemampuan literasi yang rendah, seperti belum mampu menulis dan membaca dengan lancar, serta anak kurang mampu memahami makna cerita. Tujuan dari program PKM ini adalah anak-anak sekolah dasar dapat meningkatkan kemampuan literasi dasar melalui akses buku bacaan yang disediakan di mobil pintar dan bimbingan belajar dari tutor mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UPH. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu bulan Februari hingga Juni 2023, setiap hari Sabtu pukul 10.00 – 12.00. Hasil belajar siswa dan hasil observasi tutor menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan literasi anak dalam hal membaca cerita fiksi dengan pelafalan yang benar, menyusun kata menjadi kalimat, memahami cerita pendek, menulis, dan bercerita. Anak-anak mendapatkan manfaat melalui bimbingan belajar yang diberikan dan orang tua juga memberikan respon yang baik terhadap kegiatan bimbingan belajar.
KEGIATAN MOBIL PINTAR DALAM MENDUKUNG PROGRAM MERDEKA LITERASI DI DESA TANJUNG BURUNG Sitompul, Lastiar Roselyna; Patricia Tantu, Year Rezeki; Tangkin, Wiyun Philipus; Silalahi, Destya Waty
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1935

Abstract

Literacy skills in students are the basis for learning in various fields. With good literacy skills, students will be able to learn independently, understand instructions and tasks better, and access the information necessary to develop knowledge and skills. But the literacy skills of children in Tanjung Burung village are very lacking. Many kindergarten-age children do not know letters, and low-grade elementary students cannot read. Social and economic factors affect the quality of education in Tanjung Burung with the village category being very underdeveloped. Such as village conditions, PKM activities are carried out in Tanjung Burung village aimed at supporting the independent literacy program by developing children's literacy skills through learning materials tailored to children's characteristics, through the assistance of tutors. This method of activity includes the stages of preparation, implementation, and evaluation activities. The result obtained from this activity is that kindergarten-age children have been able to recognize the letters A-Z and develop motor skills (through movement and song). For the age of low-grade elementary school children have been able to group (inanimate objects, living objects, family members, means of transportation), introduce themselves with simple sentences, and recognize numbers in the form of children's stories, while for the age of the high-grade elementary school, children have been able to compose sentences, make short stories, explain unit values, tens, and hundreds.
BELAJAR DI TENGAH MASA PANDEMI MELALUI BIMBINGAN BELAJAR EAGLE NEST Tangkin, Wiyun Philipus; Cendana, Wiputra; Sari, Ganda
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1954

Abstract

Bimbingan belajar Eagle Nest ini adalah bimbingan belajar nonprofit yang diinisiasi oleh Gereja Baptis Indonesia dan bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan - Teachers College (FIP-TC), UPH. Keprihatinan tercetus saat mendengar sharing dari anggota jemaat yang tinggal di daerah setempat yang prihatin terhadap masyarakat sekitar, dimana anak-anak yang berperan sebagai siswa mengalami kesulitan belajar, disebabkan oleh beberapa faktor seperti tidak adanya pendampingan lanjutan dalam belajar setelah pulang sekolah, tingkat pendidikan orang tua yang rendah, dan juga kesibukan orang tua yang harus bekerja mencari nafkah. Anak-anak ini, berasal dari keluarga tidak mampu. Kegiatan bimbingan belajar dimulai pada tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Mata pelajaran yang diajarkan adalah Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. Metode belajar bermain akan diterapkan untuk siswa TK hingga SD kelas III, sedangkan untuk SD kelas IV hingga SMA akan disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Bimbingan belajar dilakukan secara daring, sebanyak 3 kali pertemuan per minggu, dan yang mengajar (tutor) adalah mahasiswa FIP-TC, UPH yang sudah diseleksi sebelumnya. Hasil dari kegiatan ini adalah kemampuan siswa meningkat dalam hal membaca, menulis, dan berhitung bagi siswa TK hingga SD, dan juga kemampuan siswa dalam mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris meningkat untuk SMP hingga SMA. Selain itu, keterampilan mengajar mahasiswa calon guru juga meningkat bahkan semakin dikuatkan dalam menghidupi panggilannya sebagai guru.
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI PADA SISWA KELAS 1-3 MELALUI METODE KELOMPOK TUTORIAL DI DESA TANJUNG BURUNG Nainggolan, Cathryne Berliana; Silalahi, Destya Waty; Tangkin, Wiyun Philipus; Tantu, Year Rezeki Patricia; Sitompul, Lastiar Roselyna
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1981

Abstract

Metode tutorial merupakan sebuah metode mengajar yang berfokus pada peningkatan daya kognitif siswa sekaligus kemampuan akademiknya. Metode tutorial dapat dilakukan secara perorangan maupun perkelompok. Secara khusus, metode kelompok tutorial diterapkan pada siswa SD kelas 1-3 di desa Tanjung Burung dengan tujuan meningkatkan kemampuan literasi mereka. Awalnya, siswa SD kelas 1-3 desa Tanjung Burung menunjukkan semangat belajar dan kemampuan literasi yang rendah. Keterbatasan mereka dalam hal membaca dan menulis berdampak pada pemahaman mereka dalam mengidentifikasi ide dan pesan dalam cerita pendek. Demi meningkatkan kemampuan literasi siswa SD kelas 1-3 desa Tanjung Burung, metode kelompok tutorial dilakukan secara rutin selama 10 kali pertemuan antara seorang mahasiswa guru sebagai tutor dengan sekelompok siswa yang terdiri dari 5 sampai 8 siswa setiap minggunya. Hasilnya, metode kelompok tutorial berhasil meningkatkan kemampuan siswa SD desa Tanjung Burung secara kognitif dan emosional. Secara kognitif, siswa SD kelas 1-3 desa Tanjung Burung dapat mengidentifikasi ide dan makna dari cerita pendek atau dongeng melalui kegiatan menyimak, membuat kalimat sederhana, bahkan membuat dan menuliskan cerita pendek dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri secara sederhana. Secara emosional, metode kelompok tutorial dapat meningkatkan kepercayaan diri para siswa melalui relasi guru dan siswa dan pemberian apresiasi selama pembelajaran.
CULTIVATING BIBLICAL LEARNING COMMUNITY IN A VIRTUAL LEARNING ENVIRONMENT THROUGH GROUP PROJECT-BASED LEARNING Tantu, Year Rezeki Patricia; Silitonga, Bertha Natalina; Tangkin, Wiyun Philipus
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.5736

Abstract

 For the last two years, the Covid-19 pandemic has caused students to learn in a virtual mode, cultivating a learning community that fully supports students is therefore particularly challenging.  Studies have proved that in a virtual learning environment there is a greater possibility of learning loss including loss of learning about and through interaction and relationship values. From a Biblical perspective, relationship in the learning community needs to be built, repaired, and maintained to make learning fruitful, constructive, and meaningful to students. Therefore, strategies for building this learning community are required in virtual classrooms to help students learn effectively. This study focuses on the experiences of how the biblical learning community is cultivated through an iterative process in group project-based learning. This study uses a qualitative descriptive method on cohort-2020 primary student-teachers at Teachers College, Pelita Harapan University. The data was obtained from observation, performance rubric, and questionnaire. Results from the performance rubric showed that around 65-66% of total students have consideration for the feelings and learning needs of other members in his/her group and encourage others to contribute, and 73-74% of total students show solid cooperation in the group. In addition, data from observation and questionnaires indicated that few students still need time to develop those abovementioned aspects. Bahasa Indonesia AbstrakPandemi Covid-19 yang sudah terjadi selama dua tahun terakhir ini telah menyebabkan siswa belajar dalam sebuah mode virtual, mengkultivasi sebuah komunitas belajar yang sepenuhnya mendukung mereka adalah hal yang menantang. Penelitian-penelitian telah membuktikan bahwa di dalam sebuah lingkungan pembelajaran virtual, terdapat kemungkinan yang lebih besar untuk terjadinya kehilangan pembelajaran, termasuk kehilangan pembelajaran tentang dan melalui nilai-nilai interaksi dan hubungan. Dari perspektif Alkitabiah, hubungan di dalam komunitas belajar perlu dibangun, diperbaiki, dan dipelihara untuk membuat pembelajaran berbuah, konstruktif, dan bermakna bagi para siswa. Oleh karena itu, strategi untuk membangun komunitas belajar ini diperlukan dalam ruang kelas virtual untuk membantu siswa belajar secara efektif. Penelitian ini berfokus pada pengalaman tentang bagaimana komunitas belajar yang alkitabiah dikultivasi melalui sebuah proses berulang dalam pembelajaran berbasis proyek grup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif pada mahasiswa-guru angkatan 2020 di Teachers College, Universitas Pelita Harapan. Datanya diperoleh dari observasi, rubrik performa, dan kuesioner. Hasil dari rubrik performa menunjukkan bahwa sekitar 65--66% dari keseluruhan siswa memiliki perhatian untuk perasaan dan kebutuhan belajar anggota-anggota lain dalam grupnya, juga mendorong siswa-siswa lain untuk berkontribusi dan 73--74% dari keseluruhan siswa menunjukkan kerja sama yang solid dalam grup. Selain itu, data dari observasi dan kuesioner mengindikasi bahwa beberapa siswa masih membutuhkan waktu untuk mengembangkan aspek-aspek yang disebutkan di atas.
Pengaruh Pemberian Instruksi dalam Mengelola Kelas pada Siswa Taman Kanak-Kanak Parinding, Lorita; Tangkin, Wiyun Philipus
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2809

Abstract

Perilaku sikap tertib dari siswa sebagai peserta didik selama proses pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting untuk mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di salah satu sekolah di Jakarta Pusat, didapati perilaku siswa TK, cenderung menunjukkan sikap tidak tertib. Hal ini dibuktikan dengan perilaku seperti tidak mengangkat tangan terlebih dahulu ketika ingin menjawab, serta tidak mengikuti instruksi mengenai langkah-langkah yang benar dalam aktivitas menempel. Melihat kondisi tersebut, maka peran guru sangat penting dalam melatih siswa menerapkan prosedur kelas. Hal ini dilakukan melalui pemberian instruksi secara berulang kali sesuai dengan karakteristik siswa TK. Pemberian instruksi kepada siswa TK harus disampaikan secara singkat, jelas, dan spesifik, untuk menghindari kesalahan interpretasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan hasil observasi kelas, observasi guru, refleksi guru, dan juga RPP sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan penerapan instruksi, diperoleh hasil siswa dapat bersikap tertib dalam mengikuti setiap instruksi selama pembelajaran. Pemberian instruksi yang dilakukan oleh guru harus disampaikan secara singkat, jelas serta spesifik agar tidak terjadi kesalahan interpretasi. Selain itu, juga harus dilakukan berulang kali berkenaan dengan karakteristik siswa TK yang mampu menunjukkan perilaku baik jika diingatkan.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LITERASI BAHASA ANAK USIA DINI DAN SD DI DESA TANJUNG BURUNG MELALUI MOBIL PINTAR DAN TUTORIAL LITERASI Tangkin, Wiyun Philipus; Nainggolan, Cathryne Berliana; Tantu, Year Rezeki Patricia; Sitompul, Lastiar Roselyna; Silalahi, Destya Waty; Sitanggang, Nurelinda
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2292

Abstract

Kemampuan literasi bahasa adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan memproduksi bahasa secara efektif. Bagi anak-anak, kemampuan literasi bahasa berperan penting dalam perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka. Secara spesifik, manfaat kemampuan literasi bahasa adalah meningkatkan kemampuan menulis, berbicara, membaca, dan menyimak. Namun, permasalahan yang muncul di desa Tanjung Burung adalah 40% dari jumlah anak usia dini dan anak usia sekolah dasar masih belum memiliki kemampuan literasi bahasa yang baik. Beberapa faktor penyebab permasalahan tersebut adalah sarana dan prasarana desa yang kurang mendukung kebutuhan anak-anak desa dengan jumlah jiwa yang cukup banyak; dan keterbatasan ekonomi orangtua yang membuat anak-anak kurang mendapat kesempatan untuk belajar dengan sumber belajar seperti buku bacaan dan media pembelajaran kreatif lainnya. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bekerjasama dengan kegiatan Mobil Pintar dan pendampingan belajar literasi bahasa mencoba memfasilitasi anak-anak dalam membaca, berbicara, dan menyimak. Tujuan dari PkM ini adalah memberikan akses untuk membaca buku-buku dan mengembangkan budaya membaca yang disediakan dalam Mobil Pintar kepada anak-anak dan memberikan bimbingan belajar lewat tutorial yang meningkatkan kemampuan literasi bahasa dengan menggunakan aktivitas yang kreatif. Melalui metode pembelajaran kreatif dan media pembelajaran yang menarik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan kreativitas anak.