Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

Hubungan Antara Personal Hygiene dan Status Gizi dengan Kejadian Diare pada Siswa Di SD Negeri Pamulang 02 Kecamatan Pamulang Tahun 2018 Suherman Suherman; Fajriyah Qurota ‘Aini
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.784 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.2.199-208

Abstract

AbstrakPenyakit diare menjadi masalah global di berbagai negara, terutama di negara berkembang. Tahun 2013 insiden diare anak usia 5-14 tahun di Indonesia sebesar 3,0% dan tahun 2016 Tangerang Selatan memiliki  insiden diare anak usia 5-14 tahun sebesar 6.610 kasus. Kejadian diare erat kaitannya dengan lingkungan dan personal hygiene. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif analitik dengan desain studi Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan sejak Bulan Maret sampai dengan Juli 2018 yang dilakukan di SDN Pamulang 02 dengan populasi berjumlah 861 siswa, dan sampel yang diambil sebanyak 118 responden. Teknik pengambilan data dengan cara Stratified random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen dengan CI 95% (p=0,05). Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebesar 39,8% responden mengalami diare selama satu bulan terakhir. Analisis bivariat diperoleh yaitu kebiasaan cuci tangan (nilai p=0,022) mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada anak sekolah. Variabel lain yaitu, umur (nilai p=0,071), jenis kelamin (nilai p=1,000), status gizi (nilai p=0,425), kebersihan tangan dan kuku (nilai p=0,823) dan kebiasaan jajan (nilai p=0,596) menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian diare. Kata Kunci: Diare, Anak Sekolah, kebersihan individu, kebiasaan cuci tangan
Analisis Faktor Rekam Medis yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Kartini Jakarta Erny Asih; Dina Aslamiyah; Suherman Suherman; Fini Fajrini; Dadang Herdiansyah
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 17, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.17.2.203-209

Abstract

Anemia pada kehamilan adalah keadaan ibu dengan Hb < 11gr% pada trimester pertama dan ketiga, kurang dari 10,5 gr% pada trimester kedua. Anemia pada kehamilan memiliki efek berbahaya pada janin dan ibu hamil. Dari kejadian anemia tahun 2017 di Rumah Sakit Kartini, sebanyak 315 ibu hamil yang mengalami anemia, 105 diantaranya mengalami abortus, 32 diantaranya mengalami prematur, 23 diantaranya mengalami partus lama, 46 mengalami infeksi postpartum, dan 109 responden pernah transfusi darah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di RS Kartini Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Populasinya adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dengan sampel sebanyak 97 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat (Chi Square). Berdasarkan hasil analisis, didapatkan 35,1% ibu hamil mengalami anemia dan 64,9% tidak anemia. Uji Chi Square menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan yaitu usia ibu (p = 0,017), paritas (p = 0,033), usia kehamilan (p = 0,046), pendidikan (p = 0,003), dan tidak ada hubungan yang signifikan yaitu status gizi (p = 0,407), dan tempat tinggal (p = 0,719). Ada hubungan bermakna antara usia ibu, paritas, usia kehamilan, dan pendidikan yang mempengaruhi ibu selama kehamilan dengan kejadian anemia gizi besi. Selalu konsumsi makanan tinggi zat besi dan sebaiknya selama kehamilan terutama untuk wanita usia 20-35 tahun.
Gambaran Gejala Keracunan Kadar Timbal (Pb) pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2015 Suherman Suherman; Rizky Gunawan Arridho
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.98 KB) | DOI: 10.24853/jkk.12.1.98-107

Abstract

Abstrak Saat ini masalah pencemaran sudah sedemikian membahayakan lingkungan dan kesehatan.Kondisi lingkungan tercemar menyebabkan penurunan kualitas lingkungan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia.Pencemaran lingkungan terjadi sebagai akibat masuk atau dimasukkannya sesuatu (makhluk hidup, zat, atau energi) kedalam lingkungan.Lingkungan dikategorikan tercemar jika telah terjadi perubahan dan bergeser dari kondisi semula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar timbal yang di sebabkan oleh polusi udara pada darah polisi lalu lintas Polres metro Jakarta Selatan dengan menggunakan desain studi analisis deskriptif kuantitatif, besar sampel sebanyak 30 orang yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara.Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi, kemudian pengisian kuesioner dan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar timbal. Hasil analisis didapatkan rata rata umur polisi lalu lintas di Polres Metro Jakarta Selatan adalah 41 tahun, ≥ 41 tahun berjumlah 17 orang (56.7%) sedangkan yang < 41 tahun sebanyak 13 orang (43.3%), rata rata massa kerja polisi lalu lintas di Polres ini adalah 21 tahun, < 21 tahun dengan jumlah 16 orang (53.3%) sedangkan yang ≥ 21 tahun berjumlah 14 orang (46.7%), tingkat lama kerja yang paling banyak adalah > 8 jam/hari dengan jumlah 17 orang (56.7%) sedangkan yang bekerja < 8 jam/hari berjumlah 13 orang (43.3%). Kebiasaan menggunakan masker saat bekerja dimana yang tidak menggunakan APD masker berjumlah 16 orang (53.3%) sedangkan yang menggunakan APD masker sebanyak 14 orang (46.7%). Kebiasaan merokok saat bekerja ditemukan yang merokok berjumlah 21 orang (70%) sedangkan yang tidak merokok sebanyak 9 orang (30%).Ada tiga gejala yang paling banyak di alami oleh responden masing masing adalah kejang otot (63.3%), pusing pusing (43.3%) dan sering mengantuk (44%).Hasil pemeriksaan darah polisi lalu lintas adalah 5.60 µg/dL dengan pemeriksaan terendah 3.6 µg/dL dan hasil pemeriksaan tertinggi 7.7 µg/dL. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gejala yang paling banyak di alami oleh responden masing masing adalah kejang otot (63.3%), pusing pusing (43.3%) dan sering mengantuk (44%) dan kadar timbal yang ada di dalam darah polisi lalu lintas secara keseluruhan berada pada tahap normal apabila dibandingkan dengan standar. Kata Kunci: Timbal, pencemaran udara, keracunandarah, polisi lalulintas
Strategi Bauran Pemasaran Rumah Sakit di Era Covid-19 (Study Rumah Sakit X) Fini Fajrini; Andriyani Andriyani; Suherman Suherman; Noor Latifah; Dadang Herdiansyah; Nur Romdhona; Ernyasih Ernyasih
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.18.1.113-122

Abstract

Pandemi Covid-19 mengubah banyak perilaku konsumen yang mengakibatkan berbagai macam bisnis menjadi anjlok, tak terkecuali rumah sakit. Hal ini berpengaruh pada biaya pemasukan penerimaan dan operasional rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi bauran pemasaran Rumah Sakit X di Era Covid 19. Penelitian ini merupakan analisis kualitatif dilaksanakan di RS X dan informan penelitian ini adalah manajer marketing unit pelayanan. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai dengan Oktober 2020. Hasil penelitian yang didapatkan pada faktor produk, RS X sudah melakukan dengan pelayanan drive thru, faktor harga RS X memiliki sistem virtual account dan juga bisa menggunakan jasa pembayaran lain, faktor promosi RS X merubah metode marketing ke versi digital, faktor petugas telah menggunakan APD sesuai protokol dan jika pasien membutuhkan perawatan rawat inap RS X akan memisahkan antara pasien covid dan tidak covid, faktor fasilitas fisik lokasi RS X berada di lokasi strategis walaupun banyak pelayanan kesehatan lain di wilayah tersebut. Strategi bauran pemasarran RS yang dilakukan RS X ini bisa menjadi bahan rujukan atau referensi RS lain untuk bisa survive di tengah badai Covid yang melanda dunia.
Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2017-2019 Triana Srisantyorini; Putri Nabilla; Dadang Herdiansyah; Dihartawan Dihartawan; Fini Fajrini; Suherman Suherman
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.18.2.131-138

Abstract

Bakteri (Mycobacterium Tuberculosis) merupakan bakteri penyebab tuberkulosis (TB) yang paling sering menyerang pada bagian paru-paru. Jumlah kasus TB Paru di Indonesia sebanyak 156.723 pada tahun 2016, 420.994 kasus pada tahun 2017, dan pada tahun 2018 terdapat 19.971 kasus pada laki-laki dan 15.802 kasus pada perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial dan uji statistik kejadian TB paru berdasarkan faktor risiko kependudukan di wilayah DKI Jakarta tahun 2017-2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi ekologi dengan pendekatan analisis spasial menggunakan data sekunder yang akan diolah dengan menggunakan uji korelasi dan software Quantum GIS. Hasil uji analysis spasial menunjukkan terdapat hubungan signifikan dengan kekuatan korelasi kuat antara kepadatan penduduk (p value = 0.001 dan r = 0.700) dengan kasus baru TB paru, namun tidak terdapat hubungan antara kelembaban udara dengan kasus baru TB paru (p value = 0,145). Adapun gambaran analisis spasial kepadatan penduduk cenderung diikuti oleh jumlah kasus baru TB. Perlu adanya komitmen dan kerjasama untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kepadatan penduduk serta peningkatan peran masyarakat dalam pendidikan dan penyuluhan tuberculosis guna mengurangi risiko kasus TB paru di Indonesia.
Hubungan Pengetahuan, Cara Penyimpanan dan Penggunaan APD dengan Kejadian Keracunan Pestisida Golongan Organofosfat pada Petani Penyemprot Hama Tanaman di Kecamatan Sungai Kakap Kalimantan Barat Triana Srisantyorini; Suherman Suherman
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN - EXTEND
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.12.1.63-71

Abstract

Pestisida, yang digunakan untuk mengendalikan populasi hama, penyakit, dan gulma dengan cepat, memiliki sifat racun. Oleh karena itu, pestisida bisa menjadi sahabat sekaligus musuh bagi petani. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada bulan Agustus 2015 di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Pontianak. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara, dengan sampel penelitian terdiri dari 60 petani. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara cara penyimpanan pestisida (P-value = 0,001) dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (P-value = 0,000) dengan keracunan pestisida golongan Organofosfat pada petani yang melakukan penyemprotan hama tanaman di Kecamatan Sungai Kakap, Kalimantan Barat.--Pesticides are poisons. Their purpose is to quickly and conveniently suppress or reduce the population of target pests (such as insects, diseases, and weeds), making pesticides both allies and adversaries for farmers. This research is a descriptive-analytical study with a cross-sectional design, conducted in August 2015 in Sungai Kakap Subdistrict, Kubu Raya Regency, Pontianak. Data was collected using questionnaires and interviews, with a sample of 60 farmers. The data were analyzed through univariate and bivariate analysis with a chi-square test. The results of the study indicated a significant correlation between pesticide storage practices (P-value = 0.001) and the use of Personal Protective Equipment (PPE) (P-value = 0.000) with Organophosphate pesticide poisoning among farmers engaged in plant pest spraying in Sungai Kakap Subdistrict, West Kalimantan.