Anastasia Maratning
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

GAMBARAN PELAKSANAAN SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PERAWATAN KATETER URINE MENETAP OLEH PERAWAT DI RUANG MEDIKAL BEDAH RUMAH SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN T. Adi Kresna; Anastasia Maratning; Warjiman Warjiman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i1.18

Abstract

SOP (Standar Operasional Prosedur) merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. Perawat memegang peran penting untuk menjalankan SOP terutama mengenai perawatan kateter urine menetap. Jika perawatan tersebut tidak dilaksanakan sesuai standar maka dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien yang dirawat dengan kateter urine menetap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan SOP (Standar Operasional Prosedur) perawatan kateter urine menetap oleh perawat di ruang medikal bedah Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dilakukan di ruang medikal bedah Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin. Sampel penelitian sebanyak 30 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Dari hasil penelitian didapatkan perawat yang melaksanakan perawatan kateter urine menetap pada tahap persiapan alat sebanyak 93,33%, tahap persiapan pasien sebanyak 100%, dan 76,67% perawat sudah melaksanakan tahap kerja. Direkomendasikan kepada pihak rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan terutama dalam merawat kateter urine menetap harus sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur). SOP tersebut hendaknya dievaluasi secara berkala berdasarkan ilmu keperawatan yang up to date dan didukung dengan evidence based practice
GAMBARAN HARGA DIRI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTRAPI DI RSUD ULIN BANJARMASIN I Komang Sudana; Chrisnawati Chrisnawati; Anastasia Maratning
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i1.20

Abstract

Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Salah satu pengobatan yang dilakukan adalah kemotrapi. Pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi akan mengalami perubahan fisik dan psikologis akibat dari penyakit dan pengobatan yang di alami. Perubahan fisik yang terjadi menjadi respon psikologis yang amat menekan bagi penderita kanker payudara yang menjalani kemotrapi. Kondisi ini telah membuat penderita kanker payudara yang menjalani kemotrapi mengalami rasa malu, kurang percaya diri, berperasaan negatif terhadap dirinya dan gangguan hubungan interpersonal dengan orang lain termasuk pasangan hidup. Perubahan fisik tersebut akan mempengaruhi harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran harga diri pada pasien kanker payudara yang menjalaani kemotrapi. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei di lakukan di RSUD Ulin Banjarmasin. Sampel penelitian sebanyak 30 responden yang di ambil dengan tehnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner harga diri. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar penderita kanker payudara yang menjalani kemotrapi memiliki harga diri tinggi yaitu sebanyak 53,3% dan sebanyak 46,7% memiliki harga diri sedang. Diharapkan Rumah Sakit dapat mempertahankan program yang bertujuan untuk meningkatkan harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi seperti program penyuluhan yang bersifat memodivikasi.
PENGALAMAN HIDUP PASIEN TUBERKULOSIS YANG MENJALANI PENGOBATAN OAT (Obat Anti Tuberkulosis) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Chrisnawati Chrisnawati; Virginius Mario Beda; Anastasia Maratning
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i1.51

Abstract

Latar Belakang : Dalam hidup pasien tuberkulosis akan mengalami banyak perubahan-perubahan dari diri mereka sendiri. Perubahan ini karena penyakit tuberkulosis, sifat menularnya tuberkulosis, dan efek samping pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) yang dapat merugikan pasien serta stigmatisasi pada penderita tuberkulosis. Hal ini dapat mempengaruhi hidup pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) secara holistik dan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan Penelitian : Untuk mengeksplorasi kualitas hidup pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) dengan menggambarkan kondisi fisik, kondisi psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Partisipan sebanyak 5 pasien tuberkulosis yang sedang menjalani terapi OAT (Obat Anti Tuberkulosis) di Puskesmas Pekauman Banjarmasin yang beralamat tempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Pengambilan partisipan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Analisis data secara kualitatif dengan interaktif Miles dan Huberman. Hasil : Pasien tuberkulosis mengalami kelelahan selama menderita tuberkulosis. Selama pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) memiliki perubahan yang membaik. Keinginan yang besar untuk memperoleh kesembuhan membuat pasien selalu semangat dan displin dalam pengobatan serta dukungan dari orang-orang sekitar termasuk keluarga serta mendekatkan diri dengan Tuhan sesuai keagamaannya. Kelelahan membuat pasien tuberkulosis mengalami penurunan kapasitas kerja bahkan kehilangan pekerjaan yang menyebabkan penurunan kondisi keuangan pada pasien dan keluarga. Kesimpulan : Kualitas hidup pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) adalah berbeda-beda satu dengan yang lain. Hal ini bergantung pada kondisi fisik yang dialami, tekanan emosional dan koping individu serta keluarga, dukungan sosial yang diperoleh dari keluarga dan orang-orang sekitar, serta kondisi lingkungan yang mendukung pasien tuberkulosis dalam menjalani hidup. Kata Kunci : Kualitas hidup, pasien tuberkulosis, pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) Rujukan : 15 Buah (2002 – 2016)
PENGALAMAN KELUARGA SUKU BANJAR DALAM MERAWAT PASIEN STROKE DI BANJARMASIN Lorenza Audia; Theresia ivana; Anastasia Maratning
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i2.75

Abstract

Latar Belakang: Kepedulian keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor beban dari keluarga pengasuh, pasien penderita stroke menimbulkan beban kepada orang-orang sekitarnya, pada umumnya beban dirasakan oleh keluarga pengasuh. Tujuan: Mendeskripsikan pengalaman keluarga Suku Banjar merawat pasien stroke di Poliklinik Saraf RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang keluarga suku Banjar yang mengeksplorasikan pengalaman caring selama merawat penderita stroke sebagai informan primer dan pasien itu sendiri serta keluarga yang lain sebagai informan sekunder. Hasil: Memperlihatkan bahwa merawat pasien pasca stroke di rumah sebagian besar dilakukan oleh pasangan dari pasien tersebut baik suami maupun istri serta anak atau saudara. Perawatan yang dilakukan di rumah oleh informan meliputi bantuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, bantuan latihan aktivitas, pemenuhan spiritual, mengatur program pengobatan, serta membantu dalam sosialisasi dengan lingkungan. Paling banyak yang dikeluhkan oleh informan adalah ketika menuruti keinginan pasien dan dianggap paling berat karena harus segera apabila tidak dipenuhi sehingga pasien stroke mudah emosi. Kesulitan yang dihadapi informan dalam merawat meliputi ketidakpatuhan pasien terhadap terapi yang diberikan dan perubahan emosional dari pasien yang menghambat perawatan di rumah pada pasien pasca stroke. Kesimpulan: Pengalaman keluarga suku Banjar dalam merawat pasien stroke menimbulkan perubahan secara fisik, emosional, sosial, dan spritual. Aktivitas perawatan yang terus-menerus dapat mempengaruhi kegiatan sehari-hari pada keluarga, sehingga keluarga juga perlu dukungan. Dengan pemberian informasi, edukasi dan perencanaan pulang yang terstruktur, caregiver keluarga dapat menghadapi tantangan yang ada selama merawat pasien stroke.
Pengetahuan Perawat Tentang Spiritual Care Di Salah Satu Rumah Sakit Swasta Katolik Di Kota Banjarmasin Bernadeta Peta Pili; Anastasia Maratning; Bernadeta Trihandin
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.266

Abstract

Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.Perawat merupakan tenaga kesehatan professional yang memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan yang bersifatintelektual, interpersonal, moral, bertanggung jawab dan berkewenangan serta merawat pasien dengan memandangnyasecara holistik yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual. Spiritual Care adalah praktek dan prosedur yangdilakukan oleh perawat terhadap pasien untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya. Mengingat besarnya peran aspekspiritual care bagi kesehatan individu, maka pemberian pelayanan spiritual merupakan hal yang penting yang perludilakukan oleh perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan perawat tentangspiritual care, di salah satu rumah sakit swasta Katolik di Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptifkuantitatif dengan pengumpulan data secara survey. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakantehnik consecutive sampling jumlah 50 perawat. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptifdengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan perawattentang spiritual care berada pada kategori baik (48%), cukup (38%), dan kurang (14%). Hasil penelitian menunjukkanbahwa pengetahuan perawat tentang spiritual care di rumah sakit berada dalam kategori baik. Kata Kunci: Pengetahuan, Perawat, Spiritual Care
PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG FAKTOR RESIKO DAN GEJALA AWAL STROKE DI RSUD.H. BOEJASIN PELAIHARI Anastasia Maratning; Latifah Azmiyah; Oktovin Oktovin; warjiman warjiman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.269

Abstract

Stroke saat ini harus dipandang sebagai kedaruratan medis selain serangan jantung. Stoke menjadi salah satu penyebab kecacatan nomorsatu dan kematian nomor tiga di dunia. Penanganan awal stroke yang cepat dan tepat dapat mengurangi angka kematian dan resikokecacatan. Pengetahuan keluarga tentang stroke sangat diperlukan sehingga berpengaruh terhadap penanganan cepat stroke. Kurangnyapengetahuan keluarga tentang stroke yang menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah pasien yang penanganannya telah melewatimasa golden periode sehingga mempengaruhi tingkat keparahan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaranpengetahuan keluarga tentang faktor resiko dan gejala awal stroke di RSUD. H. Boejasin Pelaihari. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif.Populasi yang digunakan adalah keluarga pasien stroke diruang stroke dengan sampel 30 responden. Teknik sampling yang digunakanpurposive sampling. Instrumen berupa kuesioner tentang tingkat pengetahuan keluarga pasien. Hasil penelitian menunjukkan tingkatpengetahuan keluarga tentang faktor resiko yang dapat menyebabkan stroke dengan katagori baik sebesar 13,33%, katagori cukup33,33%, dan katagori kurang 53,34%. Sedangkan tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala-gejala awal stroke dengan katagori baiksebesar 43,33%, katagori cukup 50% dan dengan katagori kurang 6,67%. Tingkat pengetahuan keluarga tentang faktor resiko penyebabstroke diperoleh hasil dengan katagori kurang dan tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala awal stroke di RSUD. H. BoejasinPelaihari diperoleh hasil dengan kategori cukup. Penelitian ini menyimpulkan pengetahuan keluarga tentang faktor resiko dan gejalaawal stroke di RSUD. H. Boejasin Pelaihari yang masih kurang.Kata Kunci: Keluarga, Pengetahuan keluarga, Stroke.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DPT-HIB DI PUSKESMAS ASAM-ASAM TAHUN 2021 Chrisnawati Chrisnawati; Subarjo Subarjo; Sapariah Anggraini; Anastasia Maratning
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v7i1.292

Abstract

Background: Data about Post Immunization Events cases in the form of fever, swelling and red injection marks due to the DPT-Hib vaccine in the Tanah Laut Regency area as many as 219 cases and at the Asam-Asam Health Center as many as 47 cases. The impact of that will cause stigma or trauma from mothers to participate in the immunization program. Therefore, it is very important the role and knowledge of mothers to be able to manage and handle DPT-Hib Post Immunization Events that occur in children, so that the immunization program can be followed optimally to completion. Objective: To determine the Mother's Knowledge About Adverse Events Post Immunization of DPT-Hib at Asam-Asam Health Center in 2021. Methods: This study with quantitative methods, with descriptive design and approach cross sectional. The sample of this study were 76 mothers who have infants or toddlers who carry out DPT-Hib immunization activities in the working area of ​​the Asam-Asam Health Center, with the technique Total Sampling. Primary data collection using a questionnaire. Results: The results of the study regarding the Description of Mother's Knowledge about Adverse Events Post Immunization of DPT-Hib at the Asam-Asam Health Center were mostly included in the good category as many as 65 respondents (86%), while 8 respondents were in the sufficient category (10%) and 3 respondents. respondents are included in the less category (4%). Conclusion: The Education of mothers about Adverse Events Post Immunization it is very necessary for the successful implementation of giving vaccines of DPT-Hib to children. Keywords: Post Immunization Events, DPT-Hib Immunization, Mother's Knowledge.
PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN 2020 Chrisnawati Chrisnawati; Maria Cardoso Lima; Bernadeta Trihandini; Anastasia Maratning
Journal of Nursing Invention Vol 1 No 2 (2020): Journal of Nursing Invention
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.436 KB)

Abstract

Background: In the era globalization, the demands of society for adequate health services are more increasing and spurring hospitals to provide the best services so that they are not marginalized by the community. Caring as the basis and center of nursing practice. The benefits of caring are very important in the provision of nursing services based on the caring of behavior of nurses able to improve the quality of health services. Transpersonal caring recognizes unity in life and relationships that have concentric caring circles from individuals, to other, to society, to the world, to the earth and to the universe. Objective: To describe behavior caring nurses in the inpatient care in Suaka Insan Hospital Banjarmasin 2020. Method: This research uses descriptive quantitative method. The samples of this study are 95 respondent. The instrument used questionnaire and univariate analyzed with distribution frequention. Technique sampling with Purposive sampling. Result: The result of study are (1) characteristic respondent according to gender majority are female (52,6 %), (2) characteristic according to age majority are 31-50 years old (41 %), (3) characteristic according to base education majority are based SMA (49,4 %), (4) characteristic according to the respectful deference is good (62%), (5) characteristic according to the assurance of human presence is good (62%), (6) characteristic according to the positive connectedness is good (79%), (7) characteristic according to the professional knowledge and skill is good (85%), (8) characteristic according to the attentive to others experience is good ( 94 %), (9) base on the overall category is good (71 %). Conclusion: Description of the behavior caring of nurse in the inpatient room care in Suaka Insan Hospital Banjarmasin 2020 is good (71 %), and nurses are expected to maintain and improve of caring behavior. Upgrade of based nursing service, nurse caring behaviors be obtained improve the quality of health services.
P PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN 2020 Chrisnawati Chrisnawati; Maria Cardoso Lima; Bernadeta Trihandini; Anastasia Maratning
Journal of Nursing Invention Vol. 1 No. 2 (2020): Journal of Nursing Invention
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jni.v1i2.43

Abstract

Background: In the era globalization, the demands of society for adequate health services are more increasing and spurring hospitals to provide the best services so that they are not marginalized by the community. Caring as the basis and center of nursing practice. The benefits of caring are very important in the provision of nursing services based on the caring of behavior of nurses able to improve the quality of health services. Transpersonal caring recognizes unity in life and relationships that have concentric caring circles from individuals, to other, to society, to the world, to the earth and to the universe. Objective: To describe behavior caring nurses in the inpatient care in Suaka Insan Hospital Banjarmasin 2020. Method: This research uses descriptive quantitative method. The samples of this study are 95 respondent. The instrument used questionnaire and univariate analyzed with distribution frequention. Technique sampling with Purposive sampling. Result: The result of study are (1) characteristic respondent according to gender majority are female (52,6 %), (2) characteristic according to age majority are 31-50 years old (41 %), (3) characteristic according to base education majority are based SMA (49,4 %), (4) characteristic according to the respectful deference is good (62%), (5) characteristic according to the assurance of human presence is good (62%), (6) characteristic according to the positive connectedness is good (79%), (7) characteristic according to the professional knowledge and skill is good (85%), (8) characteristic according to the attentive to others experience is good ( 94 %), (9) base on the overall category is good (71 %). Conclusion: Description of the behavior caring of nurse in the inpatient room care in Suaka Insan Hospital Banjarmasin 2020 is good (71 %), and nurses are expected to maintain and improve of caring behavior. Upgrade of based nursing service, nurse caring behaviors be obtained improve the quality of health services.
KEGIATAN REFLEKSI DIRI DALAM MANAJEMEN STRES KERJA PERAWAT Gertrudis Tutpai; Margareta Martini; Anastasia Maratning; lucia andi chrismilasari
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v4i2.409

Abstract

Stress kerja yang dirasakan perawat terutama di Masa Pandemi Covid-19 ini memang cukup tinggi. Respon negatif terhadap stres juga muncul sebagai akibat dari mekanisme koping yang negatif. Respon negatif tersebut berupa stres, rasa takut dan keinginan untuk resign dari pekerjaan. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk memodifikasi dampak stres agar lebih positif adalah dengan kegiatan Refleksi Diri. Kegiatan Refleksi diri yang dilakukan kepada 20 tenaga perawat dengan metode Focus Group Discussion (FGD) dan ceramah. Hasil yang didapatkan bahwa 100% perawat telah memiliki nilai positif dan memiliki kemauan untuk terus menjalani profesinya setelah melakukan kegiatan refleksi diri. Melalui kegiatan refleksi diri perawat diberi kesempatan untuk menilai hal-hal positif dalam dirinya, menilai hal-hal positif dalam profesinya sebagai perawat. Melalui kegiatan refleksi diri juga nilai postif dapat tertanam sehingga akan membentuk perencanaan yang positif kedepannya terutama yang berkaitan dengan pekerjaannya.