Claim Missing Document
Check
Articles

BERMAIN DAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI TEMPAT PENITIPAN ANAK Putu Indah Lestari; Elizabeth Prima; Ni Putu Eny Sulistyadewi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.747 KB)

Abstract

ABSTRAKProses pendidikan usia dini lebih diutamakan pada metode bermain sambil belajar. Hal ini dilakukan karena metode ini lebih sesuai dengan kondisi anak-anak yang cenderung lebih suka bermain. Melalui bermain, anak memperoleh dan memproses informasi mengenai hal-hal baru dan berlatih melalui keterampilan yang ada. Bermain disesuaikan dengan perkembangan anak. Permainan yang digunakan di Tempat Penitipan Anak (TPA) merupakan permainan yang merangsang kreativitas anak dan menyenangkan. Masalah yang dihadapi oleh Mitra TPA Bali Dewata adalah kurangnya sarana permainan edukatif dan rendahnya aktivitas bermain yang bermakna bagi anak-anak. Untuk itu, Tim PKM menawarkan solusi yaitu pelatihan bagi guru dalam menyiapkam permainan edukatif dan pendampingan ragam permainan bagi anak-anak di TPA Bali Dewata. Hasil pelatihan dan pendampingan yang dilakukan di TPA Bali Dewata yaitu 80% dari jumlah guru mampu menyiapkan permainan edukatif. Antusiame anak-anak saat pendampingan permainan edukatif sangat tinggi. Sebanyak 86% anak-anak terampil dalam memainkan ragam permainan edukatif.Kata kunci: bermain, anak usia dini, tempat penitipan anakABSTRACTThe process of early childhood education is preferred to the method of playing while learning. Because this method is more suitable for the conditions of children who tend to prefer to playing. Through playing, children acquire and process information about new things and practice existing skills. Playing is adjusted to the child's development. Games is used in Children Care Centers (TPA) are games that stimulate children's creativity and fun. The problem faced by the TPA Bali Dewata is the lack of educational game facilities and low play activities that are meaningful for children. For this reason, the PKM Team offers a solution that wa trained for teachers in preparing educational games and mentoring various games for children in the TPA Bali DewataThe results of training and mentoring conducted at the TPA Bali Dewata are 80% of the total number of teachers able to prepare educational games. The enthusiasm of children during mentoring educational games is very high. As many as 86% of children are skilled in playing various educational gamesKeywords: playing, early childhood, children care center
PKM APE Literasi Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Di TK Yudistira Kumara II Sembung I Made Elia Cahaya; Christiani Endah Poerwati; Putu Indah Lestari; Ni Made Ayu Suryaningsih; Ni Komang Theda Febrina; Elizabeth Prima
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 5 (2022): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.435 KB)

Abstract

ABSTRAKKurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum yang memberikan keleluasaan pada guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan tetap memperhatikan kebutuhan, kemampuan dan minat anak. Salah satu capaian pembelajaran kurikulum merdeka belajar yaitu literasi yang meliputi capaian pada kemampuan berbicara, berhitung, memecahkan masalah, kemampuan memahami, dan menggunakan potensi diri. Literasi pada anak usia dini dapat diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan usia anak. Karakteristik anak yang mempunyai daya imajinasi yang tinggi, suka mengulang, dan memliki rasa ingin tahu yang besar dapat menjadi landasan dalam pengembangan literasi. Agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna diperlukan APE (Alat Permainan Edukatif), mengingat kemampuan kognitif anak masih dalam tahap perkembangan pra operasional konkrit.Alat Peraga/Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia dini sebagai media stimulasi dalam kegiatan pembelajaran dan bermain anak dalam mengembangkan kemampuan termasuk literasi. Bagi guru APE adalah sarana yang membantu dalam penyampaian pembelajaran. Pengadaan dan penggunaan APE seringkali terkendala pada keterbatasan guru dalam memanfaatkan APE yang telah disediakan lembaga, kreativitas dalam menggunakannya, serta keterbatasan dalam mengadakannya. Potensi kreatif guru PAUD perlu dibina dan dikembangkan agar mampu membuat APE sendiri, karena banyak bahan bahkan bahan bekas dapat dijadikan sebagai alternatif pembuatan APE. Sebagai Program Studi yang landasan ilmunya dalam bidang pendidikan, maka Prodi PG-PAUD mengabdikan potensi dan kapasitasnya di tengah masyarakat, secara khusus pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dengan sasaran utama pendidik dan anak usia dini melalui program Pengabdian kepada Masyarakat memberi pelatihan pengetahuan dan keterampilan membuat APE (Alat Peraga Edukatif) dalam mengembangkan Literasi anak. Pada akhir kegiatan, dapat diperoleh kesimpulan yakni terjadinya peningkatan kemampuan mitra terkait pembuatan APE literasi.Kata kunci: Alat Permainan Edukatif (APE), Literasi, Merdeka Belajar
Program Pelatihan Guru-Guru Tentang Standar Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 di TK Permata Bunda Elizabeth Prima; Putu Indah Lestari; Luh Made Indria Dewi
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Paradharma
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.874 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v1i1.215

Abstract

ABSTRAKUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam mengaplikasikan kurikulum, diperlukan pengetahuan yang memadai mengenai kurikulum itu sendiri. Oleh karena itu, tenaga pengajar dituntut untuk dapat mempelajari secara seksama mengenai bagaimana kurikulum tersebut dapat diterapkan didalam proses belajar mengajar disekolah. Metode pelatihan kepada guru-guru adalah metode yang akan dipergunakan untuk membantu para guru semakin berkompeten dalam membuat perangkat mengajarnya. Adapun yang hendak dicapai dari pelatihan bagi guru-guru adalah terkait standar perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan standar penilaian proses pembelajaran. Setiap guru diharapkan mampu membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Selain itu, pelatihan untuk pengadaan perangkat pembelajaran juga diharapkan mampu membantu setiap guru membuat perangkat pembelajarannya sendiri terkait dengan tema sesuai dengan kurikulum 2013, dan serta pelatihan pengadaan media pembelajaran diharapkan juga mampu membuat guru lebih kreatif dan inovatif.Kata kunci : Pelatihan, Standar Proses, Kurikulum 2013ABSTRACTRegulatory law number 20 year 2003 on National Education System states that the curriculum is a set of plans and arrangements regarding the objectives, content and learning materials, as well the means used to guide the implementation of learning activities to achieve specific educational objectives. In applying the curriculum, an adequate understanding of the curriculum itself is paramount. Therefore, teachers are required to be able to learn carefully how the curriculum can be applied in the teaching and learning process in schools. The training methods for teachers are the method to be used to help teachers make competent learning and teaching tools. Teacher training is related to the learning process in planning standards, implementation of the learning process, as well as standards of learning assessment. Each teacher is expected to make the planning, implementation, and assessment of learning according to the curriculum 2013. Apart from that, the training for the procurement of the learning device is also expected to help every teacher makes learning device itself is linked to the theme according to the curriculum in 2013, and procurement training learning media also expected to make them to be more creative and innovative.Key words : Training, Standard Processes, Curriculum 2013
Pemertahanan Budaya Melalui Permainan Tradisional Bali di Desa Pemecutan Kaja Kecataman Denpasar Utara Putu Indah Lestari; Elizabeth Prima; Ni Made Diana Erfiani
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Paradharma
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.456 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v1i2.323

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak  mengutamakan bermain sambil belajar. Salahsatu bentuk permainan yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran adalah permainananak tradisional. Permainan tradisional sarat dengan nilai-nilai budaya yang sangat dibutuhkanbagi perkembangan dan pendidikan anak diantaranya nilai kebersamaan, saling tolongmenolong, dan nilai kepemimpinan. Tujuan dilaksnakannya Program Kemitraan Masyarakat(PKM) adalah penerapan permainan tradisional pada anak usia dini sebagai upayapemertahanan budaya Bali. Untuk itu terdapat 2 mitra yang dipilih yaitu TK Kumara Jati danTK Gita Sapta Kumara yang keduanya berlokasi di Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan DenpasarUtara, Kota Denpasar, Propinsi Bali. Program Kemitraan Masyarakat di kedua mitra berupa 1)Workshop permainan tadisional kepada guru-guru; 2) Pelatihan dan pendampingan permainantradisional kepada siswa; 3) Penyediaan alat-alat permainan tradisional. Hasil dari kegiatanPKM ini adalah: 1) Peningkatan wawasan dan keterampilan guru tentang permainan tradisionalBali; 2) Peningkatan keterampilan siswa dalam memainkan permainan tradisional Bali; 3)Menetapkan hari Rabu sebagai Dina Mebasa Bali; 4) CD lagu anak tradisional BaliKata kunci : Permainan Tradisional Bali, pemertahan budaya, Desa Pemecutan Kaja ABSTRACTLearning activities in Kindergarten are focused on playing and learning activities. One form ofgame that can be used in the learning process is traditional game for children. This traditionalgame is full of cultural values that are needed for the development and education of childrensuch as the value of togetherness, mutual help, and leadership. The goal of Program KemitraanMasyarakat (Community Partnership Program) which is abbreviated as PKM is theimplementation of traditional games in early childhood as an effort to preserve Balineseculture. For that there were two partners that had been selected namely Kumara JatiKindergarten and Gita Sapta Kumara Kindergarten, which both are located in the VillagePemecutan Kaja, District North Denpasar, Denpasar City, Bali Province. Some of the activitiesundertaken in the Community Partnership Program in both partners were 1) Traditional gameworkshop for teachers; 2) Training and mentoring traditional games for students; 3) Provisionof traditional game tools. The results of this PKM activity are: 1) Increasing teacher's insightand skill about traditional Balinese game; 2) Improving students' skills in playing traditionalgames; 3) Establish Wednesday as Dina Mebasa Bali (Mother Language Day); 4) CD oftraditional Balinese children's songKeywords: Balinese Traditional Game, Cultural Preservation, Village Pemecutan Kaja
PKM Pelatihan Pembuatan APE PAUD di Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Elizabeth Prima; Putu Indah Lestari; Ni Luh Rimpiati
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 2 No. 1 (2018): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.204 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v2i1.566

Abstract

ABSTRAKKehidupan anak selalu dekat dengan dunia bermain. Melalui bermain anak akan belajar mengenai kehidupan dan mendapatkan pengalaman yang membawa kesan menyenangkan bagi anak. Guru memiliki peranan penting dalam membantu anak agar dapat membangun konsep dengan baik, sehingga secara komprehensif dapat mengembangkan motivasi belajar anak usia dini. Salah satu alat permainan yang dapat dipergunakan adalah alat permainan edukatif (APE). Oleh karena itu, mitra yang tepat bekerja sama dalam PKM ini adalah PAUD Sari Kumara. Masalah yang dihadapi oleh mitra PAUD ini adalah berkurangnya motivasi guru dalam menyiapkan alat permainan yang edukatif, terbatasnya kreativitas guru dalam menyiapkan alat permainan edukatif, dan kurangnya media permainan edukatif yang dapat dimainkan di sekolah tersebut. Untuk itu, tim PKM menawarkan solusi dalam membantu guru-guru PAUD mengatasi masalah tersebut antara lain, memberikan pelatihan bagi guru cara pembuatan alat permainan edukatif, ToT bagi guru, memonitoring penyampaian kegunaan dan cara menggunakannya bagi peserta didik, serta menyediakan sarana alat permainan edukatif. Target luaran yang ingin dicapai dalam PKM ini adalah jurnal ilmiah ber-ISSN dan alat permainan edukatif (APE) hasil pelatihan yang dilakukan di PAUD Sari Kumara. Besar harapan bahwa pelatihan pembuatan alat permainan edukatif (APE) dapat menumbuhkan motivasi dari para guru untuk kreatif dan berkreasi.KataKunci : guru PAUD, alat permainan edukatif, bermain.ABSTRACTLife of children is always close to the fun world. The children will learn about life by playing and acquire experiences that cause pleasing impression to the children. Teachers have an important role in assisting the children to build well concept, consequently they can comprehensively develop motivation of early childhood. One of the game tools that can be used is Educational Game Tool (APE). Therefore, the appropriate partner to cooperate in this PKM is PAUD Sari Kumara. The difficulties faced by PAUD partners are the lack of teacher’s motivation in preparing educational games, limited creativity of teachers in preparing educational games, and the lack of educative game media that can be played in the school. Thus, the PKM team offers solutions to help PAUD teachers to solve the problem, namely, conducting teacher training of how to make educational games, ToT for teachers, monitoring the delivery of usefulness and how to use them for learners, and to provide educative game tools. The output targets to be achieved in this PKM are an ISSN scientific journal and educational game equipment (APE) result of training conducted at PAUD Sari Kumara. Expectantly the training of educational game making tools (APE) can stimulate the motivation of teachers to be creative and innovative.Keywords : teacher of early childhood education, educational game tool, playing.
PKM Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Di Desa Padang Sambian Kaja Denpasar Barat Elizabeth Prima; Putu Indah Lestari
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 3 No. 1 (2019): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.914 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v3i1.949

Abstract

ABSTRAKSeorang guru dituntut membuat karya tulis khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK berguna untuk menyeimbangkan antara karier dan profesionalitas guru, karena itu guru harus dapat membuat karya tulis secara baik dan benar. Melalui PTK, guru juga dapat meneliti di kelasnya sendiri dengan tujuan memperbaiki kualitas pembelajaran. Namun pada kenyataannya, masih banyak guru-guru yang merasa kesulitan dalam memenuhi tuntutan tersebut. Hasil identifikasi permasalahan yang dihadapi mitra, ditemukan: (a) kurangnya pemahaman tentang pentingnya menulis karya ilmiah bagi guru; (b) kurang memahami sistematika penulisan PTK; dan (c) sebagian guru belum pernah membuat PTK. Tim PKM menawarkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut antara lain, memberikan penyuluhan kepada guru tentang pentingnya menulis karya ilmiah, memberikan penyuluhan kepada guru tentang sistematika penulisan PTK, dan memberikan pelatihan membuat PTK. Target luaran yang dicapai dalam PKM adalah jurnal ber-ISSN dan makalah hasil pelatihan di TK Tunjung Mekar. Besar harapan bahwa pelatihan PTK dapat menumbuhkan keinginan dari guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran didalam kelas.Kata Kunci : guru TK, Penelitian Tindakkan KelasABSTRACTA teacher is demanded to write a paper particularly regarding Classroom Action Research (CAR). CAR is valuable for balancing the career and professionalism of the teachers, therefore the teachers must be able to write a paper properly and correctly. Through CAR, the teacher also can research in the classroom to amend the quality of teaching. Nevertheless in reality, there are still numerous teachers who find it tough to accomplish these demands. The results of the identification of problems faced by partners were found: (a) lack of understanding of the importance of writing paper for teachers, (b) lack of understanding of the systematic writing of CAR, and (c) some teachers had never made CAR. The CPP team offers solutions to overcome these problems, namely, providing workshop to teachers about the importance of writing papers, providing workshop to teachers about the systematic writing of CAR, and providing training to make CAR. The output targets achieved in CPP are ISSN journals and training papers at Tunjung Mekar Kindergarten. The expectation is that PTK training can foster the desire of teachers to improve the quality of learning in the classroom.Key words: kindergarten teacher, Classroom Action Research
Gizi Seimbang Bagi Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Angel Hearts Denpasar Elizabeth Prima; Ravi Masitah; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 5 No. 1 (2021): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.725 KB)

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan seorang anak sangat dipengaruhi oleh konsumsi makanan sehingga mempengaruhi status gizi anak. Status gizi baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum. Untuk menjaga status gizi anak tetap baik maka sebaiknya diberikan makanan yang bergizi seimbang, menerapkan perilaku hidup bersih, serta mendapatkan pola asuh dan pelayanan kesehatan yang baik. Masalah yang dihadapi oleh mitra TK Angel Hearts adalah layanan makan siang atau kudapan yang disajikan belum memenuhi syarat gizi seimbang hal ini karena kurangnya pengetahuan guru/pendamping dan juru masak yang ada di sekolah tentang gizi seimbang bagi anak usia dini. Untuk itu, tim PKM menawarkan solusi yaitu pelatihan dan pendampingan bagi guru/pendamping, dan juru masak untuk menambah pengetahuan gizi seimbang dalam menyiapkan makan siang dan kudapan sehat untuk anak usia dini serta siklus menu makanan 5 hari lengkap. Hasil dari pelatihan dan pendampingan yang dilakukan di TK Angel Hearts yaitu antusias guru/pendamping dan juru masak untuk terus hadir dalam pelatihan serta 90% dari jumlah guru telah memiliki pengetahuan gizi yang sangat baik hasilnya. Selain itu, adanya buku siklus menu makanan dapat menjadi panduan dalam memberikan makanan bergizi seimbang bagi anak TK Angel Hearts.Kata kunci: anak usia dini, gizi seimbang, taman kanak-kanakABSTRACTThe growth of a child is significantly influenced by food consumption that result the affects of child’s nutritional status. Good nutritional status occurs when body gets enough nutrients that are used efficiently to enable physical growth, brain development, work ability and general health. To maintain good nutritional status, children should be given balance food nutrition, implementing clean living behaviors, good parenting, and good health services. The problem faced by Angel Hearts Kindergarten partners is that the lunch or snack menu served does not meet the requirements of balanced nutrition, this is due to the lack of knowledge of teachers / teacher’s assistants and cooks in schools about balanced nutrition for early childhood. Thus the PKM team offers solutions namely training and mentoring for teachers / facilitators, and cooks to increase knowledges of balanced nutrition in preparing healthy lunches and snacks for early childhood as well as a complete 5-day food menu cycle. The results of the training and mentoring conducted at the Angel Hearts Kindergarten are enthusiastic teachers and mentors continue to attend the training as well as 90% of the number of teachers already have an excellent nutritional knowledge results. In addition, a food menu cycle book can be used as a guide on providing nutritionally balanced meals for Angel Hearts Kindergarten children.Keywords: early childhood, balanced nutrition, kindergarten
Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Anak Kelompok B Melalui Metode Bermain Menggunakan Kartu Kata Bergambar Ni Putu Intan Pradnya Swari; Elizabeth Prima; Ni Made Ayu Suryaningsih
Widya Kumara: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/widyakumara.v3i2.2421

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan keaksaraan anak kelompok B di TK Pradnyandari I melalui metode bermain  menggunakan kartu kata bergambar. Subjek penelitiannya adalah anak kelompok B3 berjumlah 15 orang terdiri dari 7 perempuan dan 8 laki-laki. Jenis penelitan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil observasi awal menunjukkan terdapat 4 orang anak yang memenuhi kriteria ketuntasan 27%. Setelah diberikan kegiatan bermain menggunakan kartu kata bergambar pada Siklus I mengalami peningkatan    menjadi 47%. Meningkat lagi pada Siklus II mencapai ketuntasan sebesar 80%. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, disimpulkan bahwa bermain menggunakan kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan keaksaraan anak Kelompok B3 di TK Pradnyandari I.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BAKIAK UNTUK ANAK KELOMPOK B1 PAUD PELITA KASIH pudensia ratnasari; Elizabeth Prima; Christiani Endah Poerwati
PRATAMA WIDYA : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7 No 2 (2022): Pratama Widya Oktober 2022
Publisher : UHN I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pw.v7i2.1864

Abstract

Early Childhood socio-emotional abilities are important to be developed and stimulated optimally by making use of learn-through-play activities. One of the stimulations applied is through the traditional game of clogs (in Bahasa: bakiak). This study aims to determine the improvement of social-emotional skills through traditional games of clogs for children in Group B1 PAUD Pelita Kasih. The research subjects were 18 children of Group B1 PAUD Pelita Kasih. This research was carried out in 2 cycles, namely Cycle I and Cycle II, with each stage, namely planning, implementation, observattion, and reflection. Based on the results of the study, it can be concluded that the traditional game of clogs can improve the social and emotional abilities of the students of Group B1 PAUD Pelita Kasih. This can be seen in the increase in the percentage of completeness that occurred in the initial condition that from 18 students only 4 children (22.22%) achieved completeness, in Cycle 1 it increased to 8 children (44.44%), and in Cycle II it increased again to 15 children. (83.33%). So it can be concluded that the traditional game of clogs can be an alternative stimulation in improving the social-emotional skills of early childhood in Group B1 PAUD Pelita Kasih
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN : TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL Ni Komang Ayu Larasniati; Putu Indah Lestari; Elizabeth Prima
PRATAMA WIDYA : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8 No 2 (2023): Pratama Widya Oktober 2023
Publisher : UHN I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pw.v8i2.2957

Abstract

Kecerdasan memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan bahasa anak-anak karena mempunyai dampak penting pada pembangunan bahasa anak. Pengembangan bahasa anak berfokus pada belajar, bermain, belajar, dan menulis. Penting untuk mengembangkan keterampilan membaca dini pada anak agar mereka siap memasuki sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca tahap awal pada kelompok B2 TK Widya Kumara Darmasaba. Fokus penelitian adalah untuk mengumpulkan informasi tentang keterampilan membaca awal. Hasil penelitian ini yakni kemampuan membaca awal kelompok B2 di TK Widya Kumara Darmasaba dapat ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran tipe Numbered Head Together. Hal ini tercermin dari peningkatan angka ketuntasan pada keadaan awal sebanyak 18 anak, menurut observasi awal hanya 5 anak (27,78%) yang mencapai tingkat ketuntasan, pada siklus I meningkat menjadi 11 anak (61,11%), menjadi siklus kedua meningkat 16 anak (88,89%).  Perubahan kategori literasi awal anak pada baseline dan setiap Siklus dapat mempengaruhi tingkat literasi awal anak-anak di TK Widiya Kumara Dharmasaba Kelompok B2. Jika dibandingkan hasil observasi aktivitas belajar antara pertemuan siklus I dan siklus II, terlihat bahwa keterlibatan anak dalam kegiatan pembelajaran semakin meningkat. Hampir semua anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan, memenuhi persyaratan peningkatan tingkat aktivitas.