Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

IMPLEMENTASI SENAM PENGUIN SEBAGAI KEGIATAN OLAHRAGA RUTIN SANTRI PONPES SABILUNAJAT Dadang Herdiansyah; Noor Latifah; Oswin Yohsa Ibarahim
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.7-10

Abstract

Aktivitas fisik pada remaja, termasuk siswa, bermanfaat dalam meningkatkan status kesehatan dan meningkatkan pendapatan yang dapat mendukung produktivitas dan konsentrasi dalam pembelajaran. Selain itu, mencegah kanker kardiovaskular, diabetes, kanker usus besar dan kanker payudara dan depresi. aktivitas fisik memiliki tubuh dan tinggi yang panjang. Aktivitas fisik dapat berupa berlari, melompat dan melakukan latihan yang memiliki efek efektif pada peningkatan tulang. Anggota Pengabdian Masyarakat Ini untuk melihat dari pelaksanaan Senam Pingun pada siswa di Madrasah Sabilunnajat Ciamis Jawa Barat yang memiliki jadwal yang sangat baik untuk meningkatkan perlindungan otot. Latihan ini dilakukan ketika siswa melakukan olahraga rutin yang dilakukan oleh beberapa siswa untuk menemani mereka. Metode yang digunakan adalah menggunakan video senam penguin dengan durasi 3 menit dan diulang dua kali. Hasil yang diperoleh dari penerapan senam penguin adalah siswa baru yang disetujui yang berada dalam gerakan seperti ini yang unik dan tidak dikeluarkan. Semoga senam penguin ini bisa diterapkan oleh siswa dan pesantren.---Physical activity in adolescents, including students, is beneficial in improving health status and increasing income that can support productivity and concentration in learning. In addition, it prevents cardiovascular cancer, diabetes, colon cancer and breast cancer and depression. physical activity has a long body and height. Physical activity can take the form of running, jumping and doing exercises that have an effective effect on bone enhancement. Members of Community Service This is to see from the implementation of pingun gymnastics at students in the Madrasah Sabilunnajat Ciamis West Java who have an excellent schedule for improving muscle protection. This exercise is done when students do routine sports conducted by several students to accompany them. The method used is to use video penguin gymnastics with a duration of 3 minutes and repeated twice. The results obtained from the implementation of the penguin gymnastics are the new approved santri who are in movements like this that are unique and not issued. Hopefully this penguin gymnastics can be applied by students and Islamic boarding schools
Bakti Sosial Khitanan Massal Dihartawan Dihartawan; Dadang Herdiansyah; Nazarwin Saputra; Suherman Suherman; Nur Romdhona; Abul A'la Al Maududi
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.55-60

Abstract

Tradisi khitan di Indonesia sudah dikenal sejak jaman dahulu, terutama semenjak masuknya Islam ke nusantara. Namun perlu diketahui pula bahwa tradisi khitan ini sesungguhnya sudah ada sejak pertama kali manusia diturunkan ke muka bumi. Nabi adam adalah manusia pertama yang dikhitan. Selain dari sisi perintah agama dari sisi kesehatan khitan pun sangat berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang diakibatkan tidak bersihnya alat kelamin pria ini. WHO pada 2007 menyatakan sirkumsisi memberi manfaat mencegah penularan penyakit HIV/AIDS dan kanker. Ikatan Dokter Anak indonesia pada tahun 2008 juga menyatakan khitan dapat mencegah penumpukan kotoran atau smegma serta mencegah fimosis, yang kedua kondisi ini dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin bayi dan anak. Namun terkadang pelaksanaan khitan ini belum dapat dilakukan karena terkendala faktor biaya yang cukup besar, sehingga pelaksanaannya pun tertunda. Salah satu upaya agar setiap anak dapat melakukan khitan adalah dengan diadakannya bakti sosial khitanan massal. Dan dari kegiatan khitanan massal ini diharapkan akan banyak anak di Indonesia yang dapat dikhitan, sehingga tercapai peningkatan derajat kesehatan dan pertumbuhan anak Indonesia yang baik.---The circumcision tradition in Indonesia has been known since ancient times, especially since the entry of Islam into the archipelago. However, it should also be noted that the circumcision tradition has actually existed since the first time humans were descended to the earth. Prophet Adam was the first man to be circumcised. Apart from the religious orders in terms of circumcision health is also very influential in improving health and preventing the emergence of diseases caused by unclean male genitals. WHO in 2007 said circumcision provided benefits to prevent transmission of HIV / AIDS and cancer. Indonesian Pediatrician Association in 2008 also stated circumcision can prevent the accumulation of dirt or smegma and prevent phimosis, both of these conditions can cause infection of the genitals of infants and children. But sometimes the implementation of circumcision can not be done because of significant cost factors, so the implementation was delayed. One effort that every child can circumcise is to hold a mass circumcision social service. And from this mass circumcision activity, it is expected that many children in Indonesia can be circumcised, so that an improved degree of health and growth of Indonesian children can be achieved.
EDUKASI KESEHATAN DIABETES MELLITUS DI RW.004 KELURAHAN BENDA BARU KOTA TANGERANG SELATAN Noor Latifah; Dadang Herdiansyah; Annisa Aulia Nasyithoh
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.23-27

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit PTM penyebab kematian utama di Indonesia. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, prevalensi Diabetes Mellitus berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk usia ≥ 15 tahun  hasil Riskesdas 2018 meningkat 2%. Pada tahun 2018 berdasarkan data Puskesmas Benda Baru diketahui bahwa penyakit Diabetes Mellitus merupakan peringkat kedua dari 10 besar penyakit yang diderita oleh warga di sekitar kelurahan Benda Baru. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga pada usia> 15 tahun mengenai penyakit Diabetes Mellitus melalui penyuluhan kesehatan. Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan diskusi, selain itu untuk melihat peningkatan pengetahuan warga dilakukan pre dan post test serta hasilnya akan dianalisis dengan uji t-dependent. Penyuluhan kesehatan dilakukan pada tanggal 09 Februari 2020 dengan sasarannya adalah warga RW 004 Kelurahan Benda Baru. Pada kegiatan penyuluhan kesehatan diperoleh hasil yaitu meningkatnya pengetahuan warga secara signifikan dalam mencegah Diabetes Mellitus dan mengendalikan gula darah. Selain penyuluhan kesehatan, dilakukan pengenalan media untuk mengontrol GGL (Gula, Garam, dan Lemak) berupa kalender KLG2 (Kontrol Lemak, Gula, dan Garam) dan kegiatan olahraga berupa senam aerobic. Pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas Benda Baru diharapkan untuk aktif dalam memberikan edukasi secara berkala mengenai Diabetes Mellitus dan aktif menggerakkan program kesehatan lainnya bersama masyarakat untuk mencegah Diabetes Mellitus dan mengendalikan gula darah.---iabetes  Mellitus  (DM)  is  a  non-communicable  disease  which  is  the  main  cause  of  death  in Indonesia. When compared with 2013, the prevalence of Diabetes Mellitus based on the diagnosis of doctors  in  the  population  aged ≥15  years  the  results  of  Riskesdas  2018  increased  by  2%.  In  2018, based on data from Benda Baru Public Health Center, it was found that Diabetes Mellituswas ranked second  out  of  the  top  10  diseases  suffered  by  residents  around  Benda  Baru  village.  The  purpose  of Community Service activities is to increase the knowledge of citizens aged> 15 years about Diabetes Mellitus  through  health  education.The  method  used  in  counseling  is  lectures  and  discussions,  in addition to seeing an increase in citizen knowledge carried out pre and post test and the results will be  analyzed  by  t-dependent  test.  Health  education  was  carried  out  on  February  9,  2020  with  the target  being  RW  004  residents  of  Benda  Baru  Village.  In  the  health  counseling  activity,  the  results obtained  were  significantly  increased  knowledge  of  citizens  in  preventing  diabetes  and  controlling blood  sugar.  In  addition  to  health  education,  media  are  introduced  to  control  SSF  (Sugar,  Salt  and Fat) in the form of the FS2C calendar (Fat, Sugar and Salt Control) and sports activities in the form of  aerobics.Health  services  namely  the  Benda  Baru  Health  Center  are  expected  to  be  active  in providing  regular  education  about  Diabetes  Mellitus  and  actively  activating  other  health  programs with the community to prevent Diabetes Mellitus and control blood sugar.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Aman Berkendara (Safety Riding) pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta Tahun 2020 Anisa Nur Aeni; Luqman Effendi; Munaya Fauziah; Dadang Herdiansyah
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 1, No 2 (2021): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.1.2.191-204

Abstract

Safety riding dapat diartikan sebagai cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara, safety riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup. Data dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia mencatat jumlah kecelakaan di Indonesia sepanjang 2018 sebanyak 109.215, jumlah tersebut naik 4,69% dibandingkan pada tahun 2017 dengan 104.327 kejadian, selama kurun waktu 2014-2018, jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami kenaikan rata-rata 3,30% per tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Aman Berkendara (Safety Riding) pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2020”.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan jumlah responden dalam penelitian yaitu 107 sampel. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner dalam bentuk google form. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square pada perangkat lunak statistikAda hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, pengetahuan, dan self efficacy dengan perilaku aman berkendara (safety riding) (P value = 0,000), tidak ada hubungan yang signifikan antara masa berkendara dengan perilaku aman berkendara (safety riding) (P value = 0,171).Faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan perilaku aman berkendara (safety riding) yaitu jenis kelamin, pengetahuan, dan self efficacy. Perlunya pihak universitas dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian lalu lintas dalam mengadakan penyuluhan atau pelatihan untuk para mahasiswa terkait perilaku aman berkendara (safety riding).---Safety riding can be interpreted as a way of driving safely and comfortably for drivers, safety riding refers to ideal driving manners with adequate safety level for drivers. Data from the Indonesian Police Traffic Corps recorded the number of accidents in Indonesia throughout 2018 as many as 109,215, this number increased by 4,69% compared to 2017 with 104,327 incidents, during the 2014-2018 period, the number of traffic accidents increased by an average of 3,30% per year.The purpose of this study is to discover Factors Related to Safety Riding Behavior on Students of the Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Jakarta in 2020. This study is a quantitative research with cross sectional experiment design with 107 samples of respondents. Questionnaire through google form is used for data collection. The data analysis in this study used the chi-square statistical test in the SPSS 23 application.There is a significant correlation between gender, knowledge of driving, and self efficacy with safety riding (P value = 0,000) while there is no significant correlation between driving time with safety riding (P value = 0,171).This study indicates that gender, knowledge and self efficacy are the influencing factors of safety riding. It’s necessary to joint action between university and government/police officials is needed to provide seminar or training programs regarding safety riding for university students.
Analisis Kebersihan Diri terhadap Keberadaan Telur Cacing Ascaris pada Kuku Nelayan Desa Batu Karas Cijulang Pangandaran Dadang Herdiansyah; Slamet Sudi Santoso
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.556 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.94-103

Abstract

Soil Transmitted Helminth (STH) adalah cacing golongan nematoda yang memerlukan tanah untuk perkembangan bentuk infektifnya, golongan cacing yang penting dan menyebabkan masalah kesehatan  masyarakat salah satunya adalah Ascaris lumbricoides . Angka prevalensi kecacingan di Indonesia mencapai 28.2%. tinggi rendahnya prevalensi kecacingan tergantung juga kebaradaan telur cacing pada tanah. Kesadaran yang rendah untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun serta malas menggunting kuku dapat menjadi faktor pendukung terjadinya infestasi telur cacing. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui  gambaran  telur cacing dan kebersihan diri nelayan.  Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel penelitian adalah  nelayan yang ada di Desa Batu Karas Cijulang Pangandaran yang diambil secara accidental sampling sebanyak 159 responden.   Hasil penelitian diperoleh sebanyak 37orang nelayan atau 23.3% positif terdiagnosa telur cacing Ascaris Lumbricoides. Secara statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara kebersihan diri dengan keberadaan telur cacing pada nelayan (p value>0.05) namun ada beberapa variabel yang mempunyai peluang keberadaan telur cacing positif yaitu kebiasaan menggigit kuku dan keberadaan jamban dalam rumah. Kata kunci:, Kebersihan Diri, Nelayan,Pangandaran, Telur Cacing
Analisis Faktor Rekam Medis yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Kartini Jakarta Erny Asih; Dina Aslamiyah; Suherman Suherman; Fini Fajrini; Dadang Herdiansyah
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 17, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.17.2.203-209

Abstract

Anemia pada kehamilan adalah keadaan ibu dengan Hb < 11gr% pada trimester pertama dan ketiga, kurang dari 10,5 gr% pada trimester kedua. Anemia pada kehamilan memiliki efek berbahaya pada janin dan ibu hamil. Dari kejadian anemia tahun 2017 di Rumah Sakit Kartini, sebanyak 315 ibu hamil yang mengalami anemia, 105 diantaranya mengalami abortus, 32 diantaranya mengalami prematur, 23 diantaranya mengalami partus lama, 46 mengalami infeksi postpartum, dan 109 responden pernah transfusi darah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di RS Kartini Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Populasinya adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dengan sampel sebanyak 97 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat (Chi Square). Berdasarkan hasil analisis, didapatkan 35,1% ibu hamil mengalami anemia dan 64,9% tidak anemia. Uji Chi Square menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan yaitu usia ibu (p = 0,017), paritas (p = 0,033), usia kehamilan (p = 0,046), pendidikan (p = 0,003), dan tidak ada hubungan yang signifikan yaitu status gizi (p = 0,407), dan tempat tinggal (p = 0,719). Ada hubungan bermakna antara usia ibu, paritas, usia kehamilan, dan pendidikan yang mempengaruhi ibu selama kehamilan dengan kejadian anemia gizi besi. Selalu konsumsi makanan tinggi zat besi dan sebaiknya selama kehamilan terutama untuk wanita usia 20-35 tahun.
Strategi Bauran Pemasaran Rumah Sakit di Era Covid-19 (Study Rumah Sakit X) Fini Fajrini; Andriyani Andriyani; Suherman Suherman; Noor Latifah; Dadang Herdiansyah; Nur Romdhona; Ernyasih Ernyasih
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.18.1.113-122

Abstract

Pandemi Covid-19 mengubah banyak perilaku konsumen yang mengakibatkan berbagai macam bisnis menjadi anjlok, tak terkecuali rumah sakit. Hal ini berpengaruh pada biaya pemasukan penerimaan dan operasional rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi bauran pemasaran Rumah Sakit X di Era Covid 19. Penelitian ini merupakan analisis kualitatif dilaksanakan di RS X dan informan penelitian ini adalah manajer marketing unit pelayanan. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai dengan Oktober 2020. Hasil penelitian yang didapatkan pada faktor produk, RS X sudah melakukan dengan pelayanan drive thru, faktor harga RS X memiliki sistem virtual account dan juga bisa menggunakan jasa pembayaran lain, faktor promosi RS X merubah metode marketing ke versi digital, faktor petugas telah menggunakan APD sesuai protokol dan jika pasien membutuhkan perawatan rawat inap RS X akan memisahkan antara pasien covid dan tidak covid, faktor fasilitas fisik lokasi RS X berada di lokasi strategis walaupun banyak pelayanan kesehatan lain di wilayah tersebut. Strategi bauran pemasarran RS yang dilakukan RS X ini bisa menjadi bahan rujukan atau referensi RS lain untuk bisa survive di tengah badai Covid yang melanda dunia.
The Influence of Taharah Behavior in Daily Life on Diarrhea Diseases Ernyasih Ernyasih; Abul A’la Al Maududi; Nur Romdhona; Dadang Herdiansyah; Rohimi Zamzam
Indonesian Journal of Islam and Public Health Vol. 1 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Islam and Public Health
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhamamdiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.733 KB) | DOI: 10.53947/ijiph.v1i1.179

Abstract

Diarrhea is a disease characterized by a change in the stool with bowel movements 3 times a day. In 2014 the incidence of diarrhea in East Java reached 106%, in Malang Regency it reached 53,383 people (34.40%), among them were under five (in the 6-35 month age group, because children began to actively play and were at risk of infection) and the rest all ages due to the low hygiene and healthy lifestyle. The purpose of this paper is to increase public knowledge in an Islamic perspective, namely taharah against diarrhea, with preventive measures, namely Clean and Healthy Behavior (PHBS). Data obtained from literature reviews downloaded through the 5 journals regarding the relationship between behavior and diarrhea. There is a relationship between Clean and Healthy behaviors against diarrhea which is obtained from 5 public behavior journals by improving clean water facilities, providing latrines for families who do not have this access, increasing information provision to the community about good Clean and Healthy Behaviors. and true through the media and in collaboration with schools or Public Health Centre.
THE VECTOR OF PRAYER MOVEMENT TO HEALTH Suherman Suherman; Nurhidayat Nurhidayat; Masyitoh Chusnan; Tria Astika; Dadang Herdiansyah; Nazarwin Saputra; Alidina Nur Afifah
Indonesian Journal of Islam and Public Health Vol. 1 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Islam and Public Health
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhamamdiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.799 KB) | DOI: 10.53947/ijiph.v1i1.187

Abstract

The prayer movement is an alternative exercise in endurance that is appropriate for Muslims to face the development of a world that is demanded with speed and endurance demanded with excellent muscle speed and endurance. Psychotherapy as a health worker has an important role in the effort to provide health services per its field, namely developing, maintaining, and restoring movement and body functions in life which includes impairments, functional limitation, and disabilities, which have a comprehensive, integrated, and sustainable nature involving roles. Some of the prayer movements that can be analyzed in the vector are the takbiratul ihram movement, the ruku’ movement, the i'tidal movement, and the prostration movement. Prayer is any word or deed that will form the essence of praying to Allah. If one of these pillars does not exist, then prayer is not considered syar'i nor can it be replaced by prostration. Prayers are not only the main practice in the hereafter but the most proportional prayer movements for the anatomy of the human body. Even from a medical point of view, prayer is a storehouse of medicine for various types of diseases. Allah, the Creator, knows exactly what His creation, especially humans really need.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA PRODUKSI PT. X Ardilla Larasatie; Munaya Fauziah; Dihartawan Dihartawan; Dadang Herdiansyah; Ernyasih Ernyasih
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.2.133-146

Abstract

International Labour Organization (ILO) mengemukakan bahwa kecelakaan akibat kerja pada dasarnya disebabkan oleh tiga faktor diantaranya faktor manusia, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan tempat kerja. Dalam penelitian yang dilakukan Heinrich, didapatkan hasil bahwa 88% kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia (unsafe action), 10% disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe condition) dan 2% lainnya disebabkan oleh takdir tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktorfaktor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman (unsafe action) pada pekerja produksi PT. X.dengan desain studi cross-sectional. Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah Systematic Random Sampling dengan hasil sampel didapatkan sebanyak 123 orang. Analisis data menggunakan uji chi square (α = 0,05). Tindakan tidak aman (unsafe action) dilakukan oleh pekerja yang memiliki tingkat pengetahuan rendah yaitu sebanyak 61 (92.4%), pekerja yang memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 61 (85.9%), pekerja yang mengalami kelelahan tinggi yaitu sebanyak 65 (86.7%), pekerja yang belum pernah mendapatkan pelatihan K3 yaitu sebanyak 56 (78.9)% dan pada saat area kerja sedang tidak mendapatkan pengawasan yang baik yaitu sebanyak 62 (87.3%).