Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA BUDAYA BERDASARKAN MITOS SEJARAH DAN BANGUNAN KOTA MAKASSAR SULAWESI SELATAN (STUDI ETNOGRAFI) Renold Renold; Muhammad Bahar Akkase Teng; Hilda Anjarsari; Muhammad Zainuddin Badollahi
Jurnal Pariwisata Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.973 KB) | DOI: 10.31294/par.v7i1.5689

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan perkembangan destinasi wisata mistis dan historis di Makassar. Metode yang digunakan adalah metode analisis kualitatif deskriptif. Pengumpulan data lapangan didasarkan pada studi literatur melalui beberapa studi literatur, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitos dan sejarah memainkan peran penting dalam pengembangan dan peningkatan kunjungan wisatawan ke tempat wisata, wisatawan umumnya datang ke tempat-tempat yang mengandung mitos karena mereka dianggap menantang dan berharap bahwa ketika mereka mengunjungi tempat itu akan membuat hidup mereka lebih baik. Lansekap bangunan bersejarah sangat populer di kalangan wisatawan, banyak bangunan bersejarah di Makassar sangat mendukung dalam mengembangkan tujuan wisata. Kata kunci: Pengembangan Pariwisata, Mitos, Sejarah ABSTRACT This research aims to reveal and explain the development of mythical and historical tourism destinations in Makassar. The method used is the descriptive qualitative analytical method. Field data collection is based on literature studies through several literature studies, documentation and interviews. The results of this study indicate that myths and history play an important role in the development and increase of tourist visits to a tourist spot, tourists generally come to places that contain myths because they are considered challenging and hope that when they visit that place will make their lives better. The landscape of historical buildings is very popular among tourists, the many historical buildings in Makassar are very supportive in developing tourist destinations. Keywords: Tourism Development, Myth, History
Pemanfaatan Perpustakaan Digital untuk Promosi Pariwisata Melalui Transliterasi Objek Wisata ke dalam Huruf Katakana dan Lontara Kasmawati Kasmawati; Burhan Kadir; agussalim agussalim; Renold Renold; Firmansyah Firmansyah; Muh. Bintang Rahmadhani Antasari
Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol 5 No 1 (2023): Februari – Juli 2023
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v5i1.190

Abstract

This study intends to improve the comprehension and knowledge of local tourists and Japanese foreign tourists in order to promote South Sulawesi's tourism attractions by making the best use of digital dictionaries. this study tries to describe the design concept of an Android-based Katakana and Lontara tourist attraction digital dictionary application. This study employs a qualitative descriptive methodology to describe the style of katakana and lontara letter transliteration of tourism destination names. This study revealed that there are several steps taken in transliterating the names of tourist objects. This study suggested that this application can serve as a guide for foreign tourists not only online, but also offline in order to reduce quota/network usage.
Penguatan Interpretasi Berbasis Komunitas di Rammang-Rammang, Desa Salenrang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros Buntu Marannu Eppang; Renold; Mia Rahayu
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 9 No. 2 (2023): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v9i2.108-117

Abstract

Artikel ini membahas pentingnya kegiatan interpretasi dalam pengembangan daya tarik wisata dan bagaimana pelatihan inter-pretasi dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat lokal. Interpretasi dalam konteks pariwisata mengacu pada proses menyampaikan informasi, nilai, dan makna suatu destinasi kepada pengunjung untuk meningkatkan pemahaman, apre-siasi, dan kesadaran. Tujuan utama interpretasi adalah memberikan pengalaman berharga kepada pengunjung dan meningkatkan pemahaman mereka tentang sejarah, budaya, dan lingkungan suatu tempat. Interpretasi berbasis komunitas di Rammang-Rammang adalah pendekatan yang melibatkan komunitas lokal sebagai pelaku utama dalam penyampaian informasi kepada pengunjung serta menciptakan kegiatan interpretasi yang dapat memberikan nilai tambah secara finansial bagi mereka yang bukan hanya sekedar memberikan jasa pengantaran dengan perahu ke atraksi utama dan membiarkan pemandu wisata dari luar yang lebih berperan. Secara khusus kegiatan pelatihan ini adalah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat oleh Program Studi Perjalanan Wisata Politeknik Pariwisata Makassar. Penguatan kompetensi interpretasi bagi masyarakat merupakan investasi pent-ing yang dapat meningkatkan pengalaman wisatawan, mendukung pendidikan dan kesadaran, serta mendukung pembangunan ekonomi dan keberlanjutan dalam jangka panjang. Untuk melakasanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dil-akukan langkah-langkah yaitu analisis kebutuhan, perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Materi pelatihan meliputi pengembangan produk interpretasi, teknik storytelling, dan praktik interpretasi di lapangan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan interpretasi sangat memuaskan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Dengan pelatihan interpretasi yang baik, masyarakat dapat memberikan pengalaman wisatawan yang lebih berharga, meningkatkan pemahaman budaya dan lingkungan, serta mendukung pariwisata berkelanjutan dan pengembangan ekonomi lokal.
Pengembangan Produk Wisata Berbasis Pengalaman di Desa Wisata Rammang-Rammang Menggunakan Model Bisnis Canva Mia Rahayu; Andri Machmury; Buntu Marannu Eppang; Renold Renold
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 7, No 2 (2024): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v7i2.84719

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Rammang-rammang, Kabupaten Maros. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat lokal mengembangkan produk wisata. Jenis penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan (R & D). Tahapan penelitian mulai dari identifikasi lapangan, observasi, wawancara, focus group discussion, desain produk, uji coba  hingga desiminasi. Uji coba dialkukan pada kelompok kecil dan kelompok besar. Hasil penelitian yaitu produk wisata berupa 1) Paket wisata yang memuat konten story telling fenomena fisik dan budaya setempat, 2) Rute Walking Tour dengan model Chaining Loop,3)  Pemanfataan homestay dan kuliner lokal serta produk pengembangan diimplementasikan menggunakan Model Canva untuk kegiatan promosi dan tata kelola bisnis pariwiwisata.  Rekomendasi untuk penelitian di masa yang akan datang untuk melakukan uji coba pada kelompok yang lebih besar lagi serta diperlukan pengembangan paket wisata yang sarat pengalaman di seluruh kawasan Geopark Maros-Pangkep.
Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa Bissoloro Renold
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 1, No 1 February (2019)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v1i1.9

Abstract

This research aims at identifying the strategy in developing bissoloro village. A qualitatively driven SWOT method has guided the researchers in identifying the Strength and Weakness. This research was conducted in Gowa regency in Bissoloro village from April to September 2018. The research reveals that the government, community and the villagers itself must have cooperation or agreement such Memorandum of Understanding to put the vision and mission become virtual. Tourism training and assistance seems to be problem-solving in order Bissoloro become famous tourist destinations. This research recommends the improvements of knowledge, awarness, and remembering not only limited to Regional Boards of Tourism in Gowa Regency, Community but also to the every residents of Gowa Regency and especially Bissoloro village too, so the visitors wil gain an amazing experience in Bissoloro village. An Understanding and collaboration among others in order to improve the promotion strategies especially with Tourism Institution such Tourism Polytechnic of Makassar
Interpretation of Tourist Attracion in Japanese Language at Penglipuran Village, Bali Renold; Buntu Marannu Eppang; Darsyaf Hadi Wijaya; Usman Ode
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 4, No 1 February (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v4i1.131

Abstract

The research attempts to find out: (1) Personal interpretation in Japanese language by guide at penglipuran village (2) Nonpersonal interpretation in Japanese language by guide at penglipuran village. Interview, documentation and observation were used to meet the purpose of this study integrates with descriptive method. The finding indicates that tour guide who interpretate visitor especially while using Japanese language at Penglipuran village has show very well performance when giving information to the tourist in doing preparation before do guiding such guide flag, uniform, licience, until transferring visitor out of village. A lot of attention at Penglipuran village has been paid for Non-Personal interpretation. Signs and pathway are concerned has meet the appropriate placement, design and clear themes. Tour guide using TORE (Thematic, Organized, Relevant, Enjoyable) method when giving information to the visitors. Guide also use gesture and body language when having problem in interpretating in Japanese language in order to keep communication among the visitors. The using of nonpersonal interpretation media at Penglipuran village are well prepared this can be seen at design, color and them of media, along the information board also written in Japanese language.
The Use of Digital Library for Tourism Promotion Through Tourism Object Transliteration into Katakana and Lontara Letter Kasmawati; Burhan Kadir; Agussalim; Renold; Firmansyah; Muh. Bintang Rahmadhani Antasar
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 5, No 1 February (2023)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v5i1.103

Abstract

This study intends to improve the comprehension and knowledge of local tourists and Japanese foreign tourists in order to promote South Sulawesi's tourism attractions by making the best use of digital dictionaries. this study tries to describe the design concept of an Android-based Katakana and Lontara tourist attraction digital dictionary application. This study employs a qualitative descriptive methodology to describe the style of katakana and lontara letter transliteration of tourism destination names. This study revealed that there are several steps taken in transliterating the names of tourist objects. This study suggested that this application can serve as a guide for foreign tourists not only online, but also offline in order to reduce quota/network usage.
Leveraging Instagram for Tourism Growth: A Case Study of Suaraka Tinambung Camping Ground Ikhlasul Amal; Renold Renold; Daniel Adolf Ohyver; Ahmad AB; Andi Ade Zulkifli
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 7, No 3 (2024): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v7i3.91471

Abstract

Penelitian ini mengkaji efektivitas pemasaran digital melalui Instagram untuk meningkatkan visibilitas dan jumlah pengunjung Camping Ground Suaraka Tinambung di Desa Wisata Bissoloro, Kabupaten Gowa. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana Instagram dapat digunakan sebagai alat pemasaran yang efektif untuk meningkatkan daya tarik destinasi wisata. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dan dokumentasi untuk mengumpulkan data dari pelaku pariwisata dan konten Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Instagram sejak 2019 telah signifikan meningkatkan visibilitas dan keterlibatan pengunjung dengan akun Suaraka Tinambung, berkontribusi pada pertumbuhan jumlah pengikut dan respons positif terhadap konten yang diposting. Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa strategi pemasaran digital melalui Instagram efektif dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan keterlibatan pengunjung, meskipun Suaraka Tinambung perlu mengatasi kelemahan terkait sumber daya manusia dan aksesibilitas untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
What Japanese Terms and Expressions Are Essential for the Tourism Industry in Lombok, Indonesia? Ayu Gardenia Lantang; Azizia Freda Savana; Renold Renold
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 7, No 3 (2024): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v7i3.92375

Abstract

Penelitian ini berfokus pada kebutuhan kemampuan berbahasa Jepang di kalangan profesional pariwisata di Lombok dan dampaknya terhadap interaksi dan kepuasan wisatawan. Meskipun secara umum staf pariwisata lokal mampu berbahasa Inggris, kemampuan berbahasa Jepang masih terbatas, sehingga mempengaruhi komunikasi dengan wisatawan Jepang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan grounded theory, melibatkan wawancara dengan informan kunci dan analisis data primer dan sekunder. Temuan menunjukkan bahwa sebagian besar profesional pariwisata di Lombok tidak memiliki kemampuan berbahasa Jepang yang memadai, yang menghambat komunikasi yang efektif dengan pengunjung Jepang. Bidang-bidang utama yang dibutuhkan termasuk terminologi yang berkaitan dengan pariwisata, fasilitas hotel, dan ekspresi budaya. Disarankan untuk mengimplementasikan program pelatihan bahasa Jepang yang ditargetkan untuk mengatasi kesenjangan dan meningkatkan kualitas layanan. Studi ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kemampuan bahasa dan pemahaman budaya untuk meningkatkan kepuasan wisatawan Jepang dan meningkatkan tingkat kunjungan.