Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kewenangan Peradilan Umum Dalam Menangani Dan Menyelesaikan Sengketa Pertanahan Berdasarkan Undang- Undang Peradilan Umum Gunawan, Gunawan; Hendri Darma Putra
JURNAL PEMULIAAN HUKUM Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Pemuliaan Hukum
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.542 KB) | DOI: 10.30999/jph.v3i1.1030

Abstract

Jumlah penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun peningkatan jumlah ini bertolak dari belakang dengan dengan kondisi tanah karena luas tanah tidak mungkin mengalami peningkatan atau perluasan, kontradiksi ini sering memicu timbulnya gesekangesekan kepentingan yang berkaitan dengan penggunaan dan pemanfaatan tanah, yang berakibat timbulnya sengketa bidang pertanahan. Berdasarkan hal ini, maka permasalahan yangmenjadi pokok bahasan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: Sengketa pertanahan apakah yang objek sengketanya termasuk kewenangan Peradilan Umum berdasarkan Undang-Undang Peradilan Umum? dan bagaimanakah eksistensi kewenangan Peradilan Umum dalam menangani dan menyelesaikan sengketa pertanahan berdasarkan Undang-Undang Peradilan Umum?
Penerapan Ketentuan Landreform dalam Rangka Pelaksanaan Reforma Agraria Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Petani di Indonesia Gunawan, Gunawan
JURNAL PEMULIAAN HUKUM Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Pemuliaan Hukum
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.671 KB) | DOI: 10.30999/jph.v2i2.1022

Abstract

Program landreform di Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 atau UUPA, yaitu khususnya Pasal 7 dan 17 yang mengatur pembatasan luas tanah maksimum, Pasal 10 tentang larangan pemilikan tanah “absentee” dan Undang-Undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya sebagai strategi dalam rangka pelaksanaan reforma agraria atau landreform plus sebagaimana diatur dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor IX/MPR/2001 Tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 dan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 Tentang Reforma Agraria sebagai peraturan pelaksanaan Reforma Agraria dalam rangka meningkatkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat dalam perolehan dan pemanfaatan tanah pertanian sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di Indonesia secara operasional penerapannya belum berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dalam arti belum diterapkan secara optimal karena berbagai kendala atau masalah. Atas hal itu, maka penulis melakukan penelitian mengenai bagaimana penerapan ketentuan landreform dalam rangka pelaksanaan reforma agraria sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat petani di Indonesia? dan bagaimana sebaiknya pengaturan ketentuan landreform lebih lanjut dalam rangka pelaksanaan reforma agraria sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat petani di Indonesia?
KEDUDUKAN, PERAN DAN FUNGSI ADVOKAT DALAM PROSES PERADILAN PIDANA (Upaya Meluruskan Persepsi Negatif Masyarakat Terhadap Advokat) Gunawan Gunawan
JURNAL PEMULIAAN HUKUM Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Pemuliaan Hukum
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.137 KB) | DOI: 10.30999/jph.v1i1.934

Abstract

Advokat sebagai penegak hukum menjalankan kedudukan, peran dan fungsinya secara mandiri untuk memberikan memberikan konsultansi hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien (tersangka atau terdakwa pelaku tindak pidana) dalam proses peradilan pidana.Namun, selama ini terdapat selama ini, masih adanya sebagian masyarakat yang mempunyai persepsi negatif terhadap Advokat yang menjalankan kedudukan, peran dan fungsinya dalam proses peradilan pidana. Masyarakat menganggap bahwa Advokat hanya membela untuk membebaskan tersangka atau terdakwa dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan. Tak jarang muncul cibiran atau tudingan bahwa: “Sudah jelas-jelas terdakwa itu bersalah, kok, masih juga dibela oleh Advokat? Apakah Advokat kerjanya cuma membela orang-orang yang bersalah agar menjadi tidak bersalah.
Problematik Penyelesaian Sengketa Perdata di Luar Pengadilan Secara Damai dan Solusinya Gunawan Gunawan
JURNAL PEMULIAAN HUKUM Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Pemuliaan Hukum
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jph.v5i1.2007

Abstract

In Indonesian society, civil disagreements are typically resolved peacefully outside of the court system. However, there are currently no explicit guidelines for the peaceful resolution of civil disputes outside of court in Indonesia, and these guidelines have numerous flaws. The peaceful resolution of civil law disputes outside of courts is hampered by this deficiency. These issues serve as the foundation for this study's analysis of the issue of the peaceful resolution of civil disputes outside of court, which seeks to address the issue's challenges. The research proposal takes a normative legal approach and is descriptive and analytical in nature. According to the study's findings, there are issues with the peaceful resolution of civil disputes outside of court that can definitely make it more difficult to settle these disputes amicably and that cannot be resolved through dispute resolution, which is one of the only methods that can guarantee legal certainty, justice, and benefits. Civil law outside of the court must be mandatory, binding, complete, and final. It must also have executable power, be nebis in idem, and be given a solid and thorough legal foundation in a particular statute. Penyelesaian sengketa perdata di luar pengadilan secara damai masyarakat Indonesia umumnya kerap dilakukan. Akan tetapi, aturan penyelesaian sengketa perdata diluar pengadilan secara damai saat ini di Indonesia, yang bersifat khusus belum ada, dan penyelesaian sengketa perdata diluar pengadilan secara damai memiliki banyak kelemahan. Kelemahan tersebut itulah yang menjadi problematik penyelesaian sengketa hukum perdata diluar pengadilan secara damai. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis problematik penyelesaian sengketa perdata diluar pengadilan secara damai, serta untuk menemukan solusi atas problematik penyelesaian sengketa perdata diluar pengadilan secara damai. Spesifikasi penelitian adalah deskriptif analitis, dengan metode pendekatan yuridis normatif. Hasil Penelitian menemukan bahwa problematika penyelesaian sengketa perdata diluar pengadilan secara damai tentunya dapat menghambat penyelesaian sengketa perdata diluar pengadilan secara damai, dan tidak dapat memberikan kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan, serta solusi atas problematik penyelesaian sengketa perdata diluar pengadilan secara damai, yaitu penyelesaian sengketa perdata diluar pengadilan secara damai harus bersifat wajib, harus bersifat wajib, bersifat mengikat, bersifat tuntas, bersifat final, mempunyai kekuatan eksekutoir beslag, bersifat nebis in idem, dan diberi dasar hukum yang tegas dan komprehensif dalam suatu undang-undang khusus.
Konsep Jenis Lembaga Jaminan Utang Pada koperasi Gunawan Gunawan
JURNAL PEMULIAAN HUKUM Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pemuliaan Hukum
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jph.v4i2.1955

Abstract

In the practice of binding debt guarantees in the Rukun Mekar Savings and Loans Cooperative, there is a conflict between das sollen and das sein, or there is an imbalance between reality/empirical and ideal conditions, namely, regarding the provision of loans with collateral without being encumbered by mortgage or fiduciary rights. The reason for this is that the process of imposing mortgage rights, or fiduciary, is not a simple process, takes a long time and costs a lot of money. Based on these problems, this study aims to find out about the concept of types of debt guarantee institutions in cooperatives, which are different from mortgages, fiduciaries, pledges, mortgages, and warehouse receipts. The research specification is descriptive analytical, with a normative juridical approach, using the main source of secondary data, and the research is carried out in one stage, namely, library research, which is supported by interviews using data collection techniques consisting of library research and interviews, then secondary data and interviews. The results of the interviews inventoried were analyzed qualitatively normatively. This study found the results: the concept of a type of debt guarantee institution in cooperatives, is a concept that offers debt guarantee institutions that apply specifically to cooperatives that are different from mortgage, fiduciary, mortgage, mortgage, and warehouse receipt institutions, the agreement is made in the form of a deed. under a binding hand, the object of the guarantee is all objects, whether movable or immovable, tangible or intangible, whether existing or will be owned by the borrower, which gives a preferred position to the cooperative, the process is simple, fast, low cost, and also has the executive power of slag, namely the object of debt guarantees can be executed by force by the cooperative, if the borrower defaults, without the need for a civil court process, so as to provide legal certainty, justice, and benefit to the parties, especially the cooperatives.
Problems Of Agrarian Reform As A Strategy For Implementing Land Reform Plus In Indonesia Gunawan
LEGAL BRIEF Vol. 11 No. 3 (2022): August: Law Science and Field
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.517 KB) | DOI: 10.35335/legal.v11i3.416

Abstract

The Agrarian Reform as a strategy for implementing land reform plus as regulated in the Decree of the People's Consultative Assembly of the Republic of Indonesia Number IX/MPR/2001 concerning Agrarian Reform and Natural Resource Management, and Law Number 17 of 2007 concerning the National Long-Term Development Plan for 2005-2025 and Presidential Regulation Number 86 of 2018 concerning Agrarian Reform as the implementing regulation of Agrarian Reform in order to improve social justice and people's welfare in the acquisition and use of agricultural land as an effort to improve the welfare of the community, especially farmers in Indonesia. The spirit and strong commitment to fight for agrarian reform does not mean that it will eliminate the challenges, obstacles, and obstacles in the implementation of agrarian reform. Usually, problems will always be encountered in the implementation of an activity, including the implementation of agrarian reform as a strategy for implementing land reform plus in Indonesia. Based on these problems, the purpose of this study is to identify and find the problems of agrarian reform as a strategy for implementing land reform plus in Indonesia, and solving the problems of agrarian reform as a strategy for implementing land reform plus in Indonesia.
Authority of The State Administrative Court In Handling And Resolving Land Cases Gunawan; Hendri Darma Putra
YURISDIKSI : Jurnal Wacana Hukum dan Sains Vol. 19 No. 1 (2023): June
Publisher : Faculty of Law, Merdeka University Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/yurisdiksi.v19i1.185

Abstract

lawsuit/dispute, because this concerns the authority of the judicial body, such as the authority of the State Administrative Court related to handling and resolving land disputes. Therefore, the purpose of this research is to analyze and find out about the authority of the Administrative Court in handling and resolving land cases. This research method is normative juridical. Normative juridical is a method in normative legal research that analyzes secondary data. The secondary data is then analyzed in a qualitative juridical manner. The result of this study are as follows: The authority of the State Administrative Court in handling and resolving land cases is more about the correctness of formal administrative procedures, not authorized to hear “cases of ownership of land rights”, which are civil in nature, even though the land has been certified.  
Empowering Human Resources through Digitization and IoT Training: Development of Remote Home Lighting Control System Using IoT Gunawan Gunawan; Sandi Fadilah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v4i2.1972

Abstract

Purpose: This research paper focuses on the empowerment of teenagers in the Renggong hamlet through the development of a remote home lighting control system using IoT technology. The study addresses the implementation process, teenage responses, and the impact on their quality of life, shedding light on the significance of technology in their daily lives. Method: Employing a qualitative approach, the study conducted surveys during outreach in the Renggong hamlet. The research design involved the development of an IoT-based lighting control system, with data collected through participant responses and engagement. Qualitative analysis techniques were utilized to interpret the findings. Practical Applications: The research demonstrates practical applications of IoT, enhancing teenagers' awareness and skills. Its insights benefit education, technology, and community development programs, facilitating digital empowerment. Conclusion: This study highlights IoT's transformative role, promoting digital literacy and skills among youth. Its findings enrich our understanding of technology's potential, benefiting educational and community initiatives significantly.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN PUSAT KEUNGGULAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU LULUSAN DI SMK BPI BANDUNG Helmawati, Helmawati; Suhendraya Muchtar, Hendi; Gunawan, Gunawan; Nalapraya, Galih; Dharmawati, Heti
Tahsinia Vol 5 No 9 (2024): Desember
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57171/jt.v5i9.590

Abstract

Mutu pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kepala sekolah memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kemajuan sekolah, termasuk dalam implementasi program-program pendidikan yang berdampak pada kualitas lulusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengambilan keputusan kepala sekolah dalam implementasi Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) untuk meningkatkan mutu lulusan di SMK BPI Bandung. Pendekatan yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus yang berfokus pada pengalaman kepala sekolah dalam mengambil keputusan strategis. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta dianalisis secara sistematik untuk memberikan gambaran yang mendalam tentang proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan program SMK PK di SMK BPI Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan yang matang, pengorganisasian yang jelas, serta pelaksanaan dan pengawasan yang efektif, telah meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan SMK BPI Bandung. Program SMK PK, yang melibatkan kolaborasi dengan industri, telah berhasil meningkatkan kompetensi peserta didik, terbukti dengan meningkatnya jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi pengambilan keputusan kepala sekolah sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi program SMK PK dalam meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan di SMK BPI Bandung.
Telaah Buku Berjudul Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Cakap Berbahasa Dan Bersastra Indonesia Untuk SMA Kelas XI, Karya Rahmah Purwahida Dan Maman Gunawan Gunawan; Arif Firmansyah
Journal on Education Vol 7 No 2 (2025): Journal on Education: Volume 7 Nomor 2 Tahun 2025 In Progress (Januari-Februari 2
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i2.8147

Abstract

Bahasa Indonesia, yang memiliki peran sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa, menjadi elemen penting dalam memperkuat wawasan kebangsaan dan keterampilan komunikasi generasi muda. Dalam era globalisasi, penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi kompetensi utama, tidak hanya dalam konteks akademis tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Buku Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XI karya Rahmah Purwahida dan Maman hadir untuk mendukung penguasaan bahasa dan sastra Indonesia melalui pendekatan kontekstual yang relevan dengan Kurikulum Merdeka. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian materi buku tersebut dengan capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, menilai kelayakan kebahasaan, serta mengevaluasi kelengkapan dan keakuratan materi yang disajikan. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dan metode analisis isi, penelitian ini menemukan bahwa materi dalam buku ini disusun secara sistematis dan sesuai dengan kompetensi dasar dalam Kurikulum Merdeka, seperti keterampilan membaca kritis, menulis teks, serta apresiasi sastra. Buku ini juga menerapkan pendekatan berbasis konteks yang memfasilitasi pengembangan kompetensi abad ke-21, seperti berpikir kritis dan kreatif, serta mendukung pembelajaran berbasis proyek yang relevan dengan tuntutan dunia modern.