Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI Elizabeth Prima; Putu Indah Lestari
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 5 (2022): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh penerapan permainan tradisional terhadap perkembangan kognitif pada anak usia dini. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan rancangan nonequivalent control group design. Pada penelitian ini penentuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan secara acak terhadap kelas yang ada. Ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, satu mendapatkan perlakuan dan satu kelompok kontrol, keduanya memperoleh pre-test dan post-test. Dari hasil uji-t Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. H1 = ada perbedaan rata-rata antara hasil bermain permainan tradisional pre test dengan post test yang artinya ada pengaruh penerapan permainan tradisional terhadap perkembangan kognitif anak usia dini, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang dibelajarkan menggunakan permainan tradisional dengan anak yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada anak usia dini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan permainan tradisional terhadap perkembangan kognitif anak usia dini.Kata kunci: permainan tradisional, perkembangan kognitif, anak usia dini.
PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA BALI ANAK KELOMPOK B PAUD SARASWATI IV DALAM CERITA BUYUNG DAN NGUING Putu Indah Lestari; Elizabeth Prima
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 5 (2022): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan kosakata Bahasa Bali anak Kelompok B TK Saraswati IV dalam cerita Buyung dan Nguing. Penelitian ini dilaksanakan pada anak Kelompok B2 PAUD Saraswati IV Denpasar Tahun pelajaran 2022/2023. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode observasi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah 32 anak yang terdiri dari 13 putra dan 19 putri. Objek penelitian penerapan metode bercerita kearifan lokal Bali untuk meningkatan penguasaan kosakata Bahasa Bali. Hasil yang diperoleh pada Siklus I mencapai ketuntasan belajar sebesar 65,6% pada Siklus II menunjukkan 93,8%. Terdapat peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Bali anak sebesar 50% dari Siklus I ke Siklus II. Hal ini berarti penerapan metode bercerita kearifan lokal Bali dapat meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Bali anak Kelompok B PAUD Saraswati IV Denpasar.Kata kunci: kosakata, Bahasa Bali, storytelling, PAUD
PKM PENGEMBANGAN ALAT PERAGA EDUKATIF (APE) DI TK DEWI KUNTI I DAN II DALUNG I Made Elia Cahaya; Christiani Endah Poerwati; Ni Made Ayu Suryaningsih; Elizabeth Prima; Putu Indah Lestari; Ni Luh Rimpiati
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 3 (2020): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.078 KB)

Abstract

ABSTRAKAlat Peraga/Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia dini memegang peranan penting sebagai media stimulasi dalam kegiatan pembelajaran dan bermain anak. Bagi guru APE merupakan sarana yang membantu dalam penyampaian pembelajaran. Pengadaan dan penggunaan APE terkendala pada keterbatasan guru dalam memamnfaatkan APE yang ada, kreativitas dalam menggunakannya, keterbatasan fungsional APE, sedangkan keterbatasan pengadaannya lebih disebabkan oleh keengganan untuk membuat sendiri dan kreativitas dalam memanfaatkan bahan yang ada disekitar. Mendorong kreativitas yang dimiliki guru PAUD akan mampu membuat APE sendiri, karena banyak bahan bahkan bahan bekas dapat dijadikan sebagai alternatif pembuatan APE. Hasil observasi dan wawancara di TK Dewi Kunti I dan II Dalung, diketahui bahwa guru-guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan APE dan penerapannya dalam pembelajaran. Maka melalui program pengabdian kepada masyarakat diadakan pendampingan pengembangan APE di TK Dewi Kunti I dan II Dalung serta penerapannya dalam pembelajaran sehingga guru mampu membuat dan mengembangkan APE secara kreatif dan efektif dalam mendukung proses pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan dan bermakna. Program Studi PG-PAUD yang landasan ilmunya dalam bidang pendidikan, mengabdikan potensi dan kapasitasnya di tengah masyarakat, secara khusus pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dengan sasaran utama pendidik dan anak usia dini melalui program Pengabdian kepada Masyarakat memberi pelatihan pengetahuan dan keterampilan membuat APE (Alat Peraga Edukatif) dan (APE) Alat Permainan Edukatif yang kreatif sesuai dengan usia anak, materi dan tujuan pembelajaran. BerdasarkanKata kunci: Alat Peraga/Permainan Edukatif, lembaga PAUD, kreativitas
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERAGA EDUKATIF (APE) DI GUGUS PAUD DHARMAWANGSA DENPASAR TIMUR Ni Made Ayu Suryaningsih; I Made Elia Cahaya; Christiani Endah Poerwati; Elizabeth Prima; Putu Indah Lestari; Ni Luh Rimpiati
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.31 KB)

Abstract

ABSTRAKUpaya optimalisasi proses pembelajaran anak usia dini, dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran. Alat Peraga/Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia dini memegang peranan penting sebagai media stimulasi, pembelajaran dan permainan, sedangkan bagi guru merupakan sarana yang dapat membantu dalam penyampaian pembelajaran. namun terkait dengan pengadaan dan penggunaan APE dalam proses pembelajaran di PAUD, sering kali mengalami permasalahan. Permasalahan tersebut terkait dengan keterbatasan pengadaan atau penggunaan APE. Keterbatasan penggunaan dikarenakan ketidakmampuan guru dalam memanfaatkan secara optimal APE yang sudah ada, sedangkan keterbatasan pengadaannya disebabkan oleh keengganan untuk membuat sendiri. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengadakan suatu pelatihan pembuatan dan penggunaan APE dalam proses pembelajaran. Maka Program Studi PG-PAUD yang landasan ilmunya dalam bidang pendidikan, mengabdikan potensi dan kapasitasnya di tengah masyarakat, secara khusus pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dengan sasaran utama pendidik dan anak usia dini melalui program Pengabdian kepada Masyarakat memberi pelatihan pengetahuan dan keterampilan membuat APE sesuai dengan kharakteristik anak usia dini, materi dan tujuan pembelajaran.Kata kunci: Alat Peraga Edukatif (APE), Pembelajaran, Anak Usia DiniABSTRACTEfforts to optimize the process of early childhood learning can be done by utilizing various learning media. Educational Teaching Aids (ETA) for early childhood plays an important role as a medium for stimulation, learning and games, while for teachers is a tool that can help in the delivery of learning. but related to the procurement and use of ETA in the learning process in PAUD, it often experiences problems. These problems are related to the limited procurement or use of ETA. The limited use is due to the teacher's inability to make optimal use of the existing ETA, while the limitations of its procurement are caused by the reluctance to make it themselves. The effort that can be done to overcome this problem is by holding a training on the making and use of ETA in the learning process. So the PG-PAUD Study Program, whose foundation is in the field of education, devotes its potential and capacity in the community, specifically to Early Childhood Education institutions with the main goal of educators and early childhood through the Community Service program providing training in knowledge and skills to make ETA in accordance with the characteristics of early childhood, material and learning objectives.Keywords: Educational Teaching Aids (ETA), Learning, Early Childhood
PELATIHAN dan PENDAMPINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI TK NEGERI KINTAMANI Putu Indah Lestari; Elizabeth Prima; Indah Pramita
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 3 (2020): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.35 KB)

Abstract

ABSTRAKTK Negeri Kintamani terletak di Jalan Raya Kintamani, Desa Kintamani Kecamatan KintamaniKabupaten Bangli, Bali. Sekolah ini merupakan sekolah inti yang membawahi 11 sekolah imbasdalam satu gugus. Tahun ajaran 2018/ 2019 sekolah ini menerima 2 Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) yakni anak tuna rungu. Tahun ajaran 2019/2020 ada 3 orang ABK yakni 2 anak tuna rungudan 1 orang anak didiagnosa hiperaktif. Guna menjawab permasalahan yang dialami mitra yaitukurangnya pengetahuan mitra dalam mengangani anak berkebutuhan khusus, maka diberikan solusikegiatan workshop ABK. Metode yang digunakan merupakan metode ceramah, tanya jawab, diskusidengan pendekatan partisipatif melibatkan guru-guru. Kegiatan didahului dengan melakukan pretest untuk mengatuhi pengetahuan guru-guru tentang ABK dengan hasil rata-rata skor sebesar 45.Kemudian pelaksanaan workshop disertai dengan tanya jawab dan praktek tentang penangananterapi bagi ABK khuhusnya untuk anak autis dan hiperkatif. Hasil post test kemampuan guru-gurutentang ABK meningkat sebesar 58% dengan rata-rata mendapatkan skor. 71 Sebanyak 86%responden menyatakan materi yang disampaikan narasumber bermanfaat bagi guru. Di sampinghasil angket, peserta juga diamati dari hal keterlibatan dan partisipasi dalam workshop. Ini sangatmembantu Tim Pelaksana sehingga semua berjalan baik dan lancar.Kata kunci: PKM, ABK, TK Negeri Kintamani
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERAGA EDUKATIF (APE) PAUD BAGI GURU PAUD DI GUGUS TUNJUNG KECAMATAN ABIANSEMAL Christiani Endah Poerwati; Ni Made Ayu Suryaningsih; I Made Elia Cahaya; Elizabeth Prima; Putu Indah Lestari; Ni Luh Rimpiati
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.526 KB)

Abstract

ABSTRAKAlat Peraga/Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia dini memegang peranan penting sebagai media stimulasi, pembelajaran dan permainan, sedangkan bagi guru merupakan sarana yang membantu dalam penyampaian pembelajaran. Keterbatasan pengadaan atau penggunaan APE lebih dikarenakan ketidakmampuan guru dalam memanfaatkan secara optimal APE yang sudah ada, sedangkan keterbatasan pengadaannya disebabkan oleh keengganan untuk membuat sendiri. Diperlukan sedikit kreativitas dari guru PAUD untuk dapat membuat APE sendiri, karena banyak bahan bahkan bahan bekas dapat dijadikan sebagai alternatif pembuatan APE. Maka Program Studi PG-PAUD yang landasan ilmunya dalam bidang pendidikan, mengabdikan potensi dan kapasitasnya di tengah masyarakat, secara khusus pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dengan sasaran utama pendidik dan anak usia dini melalui program Pengabdian kepada Masyarakat memberi pelatihan pengetahuan dan keterampilan membuat APE (Alat Peraga Edukatif) dan (APE) Alat Permainan Edukatif yang kreatif sesuai dengan usia anak, materi dan tujuan pembelajaran.Kata kunci: Alat Peraga Edukatif (APE), Pembelajaran, Anak Usia DiniABSTRACTEducational Teaching Aids (APE) for early childhood plays an important role as a medium for stimulation, learning and games, while for teachers is a tool that helps in the delivery of learning. The limitations of procurement or use of APE are more due to the inability of teachers to make optimal use of the existing APE, while the limitations of procurement are caused by reluctance to make their own. A little creativity is needed from PAUD teachers to be able to make APE itself, because many ingredients and even used materials can be used as an alternative to making APE. So the PG-PAUD Study Program, whose foundation is in the field of education, devotes its potential and capacity in the community, specifically to Early Childhood Education institutions with the main goal of educators and early childhood through the Community Service program providing training in knowledge and skills to make APE (Educational Teaching Aids) and (APE) Creative Educational Game Tools according to the age of the child, material and learning objectives.Keywords: Educational Teaching Aids (APE), Learning, Early Childhood
PELATIHAN PEMBUATAN POP UP BOOK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PANJER Elizabeth Prima; Putu Indah Lestari
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 4 (2021): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.843 KB)

Abstract

ABSTRAKMembaca buku berarti membuka jendela dunia untuk mengembangkan wawasandan pengetahuan terutama bagi siswa sekolah dasar. Namun sangat disayangkanjika minat baca di sekolah dasar rendah. Hal ini dimungkin terjadi karenaterbatasnya buku-buku cerita serta kegiatan membaca yang belum menjadipembiasaan di sekolah. Terbatasnya pengetahuan guru akan pentingnyapengembangan literasi awal di kelas permulaan dapat berdampak pada motivasisiswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu tim pengusul memberikan solusi dalammenyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan merencanakan programpelatihan bagi guru-guru Sekolah Dasar Negeri 4 Panjer dalam pembuatan Pop UpBook. Hasil kegiatan ini adalah sebagian besar guru belum pernah mendapatkanpelatihan pembuatan Pop Up Book. Para guru memberikan respon yang positifterhadap kegiatan yang dilakukan karena materi yang dibawakan menarik dansesuai dengan tema pembelajaran yang sedang berlangsung. Selain itu kreativitasguru dalam membuat media pembelajaran berupa pop-up book meningkat.Harapannya melalui adanya pop up book guru dapat memberikan konsep realdalam bentuk gambar 3D kepada siswa sekolah dasar.Kata kunci: pelatihan, pop-up book, sekolah dasar
ALAT PERMAINAN EDUKATIF BAGI ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK Elizabeth Prima; Ravi Masitah; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.012 KB)

Abstract

ABSTRAKBermain merupakan kegemaran setiap anak. Melalui bermain anak akan dibawa kepada pengalaman yang positif dalam segala aspek, seperti aspek daya pikir (imajinasi), daya cipta (kreativitas), dan kemampuan olah tubuh (jasmani) yang baik. Alat permainan edukatif bagi anak usia dini adalah alat yang dapat digunakan untuk bermain sambil belajar. Alat dan bermain itu sendiri merupakan sarana belajar yang menyenangkan bagi anak usia dini. Masalah yang dihadapi oleh mitra TK Angel Hearts adalah terbatasnya alat permainan edukatif dan terbatasnya kreativitas guru dalam membuat alat permainan edukatif. Untuk itu, tim PKM menawarkan solusi yaitu pelatihan kepada guru untuk membuat alat permainan edukatif dan pendampingan untuk mengaplikasikannya kepada anak usia dini. Hasil dari pelatihan dan pendampingan yang dilakukan di TK Angel Hearts yaitu antusias guru dan pendamping untuk terus hadir dalam pelatihan serta 80 % dari jumlah guru telah mampu membuat alat permainan edukatif bagi anak usia dini.Kata Kunci : alat permainan edukatif, anak usia dini, taman kanak-kanakABSTRACTPlaying is the predilection of every child. Through playing children will be brought to a positive experience in all aspects, such as aspects of the power of thought (imagination), creativity (creativity), and the ability to exercise the body (physical) well. Educational game tools for early childhood are tools that can be used to play while learning. The tools and playing itself are fun learning tools for early childhood. The problem faced by TK Angel Hearts is the limited educational game tools and the limited creativity of the teacher in making educational game tools. Therefore, the PKM team offers a solution which is training teachers to create educational games tools and assistance to apply them to early childhood. The results of the training and mentoring conducted at TK Angel Hearts are the enthusiasm of teachers and assistants to continue attending the training and 80% of the total teachers had been able to make educational game tools for early childhood.Key words: educational game tool, early childhood, kindergarten
PENDAMPINGAN PSIKO EDUKATIF DAN PARENTING DI TAMAN KANAK-KANAK Elizabeth Prima; Ravi Masitah; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 3 (2020): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.626 KB)

Abstract

ABSTRAKBimbingan psiko-edukatif merupakan bagian dari pendidikan sebagai upaya memfasilitasidan memandirikan peserta didik agar tercapai perkembangan yang utuh dan optimal. Tujuanumum bimbingan psiko-edukatif adalah membantu anak usia dini agar dapat mencapaikematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembanganyang mencakup aspek pribadi, sosial, dan belajar secara utuh dan optimal. Dalam hal ini,bimbingan psiko-edukatif lebih diarahkan kepada upaya pencegahan termasuk didalamnyatindakan deteksi dini agar peserta didik tidak mengalami permasalahan yang menghambatpembelajaran. Masalah yang dihadapi oleh mitra (dalam hal ini guru dan pendamping) adalahminimnya pengetahuan tentang psiko-edukasi dan intervensi yang mungkin dilakukan pada anak.Untuk itu, Tim PKM melakukan pendampingan psiko-edukatif bagi guru dan pendamping yangmenyangkut perkembangan dan masalah anak, penyebab dan cara mengatasinya serta intervensiyang dapat dilakukan oleh guru. Selain itu, Tim PKM juga memperlengkapinya denganmelaksanakan program parenting yang melibatkan orangtua dari siswa untuk mengenal tumbuhkembang anak usia dini. Hasil dari pendampingan yang dilakukan yaitu antusias dariguru/pendamping dan orang tua dalam mengetahui tumbuh kembang dan masalah anak,penyebab dan intervensi yang dapat dilakukan bagi anak.Kata Kunci: psiko-edukatif, parenting, taman kanak-kanak
PELATIHAN dan PENDAMPINGAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK di PAUD TAMAN AGUSTUS, TABANAN BALI Putu Indah Lestari; Elizabeth Prima; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 5 (2022): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.255 KB)

Abstract

ABSTRAKPAUD Taman Agustus terletak di Jalan Raya Yeh Gangga Nomor 88 Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Pada tahun ajaran 2022-2023 jumlah siswa yang terdaftar sebanyak 10 anak di Kelompok bermain (playgrup), 32 siswa di kelompok A, dan 45 siswa di kelompok B. PAUD Taman Agustus juga menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Tahun ajaran 2022-2023 terdapat 4 anak ABK dengan diagnosa speech delay, autis, dan hiperaktif. Guna menjawab permasalahan yang dialami mitra yaitu guru mengalami kesulitan dalam mengajar khususnya menghadapi anak berkebutuhan khusus dan mendeteksi tumbuh kembang anak. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi dengan pendekatan partisipatif. Kegiatan pengukuran deteksi pertumbuhan anak didahului dengan pengukuran antropometri yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala. Selain itu, dihitung pula indeks masa tubuh anak untuk anak kelompok bermain, kelompok A, dan kelompk B. Capaian kegiatan kemitraan telah mencapai taget,yaitu seluruh anak (100%) PAUD Taman Agustus telah dilakukan pengukuran deteksi dini tumbuh kembang. Hasil rata-rata skor pre test yang diperoleh sebesar 64,6. Kemudian pelaksanaan kegiatan disertai dengan tanya jawab dan praktek tentang pengukuran deteksi dini tumbuh kembang anak. Hasil pos test kemampuan guru-guru tentang deteksi dini tumbuh kembang meningkat sebesar 25% dengan rata-rata mendapatkan skor 80,8.Kata kunci: deteksi, tumbuh kembang, PAUD