Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN LAMA PAPARAN RADIASI SINAR LAS DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BENGKEL LAS SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN SAWANGAN BARU DAN PASIR PUTIH KOTA DEPOK TAHUN 2019 Sundawa, Erwin; Ginanjar, Rubi; Listyandini, Rahma
PROMOTOR Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.168 KB) | DOI: 10.32832/pro.v3i2.4169

Abstract

Latar Belakang: Pekerja las pada sektor informal memiliki risiko terkena keluhan subjektif fotokeratitis karena terpapar radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dihasilkan dari proses pengelasan. Di Indonesia yang membahas mengenai keluhan kelelahan mata pada pekerja bengkel las salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur Najmi (2017) pada pekerja las sektor informal di Kelurahan Cirendeu dan Ciputat yang menyebutkan 20 dari 32 pekerja mengalami keluhan subjektif fotokeratitis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara lama paparan radiasi sinar las dengan kelelahan mata pada pekerja bengkel las sektor informal di Keluraharan Sawangan Baru dan Pasir Putih Kota Depok Tahun 2019. Metode: Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebannyak 35 pekerja dengan kriteria inklusi yang ditetapkan. Data pada penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dan uji analisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan lama paparan (p=0,003), usia (p=0,002), Masa Kerja (p=0,027), dan pemakaian alat pelindung diri (p=0,003). Kesimpulan: dari hasil penelitian terdapat hubungan lama paparan radiasi sinar las dengan kelalahan mata pada pekerja bengkel las sektor informal di Kelurahan Sawangan Baru dan Pasir Putih Kota Depok tahun 2019. Kata Kunci: Lama Paparan, Kelelahan Mata, Bengkel Las
GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT DI PUSKESMAS PONDOK RUMPUT Dian Margita, Nurul; muchlisoh, Lilis; Listyandini, Rahma
PROMOTOR Vol 3 No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.215 KB) | DOI: 10.32832/pro.v3i3.4177

Abstract

SPM (Standar pelayanan minimal) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut adalah SPM yang harus dilaksanakan sesuai standar oleh puskesmas. Target capaiannya adalah 100 % usia lanjut. Menurut data laporan tahunan Puskesmas Pondok Rumput Tahun 2017 hal tersebut belum sesuai target 100%, karena pencapaiannya hanya 485 orang yaitu 69,78% dengan total penduduk yang berusia lanjut berjumlah 695 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelayanan kesehatan pada usia lanjut di Pondok Rumput tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan telaah dokumen. Informan penelitian ini adalah ketua koordinasi pelayanan usia lanjut, Kepala Puskesmas Pondok Rumput, Kepala Tata Usaha dan Kader. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam, daftar ceklis observasi dan daftar ceklis telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan pada usia lanjut yang dilakukan secara langsung oleh petugas kesehatan adalah yaitu pelayanan kesehatan dengan upaya pelayanan promotif, upaya preventif, upaya kuratif, dan upaya rehabilitatif. Kesimpulan dari peneliti adalah pelaksanaan pelayanan kesehatan pada usia lanjut di Puskesmas Puskesmas Pondok Rumput Kota Bogor belum dilaksanakan secara optimal yaitu belum tercapainya target 100%. Disarankan sebaiknya puskesmas melakukan evaluasi agar mengetahui hambatan - hambatan dalam melaksanakan SPM pelayanan kesehatan pada usia lanjut.
HUBUNGAN ADIKSI SMARTPHONE TERHADAP PERSEPSI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT CITRA ABADI SEJATI TAHUN 2019 ., Herdiana; Asnifatima, Andi; Listyandini, Rahma
PROMOTOR Vol 3 No 4 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.967 KB) | DOI: 10.32832/pro.v3i4.4191

Abstract

Adiksi smartphone adalah perilaku keterikatan atau kecanduan terhadap smartphone yang memungkinkan menjadi masalah sosial, seperti menarik diri dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari, tes menunjukkan bahwa konsentrasi terendah terjadi pada saat smartphone berada di atas meja, namun dengan bertambahnya jarak antara partisipan dengan smartphone, kinerja mereka meningkat. Secara keseluruhan, hasil tes 26% lebih tinggi ketika ponsel mereka dipindahkan dari ruangan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan Adiksi Smartphone Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Citra Abadi Sejati. Sampel penelitian ini sebanyak 50 pekerja. Teknik sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampel, dengan pengukuran menggunakan kuesioner SAS (Smartphone Addiction Scale) untuk mengukur adiksi smartphone dan kuesioner Produktivitas Kerja. Hasil penelitian menunjukan, produktivitas kerja tinggi sebanyak 29 responden (16,0%), adiksi smartphone sebanyak 20 responden (40,0%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 14 orang (28,0%) jenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang (72,0%), umur ≤ 40 tahun sebanyak 34 orang (68,0%),masa kerja baru sebanyak 31 orang (62,0%), durasi penggunaan smartphone kurang dari ≤60 menit sebanyak 16 orang (32,0%), frekuensi penggunaan smartphone lebih dari >10 kali/hari sebanyak 34 orang (68,0%). Produktivitas kerja karyawan rata rata baik dengan tingkat produktivitas kerja sedang.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA Agustiya, Hasma; Listyandini, Rahma; Ginanjar, Rubi
PROMOTOR Vol 3 No 5 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.194 KB) | DOI: 10.32832/pro.v3i5.4204

Abstract

Tindakan tidak aman (unsafe action) adalah penyebab kecelakaan kerja, yang disebabkan oleh perilaku kerja yang tidak aman, kondisi kerja yang tidak aman. Menurut H.W Heinrich tindakan tidak aman merupakan penyumbang terbesar (88%) yang mengakibatkan kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan tidak aman (unsafe action) pada pekerja di PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi 145 pekerja dengan sampel 60 responden dengan teknik simple random sampling (Pengambilan sampel secara acak sederhana) dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan variabel (usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, persepsi, motivasi, pengawasan, dan ketersediaan APD). Analisis penelitian dengan menggunakan aplikasi SPSS statistik (SPSS 16) dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara usia (p- value= 0,619), Jenis kelamin (p-value= 0,253), Pendidikan terakhir (p-value= 0,275), Masa kerja (p-value= 0,490), Pengetahuan (p-value= 0,212), Persepsi (p-value= 0,616), Motivasi (p-value= 0,490), Pengawasan (p-value= 0,635), Ketersediaan APD (p-value= 0,701) dengan tindakan tidak aman.
SOSIALISASI PENGOLAHAN SAMPAH TINGKAT RUMAH TANGGA DENGAN METODE TAKAKURA DAN ECOBRICK DI KELURAHAN RANCAMAYA BOGOR Listyandini, Rahma
PROMOTOR Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.333 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i1.5517

Abstract

Sampah masih menjadi permasalahan di Kelurahan Rancamaya Bogor. Sebagian besar warga ada yang membuang sampah di sekitar rumah, sungai atau di kebun yang tidak jauh dari rumahnya. Selain itu mereka belum memisahkan sampah kering dan sampah basah. Biasanya mereka juga membakar sampah di sekitar rumah setelah sampah dikumpulkan. Sosialisasi pengolahan sampah tingkat rumah tangga perlu dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Kegiatan ini dilakukan pada 19 dan 24 Oktober 2019. Metode yang dilakukan meliputi penyuluhan mengenai sampah dan pengolahannya, serta sosialiasi membuat takakura dan ecobrick. Setelah diberi penyuluhan masyarakat mampu memahami cara memilah sampah, membuat kompos dengan metode takakura, dan membuat ecobrick. Metode ini sangat membantu masyarakat dalam mengolah sampah karena mudah dipraktikkan dan dapat dikerjakan di lahan sempit pada pemukiman padat penduduk.
ASPEK DOMINAN PENYEBAB STRES KERJA PADA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR TAHUN 2020 Arrahim, Diki Dwi Wahyudi; Ginanjar, Rubi; Listyandini, Rahma
PROMOTOR Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.025 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i2.5575

Abstract

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan utama dalam fasilitas kesehatan seperti rumah sakit yang bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya. Dengan tanggungjawab yang berat profesi perawat rentan terhadap stres yang berisiko bagi kesehatan dan keselamatanya. Jika melebihi kapasitas, sumber daya, dan kemampuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek dominan penyebab stress kerja pada perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 69 orang. Dengan jumlah sampel 59 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu Purposive Sampling. Pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder didapat dari data pada bagian keperawatan serta studi pustaka. Hasil analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapat bahwa perawat yang mengalami stres ringan sebanyak 38 orang (64,4%) dan yang mengalami stres berat sebanyak 21 orang (35,6%). Perawat usia 20-40 tahun 19 orang (90,5%) mengalami stres berat dan 35 orang (92,1%) mengalami stres ringan, sedangkan usia >40 tahun 2 orang (9,5%) stres berat dan 3 orang (7,9%) stres ringan. Perawat jenis kelamin laki-laki 5 orang (45,5%) mengalami stres berat dan mengalami stres ringan sebanyak 6 orang (54,5%), sedangkan perawat perempuan dengan 16 orang (33,3%) stres berat dan stres ringan sebanyak 32 orang (66,7%). Perawat S1 Ners dengan 2 orang (50,0%) mengalami stres berat dan 2 orang (50,0%) mengalami stres ringan, sedangkan perawat D3 keperawatan dengan 19 orang (34,5%) stres berat dan 36 orang (65,5%) stres ringan. Perawat dengan beban kerja ringan mengalami stres berat sebanyak 9 orang (33,3%) dan mengalami stres ringan 18 orang (66,7%), sedangkan 32 perawat dengan beban kerja berat mengalam stres berat 12 orang (37,5%) dan stres ringan 20 orang (62,5%). Perawat shift kerja buruk 1 orang (16,7%) mengalami stres berat dan 5 orang (83,3%) mengalami stres ringan, sedangkan perawat dengan shift kerja baik 20 orang (37,7%) stres berat dan 33 orang (62,3%) stres ringan. Perawat dengan hubungan yang buruk mengalami stres berat sebanyak 13 orang (32,5%) dan mengalami stres ringan sebanyak 27 orang (67,5%), sedangkan perawat dengan hubungan pekerjaan baik stres berat sebanyak 8 orang (42,1%) dan stres ringan sebanyak 11 orang (57,9%). Perawat dengan pengembangan karier buruk mengalami stres berat sebanyak 17 orang (37,0%) dan mengalami stres ringan sebanyak 29 orang (63,0%), sedangkan perawat dengan pengembangan karier baik 4 orang (30,8%) stres berat dan 9 orang (69,2%) stres ringan. Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dari tiap varabel (usia, jenis kelamin, tigkat pendidikan, beban kerja, shift kerja, hubungan dalam pekerjaan dan pengembangan karier) dengan stres kerja pada perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor dengan nilai p-value (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, beban kerja, shift kerja, hubungan dalam pekerjaan dan pengembangan karier) dengan stres kerja pada perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor Tahun 2020. Tingkat stres kerja perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor masih dapat dikendalikan sehingga tidak menimbulkan masalah yang begitu besar.
ANALISIS PAPARAN KEBISINGAN TERHADAP STRESS KERJA PADA TENAGA KERJA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PTPN VIII PKS 2 CIKASUNGKA KABUPATEN BOGOR Sibti Umar, Jundan; Ginanjar, Rubi; Listyandini, Rahma
PROMOTOR Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.712 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i4.5600

Abstract

Perkembangan teknologi pada indutri dapat mengakibatkan risiko kesehatan pada pekerja. Kebisingan yang dihasilkan dari mesin dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan auditori maupun non-auditori bagi tenaga kerja. Salah satu gangguan non-auditori dari paparan kebisingan yang dapat mengganggu kinerja tenaga kerja adalah stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan kebisingan terhadap stress kerja pada tenaga kerja pengolahaan kelapa sawit PTPN VIII PKS 2 Cikasungka Kabupaten Bogor Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 42 pekerja bagian pengolahan dengan jumlah sampel seluruh populasi. Teknik pengambilan sampling menggunakan nonprobability sampling dengan mengambil sampling jenuh. Pengambilan data kebisingan dilakukan dengan pengukuran langsung menggunakan alat sound level meter dan kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistic dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapat, intensitas kebisingan di PTPN VIII PKS 2 Cikasungka di enam stasiun berkisar antara 84,6-97,5 dBA dan stress kerja menunjukan bahwa 31 tenaga kerja (73,8%) mengalami stress ringan dan 11 tenaga kerja (26,2%) mengalami stress berat. Hasil uji statistic Chi-Square Test menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kebisingan dengan stress kerja dengan nilai p-value adalah 1,000 (p>0,05) dan ada hubungan antara beban kerja dengan stress kerja dengan p- value adalah 0,043 (p<0,05) Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebisingan di PTPN VIII PKS 2 Cikasungka melebihi nilai ambang batas 85 dBA dengan tidak ada hubungan yang bermakna antara kebisingan dengan stress kerja dan ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada tenaga kerja pengolahan kelapa sawit PTPN VIII PKS 2 Cikasungka Kabupaten Bogor Tahun 2020. Tingkat kebisingan yang tinggi dapat berpotensi menimbulkan stress kerja. Untuk itu disarankan untuk melakukan pengendalian kebisingan dengan cara mengecek, dan memberi pelumas pada mesin dan menyediakan alat pelindung telinga untuk tenaga kerja agar mengurangi tingkat kebisingan yang tinggi.
GAMBARAN PAPARAN RISIKO CACINGAN PADA PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGGEDE KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020 Reformasi Rizqi, Nata; Asnifatima, Andi; Listyandini, Rahma
PROMOTOR Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.577 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i4.5602

Abstract

Penyakit kecacingan merupakan penyakit yang diakibatkan infeksi cacing atau helminth. Penyakit ini merupakan penyakit endemik kronik dan cenderung tidak mematikan namun menimbulkan berbagai masalah seperti menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran risiko cacingan pada petugas pengangkut sampah di Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain analisis deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Teknik Non Probability Sampling metode Sampling Jenuh dengan responden sebanyak 50 orang pekerja yang bekerja di petugas pengangkut sampah Kecamatan Bojonggede. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara menggunakan lembar kuesioner, lembar observasi dan alat Ph Analyzer untuk mengukur kelembaban tanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko cacingan pada petugas pengangkut sampah rendah dari faktor personal hygiene dan faktor pelindung diri termasuk faktor penyebab langsung dan faktor sanitasi dan lingkungan termasuk faktor penyebab tidak langsung. Personal hygiene pada petugas pengangkut sampah mayoritas kategori baik. Fasilitas kebersihan tempat kerja petugas pengangkut sampah berisiko cacingan berasal dari ketersediaan westafel dan penggunan westafel. Penggunaan kategori buruk dan ketersediaan alat pelindung diri pada petugas pengangkut sampah berisiko cacingan. Lingkungan kerja terdapat lalat dan lembab berisiko cacingan pada petugas pengangkut sampah. Kesimpulan akhir penelitian ini adalah para petugas pengangkut sampah risiko cacingan rendah dari faktor penyebab langsung dan faktor penyebab tidak langsung.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA PETANI PADI DESA NEGLASARI KECAMATAN PURABAYA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2019 Anisa Fahmiawati, Nanda; Fathimah, Anissatul; Listyandini, Rahma
PROMOTOR Vol 4 No 5 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.76 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i5.5654

Abstract

Gangguan keluhan musculoskeletal (MSDs) merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan kecacatan bagi pekerja. Dalam program The prevention Of Accupation disease menyatakan musculoskeletal disorder termasuk carpal tunnel syndrom mewakili 59% dari keseluruhan catatan penyakit yang ditemukan pada tahun 2009 di Eropa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan keluhan musculoskeletal (MSDs) pada petani padi Desa Neglasari Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik Non-probabiliti Sampling dengan Purposive Sampling. Populasi pada penelitian ini berjumlah 2.410 responden dan sampel yang terpilih 110 responden. Insterumen ini menggunakan lembar Nordic Body Map, lembar Rapid Entire Body Assessment, kamera, busur, timbangan berat badan dan microtois. Analisis data penelitian menggunakan uji chi-square dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara Faktor Pekerjaan Ergonomi (p=0,524), usia (p=0,515), indeks masa tubuh (p=1,000), dan jenis kelamin (p=1,000) dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara variable terikat dan variable bebas yang diteliti pada petani padi Desa Neglasari. Disarankan kepada para petani agar selalu melakukan pemanasan sebelum bekerja, melakukan pemeriksaan apabila nyeri otot, menanamkan pola hiddup sehat, dan mengetahui cara bekerja yang baik dan benar.
AUDIT SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT BUANA CENTRA SWAKARSA DI KABUPATEN BOGOR Gagat Rakasiwi, Aryo; Ginanjar, Rubi; Listyandini, Rahma
PROMOTOR Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.535 KB) | DOI: 10.32832/pro.v5i1.6128

Abstract

Sistem Manajemen K3 (SMK3) menurut Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Tujuan penelitian yaitu sebagai evaluasi pada penerapan SMK3 di PT Buana Centra Swakarsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan pendekatan Action Research, Pengambilan data dilakukan menggunakan lembar pedoman checklist dengan proses observasi secara langsung, dan wawancara menggunakan pedoman wawancara kepada informan kunci sebagai objek penelitian. Analisa yang digunakan berupa analisis statistik deskriptif. Dari penelitian ini menunjukan penerapan Sistem Manajemen K3 yang telah diterapkan PT Buana Centra Swakarsa dengan kriteria tingkat lanjutan dengan penilaian sebanyak 12 elemen dan 166 poin kriteria penilaian, setelah dilakukan penilaian SMK3 telah terpenuhi sebanyak 153 poin dari 166 poin kriteria penilaian bila dipersentasekan sebesar 92,1% dengan kategori yang memuaskan, meskipun dalam penerapannya masih ada beberapa kekurangan sebanyak 13 poin kriteria bila dipresentasikan sebesar 7,83%. Berdasarkan PP No.50 Tahun 2012 kategori sebesar (80-100%) merupakan kategori yang memuaskan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dalam penerapan SMK3 di perusahaan PT Buana Centra Swakarsa terbilang sudah memuaskan, akan tetapi di lapangan masih harus melakukan beberapa upaya peningkatan terutama dalam penyediaan APD sesuai dengan kebutuhan dibidangnya terutama bagian workshop guna mengurangi potensi kecelakaan kerja maupun mencegah PAK (Penyakit Akibat Kerja) akibat dari proses kerja.